Sesampai Rembulan di kediamannya dia pun langsung menuju ke kamar. Kamar yang menjadi tempat paling nyaman diwaktu melepas lelah bagi sang Rembulan. Walaupun kamar itu sama sekali tidak pantas buat seorang anak dari keluarga BERADA.
Ya!! Itu adalah salah satu kamar pembantu dengan ruangan yang kecil, Rembulan tidur diatas ranjang bekas pembantunya yang tidak lagi kerja di kediaman sang Ayah.
"Huh! Aku pasti akan merindukan kamar ku ini. Walaupun pengap dan sempit ini adalah tempat ternyaman di waktu aku lelah dan bersedih." gumam Rembulan lirih.
"Ibu, apakah keputusan ku sudah benar dengan menerima pernikahan ini?" Batin Rembulan.
...****************...
Tak terasa waktu pun berlalu begitu cepat, 2 minggu berlalu setelah pertemuan antara Tuan Muda Lewis dan Rembulan. Hari ini Rembulan akan melakukan fitting baju pengantin ke butik langganan keluarga nya, sang Ayah mengijinkan nya karena Antony Albertcius berpikir untuk terakhir kali ini saja dia bersikap baik pada anak bungsunya itu.
"Pergilah ke butik langganan kita untuk melihat gaun pengantin yang sesuai untuk mu." Ucap Antony pada Rembulan.
"Baik Ayah aku akan kesana setelah ini semua selesai." jawab Rembulan.
Beberapa jam kemudian Rembulan telah menyelesaikan pekerjaan itu bersiap untuk berangkat menuju butik langganan keluarganya. Sepanjang perjalanan menuju butik Rembulan melamun memikirkan nasib nya setelah menikah nanti dengan Lewis.
Akankah pernikahan ini menyudahi penderitaan nya? Atau sebaliknya bahkan lebih parah dari kehidupan yang dia jalani di kediaman Antony Albertcius.
Entahlah, Rembulan hanya berharap dia bertahan menghadapi semua rintangan kedepan nya.
"Huh.. Aku sangat gugup" Lirih Rembulan. "Apakah Tuan Muda sombong itu sudah tiba? Batin Rembulan bertanya.
Rembulan tiba di depan butik tanpa membuang waktu lagi dia segera masuk ke dalam. "Selamat siang Nona, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pegawai butik pada Rembulan.
"Selamat siang Kak, saya Rembulan yang akan fiting baju pengantin siang ini. Apakah Tuan Muda Lewis telah tiba?" Tanya Rembulan dengan sopan melihat kiri kanan mencari keberadaan asisten Caka serta Tuan Muda nya itu.
"Oh, mereka telah tiba sekitar setengah jam yang lalu Nona." jelas pegawai butik itu.
"Bisa antarkan aku? Aku tidak tau dimana ruangan tempat khusus baju pengantin nya!" jawab Rembulan memelas.
"Baiklah Nona Rembulan, mari ikut saya. Tuan Muda Lewis telah menunggu anda sejak tadi." Pegawai butik tersenyum pada Rembulan.
Rembulan mengikuti pegawai butik yang akan mengantarkan nya ke ruangan fitting baju pernikahan nya dengan Lewis. Pintu terbuka dari luar kemudian Rembulan melangkah masuk dan melihat Lewis kini tengah memasang wajah kesal nya pada Rembulan.
Bagaimana tidak kesal baru kali ini Tuan Muda kita yang arrogant merasakan yang nama nya MENUNGGU.
"Maaf Tuan, tadi diperjalanan tiba tiba macet oleh karena itu saya datang terlambat." jelas Rembulan menunduk.
Dia merasa bersalah juga karena tidak tiba tepat waktu.
Salahkan saja pekerjaan nya yang banyak sekali di rumah besar sang Ayah. Ck!! Rembulan pun kadang kesal jika mengingat perlakuan semua orang pada nya.
"Apakah ini kebiasaan mu membuat orang lain menunggu? Apa kau tidak berpikir waktu itu adalah uang?" Lewis bertanya dengan suara keras nya, terlihat sekali jika kali ini sang Tuan Muda sangat marah.
"Caka, suruh gadis bodoh ini mencoba gaun itu!" perintah Lewis pada asisten nya. "Aku rasa kau tidak cocok memakai gaun mewah ini, kau sangat kampungan! Lihat pakaian mu itu tidak ada yang memakai selain kau sendiri." Ucap Lewis sinis.
Rembulan merasakan sakit di hatinya akibat perkatan Lewis itu. Apakah Lewis tidak tau kalau baju ini adalah baju terbaik yang dia punya? Huh, ingin sekali Rembulan menangis dan meneriaki Lewis kalau dia ingin memakai baju yang bagus dan enak dipandang oleh mata.
Tapi apalah daya, Rembulan tidak mempunyai uang untuk membeli pakaian ataupun gaun yang indah dan mewah. Karena Rembulan hanya bisa memakai baju baru jika sang kakak Berlian memberikan baju bekas kepada nya
"Apa yang salah dengan pakaian saya Tuan? Ini pakaian terbaik yang ku punya, jadi tidak ada yang salah jika aku mengenakan nya." Jawab Rembulan ketus sedikit kesal akibat perkataan Lewis.
"Kau berani menjawab ku??" sentak Lewis marah.
"Maaf" Rembulan menundukan kepala nya takut.
"Ekhm!!! Tuan Muda waktu kita tinggal sedikit lagi, mari kita sudahi perdebatan ini" Caka menginterupsi keduanya.
"Kau berani memerintahku Caka? Tanya Lewis marah.
"Maaf Tuan Muda, saya hanya mengingatkan saja! Karena sebentar lagi jadwal kita meeting dengan perusahaan Y" Jelas Caka singkat.
"Bawa gadis bodoh itu" suruh Lewis kesal.
"Silahkan Nona, mari pilih gaun yang sesuai keinginan anda." Perintah Caka membawa Rembulan memilih gaun pernikahan nya.
...****************...
**hallo... jangan lupa kasih dukungan Like dan saran yang membangun yah💜**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments