...🌹Happy Reading 🌹...
Gadis itu menghempaskan badannya ke kasur empuknya kemudian mengusap wajahnya berulangkali.
" Em...aku capek.Adakah yang faham...?" tanyanya pada dirinya sendiri.
Dibeberapa menit berikutnya ia harus keluar dari kamar hotel karena perutnya yang sudah minta diisi dengan makanan.
Ia pun pergi kesebuah cafe dan memesan makanan.Setelahnya ia menyantap makanannya itu dengan lahap.Ditengah tengah ia menyantap makanannya seorang wanita malah tidak sengaja menumpahkan air ditangannya yang mengenai baju Nada.
Nada terdiam lalu menghembuskan nafasnya pelan." Saya minta maaf mbak.Ya ampun...saya gak sengaja, saya benar benar minta maaf mbak." ujarnya ketakutan.
" Ya udah gak papa." jawabnya membersihkan bajunya.Bukannya marah Nada, malah membiarkan wanita yang tak lain adalah pelayan di cafe itu pergi setelah meminta maaf padanya.
Karena bajunya basah, ia pun memutuskan untuk kembali pulang kerumah sahabatnya Rayni.Namun mungkin hari ini adalah hari sial bagi Nada.
Pit....
Suara klakson panjang saat Nada tengah menyebrang jalan.Ia hampir saja tertabrak oleh sebuah mobil mewah.
" Maaf.maaf maaf..." ujarnya sembari menunduk dan menangkupkan kedua tangannya.Kemudian ia pun meminggir agar mobil itu bisa berlalu.
" Makanya kalau mau nyebrang liat liat dong...!" teriaknya dari dalam mobil sebelum berlalu.
***
"Sayang...ikut tante ke gereja yuk." pinta tante Imer pada Nada saat mereka telah selesai dari salon.
" Tapi tan...Nada bukan non muslim." lirihnya menatap tante Imer.
" Aduh...sayang sayang.Buat apa kamu peduliin toh kamunya juga gak sesuci itu kok.Udah ikut tante ke gereja sekalian biar dibaptis sama teman tante yah" ujarnya membujuk Nada sembari merangkul lengan gadis itu.
Di perjalanan hening, tidak ada satupun dari mereka yang membuka suara.Sedang hati Nada kini merasa gelisah " Apa iya aku harus ikut agama tante Imer juga...?" tanyanya membhatin.
***
" Udah.Ayok...kenapa malam diam disini...?"
" Tante masuk duluan yah, nanti Nada nyusul...Nada haus nih mau cari minuman dulu." alibi gadis itu akhirnya berhasil, sang tante pun masuk kedalam gereja sementara ia masih bingung, dilema antara masuk atau tidak.
Ia menggigit kuku jari telunjuknya pertanda ia sedang gelisah sembari mondar mandir seperti setrikaan panas.Seraya bertolak pinggang." Ah...ya udah masuk aja dah." ujarnya memantapkan niatnya.
Pada saat ia baru saja ingin memasuki pintu gereja tersebut; seorang lelaki yang entah darimana datangnya tiba tiba menarik tangannya dan membawanya pergi dari situ.
" Lepaskan...!Kamu siapa lagi, main tarik tarik aja...!" kesalnya bertanya pada lelaki dihadapannya yang masih menunduk memegangi lututnya karena lelah berlari.
" Udah syukur ditolongi juga; bukannya terimakasih malah ngomel" ujarnya sembari berdiri menatap gadis itu.
" Di tolongin...? maksud kamu...?" tanyanya menatap tak percaya dengan apa yang barusan orang itu ucapkan.
Grep
Tiba tiba lelaki itu memeluknya dengan erat yang otomatis membuat gadis itu mematung tak percaya.
" Udah diem, ada orang yang cariin kamu tuh dibelakang." ujarnya saat Nada ingin melepaskan diri dari pelukan lelaki itu.
***
" Kamu kok bisa tau mereka cariin aku...?" tanyanya menatap lawan bicaranya, saat mereka kini sudah ada didalam mobil lelaki itu.
" Aku gak sengaja dengar pembicaraan mereka." ujarnya seadanya sembari memasang sabuk pengamannya.Kemudian menyalakan mesin mobilnya.
Dengan kecepatan sedang mereka akhirnya sampai didepan rumah Rayni, sahabatnya Nada.
" Makasih ya...kamu udah banyak bantuin aku hari ini" ucap Nada setelah turun dari mobil itu.
" Iya.Gak masalah" jawab lelaki itu seadanya sembari tersenyum.
Nada pun membalikkan badannya dan berjslan beberapa langkah namun ia kembali mendekati mobil tersebut.
" Namaku Nada..." ujarnya menjulurkan tangannya yang segera dibalas oleh lelaki itu.
" Em...aku Aryan" ujarnya memperkenalkan diri sembari melebarkan senyumnya.
***
" Kenapa kamu...? senyum senyum sendiri...? ada yang lucu apa ini...?" tanya heran Rayni melihat tingkah aneh sahabatnya.
" Ada deh..." ujarnya sembari tersenyum.
" Ingat Nada, kewarasan itu penting...!"ujarnya saat hendak pergi meninggalkan sahabatnya itu.
" Iih...gak bisa lihat orang senang bentar apa lu...?" kesalnya melempar Rayni dengan bantal namun tidak kena karena keburu tertutup pintunya oleh Rayni.
" Em...benar kata Ray.Kewarasaran itu penting...! dan gua punya hak untuk bahagia.Gua punya hak untuk waras memilih yang baik buat gua." lirihnya kemudian tersenyum dengan tekadnya untuk merubah hidupnya.
***
" Tan...aku keluar dari grup ini."
" Apa makdud kamu Nada...?" tanyanya menatap tajam gadis itu.
" Kewarasan yang lebih penting...tan.Dan aku sudah muak dengan semua ini, aku juga manusia biasa tan...aku pengen bahagia aku pengen seperti mereka yang punya hidup bebas berprestasi diluaran sana...!" ujarnya
Prok
Prok
" Oh...udah pintar kamu yah...oke.Balikin duit tante yang kamu pinjam dulu...sekarang...!" teriaknya kemudian menjambak rambut panjang Nada.
" Ampun tante...Nada gak bermaksud buat tante marah...Nada hanya..." lirihnya dengan uraian air mata yang sudah membasahi pipinya.
" Hanya apa hum...? Jangan kamu pikir... kamu dengan mudah bisa lolos dari aku..gak segampang itu Nada...!"
Sementara seorang lelaki kini tengah menikmati minuman haram beralkoh*lnya yang sudah membuat ia sedikit pusing.
Mendengar suara teriakan tante Imer rasanya membuat dirinya semakin pusing.
" Halo...ada apa ini...?" tanyanya saat menghampiri kedua wanita yang masih belum menyelesaikan masalah nya itu.Nada sekarang masih menangis menunduk sedih.
" Ini nih...bocah satu, pengen berhenti jadi wanita bay*ran tapi dia gak bisa lunasi hutang hutangnya." ujarnya kesal sembari bertolak pinggang membelakangi Nada.
" Emang berapa sih hutangnya...?" tanyanya dengan enteng.
" Apa kamu mau bayar hutangnya...?" bukannya menjawab tante Imer malah balik bertanya.
" Em.." ujarnya santai mengendikkan bahunya.Kemudian tante Imer pun merangkul tangannya.
" Serius...?"
" Tapi ada syarat." dan tentu hal itu membuat tante Imer penasaran.Syarat apa yang akan ia patuhi.
" Apa itu...?" tanyanya sumrigah
" Gak perlu.Kita saling kenal sebelumnya, maka gak usah sok baik jika pada akhirnya aku juga akan kau jadikan seperti hewan." ujar gadis itu membuka suara, masih dengan menunduk.
" Tapi aku mengenalimu." ujarnya singkat namun tak dipedulikan Nada.
" Halah...gak usah sok sok an deh.Pokonya hutang kamu lunas sama aku.Selesai...apa tadi syaratnya...?" ujar tante Imer tak mempedulikan gadis itu dan kembali menatap lelaki itu.
" Dia harus berhenti bekerja bersama tante"
" Oh...tentu saja boleh, silahkan ambil...lagian tante udah gak butuh..." ujarnya yang sangat menyakitkan bagi Nada yang mendengarnya.
" Ya udah mana uangnya...?" tanyanya menatap lelaki itu.Lelaki itupun memberikan selembar kertas cek pada tante Imer.
" Aku tidak tau berapa nominal yang tante mau, tapi tante bisa menulisnya semau tante." ujarnya kemudian mengambil lagi lembar cek itu dari tangan tante Imer.
" Eits...nanti dulu.,Dengar tante...setelah ini dia (menunjuk Nada)sudah tidak ada urusan lagi dengan tante, dan dia bukan bagian dari club ini.Tante mengerti...!"
" Sip...amanlah itu" ujarnya mengambil kembali lembar cek tersebut dengan sumringah.
Bersambung
Tinggalkan jejak kalian yah 🌹💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
syukur lah kalau aman jadi tenang deh
2023-04-27
0
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
uang uang uang mulu yang ada di otak mu
2023-04-27
0
𝒟𝑒𝒶 🄰L𝑒ⓝ𝒶
sabar pelan pelan nafas nya ya wkwk
2023-04-27
0