Selesai dengan makan siang mereka langsung menuju perusahaan kembali, karena satu jam lagi akan diadakan rapat bulanan dengan dewan direksi, manajer, kepala divisi dan beberapa staf lain nya.
"Bu, hanya mengingatkan, satu jam lagi akan di adakan rapat bulanan," ucap Friska yang melihat Aileen akan masuk kedalam ruangan nya.
"Ok ... terima kasih,"
Saat Aileen masuk kedalam ruangan nya, dia langsung duduk di kursi ke sayangan nya dan melihat foto keluarga yang tersimpan di meja kerja nya.
"Ayah Bunda ... Aileen kangen, seandai nya kalian tidak pergi untuk memenuhi undangan pernikahan rekan bisnis, yang berada di luar Negri ... mungkin itu semua tidak akan terjadi." gumam Aileen yang memandang foto keluarga nya, dan tidak terasa Aileen menitikan air mata.
"Astagfirullah, Aileen kenapa kamu jadi seperti ini. Aileen ingat, kamu tidak boleh menyalahkan siapa-siapa, itu semua sudah takdir Allah. Kamu pasti kuat Leen semangat," lanjut Aileen
Huft
"Lebih baik aku salat dulu, agar hati tenang juga"
Aileen mengambil air wudhu di dalam ruangan nya dan menuju ruangan dimana Aileen selalu beristirahat. Lima menit sudah Aileen melaksanakan salat tiba-tiba pintu di ketuk dari arah luar.
Tok ... tok .... tok
"Masuk!" ucap Aileen.
"Bu, rapat akan segera di mulai," ucap Friska
"Baik, kita langsung ke ruangan rapat sekarang," jawab Aileen
Aileen dan Friska langsung menuju ke ruangan rapat yang sudah ada beberapa karyawan. Saat Aileen masuk semua yang berada di dalam berdiri dan menundukkan kepala.
"Semua sudah masuk ke dalam ruangan?" tanya Aileen.
Di waktu bersamaan pada saat Aileen bertanya, satu orang laki-laki tiba.
Tok ... tok ... tok
"Maaf bu saya telat." ujar laki-laki tersebut.
"Baik ... silahkan duduk," ucap Aileen.
"Untuk mempersingkat waktu kita mulai saja," lanjut nya
Tidak terasa rapat telah selesai mereka semua kembali ke dalam ruangan nya masing-masing untuk melanjutkan pekerjaan. Aileen yang teringat besok akan meeting di kantor Moon Company menelfon sang sekretaris untuk datang kedalam ruangan nya.
Tok ... tok ... tok
"Masuk!" ucap Aileen.
"Ada yang bisa saya bantu Bu?" Tanya Friska.
"Begini Fris, besok kita meeting di kantor Moon Company. Apa sudah di siapkan berkas-berkas nya?" Tanya balik Aileen.
"Sedang di persiapkan Bu," jawab Friska.
"Baiklah kalau begitu tidak usah terburu-buru dan kalau sudah selesai segera simpan di meja saya."
Aileen selalu bersikap seperti itu terhadap orang di sekitar nya. Contoh nya saja pada saat berkas-berkas masih di persiapkan, dia tidak pernah meminta untuk terburu-buru menyelesaikan. Meskipun ini dalam hal pekerjaan, yang terpenting semua urusan akan terselesaikan.
Tak terasa waktu telah menunjukan sore hari waktu nya untuk pulang, meskipun Aileen bisa pulang kapan saja karena dia adalah CEO tapi dia harus memberikan sebuah contoh kepada bawahannya.
...🍂 🍂 🍂...
Malam hari selepas dengan meeting di sebuah restoran. Tiba-tiba ada yang memeluk seorang CEO Addison Company dari arah belakang dan itu membuat sang CEO terjingkat kaget yang mendapatkan serangan mendadak.
"Arman!" panggil cewe itu dengan nada manja.
Sang sekertaris plus asisten nya sangat jijik melihat cewek itu, meskipun sang atasan sudah melakukan berbagai cara agar ulat bulu menjauh dan tidak menempel lagi.
"Lepas!" ucap Arman dengan nada dingin nya.
"Tidak mau, sebelum kamu menerima cinta aku," ucap Cheryl
Sampai kapan pun Tuan tidak akan menerima cinta dari ulat bulu. Batin Alex sang asisten Arman.
"Tidak mau dan tidak akan pernah!" Seru Arman, "Lepas!"
Arman Fareel Addison dia adalah CEO Addison Company yang memiliki sifat dingin dan selalu irit berbicara kepada orang lain sedangkan kepada adik nya dia selalu tegas. Tetapi ia bisa menjadi seseorang yang sangat manja saat bersama orang yang dia sayangi termasuk keluarganya.
"Kalau begitu aku tidak akan melepaskan kamu." jelas Cheryl.
"Lex!" panggil Arman.
Alex yang paham dengan perintah atasannya langsung melepaskan Cheryl dari pelukan Arman.
"Iss jangan pegang-pegang!" seru Cheryl.
"Anda yang jangan pegang-pegang tuan Arman, dasar ulat bulu," ucap Alex.
"Lo bilang apa barusan? Ulat bulu, hey ... bersihin tuh mata, cantik-cantik gini dibilang ulat bulu!"
"Mata gue baik-baik aja, lo seharusnya ngaca jelas-jelas ulat bulu!"
Arman yang sedari tadi badan nya sudah letih di tambah tiba-tiba datang Cheryl rasa nya kepala akan meledak.
"Diam!" Ucap Arman dengan menaikan satu oktaf.
"Dengar Cheryl, lo mau dengan cara apapun untuk mendapatkan gue itu tidak akan mempan, dan perlu lo tahu gue tidak mempunyai perasaan apapun terhadap diri lo! Ayo Lex," lanjut Arman.
"Dengar tuh ulat bulu," ucap Alex meninggalkan Cheryl.
"Gue tidak peduli yang jelas gue akan dapetin apa yang gue mau. Kita tunggu permainan akan segera di mulai." gumam Cheryl.
Cheryl dia memiliki sifat ambisius dan tidak memikirkan orang lain. Apapun yang dia inginkan harus tercapai salah satu nya untuk mendapatkan hati Arman dan menjadikan dia ke kasih nya. Alasan Cheryl untuk mendapatkan hati Arman bukan karena cinta melainkan ingin menguasai hartanya.
...🍂 🍂 🍂...
Di dalam mobil menuju kediaman Addison hanya ada keheningan saja, tidak ada yang berbicara jika tidak Alex yang memulai nya terlebih dahulu.
Benar-benar sepi banget nih mobil, si Tuan gak pegal apa bibir nya diam terus! Jika berbicara hanya ada butuh nya saja. Kenapa gue harus punya bos yang seperti ini sih batin Alex.
"Eheemm .... Man si ulat bulu gak akan ngejar Lo lagi?" Tanya Alex yang sudah gatal ingin berbicara.
"Gak taulah gue cape, gak bisa mikir," jawab Arman.
"Om Arya tahu tentang Cheryl?"
"Mungkin."
Setelah sampai di rumah Addison, Alex langsung memarkirkan mobil ke garasi dan mereka turun bersama menuju pintu utama.
"Assalamu'alaikum,"
"Orang rumah pada kemana?" Tanya Alex.
"Mana saya tau, saya kan baru pulang," jawab Arman langsung pergi meninggalkan Alex yang berdiri.
"Gue salah ngomong!" gumam Alex.
Di dalam kamar Arman yang baru saja merebahkan tubuh nya di kasur, tiba-tiba handphone nya berbunyi pertanda ada telpon masuk. Saat di lihat nomor yang tidak di kenal, jika tidak di jawab takutnya penting. Arman segera menggeserkan icon yang berwarna hijau.
"Arman!" Ucap seseorang di balik telfon.
Arman yang mendengar langsung mematikan sambungan nya, ia sudah mengetahui siapa di balik telfon itu.
"Dari mana Cheryl dapat nomor gue," ucap Arman sambil memblokir nomor yang tadi menghubungi nya.
Arman melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi karena sedari tadi dia belum membersihkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments