Empat

Setelah mereka ngobrol dan jam masuk kampus mereka sudah waktunya, mereka berlari ke kelas sejarah dan setelah duduk di tempat duduk mereka masing- masing guru sejarah mereka masuk dan mulai menjelaskan tentang yang akan di pelajarin setelah itu mulai menyuruh untuk mencatat yang pentingnya. Yoora mencatat dengan sungguh –sungguh dan mendengarkan, memahami apa yang guru jelaskan, Yoora sempat melirik sahabatnya dan dia terkejut saat sahabatnya Suzy yang duduk di sebelahnya tertidur, ya tentu saja terkejut karena pelajaran sejarah dan pelajaran lainnya Suzy tidak pernah tertidur, baru kali ini dia tertidur. ‘kelihatannya dia kelelahan, tapi kenapa? Apa ada masalah dengan keluarganya? Atau masalah lainnya?’ batin Yoora yang bertanya- tanya dan fokusnya pada pelajaran terpecah kan oleh Suzy yang tertidur.

setelah pelajaran selesai Suzy masih tidur saat aku ingin membangunkannya ada laki-laki berteriak, teriakan itu sontak membuat Suzy bengun karena terkejut sedangkan aku terjingkrak kaget.

Suara itu sangat familiar di telingaku, “Putri!” teriak laki-laki itu memanggil nama ku dan setengah berlari menghampiri ku, sedangkan Suzy berusaha mengupulkan nyawanya dan kesadarannya karena bangun tidur.

“Eh... kamu Lan, bikin aku kaget aja” ucap ku dengan mengulum senyuman.

Aku menarik Suzy yang duduk di kursinya dan tidak seperti tadi yang setengah sadar sekarang dia sadar sepenuhnya melihat Lana yang ada di depannya, dia langsung menekuk wajahnya marah karena tidak suka jika Lana dan aku berbicara.

Aku lari dan menggandeng tangan Suzy dan Suzy menurut dia menyamakan langkahnya dengan ku, sedangkan Lana berteriak di belakang memanggil nama ku dan aku menjawab sambil mempercepat langkah kaki ku yang tidak bisa di samakan dengan langkah kaki Suzy.

“Putri! Kenapa kamu menghindari ku?” tanya Lana setengah berteriak.

“Kita bicarakan ini lain kali ya? Aku ada urusan buru-buru sama Suzy, duluan” ucap Yoora dengan tergesa-gesa karena Yoora tau kalau Lana memendam perasaannya padanya tapi Yoora gak mau menyakiti hati Lana, dan pemberi harapan palsu untuk Lana.

Saat Yoora ke cafe deket kampus dan cafe itu adalah milik Suzy dan Yoora adalah investor di cafe itu.

Dan saat Yoora keasikan bercerita dengan Suzy dia mendapat pesan oleh Ron.

Ron: “Siang ini jam 2 ke kantor ku!”

Yoora: “Untuk apa?” balas ku pada pesan Ron.

Ron: “Datang aja gak usah banyak tanya!. Aku gak suka penolakan, aku juga gak suka di bantah” balas Ron cepat. Pesan selesai.

...

Yoora pun pamit pulang pada Suzy.

“Suz gua pamit pulang dulu ya” ucap Yoora dengan mempertahankan senyum di wajahnya agar Suzy tidak khawatir dengannya.

Yoora pun melangkah pergi dari cafe itu di antar oleh Suzy sampai depan pintu cafe dan Yoora melambaikan tangan pada Suzy sebelum masuk mobil, dan Suzy membalas lambaian tangan Yoora saat Yoora sudah jalan menuju kantor Ron Suzy mesuk ke dalam cafenya. Sedangkan Yoora masih ada di dalam mobil dengan kecepatan sedang menuju kantor Ron.

Saat sampai di parkiran mobil kantor Ron, Yoora langsung jalan ke dalam ruangan Ron saat naik lift dia bersama sekertaris laki-laki Ron dan saat lift berhenti tepat di lorong menuju ruangan Ron.

Yoora berjalan terus menuju ruangan ke tiga yang di tunjukan oleh Ron saat telfon tadi, setelah sampai dia ingin masuk tapi di hadang oleh beberapa staf di sana katanya ‘gak sembarangan orang boleh bertemu dengan direktur perusahaan sebelum membuat ijin terlebih dahulu’ dan mereka mengusir ku, Ron keluar dari ruangan saat mendengar ribut-ribut di depan pintu ruangannya.

“Ada apa ini? Kenapa berisik sekali di depan ruangan saya?” tanya Ron dan menatap bergantian stafnya itu.

“Itu lo pak, orang ini ingin menemui bapak tapi belum buat janji” ucap salah satu stafnya dan menunjuk aku yang berdiri dan tidak mengatakan apa pun.

“Seharusnya kalian tau jika dia tidak perlu ijin untuk masuk ruangan saya, karena dia adalah calon istri saya” ucap Ron dengan menatap ku yang sedari tadi diam saja, mendekat dan merangkul ku di depan para staf yang ada di sana.

Para staf menganga kaget setahu mereka direkturnya itu dingin, cuek, dan kejam, dan juga playboy itu bisa memiliki calon istri yang baik dan ramah. Sedangkan yang staf perempunnya hanya diam karena takut dan sedikit patah hati karena harapan memiliki suami direktur Ron hilang karena dengar jika direktur mereka akan menikah.

Sedangkan Yoora dan Ron berjalan masuk ruangan Ron meninggalkan para staf itu.

“Bagai mana ini, jika kita di pecat kerena tidak sopan pada calon istri pak direktur” ucap salah satu staf pada staf lainnya yang sedikit khawatir akan pekerjaannya dan berbicara sedikit pelan agar Yoora dan Ron tidak mendengar, sedangkan aku yang mendengar itu langsung menghentikan langkah di depan pintu ruangan dan berbicara pada Ron sedikit agak keras agar staf itu mendengar.

“Kak Ron staf yang tadi jangan di pecat ya, dia kan Cuma menjalan kan tugasnya” ucap ku yang sedikit keras dan semua yang ada di sana melihat ku dan aku hanya di jawab singkat oleh Ron yang mukanya masih saja dengan eksperesi yang datar-datar aja.

“Iya” jawab Ron dengan muka datarnya dan menarik Yoora masuk ruangannya dan mengunci pintu ruangan itu.

“Apa yang ingin kamu bicara kan?” tanya ku tanpa basa basi lagi dengan wajah yang datar tanpa senyum.

“Gak sungkan ya kamu tanya tanpa basa basi dulu” ucap Ron yang duduk di kursi kerja nya dan Yoora yang duduk di kursi depan meja kerja Ron.

“Gak. Langsung ke intinya aja” jawab ku.

“Oke, jadi gini kamu tau kan aku paling gak suka di jodohin?” tanya Ron

“Gak tau” jawab ku dengan cepatnya “ dan gak mau tau” jawabku lagi.

Ron menghela nafas lelahnya dan meneruskan perkataan nya.

“Gini aku paling sayang sama mama ku dan aku gak bisa membantah kata mama ku, kita nikah karena perjodohan. Gimana kalo kita nikah kontrak. Aku sudah mempersiapkannya, ini kamu baca dan di tanda tanganin, kalo ada poin yang kurang kamu bisa tambahin sendiri” ucap Ron dengan wajah datarnya dan menyerahkan amplop coklat yang berisi perjanjian itu, selesai baca Yoora meminta polpen pada Ron.

“ Mana polpennya? Kalo gak ada polpen mana bisa aku tandatangan?” ucap Yoora.

“Kamu mau? Nikah kontrak sama aku” ucap Ron dan sambil mengasih polpen pada Yoora.

“Meski aku gak mau aku harus mau kan?” jawab Yoora dan dibalas anggukan oleh Ron.

Terpopuler

Comments

MUKAYAH SUGINO

MUKAYAH SUGINO

Lanjut

2020-11-09

0

Ny.Jungkook

Ny.Jungkook

😁😁😁😁

2020-09-14

0

Iqbal Exclsv

Iqbal Exclsv

teruskan karyamu thor jalan ceritanya jangan bertele tele

2020-09-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!