Bab 4
.
.
Sore hari Ani kembali dengan membawa paper bag berisi makanan. Saat masuk kedalam ia dikejutkan dengan Nasywa yang tengah memutar musik senam.
"Oh.. Ya ampun anak itu.."Ani menutup pintu dan terus masuk dan meletakkan makanannya diatas meja makan.
Ani menuju pembesar suara dan mematikannya.
Nasywa langsung memutar tubuhnya. "Bibi.. Kenapa dimatikan !!?"
"Telingamu akan tuli jika memutar begitu keras !!!" Sentak Ani.
"Aku bosan sendirian dirumah !!?"Nasywa mengikuti Ani yang menuju dapur.
"Baru berapa jam kau disini, sudah bosan. Mau pulang ??" Ejek Ani setelah meneguk air putih hingga tandas dari gelas.
Nasywa hanya cemberut lalu duduk.
Ani menyunggingkan senyum lalu mengambil Piring dan membawanya kemeja makan.
"Kau lapar tidak ?? Bibi beli makanan."Ani mengeluarkan beberapa kotak makanannya.
"Tentu saja.. Bibi.. Mau itu.."Nasywa yang melihat menu kesukaannya langsung menyerobot Kotak yang baru dikeluarkan Ani.
Ani menggelengkan kepala seraya membuka makanan lain, Keduanya makan malam bersama dengan sekilas candaan.
.
.
Belum sempat selesai acara makan malamnya, ponsel Ani sudah berdering. Ani pun segera meraih ponsel yang ada disisinya. Senyumnya seketika luntur saat sebuah nama terbaca dilayar ponselnya.
Nasywa yang melihat eskpresi bibinya langsung faham
"Papa ya Bik ??"
Ani menggangguk pelan, lalu segera berdiri dan berlalu dari hadapan Nasywa.
"Halo kak.. Ada apa ??" Ani menempelkan ponsel ditelinga dan menyapa kakak iparnya.
"Nasywa menemuimu ?? Dia kabur dari rumah."Balas Gabriel kakak ioar Ani.
"kabur ?? Sejak kapan kak ??!!"Ani berpura-pura terkejut.
Hening, tak ada jawaban.
"Kak.."panggil Ani.
"Jika kau mau berbohong, kau telah salah pilih lawan Ani."Ucap Gabriel dengan suara beratnya.
"Maksud kakak apa ?? Aku tanya betul-betul ?? Lagian bagaimana mungkin Nasywa sampai kemari, kakak lupa aku diluar kota ??!" Balas Ani dengan bernada kesal.
"Ada orangku yang melihat Nasywa diBandara. Ingat satu hal Ani, Jika kau berani menyembunyikan dia dan tidak memberitau aku, Aku akan melupakan jika kau saudara Arina istriku. Aku akan menghukummu layaknya musuh."Ancam Gabriel dengan sungguh-sungguh.
Ani berusaha untuk biasa saja. Ia mengatur nafasnya lalu menjawab. "Sejak dulu aku sudah menganggapmu bukan kakak iparku Gabriel, terserah kau percaya atau tidak." Seketika Ani mematikan panggilannya. Iya, kakak iparnya tidak bisa diajak bercanda. Pria kejam yang begitu banyak ambisinya.
Ani membuang nafas perlahan menetralkan rasa didalam hatinya.
Tanpa sadar Nasywa sejak tadi mendengarkan percakapan sang bibi dari pintu. Hingga saat Ani memutar tubuh hendak keluar ia dibuat terkejut dengan kehadiran Nasywa.
"Kau ?? Sejak kapan disitu ??" Tanya Ani dengan mata membulat.
Nasywa tidak menjawab dan langsung menghambur memeluk sang bibi. Nasywa menangis dengan begitu sedihnya. Ani menerima kesedihan Keponakannya itu dengan mengusap punggung Nasywa sebagai kekuatan untuk gadis muda itu.
"Tenanglah.. Bibi akan merahasiakan keberadaanmu.."Hibur Ani.
Isak tangis Nasywa begitu terasa, Ani pun turut sedih mendengarnya.
"Bibi.. Aku hanya kasihan pada mama.. Pasti mama yang kena marah sama papa..hiks..hiks..hiks.. Kenapa bik.. Hiks..hiks.. Kenapa papa begitu arogan.."Ucap Nasywa dalam tangisannya.
"Sudahlah.. Bibi yakin mamamu bisa mengatasi semuanya. Kau harus kuat, Jika memang kau tidak mau dengan perjodohan itu.."Balas Ani terus menenangkan.
Nasywa membuka pelukannya, terlihat air mata yang sudah berantakan dikedua pipi gadis itu. Ani dengan senyumnya menatap Nasywa, seraya mengusap bekas air mata dipipi Nasywa.
"Kau bukan wanita lemah Nasywa.. Kau harus berusaha menjadi kuat, bukan untuk melawan papamu, melainkan untuk melawan sifat arogan papamu.. Kau mengerti.."Nasehat Ani.
Nasywa menggangguk dan kembali memeluk Ani.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Thea Luna Robert❤Jared KingS
astagah..jangan bilang anak gadis nya mau ditukar sahammm ya...hari gini gituuhhh..
2023-07-16
1