" m kamarnya.
Setelah memastikan Ara masuk ke kamar m
" Iqbal ....” suara manja Ara Tanpa sadar Iqbal tersenyum saat tangan mungil Ara melingkar di Perut datarnya. Begitulah Ara sikapnya bisa berubah dalam sekejap mata Dari singa ke kucing, kadang dari kucing ke singa.
" Hei Princess. Ayo duduk.” Iqbal mempersilakan Ara
" Wah ini Pasti nasi goreng buatan Bunda Arin,” seloroh Ara heboh.
" iya dong. Ayo makan,”
" Lo Nggak makan ? Ayo, bareng gue makannya.”
" Gue udah makan kok, tadi sebelum ke sini. Lo makan aja, lo makan aja bisa menambah kadar kekenyangan di Perut gue,” kata Iqbal sambil membelai rambut Ara lembut.
" Norak lo, Bal,” kata Ara seraya duduk dan mulai melahap nasi goreng buatan tantenya. Iqbal tersenyum ketika menatap wajah teduh Ara yang sedang menyantap sarapannya. Iqbal tak Pernah mau jauh dari Ara karena Iqbal tahu Ara tak suka kesepian, Ara tak suka kesendirian, Ara sangat membutuhkannya. Iqbal sudah berjanji untuk menjaga Ara dengan segenap jiwa dan raganya, tak Peduli sekalipun dia harus mengorbankan nyawanya sendiri demi Ara
" Lahap amat Neng,” goda Iqbal dengan suara seraknya. Ara menatapnya sambil tersenyum simpul.
“ Laper, Bal.”
Iqbal ikut tersenyum ketika melihat Ara tersenyum sangat manis.
" Lo Nggak makan, ya tadi malam,” tanya Iqbal sambil menatap lekat manik mata Ara
Ara menggeleng dengan mulut Penuh nasi goreng yang baru saja ia suap ke dalam mulut.
" Kenapa Nggak telepon gue ? Ya udah entar lo ikut gue ke supermarket. Kulkas lo kosong melompong, dapur lo berantakan. Pembokat lo Pada ke mana, sih Kok Pada nggak becus semua,” Iqbal mengomel sambil tangannya merapikan rambut hitamnya.
" Hmm .... Bal, gue boleh numpang di rumah lo nggak ? Gue nggak tahan di sini. Gue kayak nggak Pernah dianggap ada.” Ara mengaduk aduk nasi goreng di Piringnya menggunakan sendok yang ia genggam. Wajahnya tiba-tiba berubah sendu, air matanya mengalir membentuk sungai kecil di Pipi tanpa bisa ditahan tahan.
" Bolehlah Ara,” Iqbal memberikan jeda seketika, mendekati Ara dan membenamkan wajah Ara di dada bidangnya.
“ Pintu rumah gue selalu terbuka lebar buat lo. Gue dan Bunda Pasti dan akan selalu jagain lo. Udah sekarang lo kalau mau nangis nangis aja dulu sepuas lo tapi abis itu jangan nangis lagi ya,” kata Iqbal sambil membelai lembut rambut Ara yang tergerai bebas.
Ara mengangguk sambil tangannya memeluk tubuh jangkung Iqbal ia langsung mengecup lembut kening Ara
" Abisin tuh nasi goreng, entar nasinya nangis, lho. Selesai makan kita tetap ke supermarket. Lo tahu sendiri Porsi makan lo kayak apa kan Kayak raksasa,” Iqbal melawak mencairkan suasana.
" Sialan lo,” Ara memukul lengan Iqbal keras, Kemudian melanjutkan makannya.
Iqbal terkekeh melihat Ara kembali menyantap makanannya dengan lahap Seusai makan Ara merebut segelas jus jeruk yang hendak ditenggak Iqbal.
" Eh itu kan jus gue Bikin sendiri sono," dumel Iqbal kesal.
" Nggak mau Gue maunya Punya lo,” rengek Ara yang langsung menenggak habis tak bersisa segelas jus jeruk itu.
“ Dasar lo raksasa,” Iqbal mencibir kesal.
“ Bodo amat,” Ara memeletkan lidah, mengejek Iqbal.
" Untung saudara lo. Kalau bukan ....”
" Kalau bukan kenapa,” tanya Ara sengit.
“ Kalau bukan udah gue cium lo di sini,” jawab Iqbal dengan seringai mesumnya.
" Dasar sepupu mesum,” kata Ara setengah berteriak sambil berlari menuju ke mobil Iqbal.
" Ayo Iqbal Katanya mau ke supermarket,” tambah Ara dari depan Pintu.
" lya, iya, Bawel, lo,” sahut Iqbal sambil mendengus kesal. Dengan gerakan lambat ia mengikuti Ara
...•••••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Nia
lanjut Thor
2023-02-24
0
Nia
jangan lama-lama Thor updatenya
2023-02-24
0
Beni Beni
Iqbal sepupu terbaik deh
2023-02-24
0