Tidak terasa matahari sudah muncul. Aileen merasakan cahaya yang masuk kedalam kamarnya segera bangun, karena setelah subuh tadi dia tertidur lagi. Aileen melihat ke arah dinding ternyata sudah pukul 07:00.
"Ya ampun, sudah jam 07:00 aku harus cepat-cepat ini." gumam Aileen sambil melangkah ke arah walk in closet dan segera menuju kamar mandi.
Selesai dengan ritual mandi nya Aileen langsung memoles wajah di depan cermin dan tidak butuh waktu lama Aileen telah selesai.
"Ok ... semuanya sudah, tidak ada yang terlewatkan waktu nya sarapan dulu" Aileen turun ke bawah menuju meja makan.
"Pagi bi!" panggil Aileen.
"Pagi non, silahkan sarapan dulu," ucap bi Asri.
"Terima kasih bi."
Aileen hanya sarapan dengan roti dan segelas susu saja karena waktu yang sudah mendesak.
"Bi ... Aileen berangkat ke kantor dulu," ucap Aileen
"Iya non, hati-hati di jalan," jawab bi Asri.
Karena sang abang tidak pernah ada di rumah utama, Aileen selalu berpamitan dengan bi Asri. Beliau adalah pembantu di rumah keluarga Adinata. Setelah berpamitan Aileen sudah di tunggu oleh mang Bayu, karena hari ini Aileen sedang tidak mau mengendarai mobil.
...🍂 🍂 🍂...
Untung saja di perjalanan tidak terlalu macet menjadikan Aileen datang hanya sedikit terlambat. Saat masuk ke dalam ruangannya mata Aileen sudah melihat berkas-berkas yang akan dibawa meeting hari ini. Sebelum ia mempelajari berkas-berkasnya Aileen meminta Friska untuk membacakan jadwal hari ini.
"Jadwal hari ini apa saja Fris?" tanya Aileen.
"Hari ini mencek laporan keuangan yang sudah di revisi lalu pukul 13:00, ada meeting di kantor Moon Company setelah itu membaca dan menandatangani berkas-berkas yang akan bekerja sama dengan perusahaan Adinata Company." jawab Friska.
"Baik, terima kasih" ucap Aileen.
"Kalau begitu saya permisi bu," ucap Friska.
Saat Friska akan membuka pintu, Aileen baru teringat malam nanti ia harus hadir di acara pernikahan rekan bisnisnya dan ia berencana mengajak sang sekretaris sekaligus asisten untuk ikut dengannya.
"Ohya ... Fris, nanti malam kamu tidak ada kegiatan?" tanya Aileen.
"Tidak ada, Bu," jawab Friska.
"Bisa temani saya ke acara pernikahan pak Zidan?"
"Bisa, Bu."
"Kalau begitu nanti saya jemput ya, pukul 19:00."
"Tidak usah, biar saya saja yang ke rumah Bu Aileen."
"Tidak apa-apa biar saya saja, lagian jalurnya searah."
...🍂 🍂 🍂...
Di lain tempat yaitu perusahaan Addison Company, Arman sedang kedatangan client yang akan bekerja sama dengan perusahaannya. Dan ternyata clientnya itu sahabat Arman sendiri.
Tok ... tok .. tok
"Masuk," ucap Arman.
"Maaf bos, clientnya sudah datang," ucap Alex.
"Suruh masuk saja."
"Silahkan tuan, pak bos sudah menunggu." ucap Alex mempersilahkan masuk.
"Terima kasih," jawab orang itu.
"So sibuk, lo, Man," ucap sahabat Arman.
Arman yang sedang menundukkan kepalanya, karena sedang mengecek dokumen-dokumen merasa aneh dengan client yang satu ini. Saat Arman mendongakkan kepala, benar saja itu sahabatnya.
"Rasya, jadi client gue itu lo," ucap Arman menghampiri.
"Ya iyalah, memang lo nggak lihat berkas-berkas nya?" tanya Rasya.
"Gue baca, tapi di dalamnya tidak tertera nama lo." jawab Arman sambil menatap ke arah sekretarisnya.
Alex yang takut saat ditatap oleh bosnya langsung berbicara.
"Maaf bos, kata Tuan Rasya biar surprise," ucap Alex.
"Ya sudahlah, karena saya lagi baik, saya maafkan. Silahkan duduk Tuan Rasya." Ucap Arman dengan formal.
"Man meskipun lagi di kantor tapi jangan formal sama sahabat sendiri. Aneh rasanya." ucap Rasya sambil duduk.
"Satu-satunya client yang nawar itu cuma lo, tau gak!" seru Arman.
"Oh ya bukan nya lo mengurus perusahaan di luar negeri kok ada di sini" lanjut Arman.
"Gue di pindahin daddy buat ngurus yang di sini."
Arman hanya ber oh ria.
...🍂 🍂 🍂...
Waktu yang di tunggu-tunggu telah tiba, Aileen dan Friska sedang menuju perusahaan Moon Company. Saat mereka sudah berada di lobby Friska langsung menanyakan kepada resepsionis.
"Selamat siang, kami dari perusahaan Adinata Company. Apa CEO-nya ada, kami sudah membuat janji sebelumnya?" tanya Friska.
"Sebentar saya tanyakan kepada sekretaris nya," jawab resepsionis itu.
"Baik."
"Mohon maaf pak Rasya sedang dalam perjalanan, sekretarisnya berpesan agar tunggu di ruangannya saja. Mari saya antar."
Resepsionis itu mengantarkan Aileen dan Friska menuju ruangan CEO perusahaan Moon Company. Saat berada di depan pintu ruangan, sudah ada sekretaris Rasya yang menunggu.
"Silahkan masuk bu," ucap sekretaris itu mempersilahkan masuk.
"Terima kasih," ucap Aileen.
Lima menit menunggu, akhirnya sang CEO pun muncul dari balik pintu.
"Mohon maaf bu Aileen dan mbak Friska atas keterlambatan saya," ucap Rasya sambil berjabat tangan.
Aileen tersenyum, "Tidak apa-apa."
Manis sekali batin Rasya.
"Silahkan duduk." ucap Rasya.
"Baik kita mulai saja."
Waktu sudah menunjukan pukul 15:00, mereka baru saja selesai dengan meeting yang singkat ini, untuk bekerja sama membuat sebuah proyek yang cukup besar.
"Terima kasih ... senang ber bisnis dengan perusahaan Adinata Company," ucap Rasya.
"Terima kasih kembali, kami juga sangat senang bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan ini." ucap Aileen membalas jabat tangan.
"Sama-sama, untuk tanda terima kasih apa bu Aileen bersedia untuk makan malam bersama."
"Emm ... maaf sebelum nya bukan saya menolak tapi saya tidak bisa. Saya sudah ada acara."
"Ok ... tidak apa-apa lain kali kita bisa makan bersama saat survei tempat."
"Kalau begitu pak Rasya kami permisi dulu," pamit Aileen.
"Iya hati-hati di jalan."
Mata Rasya terus melihat ke arah Aileen yang sedang menuju pintu hingga punggungnya tidak terlihat lagi.
"Demi apa cantik banget, kira-kira sudah punya pacar belum, ya?" gumam Rasya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments