aku untuk bicara tapi aku tidak mendengarkan aku tetap lari ke kamar dan menutup pintu kamar dengan keras, aku masuk kamar mandi menyalakan keran dan air dengan keras mengalir, aku menangis sekeras - kerasnya karena tidak ada yang mendengar tangisan nya itu soalnya air keran lebih keras dari pada suara tangisannya. Tapi mama dan papa Yoora tau kalau dia di kamar mandi nangis, 1 jam berlalu Yoora masih ada di dalam kamar mandi, ia berendam air hangat di batbub nya.
Mama Yoora mulai khawatir karena dari tadi anak nya tidak keluar dari kamar mandi. Ia memutus kan untuk masuk kedalam kamar dan mengetok kamar mandi anak nya yang terkunci, Yoora mendengar ketukan pintu dan suara teriakan yang khas itu dia langsung tau jika itu mama nya ia bergegas memakai baju yang ada di dalam kamar mandi yang ia bawa saat ingin masuk kamar mandi tadi. Saat Yoora selesai memakai baju ia langsung keluar dan menghampiri mamanya yang duduk di pinggir ranjang nya.
Mama nya menatap kasihan pada Yoora, sedangkan Yoora paling gak suka kalau di tatap kasihan atau iba oleh orang lain apa lagi keluarganya.
“Ada apa ma?” tanya Yoora dengan wajah polos yang ia buat- buat, ia sebenarnya tau apa yang ingin mama nya katakan tapi untuk memastikan aja dugaan nya, takut dugaan nya keliru.
“Jika kamu tidak mau menikahi pria tadi kamu bisa membatalkan pernikahan nya, jangan memaksakan cinta mu nak” ucap mama nya yang di balas anggukan kecil Yoora dan tersadar jika papa nya akan menentang pembatalan pernikahan.’Bikin malu aja, kalo gak mau bilang dari awal kalo berhenti di tengah gini papa gak setuju. Papa gak akan ngebatalin pernikahan mu, meski papa juga gak suka punya mantu kayak dia tapi papa gak mau batal di tengah jalan begini bikin malu keluarga aja. Pasti papa bilang gitu yang ada aku di marahin dan di ceramahin sama papa lagi’ batin Yoora sambil menghela nafas lelah.
Yoora menghela nafas lelah dan menjawab pasrah saat ingat yang akan di ucap kan papa nya. “gak ma aku akan berusaha mencintai nya, mama kan pernah bilang cinta itu karena terbiasa kan?”
“iya mama memang pernah bilang kalo cinta itu karena terbiasa, tapi kalo gak cinta ya jangan di paksakan, nanti mama yang bilang sama papa mu” ucap mama nya yang kasihan dengan Yoora.
Yoora menghela nafas panjang “ma, papa gak akan setuju ma, yang ada Yoora di paksa terus ma, waktu itu Yoora sempet nolak perjodohan ini tapi papa gak nyerah sampai Yoora mau, jadi Yoora mau nerima kerena papa bersikukuh atas apa yang papa pikir itu bener padahal ini sangat menyiksa Yoora ma” jawab Yoora sambil meneteskan air mata nya.
Mama Yoora yang melihat anak nya menangis ia langsung memeluk erat tubuh anak nya yang dingin karena berendam 1 jam di batbub nya. “Masih ada waktu untuk membatalkan nya nak” jawab mama Yoora.
Yoora mengulum senyum dan menatap pas di manik mama nya “Gak ma, aku gak akan membatal kan. Mama dan papa sudah berjuang membahagiakan aku yang bukan anak kandung kalian, sekarang gantian aku yang membahagiakan mama dan papa” jawab Yoora sambil mengulum senyum manis nya.
Mama Yoora yang mendengar anak nya ngomong gitu dia pun tersentuh dan melihat anaknya, mengusap air mata yang berlinang di pipi anak nya dengan lembut, dan mengelus rambut Yoora.
“Mama keluar dulu ya? Kamu istirahat aja” ucap mama nya melepas pelukan anak nya.
“iya ma, mama juga istirahat ya” ucap Yoora dengan senyuman yang ia buat- buat agar mama nya tidak khawatir.
Mama Yoora yang melihat anak nya tersenyum langsung menghela nafas lelah dan berjalan menuju ke luar kamar anaknya itu. Sedangkan papa Yoora kembali ke perusahaan nya.
Yoora yang melihat mamanya keluar dari kamarnya langsung memejamkan mata nya dan tertidur.
Saat pagi hari matahari menerpa wajah Yoora dari sela- sela jendela yang tertutupi korden, Yoora pun langsung masuk kamar mandi yang ada di dalam kamarnya dan langsung turun dari tangga, duduk di ruang makan dan menghabiskan sarapannya di sana Yoora melihat mama, dan papanya saat turun dari tangga dan saat ia ingin berangkat ke kampus dia mencium pipi ke dua orang tuanya.
“ma, pa aku berangkat ke kampus dulu ya?” ucap Yoora sambil mengecup pelan pipi kedua otang tuanya.
“iya, hati-hati di jalan ya sayang” ucap mama Yoora sambil mengulum senyuman sedangkan papa Yoora mengangguk pelan sambil tersenyum.
Saat sampai di kampus dia melihat Suzy yang berjalan ke arah kelas sejarah dan Yoora menyusul Suzy karena Suzy dan ia satu kelas.
“Suzy!” teriak Yoora memanggil Suzy, sedangkan Suzy mendengar nama nya di panggil oleh suara yang familiar baginya menoleh dengan senyuman mengembang di wajah nya saat melihat sahabatnya itu dan melambaikan tangan.
“Yoora sini!” teriak Suzy agar sahabatnya mendengar karena sangat ramai orang bergosip sesuatu di depan nya, yang penting bukan gosip tentang Yoora dan Suzy batin Suzy yang memandang sinis orang yang bergosip tentang perusahaan keluarga Yoora yang akan bangkrut, saat orang melihat tatapan Suzy langsung berganti menggosipkan orang lain yaitu putra dari keluarga Kim yang akan mengambil alih perusahaan keluarganya dan dia setiap hari di gosipkan mengganti-ganti pasangan dan berpacaran dengan artis-artis terkenal dan ternama.
“Suzy kamu datang gak ke acara pernikahan ku?” tanya Yoora sedikit berbisik padasahabatnya.
“Tentu saja aku datang, tapi Yoora apa kamu yakin kamu mau menikah dengan anak dari keluarga Kim?” tanya Suzy serius yang berhasil membuat raut wajah Yoora yang tadinya tersenyum menjadi masam dan tubuh Yoora yang membeku mendengar pertanyaan Suzy sahabatnya, merasa jika sahabatnya itu tidak mau membahas masalah percintaan Suzy langsung menarik dan membahas masalah yang lain dan Yoora mengikuti Suzy ke kantin. Mereka sebelum jam masuk kampus, mereka menyempatkan ke kantin untuk makan dan nyemil bersama .
Setelah mereka ngobrol dan jam masuk kampus mereka sudah waktunya, mereka berlari ke kelas sejarah dan setelah duduk di tempat duduk mereka masing- masing guru sejarah mereka masuk dan mulai menjelaskan tentang yang akan di pelajarin setelah itu mulai menyuruh untuk mencatat yang pentingnya. Yoora mencatat dengan sungguh –sungguh dan mendengarkan, memahami apa yang guru jelaskan, Yoora sempat melirik sahabatnya dan dia terkejut saat sahabatnya Suzy yang duduk di sebelahnya tertidur, ya tentu saja terkejut karena pelajaran sejarah dan pelajaran lainnya Suzy tidak pernah tertidur, baru kali ini dia tertidur. ‘kelihatannya dia kelelahan, tapi kenapa? Apa ada masalah dengan keluarganya? Atau masalah lainnya?’ batin Yoora yang bertanya- tanya dan fokusnya pada pelajaran terpecah kan oleh Suzy yang tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Zulfa
Salken kak, JIKA mampir membawa like nih.. mari saling dukung kak.. 😍
2021-04-11
0