"Engh... Dimana ini" Arthur membuka matanya dan memandang ke arah sekitarnya.
Pandangan Arthur masih blur karena baru bangun tidur. Ketika pandangannya mulai jelas kembali, Arthur terkejut ketika melihat dirinya telah berada di sebuah kamar.
"Ehhh!! Dimana aku?!" Arthur bangun dari kasurnya dengan perasaan heran.
"Kau ada di koloni kami" ucap tiba-tiba seorang pria yang berada di ambang pintu.
Arthur pun semakin keheranan melihat tingkah pria itu yang selalu tersenyum dan memandanginya "siapa anda?"
"Aku? Hihihihahaha, namaku Joker" ucap pria tersebut mengenalkan dirinya.
"Joker?" Ucap Arthur dengan wajah herannya.
"Tuan Fergie bilang kau adalah anak yang unik, jadi aku datang untuk melihatmu" tutur Joker dengan senyuman psikopatnya.
Arthur bergidik ngeri ketika melihat senyuman dari Joker tersebut, ia merasa kalau pria di depannya ini adalah seorang psikopat.
"Hihi ya sudah, sarapan sudah siap turunlah sekarang, eh tapi mandilah dulu, kami sudah menyiapkan semuanya untukmu" ujar Joker seraya beranjak pergi.
"Sarapan?" Arthur mendudukkan dirinya di tepi kasur, ia terkejut ketika melihat foto kedua orangtuanya sudah terpajang di rak samping tempat tidurnya.
"Huh, apa mereka membuka semua barang-barang milikku" gumam Arthur.
Arthur pun memperhatikan setiap detail kamarnya sebelum ia beranjak untuk mandi, ia tidak menyangka kalau kamar yang ia tempati saat ini akan sebagus dan sebersih ini.
Sangat-sangat berbeda jauh dibandingkan dengan tempat tinggalnya di koloninya yang dulu.
Arthur pun bangkit dari duduknya dan mengambil handuk yang tergantung di pojok kamarnya, ia lalu bergegas masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.
Arthur pun juga merasa takjub melihat kamar mandinya yang terlihat sangat bersih dan rapi, berbeda dengan kamar mandinya dulu yang kumuh dan kotor.
Maklum saja, tempat tinggal koloni baru Arthur ini dulunya adalah sebuah hotel bintang lima. Dan mayoritas orang-orang dalam koloni ini adalah pengguna Angel, maka dari itu para hantu sama sekali tidak berani masuk atau macam-macam dengan koloni ini.
Kembali ke Arthur, pemuda itu tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mandi. Hanya sekitar lima menit saja, Arthur kembali keluar dari kamar mandi dengan wajah yang fresh.
Arthur mengusap-usap rambut dan badannya yang masih basah menggunakan handuk, ia lalu membuka tasnya dan mengambil sebuah kaos dan celana pendek.
Setelah selesai memakai pakaiannya, Arthur langsung keluar dari kamarnya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri karena kebingungan mencari letak tangga dan lift untuk turun ke bawah.
Arthur merasa kebingungan karena baru kali ini ia tinggal di hotel itu, ia terus memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di lorong hotel depan kamarnya.
"Hei" Arthur seketika merasa kaget karena tiba-tiba ada yang memegang pundaknya.
"Ahhh!! Huh, kau mengagetkan aku!" seru Arthur sembari memegangi dadanya.
"Hehe, maafkan aku" kekeh orang tersebut.
Ternyata, orang yang mengagetkan Arthur itu adalah seorang gadis cantik seumuran dengan dirinya.
Gadis bersurai hitam pekat dan memiliki senyuman yang manis.
"Kau orang baru yang dikatakan orang-orang itu yaa? Siapa namamu?" Tanya gadis tersebut.
"Arthur" jawabnya dengan singkat.
"Arthur? Hmm nama yang bagus, perkenalkan, aku Clara" gadis bernama Clara itu mengajak Arthur berkenalan dan mengulurkan tangan kanannya.
Arthur membalas uluran tangan tersebut dan menjabat tangannya "hmm, senang berkenalan denganmu".
"Oiya, aku lihat tadi kau seperti sedang kebingungan mencari sesuatu" ucap Clara sembari melepas jabatan tangannya.
"Iya, aku bingung mencari letak lift atau tangga di bangunan ini" sahut Arthur.
Clara pun seketika tertawa terbahak-bahak setelah mendengar ucapan Arthur "hahaha... Ya ampun, kau benar-benar belum tahu apa-apa yaa?".
"Baiklah ayo aku antar, lagi pula aku juga ingin sarapan di lantai bawah" ucap Clara.
Gadis itu berjalan terlebih dahulu di ikuti oleh Arthur di belakangnya. Clara pun mengajak Arthur untuk turun menggunakan lift saja agar lebih cepat.
Arthur dan Clara lalu masuk ke lift itu, mereka berdiri berdampingan karena hanya ada mereka berdua di dalam lift.
"Hmm, listrik masih berfungsi dengan baik di gedung ini?" Tanya Arthur yang merasa keheranan.
"Huh? Iya, memangnya sebelum kesini kau tinggal dimana?" Tanya Clara balik.
"Sebelum ini aku tinggal bersama koloni ku di apartemen tua, listrik tidak ada di apartemen itu dan kami hanya mengandalkan tenaga surya dan kincir" tutur Arthur.
"Lalu bagaimana kau bisa pindah ke koloni kami?" Tanya Clara kembali.
"Tuan Fergie yang mengajakku, dia bilang ingin membentuk sebuah pasukan untuk melawan hantu legenda, dan dia mencari pengguna Angel sepertiku" jawab Arthur.
Clara hanya menganggukan kepalanya, setelah itu suasana menjadi hening karena tidak ada yang berbicara lagi.
Setelah sampai di lantai satu, pintu lift pun terbuka dan baik Arthur maupun Clara sama-sama keluar dan menuju ke sebuah meja yang sudah terdapat banyak orang yang makan.
"Hei! Kalian makan duluan tanpa kami itu curang tau!" Clara berteriak ke arah teman-temannya yang sudah makan duluan.
*grep....
"Arghhhhh!!" Arthur menjerit kesakitan ketika dirinya tiba-tiba di genggam oleh sesosok mahluk besar berperisai.
"Arthur!" Clara yang mendengar teriakan dari Arthur pun reflek menoleh kebelakang dan terkejut melihat tubuh Arthur yang sudah di genggam oleh makhluk tersebut.
"Yo bocah, aku dengar kau memiliki kekuatan Demon yang menjagamu" ucap seorang pria berbadan besar yang tiba-tiba datang.
"Roberto!! Apa maksudmu! Cepat lepaskan dia!" Clara yang melihat kedatangan temannya tersebut pun langsung mengerti siapa yang melakukan hal itu.
"Sekarang, Tank Man milikku bisa menghancurkan tubuhmu dengan mudah, jika kau tidak ingin hal itu terjadi maka pergilah dari koloni ini sekarang juga!!" Sesosok mahluk berperisai itu nampaknya adalah sesosok Angel yang dimiliki oleh pria bernama Roberto tersebut.
"Hoe Roberto! Kau bisa kena hukuman tau" Ucap salah satu laki-laki yang duduk di meja makan.
"Dia adalah manusia tapi memiliki Demon, aku yakin dia akan membawa kesialan bagi koloni kita" sahut Roberto yang tidak memperdulikan ucapan dari temannya.
"Hentikan! Sekarang juga!!" Clara terus memaksa Roberto untuk melepaskan tubuh Arthur yang sudah mulai lemas.
Namun, bukannya mendengarkan dan melepaskan tubuh Arthur, Roberto justru memerintahkan Angelnya untuk mempererat genggamannya pada Arthur.
"AAAARRRGGGHHHHHH!!!" Arthur mengerang kesakitan seolah-olah badannya hampir remuk.
"Pergilah sekarang atau kau akan mati disini!!" Seru Roberto.
Arthur yang merasa terpojok pun mau tak mau terpaksa mengeluarkan Red Devil miliknya "Aaarrghh Red Devil!!".
Berkat kekuatan dari Red Devil, Arthur berhasil terbebas dari genggaman Tank Man. Namun, semua orang yang melihat Red Devil seketika langsung terkejut dan bersikap waspada.
"Sekarang, tunjukkan kekuatan Tank Man milikmu dan lihat apa yang terjadi kepadamu!!" Ucap Arthur dengan tatapan tajam kepada Roberto.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments