Siang ini sesuai dengan pembicaraan sang Ayah kepada nya tadi pagi, Rembulan berangkat menuju Restoran yang sudah di atur sebagai tempat pertemuan antara dia dan calon suami nya.
Setelah turun dari taksi yang membawanya ke tempat tujuan Rembulan pun turun melangkahkan kaki nya ke dalam, menyapa sang receptionis serta menanyakan reservasi atas nama Tuan Caka.
Ya, Lewis menyuruh asistennya untuk mereservasi ruangan VIP itu bukan atas namanya. Tapi atas nama Caka sang asisten.
Semuanya Lewis lakukan bukan tanpa alasan, menurut nya itu akan memperlancar pertemuan nya dengan siapa saja. Sebabnya jika atas namanya sendiri, Lewis tidak yakin suasana restoran ini akan aman dari ganguan fans fanatik nya. Terdengar terlalu percaya diri sih, tapi memang itu fakta nya.
"Apakah anda Nona Rembulan? Jika iya, mari saya antar nona" jawab nya sopan kepada Rembulan.
"Baiklah" Jawab Rembulan disertai senyuman kecil nya.
"Silahkan masuk Nona" sembari receptionis membukakan pintu untuk Rembulan.
"Terimakasih" Rembulan menjawab dengan sopan.
Saat Pintu terbuka membuat pandangan kedua manusia yang ada di dalam ruangan tersebut teralihkan ke arah seorang wanita yang berjalan menghampiri meja tempat Lewis dan Caka berada.
Keduanya memperhatikan gadis itu dengan seksama, terlebih oleh seorang Lewis mata tajam nya menilai penampilan Rembulan yang terkesan aneh.
Itu..? Baju yang dikenakan oleh Rembulan adalah baju keluaran zaman 90an. Rambut diikat sederhana polesan make up pun tidak ada, Lewis berpikir apakah gadis ini anak dari seorang Antony Albertcius?? Kenapa penampilan nya terkesan seperti orang miskin!
Huh!! Dari sini saja Lewis bisa menebak bagaimana kehidupan gadis lugu yang berdiri mematung didepan meja nya.
"Ekhm!! Assisten Caka berdehem mengalihkan perhatian Rembulan dan Lewis.
"Selamat siang Nona Rembulan, saya Caka asisten Tuan Muda Lewis dari L.A Kingdom" Ucapnya mengulurkan tangan pada Rembulan.
"S-saya Rembulan Tuan Caka! Rembulan Cellestya Albertcius anak dari Antony Albertcius" Menyambut uluran tangan Caka sembari tersenyum kaku.
"Silahkan duduk nona Rembulan" ucap Caka tersenyemu tipis.
"Terimakasih" Rembulan menundukan kepalanya.
"Baiklah saya akan keluar, kira nya Nona dan Tuan Muda Lewis bisa santai untuk bercakap cakap." Caka pergi keluar dari ruangan itu. Tinggallah mereka berdua Tuan Muda Lewis dan Rembulan.
"Aku Lewis Arkana Wilson" Lewis memulai pembicaraan nya,
"kau pasti tau apa tujuan kita berjumpa siang ini bukan? Kurasa Antony sudah memberitahu mu!" ucap Lewis dingin.
"I-iya Tuan Muda, Ayahku sudah memberitahukan padaku semuanya tadi pagi." Rembulan menjawab gugup sekali.
Dia merasa orang yang akan menjadi calon suami nya itu adalah seorang yang menakutkan.
(aaa ... jangan galak galak dong Lewisnya, nanti author cubit nih mau?)
...****************...
2 jam berlalu! Lewis menyudahi pembicaraannya dengan Rembulan. Diakhiri dengan jabatan tangan antara mereka berdua. Semakin pias saja wajah Rembulan, lain hal nya dengan Lewis karena dia yang membuat syarat syarat pernikahan mereka.
"Kuharap kau mengerti semua yang aku jelaskan tadi" Ucap Lewis dengan muka datar nya.
"Ba-baiklah Tuan Muda, saya akan mencoba mengingat kembali apa yang baru saja k-kita bicarakan" jawab Rembulan gugup dan terbata.
"Ck!! Percuma aku bicara panjang kali lebar ternyata kau pun tidak paham." Dengus an Lewis terdengar kesal sekali.
"Maaf Tuan" Sahut Rembulan lirih sembari menundukan pandangan nya.
"Lusa aku akan menyuruh Caka mengantarkan pada mu apa apa saja yang kita bahas tadi. Kau harus menandatangani surat perjanjian itu, dengan begitu aku tidak merasa rugi untuk menikah dengan mu." Lewis melanjutkan kalimat nya dengan datar.
Sedangkan Rembulan yang mendengar perkataan Sang Tuan Muda merasakan sakit di hatinya. Bagaimana bisa seorang laki laki mempermainkan pernikahan?
Rembulan mengira ini akan menjadi pernikahan yang dia impikan, ternyata semua jauh dari ekspetasinya.
Diawal dia sudah bertekad akan menerima pernikahan ini dengan lapang dada, asalkan sang Ayah kembali menyayangi seperti dulu. Tapi yang terjadi di luar perkiraan Rembulan, dia di suguhkan dengan pernikahan kontrak yang sialnya semakin menyudutkan kehidupan nya.
"Kenapa kehidupan ku tidak ada bahagia nya?" Batin Rembulan lirih meratapi nasib nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments