Ternyata, meskipun rumahnya sudah diambil alih oleh pihak lintah darat, hutang Lay pada lintah darat masih sangat banyak. Jadi beberapa orang suruhan lintah darat datang menagih mereka lagi dengan cara kasar.
Mereka memaki-maki di rumah petakan yang mereka kontrak dengan sangat murah. Bahkan ada diantara mereka yang melecehkan ibunya lagi, sehingga Reo yang menyaksikan hal tersebut tidak terima.
Bug!
"Pergi dari sini!"
Reo memukul penagih hutang tersebut, kemudian menarik tangan ibunya pergi dari rumah kontrakan yang sudah di tempatnya selama seminggu. Dia berlari dengan mengajak ibunya menuju ke sebuah warnet, tempat dimana dia menghabiskan waktu setelah pulang sekolah.
Di warnet tersebut Reo tidak bermain-main, tapi dia membantu menjaga warnet tersebut untuk bisa mendapatkan sedikit uang supaya bisa membantu ibunya.
"Ada apa Reo?" tanya pemilik warnet, Ryanoir.
Akhirnya Reo menceritakan tentang kejadian yang menimpa dirinya dan ibunya di rumah kontrakan.
"Apakah kami boleh menumpang sementara waktu di sini Pak?" tanya Reo mengiba.
"Boleh, tapi Bapak tidak ada tempat lain. Ruko ini selain sebagai warnet, juga menjadi tempat tinggal. Padahal lantai atas cuma ada satu ruangan, sebagai kamar dan kamar mandi." Ryanoir justru bingung mau memberikan tempat dimana untuk Reo tempati bersama dengan ibunya.
"Eh, di belakang ada Reo. Tapi... itu juga gudang. Apa kalian mau di sana?"
Reo menoleh ke arah ibunya untuk meminta persetujuan, kemudian mengganggukan kepalanya ketika ibunya juga menggangguk.
Akhirnya pemilik warnet mempersilahkan mereka untuk bisa menempati ruangan kosong yang ada dibelakang bangunan, yang ada banyak sekali rongsokan komputer yang tidak terurus.
"Kita bersihkan dulu sama-sama ya, tapi maaf, tempatnya berantakan."
"Tidak apa-apa Pak. Kami terima kasih sekali atas pertolongan Bapak." Lay Cresentia mengucapkan terima kasih kepada Ryanoir.
Gudang ini adalah tempat yang gelap dan kusam, dengan langit-langit yang rendah dan berdebu. Ketika Reo pertama kali tiba di sana, dia menyadari betapa kumuh dan kotornya tempat tersebut. Namun, dia tidak punya banyak pilihan selain menempati gudang tersebut bersama ibunya. Meski awalnya merasa kesulitan, Reo dan ibunya berusaha semaksimal mungkin untuk membersihkan gudang dan menjadikan tempat tinggal yang layak. Mereka dibantu Ryanoir membersihkan gudang tersebut.
Di dalam gudang tersebut terdapat sekitar sepuluh komputer yang telah rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
"Maaf ya, komputer-komputer ini tidak ada tempat yang bisa Aku gunakan untuk menyimpannya. Jadi biarkan saja berada di sini sementara waktu, sebelum menemukan tukang rongsok yang mau membelinya."
Reo dan ibunya hanya mengangguk saja, ikut memindahkan komputer tersebut ke sudut ruangan. Kini gudang yang kotor tadi sudah terlihat bersih sehingga lebih enak dilihat
Setelah semuanya bersih, Ryanoir pamit untuk kembali ke warnet, membiarkan Reo dan ibunya buat istirahat.
"Kamu istirahat saja Reo. Biar Bapak sendiri yang jaga di warnet."
"Terima kasih Pak," ucap Reo menggangguk.
Setelah Ryanoir pergi, Reo membantu ibunya menggelar karpet dan menata beberapa barang supaya mereka bisa tidur dengan nyaman nantinya.
"Tidurlah Bu. Ibu pasti sangat capek."
"Reo beli minum terlebih dahulu."
Lay Cresentia mengganggukan kepalanya, mengiyakan perkataan Reo. Dia memberikan tubuhnya untuk beristirahat karena memang merasa sangat lelah. Sedang Reo pergi keluar untuk membeli air mineral terlebih dahulu.
Tak lama kemudian Reo sudah kembali, tapi ibunya sudah tertidur sehingga Reo membiarkan ibunya yang tampak sangat lelah. Dia meletakkan dua botol air mineral yang tadi dia beli, kemudian merebahkan tubuhnya untuk ikut beristirahat.
Breettt... Breettt...
Reo terbangun mendengar suara yang mengganggu pendengarannya. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling mencari sumber suara.
"Apa ya tadi?"
Reo tidak menemukan apapun, yang bisa dicurigai menjadi sumber suara tadi. Tapi sebelum dia kembali merebahkan tubuhnya, salah satu layar LED yang ada di sudut ruangan berkedip-kedip.
"Eh, kok ada yang hidup?"
Karena merasa penasaran, Reo mendekati LED tersebut. Dia memperhatikan bagaimana kondisi layar yang masih berkedip, padahal tidak ada saluran komputer atau apapun yang bisa menghidupkan layar LED tersebut.
Merasa ada yang aneh, Reo mencoba mengambilnya untuk diperiksa. "Ini aneh." Reo bergumam.
Reo menyadari potensi yang terkandung di dalamnya. Dia memutuskan untuk memeriksa semua komputer-komputer dan layar LED yang ada, siapa tahu masih ada yang bisa dimanfaatkan.
Tapi nyatanya hanya ada satu layar LED yang menyala, sedangkan yang lainnya memang sudah tidak berguna.
[Ding]
"Ehhh!"
Reo kaget begitu terdengar suara sistem yang aktif, memberikan pesan notifikasi. Di layar LED tersebut terdapat pesan yang bisa dia baca.
[Selamat datang Mr. Are you ready to accept the account system]
Reo tidak tahu apa maksud dari pesan tersebut. Jadi dia membiarkannya saja, berpikir jika itu tidak ditujukan untuknya.
[Ding]
[Tekan enter jika Mr menerima tawaran seribu akun. Mr bisa kaya dengan seribu akun ini, setiap kali menyelesaikan misi]
[Apakah Mr siap?]
Karena merasa penasaran, akhirnya Reo iseng menekan enter sesuai dengan arahan yang diberikan oleh pesan di layar.
Klik
Breettt... bleppp... bip bip
[10%]
[20%]
[40%]
[60%]
[80%]
[100%]
"Argh... argh..."
Tubuh Reo seperti diserang ribuan semut, sehingga mengerang kesakitan. Dia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya saat ini, apalagi layar LED tersebut juga kembali berkedip-kedip.
Tapi begitu layar LED kembali stabil, tubuh Reo juga sudah tidak merasakan sakit seperti tadi. Ini membuatnya merasa aneh, karena ini di luar nalarnya.
Tak lama kemudian, layar LED menampilkan pesan yang membuatnya terbelalak melihatnya.
[Selamat datang Mr. Anda baru saja menerima sistem seribu akun yang bisa Mr manfaatkan]
[Sistem akan memberikan Mr misi untuk diselesaikan, kemudian sistem akan memberikan imbalan besar jika misi selesai]
[Apakah Mr mau menerima tantangan pertama dari sistem seribu akun ini?]
[Tekan enter jika Mr menerima, tekan off jika tidak mau menerimanya]
Reo bingung harus memutuskan yang mana dari penawaran ini. Tapi karena merasa penasaran, Reo akhirnya menekan enter untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada rongsokan layar LED ini.
Klik
Breettt... bip bip
Layar LED berubah menjadi seperti bintik-bintik semut, Reo kembali berpikir bahwa ini adalah hal yang biasa karena sejatinya semua yang ada di sini memang sudah rusak.
Tapi disaat Reo mau beranjak dari tempatnya duduk, layar LED kembali memberikan pesan yang harus dia lakukan.
[Tekan enam digit angka untuk membuat password akun]
Reo kembali tercengang, karena dia tidak pernah membayangkan kejadian aneh ini. Tapi dia terus melakukan apa-apa sesuai dengan pesan yang tertulis pada layar LED untuk memuaskan rasa ingin tahunya.
Setelah selesai menekan enam digit angka yang diperlukan, Reo kembali menekan enter.
Klik
Bip bip bip
Layar LED kembali berkedip-kedip, mensinkronkan password akun yang baru saja dia buat.
[Ding]
[Selamat. Akun Mr telah terverisikasi. Silahkan ambil misi untuk mendapatkan hadiah]
[Tekan enter untuk memulai misi]
klik
Layar LED kembali menampilkan pesan-pesan yang harus dilakukan oleh Reo untuk menyelesaikan misi pertamanya ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
<-{•|The`Omniscient|•}->
satu indo satu Inggris 🗿
2024-03-25
0
Eros Hariyadi
Lanjutkan Thor 😝😄💪👍👍👍
2023-06-13
0
Eros Hariyadi
Penggemar novel sistem hadir 😄😄💪👍👍👍
2023-06-13
0