Lima

Follow Ig author:Nis3263.

Happy reading.

Satu Minggu setelah malam kelam itu,perlahan tapi pasti biru mulai menata hidup nya yg sempat bertanya kan kembali.

Memulai hidup nya dari titik terendah, menjelma menjadi wanita yg lebih biasa, berusaha menerima takdir dengan lapang dada,semua nya garis takdir tuhan,itu yg di tanam kan dalam hati nya.

Sulit memang,tapi biru tetap lah biru, seorang wanita yg pantang menyerah,menutup telinga dengan segala cibiran dan caci serta maki yg di beri kan para tetangga.

Bagaimana tidak?di usia yg masih muda dia sudah menjadi janda,tentu saja itu semakin menjadi kan biru sebagai bahan gosip.

Tapi hampir semua penghuni kos menerima nya dengan baik,setiap malam Minggu di kos akan di ada kan nobar drama Korea.

Semua anak kos beserta pacar nya yg datang di wajib kan untuk ikut nobar,di awasi oleh Bu kos tentu nya.

Senyum selalu tersungging di bibir biru,hidup nya mulai tertata rapi,walau pun tak jarang dia suka menangis sendirian,tapi dia tetap lah biru yg sama, perbedaan nya dia lebih dewasa dari yg sebelum nya.

"Wih,mbak biru sudah cantik saja"begitu keluar dari dapur umum untuk anak-anak kos,biru langsung di sapa oleh seorang mahasiswi penghuni kos.

"Terima kasih"jawab biru,rambut panjang nya telah di potong lebih pendek, sehingga hanya sepanjang tujuh centimeter dari bawah telinga.

"Mbak kok tambah cantik ya,rambut mbak yg pendek itu loh mirip song Hye Kyo"biru terkekeh pelan,wajah cantik dan putih mulus nya tampak memerah.

"Berhenti memuji dan fokus lah untuk kuliah mu,mbak pergi assalamualaikum"biru berlalu pergi,tubuh nya sudah terbalut dengan celana dasar hitam,dan juga baju kerja berwarna merah.

Pelayan restauran,itu lah perkerjaan yg biru jalani sekarang,mimpi nya untuk masuk ke sebuah perguruan tinggi negeri favorit pun terhalang, Beasiswa nya terbuang sia-sia.

Perjalanan dari kos nya sampai ke tempat nya berkerja membutuh kan waktu kurang lebih 30 menit jika do tempuh dengan berjalan kaki.

Demi menghemat uang,biru harus rela berangkat lebih pagi,agar bisa sampai di restauran tepat waktu.

Setelah menempuh perjalanan yg cukup melelah kan,akhir nya biru telah sampai di restauran tempat nya berkerja,menghela nafas panjang,sebelum melangkah masuk.

Biru mengulas senyum ramah ketika bertatapan langsung dengan beberapa pengunjung,senyum selalu tersungging indah di bibir nya.

Hanya pelayan,gaji yg di dapat nya pun tidak besar, dia bukan koki atau pelayan senior, karena itu biru harus benar-benar mengatur keuangan yg di miliki nya dengan sangat baik.

Begitu sampai di dapur,dia langsung di sambut dengan kepala koki,jantung biru berdetak dengan cepat,berulang kali dia melihat jam tangan nya, memati kan diri bahwa dia tidak telat.

"Antar pesanan ke meja nomor 13"biru menghela nafas lega,lalu mengambil nampak berisi pesanan makanan.

Dengan langkah santai dia mulai mencari keberadaan meja yg sedang di tuju.

"Silah kan di nikmati nona"biru membungkuk hormat kepada para pelanggan,tak lupa senyum manis yg selalu tersemat di wajah cantik milik nya.

"Terima kasih"jawab dua pengunjung itu.

"Biru tolong cuci piring"biru mengelus dada nya pelan mendengar perintah dari seorang pelayan senior,semua nya dia yg mengerja kan,mulai dari mengantar makanan,bahkan mencuci piring.

Itu lebih baik dari pada menjual wajah di depan dengan menyambut para tamu, berkutat dengan banyak perkerjaan lebih baik.

Biru memakai sarung tangan,lalu mulai mencuci tumpuk kan piring dan gelas gelas kotor di hadapan nya,dalam diam nya biru sering menangis, dia seakan di tindas.

Jika tidak berfikir mencari perkerjaan itu sulit,mungkin sejak dua hari lalu biru sudah angkat kaki dari restauran ini.

Perlahan tangan berbalut sarung tangan putih itu mencuci satu persatu gelas,teriak kan bahkan makian terdengar di dapur restauran itu.

Pagi hari ini cukup ramai,dengan pengunjung yg ingin sarapan atau sekedar membeli kopi berserta minum, begitu lah rutinitas yg berusaha biru jalani dengan ikhlas.

"Ini!"baru saja hendak melepas kan sarung tangan yg di pakai nya,biru di hadap kan lagi dengan piring piring kotor yg baru di bawa oleh senior nya.

"Sabar biru,ini ujian"biru menyemangati diri nya sendiri.

Kegigihan yg di miliki oleh nya seakan tak pernah runtuh sedikit pun,dia selalu saja bisa mengulas senyum manis walau pun benar-benar ingin menangis.

"Biru!sampah di sana cepat di buang"lagi dan lagi,biru selalu di suruh bak pembantu di dapur.

"Baik senior"jawab biru sembari mengangkat kantung plastik besar menuju ke luar lewat pintu dapur.

"Biru kau baik-baik saja?"begitu ingin masuk setelah membuang sampah,biru langsung di interogasi oleh seorang laki-laki tampan,yg tak lain adalah pemilik restauran ini,pak Raharja begitu lah para karyawan memanggil nya.

Duda tanpa anak, berumur 34 tahun, pernikahan nya kandas 2 tahun yg lalu,di karena kan hadir nya orang ke tiga.

Entah biru yg merasa terlalu percaya diri atau bagaimana,bos nya ini selalu mencari perhatian kepada nya,tentu saja biru risih,di tambah tatapan merendah kan yg di beri kan oleh karyawan kepada nya, benar-benar menjengkel kan bukan.

"Eh iya pak"jawab biru cepat, begitu ingin melewati sang bos,mendadak tangan biru di cekal,dalam hati biru menggerutu kesal.

"Ada yg bisa saya bantu pak?"tanya biru sopan,sembari melepas kan cekalan di pergelangan tangan nya,mengambil jarak aman dengan cara mundur 3 langkah ke belakang.

"Apa para karyawan sering berlaku seenak nya dengan mu"aura yg di keluar kan Rahardian sangat menakut kan,bahkan biru gadis belia itu sampai takut,dan bergidik ngeri.

"Tidak pak!para senior selalu baik pada saya"biru membela para senior yg selalu menindas nya di hadapan sang bos,betapa mulia nya hati biru, seperti langit biru yg selalu cerah,tak perduli di halangi oleh awan.

"Biru saya ingin memperistri mu"biru tergugu di tempat, dia benar-benar bingung,pak Rahardian,baru mengenal nya selama beberapa hari.

"Maaf pak jangan bercanda"biru langsung menjawab dengan sangat tegas.

"Biru saya sedang tidak bercanda"biru reduam mendengar suara tegas ygcdi keluar kan oleh Rahardian.

"Saya juga pak,maaf saya banyak perkerjaan,saya tidak mau para karyawan berfikir janda seperti saya berkerja sesuka hati, karena anda mengenal saya"biru langsung melangkah pergi,sebelum Rahardian kembali mencegah langkah nya.

Begitu sampai di dapur,dia langsung di hadap kan dengan dua pelayan senior yg menghadang langkah kaki nya.

"Bukan kah sudah kami kata kan untuk tidak mendekati bos"salah seorang senior berambut merah langsung menuduh biru yg tidak tidak.

"Maaf senior,pak Rahardian menemui saya karena ingin membahas sesuatu,jadi jika kalian cemburu,lebih baik jangan ke pada janda miskin seperti saya"biru melangkah pergi, meninggal kan para senior nya yg tampak nya masih tertegun sibuk.

"Biru kau baik-baik saja"senior yg sangat baik hati,menghampiri biru, lalu mengelus punggung sang Junior.

"Iya mbak,biru kerja lagi"biru berlalu lalu mulai menjalan kan perkerjaan nya lagi.

Tak terasa sehari telah di lalu biru,tubuh nya terasa sangat lelah,belum lagi dia harus pulang dengan berjalan kaki,sampai kos-san harus mandi,dan memasak,belum mengangkat pakaian yg baru di jemur nya.

Biru melirik ke arah jam tangan nya, ternyata waktu sudah menunjuk kan pukul 21:20,sudah waktu nya bagi para karyawan membubar kan diri.

"Semangat biru ini hidup"biru berdiri dari duduk nya,lalu mengambil tas kerja nya yg terlampir indah di dapur,menegak botol minum yg memang di bawa oleh nya,biru langsung melangkah keluar,bersiap untuk pulang.

Dert...

Getaran, handphone milik biru menghenti kan langkah wanita cantik itu,tertera id pengirim pesan.

Tetangga indekos

Mbak,hujan pakaian nya mbak sudah ku angkat, kalau mbak pulang nya lama tidak masalah.

Biru menghela nafas,ternyata tetangga indekost nya sangat baik, sehingga dia tidak perlu khawatir dengan pakaian yg baru dia jemur.

Dan benar saja,begitu di luar,hujan deras langsung menyapa biru,tetesan air hujan bahkan sampai mengenai wajah cantik milik biru.

"Mau ku antar biru"biru menoleh,Rahardian lagi.

"Tidak pak,saya pinjam payung nya saja, assalamualaikum"biru langsung mengambil payung yg di pakai Rahardian lalu berlari menerobos hujan.

Biru setengah berlari,hujan masih menerpa bahkan semakin deras tak di hirau kan oleh nya,yg ada di fikiran biru sekarang adalah secepat nya sampai di kos.

Baju nya sudah basah kuyup,rambut nya juga ikut basah,biru beberapa kali terhenti,lalu mengatur nafas nya yg terasa ngos-ngosan sekarang.

Hingga setelah menempuh perjalanan yg lumayan menguras tenaga,biru sampai di depan rumah kos nya,tampak beberapa tetangga indekos nya telah menunggu.

"Mbak ini handuk nya"biru langsung menerima handuk yg di beri kan kepada nya,lalu kembali melangkah masuk di mana kamar mandi kos berada.

Tak lama dia keluar telah mengena kan pakaian lengkap, bibir nya masih terus menggigil hebat,baru saja hendak merebah kan tubuh di ranjang, seorang anak kos datang,membawa kan semangkuk mie yg masih hangat,lalu secangkir teh hangat.

"Ini mbak di minum"biru berdiri sebentar,menerima makanan yg sudah di sodor kan oleh tetangga nya.

Di dekat jendela kamar kos nya,biru duduk sembari menikmati semangkuk mie instan di hadapan nya,tanpa sadar air mata nya mengalir dengan deras, mengingat dia di usir dari rumah,dan lebih parah nya lagi,dia di kata kan wanita murahan oleh ibu kandung nya sendiri.

Cita-cita yang di miliki nya untuk menjadi seorang dokter spesialis bedah yg akan selalu berkutat dengan segala macam pisau bedah, tampak nya hanya angan-angan semu.

Prestasi yg di miliki dengan Beasiswa nya,biru berfikir mimpi itu akan terwujud,tapi lihat lah takdir masih belum membiar kan nya untuk bahagia.

Dalam satu malam,semua mimpi yg di gantung tinggi-tinggi untuk di gapai, hancur seketika.

"Aku membenci mu,kau laki-laki breng*ek"umpat biru pelan.

Tidak ada laki-laki baik, termasuk sang ayah,yg lebih memilih perempuan lain yg tengah mengandung buah hati nya,di banding kan dengan biru dan juga ibu nya.

Andi, laki-laki yg di cintai oleh nya juga sama,dia menghamili wanita di luar pernikahan,dan yg pasti, laki-laki yg telah merenggut paksa kesucian nya.

Tak terasa,malam sudah berlalu,kembali ke aktivitas awal biru menjalani hari-hari nya dengan cukup berat,tak terasa sudah satu bulan biru berkerja di restauran,sebisa mungkin dia menghindar dari pertemuan nya dengan pak Rahardian.

Hari ini, adalah hari yg sangat biru nanti-nanti kan,yaitu pembagian gaji,memang tidak besar,tapi ini tetap lah hasil jerih payah nya sendiri.

"Terima kasih senior"biru membungkuk hormat ketika sang senior memberi kan nya sebuah amplop coklat berisi uang.

"Kau sudah berkerja sangat keras biru,ini pantas kau dapat kan"biru mengangguk,air mata nya mengalir deras ketika sang senior menepuk pundak nya beberapa kali,seakan memberi kan semangat dan juga apresiasi terhadap kinerja biru selama ini.

"Baik senior"biru berbinar binar ketika menatap amplop di depan nya, setelah meletak kan amplop ke dalam tas, dengan penuh semangat,biru kembali menjalani rutinitas nya,mencuci piring dan gelas gelas kotor,mengepel lantai,mengantar makanan,membuang sampah,semua di lalui nya dengan penuh semangat.

Tidak ada lagi biru yg sering mengeluh,semua di jalani oleh nya dengan sangat ikhlas,senyum selalu tersungging di bibir nya.

"Biru tolong antar Jan pesanan ke meja 18"mendengar pekik kan seorang koki senior,biru langsung bergegas,meninggal ka dapur untuk mengantar kan makanan.

Di dapur, kondisi masih terkendali,walau pun terkadang di hiasi dengan bentak kan teriak kan, terkadang juga umpatan.

Siang hari membuat restauran yg berada di kawasan strategis itu ramai di kunjungi,untuk makan siang,ke-sibuk kan para perkerjaan,juga bertambah banyak.

# Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Author balik lagi yah guys.

Like like like like like likelike like like like like like like like like like like like like like like like, like like like like like like like like like like like like like like komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen komen and vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote,vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote vote VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE.

Sarange 💗💗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!