“Waah ternyata besok ya, aku kura masih beberapa hari lagi”
“Iya besok harus tampil rapi biar CEO suka”
“Betul itu, aku akan membeli parfum agar CEO suka dengan bauku”
Desas-desus karyawan yang tidak sabar menanti hari esok.
*
“Kenapa sepi, apa ibu belum datang?” Nita melihat sekeliling rumah tak ada satu pun orang yang ditemuinya “Lebih baik aku ke dalam saja, mas Surya sebentar lagi juga akan pulang” Nita melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya
Selang berapa menit Surya pun tiba di rumahnya, ia masuk ke dalam kamarnya dan mendapati sang istri sedang mandi terdengar suara gemercik air dari kamar mandi. Surya berniat bergabung dengan sang istri.
Kreek
Nita masih belum menyadari jika Surya kini sudah berada di belakangnya dengan tubuh polosnya. Surya memeluk sang istri dan Nita terkejut ada tangan yang melingkar di pinggangnya.
“Mas kamu ngapain?”
“Sstt” Surya membekap mulut Nita dengan mulutnya
Niat Nit yang ingin mandi sebentar gagal karna Surya yang tiba-tiba masuk dan mengajaknya bermain.
Hampir setengah jam mereka berada di dalam kamar mandi, permainan pun usai, Nita dan Surya membersihkan tubuhnya masing-masing.
Sedangkan Dara yang sudah pulang mencari keberadaan sang menantu di dapur.
“Kenapa dia belum menyiapkan apa-apa” ucap Dara
Dara mendekati kamar Nita dan Surya untuk memastikan bahwa mereka sudah pulang.
Mendengar suara Nita, Dara langsung mengetuk pintu.
Tok tok tok
Kree
Nita membuka pintu “Ada apa bu?” tanya Nita
“Kamu tidak masak?”
“Iya bu setelah ini aku akan masak”
“Dari tadi kamu ke mana saja kenapa baru mau masak, ibu heran sama kamu kerjanya cuma di dalam kamar saja”
“Iya bu, aku akan masak” tak mau menyahuti Dara agar tak menjadi tambah panjang, Nita memilih untuk mengalah
“Cepat ibu lapar tadi tidak makan ketika dengan Fifi karna ibu mau makan di rumah”
Dara meninggalkan Nita di sana.
“Huh ada saja, ini gara-gara mas Surya, coba saja tidak aneh-aneh pasti aku sudah masak”
Surya yang melihat sang istri komat-kamit menghampirinya “Ada apa sayang?”
“Itu ibu marah-marah karna aku belum masak itu juga salah kamu ya mas kalau kamu tidak masuk ke dalam kamar mandi saat aku mandi pasti aku sudah masak karna kamu aku telat masaknya”
“Iya maafkan mas ya, lain kali tidak lagi deh”
Nita menghela nafasnya “Aku ke dapur dulu mau masak”
Nita pergi ke dapur dan mulai berperang dengan alat masaknya.
Sebenarnya Nita ingin mencari pembantu saat pekerjaan di kantornya banyak dan tubuhnya lelah Nita merasa tidak sanggup kalau masih mengerjakan pekerjaan rumah, meski itu sudah kewajibannya tapi tubuhnya juga butuh istirahat.
Setelah selesai masak, Nita memanggil Dara dan Surya untuk makan malam.
Di tengah-tengah menyantap makan, Nita merasa mual dan ingin muntah. Nita pun segera pergi ke kamar mandi, Surya yang melihat sang istri langsung menyusulnya
“Huuweek”
“Sayang kamu kenapa?” tanya Surya
“Huuweek”
“Kita periksa ya, sepertinya kamu sakit” Surya mulai cemas
“Tidak perlu mas, mungkin aku masuk angin saja” tolak Nita
“Tapi wajah kamu pucat”
“Nanti istirahat juga mendingan, oh iya mas bilang sama ibu ya aku tidak enak badan dan istirahat di kamar”
“Iya biar nanti aku yang bantu ibu”
“Terima kasih mas”
Surya menuntun Nita untuk beristirahat di atas ranjangnya. Setelah itu ia kembali ke meja makan.
“Nita mana?” tanya Dara
“Nita tidak enak badan bu jadi aku suruh dia untuk istirahat” jawab Surya
“Yang beresin ini semua ibu gitu?”
“Nanti Surya bantu bu, kasihan Nita wajahnya pucat”
“Terserah kamu saja Surya”
“Ini pasti cuma akal-akalannya si Nita saja dia malas buat membereskan semua ini sampai pura-pura sakit, Surya begitu percaya kalau dia sakit benaran” ucap Dara dalam hati
Setelah membantu sang ibu membereskan semuanya, Surya kembali masuk ke dalam kamarnya. Di sana Nita terbaring dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
“Sayang, kamu sudah tidur?”
Nita menurunkan selimutnya “Belum mas, ada apa? Ibu menyuruh aku yang membereskannya?”
“Sudah kamu tidak perlu pikirin itu aku sudah membantu ibu, bagaimana masih pusing?”
“Sedikit mas”
“Besok kita ke dokter ya”
“Tidak usah mas, besok juga sudah tidak pusing lagi cukup istirahat saja”
“Kamu yakin?”
“Iya, ayo kita tidur saja”
*
Di kediaman Wirawan
Hengki hari ini akan pergi ke perusahaan, setelah ia berada di luar negeri untuk mengurus perusahaan cabang. Hari ini ia akan kembali lagi mengurus perusahaan yang ada di sini.
“Hari ini kamu ke kantor?” tanya Sukma
“Iya mah, sudah lama aku meninggalkan perusahaan itu dan sekarang aku akan melihatnya” jawab Hengki
“Kak antar aku ke kampus ya” ucap Dina yang baru saja bergabung dengan mereka
“Biasanya kamu juga diantar sopir kenapa sekarang manja minta diantar”
“Ya hari ini kan ada kakak, lagian kita juga searah jadi boleh ya kak?” Dina terus merengek pada Hengki
“Iya”
“Yee” Dina bersorak gembira
“Memang kenapa kamu minta antar kakak kamu? Pasti ada sesuatu nih?” Sukma curiga
“Ingin pamer kalo aku punya kakak tampan” ucapnya sombong
“Tanpa kamu pamerkan juga mereka tahu kalau dia kakak kamu” Sukma menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang anak bungsu
“Hehehe” Dina menunjukkan deretan giginya yang putih
“Cepat habiskan makannya kalau tidak aku tinggal” ucap Hengki
“Iya iya” Dina segera menghabiskan makanannya agar lebih cepat selesai
“Habis” Dina meletakkan sendoknya “Ayo kak”
“Mah aku berangkat ke kantor dulu ya” pamit Hengki
“Iya kamu hati-hati ya”
“Aku juga berangkat ya ma”
“Kamu juga hati-hati dan jangan keluyuran belajar yang benar biar kakak kamu ada yang bantu di perusahaannya”
“Iya mah”
“Dengar tu jangan Cuma keluyuran tidak jelas” Hengki mengulangi ucapan sang mamah
“Iya kak, lagian siapa juga yang keluyuran, aku cuma pergi ke Mal itu pun sudah selesai kelasnya”
“Sudah-sudah kalian berangkat sana nanti telat”
“Iya mah” jawab Hengki dan Dina
Meski Hengki dan Dina selalu bertengkar tapi jika tak ada salah satu dari mereka pasti saling mencari.
Setelah mengantar Dina, Hengki langsung melajukan mobilnya ke kantor.
Setibanya di kantor Hengki disambut oleh asistennya yang selama ini ia tugaskan untuk mengurus perusahaannya.
“Selamat datang kembali di perusahaan bos” sapa Tino
Sedangkan para karyawan sudah berjejer untuk menyambut bos mereka.
“Selamat datang pak” sapaan beberapa karyawan yang menyambut kedatangan Hengki
Setelah melewati karyawannya Hengki menuju ke ruangannya.
“Setelah ini saya akan memeriksa devisi-devisi kamu sampaikan pada mereka” ucap Hengki
“Baik bos”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments