"Hei bocah aneh, ada apa dengan lehermu? Apa kau baru saja membunuh hantu menggunakan makhluk anehmu? Hahahaha..."
"Sudahlah, anak itu memang sudah aneh semenjak ia lahir!"
"Hahahaha..."
Ejekan dan cacian itu langsung menyambut Arthur ketika ia masuk ke sebuah apartemen tua tempat tinggal koloninya.
Ucapan-ucapan itu terdengar menyakitkan hati bagi beberapa orang, namun bagi Arthur itu adalah hal yang sangat biasa. Bahkan Arthur tak jarang menanggapinya dengan santai.
"Orang yang tidak mempunyai Angel seperti kalian hanya iri kepadaku" balas Arthur.
Arthur pun seketika langsung menerima tatapan yang sinis dari orang-orang yang mendengar ucapannya. Arthur tak peduli, ia tidak menghiraukan orang-orang yang memarahinya dan terus berjalan menuju ke kamarnya.
Lusuh, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kamar Arthur. Kamar yang isinya sangat berantakan dan terlihat jarang di bersihkan.
Maklum saja, umat manusia sedang bertahan hidup dari para hantu kutukan yang mengincar nyawa mereka, hingga banyak dari mereka yang tidak memikirkan kebersihan lingkungannya.
Koloni tempat tinggal Arthur termasuk koloni yang cukup besar, mereka menghuni apartemen tua yang tidak berpenghuni untuk menjadi tempat perlindungan.
Biasanya, dalam satu koloni ada beberapa orang yang mempunyai tugasnya masing-masing. Misalnya mencari makanan, memasak, dan khusus untuk mereka yang mempunyai Angel mereka akan ditugaskan untuk berjaga.
Arthur pun sebenarnya juga mempunyai tugas untuk berjaga, namun tugasnya itu sama sekali tidak di hargai oleh orang-orang di koloninya.
"Hmm, aku masih belum cukup kuat" ucap Arthur yang sedang mengambil sesuatu di lemarinya.
Arthur mengambil sebuah kotak obat-obatan, luka yang ia derita sebenarnya tidak terlalu parah. Namun, Arthur ingin mengobati luka itu untuk berjaga-jaga bila ia harus melawan hantu secara mendadak.
"Ahhhh, aku sial sekali! Padahal hanya melawan hantu lemah tapi aku bisa terluka seperti ini" Arthur mengoleskan sebuah cairan ke bagian tubuhnya yang terluka.
Setelah selesai mengobati lukanya dan mengembalikan kotak obatnya, Arthur langsung berbaring di kasurnya dan mengambil sebuah foto yang terletak di samping tempat tidurnya.
"Ayah, ibu" Arthur mulai meneteskan air matanya ketika melihat foto mendiang ayah dan ibunya.
Semenjak orang tuanya meninggal, Arthur hidup sebatang kara karena tidak mempunyai siapa-siapa lagi di dunia.
Beruntungnya, ketua koloni menemukannya dan mengizinkannya untuk masuk ke dalam koloni, apalagi setelah ketua koloni itu mengetahui kalau Arthur mempunyai kekuatan Angel.
Hanya segelintir orang di koloni yang menerima Arthur dan tidak mencacinya, termasuk ketua koloni tersebut.
"Ayah ibu aku berjanji, aku pasti akan memusnahkan ke 13 hantu legenda yang telah membuat kita menderita!!" Arthur mengusap air matanya dan mengembalikan foto orang tuanya kembali.
Kini, ia mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri. Kekuatannya yang sekarang jelas belum cukup kuat untuk menghadapi hantu legenda, maka dari itu Arthur bertekad untuk menjadi lebih kuat.
Karena tidak mungkin untuk berlatih dengan kondisi tubuhnya yang sekarang, Arthur memutuskan untuk tidur sejenak mengembalikan tenaganya dan mengurangi rasa sakit di dadanya.
Tok tok tok...
Baru beberapa detik Arthur memejamkan matanya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang mengejutkan Arthur. Arthur pun langsung bangun kembali, dengan perasaan malas dan sebal, ia berjalan ke arah pintu dan membukanya.
"Iya?" Tanya Arthur setelah membuka pintu.
"Arthur, ada tamu yang ingin bertemu denganmu" ucap orang yang mengetuk pintu tersebut.
"Mencari ku? Siapa dia?" Arthur pun terlihat kebingungan, sebab baru kali ini ada orang yang mencarinya.
"Lebih baik jika kau lihat sendiri, mari ikuti aku"
Arthur pun berjalan keluar dan menutup pintunya kembali, ia lalu berjalan mengikuti langkah orang yang ada di depannya.
Arthur di bawa menuju ke ruangan ketua koloni yang terletak di lantai paling atas. Dalam perjalanannya, Arthur berusaha untuk menebak-nebak siapa orang yang sedang mencarinya tersebut.
Sesampainya di ruangan ketua, Arthur langsung mengetuk pintu dan memanggil ketuanya.
Tok tok tok...
"Tuan Wilson, saya sudah sampai" pintu pun langsung terbuka setelah Arthur bersuara.
Arthur pun langsung masuk sendirian ke dalam ruangan ketua karena hanya orang yang berkepentingan saja yang boleh masuk.
"Ah itu dia, Arthur kemarilah" ucap seorang pria berumur 40 tahun yang tidak lain adalah ketua koloni.
"Baik" Arthur menundukkan badannya dan menghampiri Wilson, ketua koloninya.
"Jadi tuan Fergie, ini adalah Arthur, satu-satunya anggota kami yang mempunyai Angel" ucap Wilson kepada pria tua yang berada di depannya.
Arthur pun menoleh ke arah pria tua yang sedang duduk di depan Wilson, pria tua itu juga menoleh ke arah Arthur dan tersenyum kepadanya.
"Halo, Arthur" sapa pria tua tersebut.
"Ah, halo, apa anda yang mencari saya?" Arthur sedikit gugup ketika berbicara dengan pria tua tersebut.
"Arthur, dia adalah tuan Fergie" Wilson memperkenalkan pria tua itu kepada Arthur.
"Iya benar, aku mencarimu" ujar pria tua bernama Fergie tersebut.
"Ada perlu apa anda mencari saya?" Sahut Arthur dengan sopan.
Fergie tidak langsung menjawab, ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke jendela sembari menatap ke bawah.
"Aku ingin memulai sebuah pertempuran demi masa depan umat manusia, saat ini aku sedang mengumpulkan sebuah pasukan, yaitu orang-orang yang memiliki Angel sepertimu" tutur Fergie.
Arthur pun merasa sedikit kebingungan dengan maksud dari ucapan Fergie "tunggu, pertempuran melawan siapa?"
"Ketiga belas hantu legenda" jawab Fergie.
Arthur pun merasa kaget setelah mendengar kata itu, ia tidak menyangka kalau pria tua yang ingin menemuinya ini ternyata juga ingin melawan para hantu legenda.
"Hantu legenda?" Ucap Arthur yang tidak percaya.
"Iya, aku ingin melepaskan manusia dari kutukan makhluk mengerikan itu untuk selamanya!!" Seru Fergie kembali.
"Intinya Arthur, tuan Fergie ingin mengajakmu untuk melawan hantu legenda, bukankah itu juga merupakan impianmu?" Timpal Wilson sembari memegang bahu Arthur, nampak ia ingin membujuk Arthur agar mau menerima rekrutan Fergie.
Arthur sebenarnya sangat senang setelah mengerti dengan maksud Fergie, ia sebenarnya juga ingin menerimanya. Namun, Arthur merasa ragu untuk meninggalkan koloni karena hanya dialah pelindung bagi koloninya selama ini.
"Tuan Wilson, bagaimana dengan..."
"Arthur, tuan Fergie membahayakan nyawanya sendiri untuk menuju kesini, dan dia melakukannya demi dirimu" potong Wilson.
"Tuan, jika aku tidak disini maka koloni akan dalam bahaya" Arthur terlihat sangat peduli terhadap orang-orang di koloninya walaupun mereka semua kerap mencaci dan menghina dirinya.
"Tenang saja, jika kau berhasil membunuh semua hantu legenda maka dunia akan tentram kembali" tutur Wilson lagi.
Fergie hanya melihat hal itu dengan diam, ia tahu tindakannya ini bisa membahayakan keselamatan nyawa orang yang ada di dalam koloni. Namun, ia butuh pasukan sebanyak mungkin demi bisa mengalahkan hantu legenda.
"Pergilah Arthur, umat manusia sedang membutuhkan bantuanmu, aku yakin kau dan Angel mu bisa melakukannya" Wilson kembali mencoba untuk meyakinkan Arthur.
Kini, Arthur sedang dalam keadaan bimbang, ia bingung ingin memilih untuk pergi bersama Fergie atau tetap tinggal demi keselamatan koloninya.
Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali, Arthur tau ia tidak bisa mengalahkan hantu legenda sendirian. Namun ia juga tidak tega meninggalkan koloninya tanpa penjagaan, jika ada hantu yang menyerang apartemennya maka bisa di pastikan tidak akan ada yang selamat.
"Nak, aku membutuhkanmu" ucap Fergie.
Arthur pun menoleh ke arah Fergie dan terlihat kalau orang tua itu benar-benar serius membutuhkan bantuannya.
Arthur mengambil nafas panjang, ia memejamkan matanya dan sudah bersiap untuk menentukan pilihannya.
"Baiklah, aku akan ikut denganmu, tuan Fergie".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Z Uli
keren akhirnya aku menemukan novel baru lagi
2024-07-16
1