My Ketos

My Ketos

Hari sial

kringg kringg

06:30

Eunghh, lenguh seorang gadis saat terbangun karena suara alarm.

"jam berapa sihh, berisik banget mana masih ngantuk banget" ucap Arin sambil menutup mulutnya yang sedang menguap.

matanya melirik jam, membuat matanya membola sempurna, saat jam menunjukan pukul 06:35

"Huaaaaa" Teriaknya dan segera berlari menuju kamar mandi, dan tangannya menyambar handuk secepat kilat.

setelah selesai bersiap-siap

Arin yang telah selesai memakai seragam dan memoles sedikit wajahnya, menyambar tas sekolahnya, dan segera berlari ke bawah.

"Mah, pah Arin berangkat dulu yah, udah telat nih!" Ucap Arin tergesa, sambil menyalami kedua orang tuanya.

"kamu gak sarapan dulu nak?" ucap mamahnya. "enggak mah udah telat banget ini! Arin ijin naik motor hari ini, soalnya pasti macet banget pasti ini" ucapnya segera mengambil kunci motor dan berlari ke arah luar.

"kamu gak mau bareng papah!!" ucap papahnya teriak, saat melihat anaknya dengan tergesa berlari keluar.

"enggak pah, Arin berangkat dulu assalamualaikum" ucap Arin berteriak. membuat mamah dan papahnya menggelengkan kepalanya, saat tau kelakuan anaknya.

...****************...

SMA Permata Indah

sebuah tulisan di atas gerbang sekolah yang menjulang tinggi. Arin yang telah sampai di depan gerbang, panik disaat dia melihat gerbang sudah tertutup rapat.

Arin membuka helmnya "duhh, gimana ini! gimana caranya bisa masuk!" ucapnya kebingungan dengan muka panik. matanya melihat sekeliling, yang begitu sepi.

Arin sedikit bisa bernafas lega, saat melihat seorang siswa yang telat sama dengannya. Saking senangnya karna dia telat tidak sendiri, secara tidak sadar dia menampilkan senyumannya ke arah siswa tersebut.

Siswa tersebut berjalan ke arah Arin, lebih tepatnya ke depan gerbang. kedua tangannya di masukan ke saku celananya, bajunya yang tidak terkancing dan memakai kaos hitam di dalamnya.

karna Arin masih tersenyum, membuat cowo itu mengangkat sebelah alisnya. sepertinya dia sering telat ucap Arin dalam hati, dan segera menetralkan wajahnya.

"siall, gerbang sudah di tutup" ucap cowo tersebut sambil memandang gerbang yang menjulang tinggi. Arin melirik cowo tersebut, dia juga bingung gimana caranya masuk.

"emm Lo telat juga?" pertanyaan konyol Arin kepada cowo tersebut, membuat cowo tersebut menatap ke arahnya. "Lo buta!" ucap cowo tersebut tidak bersahabat.

" emm sorry" ucap Arin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. cowo tersebut tidak menggubris ucapan Arin dan melewatinya begitu saja ke arah samping sekolah.

Arin yang melihat itu bingung saat cowo itu meninggalkannya. "ehh Lo mau kemana?" ucapannya tidak dibalas oleh cowok tersebut. Arin bingung dia harus kemana. Tanpa pikir panjang dia segera turun dari motornya dan berlari ke arah cowo tersebut.

"gue ikut donkk, gue baru pertama kali pindah sekolah dan sialnya telat dihari pertama" ucap Arin ngos-ngosan saat telah sampai di samping cowo tersebut.

dia melirik Arin "naikk!!" ucap cowo tersebut. Arin bingung dan melihat dinding yang begitu tinggi. "emm gimana gua naiknya gua pake rok" ucapnya bingung.

"ck menyusahkan!!" cowo tersebut ke arah semak-semak dan segera mengambil sebuah tangga, yang memang seperti sengaja di taruh disitu oleh para murid jika mereka telat. cowo itu menaruh tangga di dinding.

"buruan naikk!!" ucap cowo tersebut. Arin memutar bola matanya malas, "iyaa sabar" Arin segera naik perlahan lewat tangga, cowo itu menyusul naik saat Arin sudah di atas dinding tersebut.

Arin melihat ke bawah "gimana caranya gua turun?" ucapnya panik saat melihat ke bawah, dinding ini terlalu tinggi menurutnya.

"loncat!! Lo gak bakalan mati!!" ucap cowo tersebut sinis dan cowo tersebut segera loncat ke bawah. dia mendarat dengan sempurna. dia merapihkan seragamnya dan segera berlalu menuju kelas tanpa memperdulikan Arin yang masih kebingungan di atas dinding.

"ehh kok dia malah pergi sihh! ini gimana gua turunnya lagi haduhh mamah papah semoga Arin gak mati!" dia menutup matanya dan segera memberanikan diri meloncat kebawah.

Brukkk

"Aishh pantat gua!" ucapnya meringis. "sialan cowo itu, niat gak sih dia mbantuin setidaknya nangkap gua gitu dari bawah huft!" ucapnya kesal, ia segera bangkit dan membersihkan seragamnya.

"ekhemm"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!