Love In Silence (Mencintai Dalam Diam)
"Nyonya.....awas....!!!!" teriak Maya sambil menubruk tubuh seorang nyonya seumuran ibunya yang sedang menyebrang di jalan besar itu.
Maya melihat sebuah truk melaju dengan kecepatan yang sangat kencang dari arah timur.
Sementara seorang nyonya yang sedang menyebrang itu tidak menyadari akan hal itu.
Nyonya dan Maya jatuh secara bersamaan di jalanan beraspal itu.
"Aduh kakiku sakit sekali," ucap nyonya itu yang masih bersimpuh di jalan beraspal bersama Maya.
Maya melihat wanita yang ia panggil nyonya itu, wanita itu pantas di panggil nyonya memang.
Karena dari penampilannya terlihat sekali kalau dia adalah orang yang kaya dan terpandang.
Lalu Maya berkata pada wanita itu yang masih meringis sambil memegangi kakinya yang sakit.
"Mmm ... maaf nyonya, saya tadi terpaksa menubruk tubuh nyonya karena tadi saya lihat ada sebuah truk dari arah timur melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi dan saya melihat nyonya tidak menyadari akan hal itu," ucap Maya sambil mengusap tangan nya yang kotor karena terjatuh tadi.
Nyonya Lucia menoleh pada gadis yang sedang ada di sampingnya itu.
Lalu nyonya Lucia tersenyum padanya dan berkata " Kamu tidak perlu minta maaf, seharusnya aku yang berterimakasih pada kamu karena kamu telah menyelamatkan nyawa ku dari truk itu," ujarnya pada Maya.
Maya menganggukkan kepalanya dengan ramah sambil mengulas senyumnya pada nyonya Lucia.
"Mari nyonya saya bantu berdiri," ujar Maya sambil meraih lengan nyonya Lucia dan membantunya untuk berdiri.
"Aduh, pelan-pelan ya kakiku sakit sekali," ucap nyonya Lucia sambil meringis.
"Iya nyonya, oh ya nyonya, nyonya duduk di sini dulu ya," ucap Maya sambil menunjuk pada sebuah bangku taman yang kelihatan sedikit kotor itu.
Nyonya Lucia melihat ke arah bangku taman yang sedikit kotor itu dengan pandangan jijik maklumlah dia orang kaya.
Dan sepertinya Maya paham akan hal itu dan langsung saja Maya berkata pada nyonya Lucia itu.
"Sebentar nyonya, bangkunya saya bersihkan dulu ini agak kotor sedikit," ucap Maya sambil menyapu bangku itu dengan dedaunan dari pohon yang ada di sekitar taman itu.
Nyonya Lucia sebenarnya tidak enak juga pada Maya tapi dia jijik melihat bangku yang kotor itu.
Dan akhirnya dia membiarkan Maya yang membersihkan bangku tersebut.
"Sudah bersih nyonya, silahkan duduk," ucap Maya sambil tersenyum pada nyonya Lucia.
Nyonya Lucia mengulas senyumnya lalu ia duduk di bangku itu di bantu Maya.
"Boleh saya lihat kaki nyonya?" tanya Maya setelah nyonya Lucia duduk di bangku itu.
Nyonya Lucia menatap Maya lalu dia berkata padanya "Silahkan."
Maya tersenyum lalu ia membungkukkan badannya dan berjongkok di bawah nyonya Lucia yang sedang duduk.
Maya mulai melihat kaki nyonya Lucia yang ia keluhkan sakit tadi.
Ternyata di kaki nyonya Lucia itu ada sedikit luka memar, mungkin karena tadi yang jatuh di jalan beraspal.
"Kaki nyonya terluka, saya obati boleh?" ujar Maya sambil mendongakkan kepalanya menatap nyonya Lucia.
Nyonya Lucia tidak menjawab dia terdiam sesaat, dia tidak mau memakai obat sembarangan.
"Bagaimana nyonya?" tanya Maya lagi.
"Kamu mau mengobati pakai apa?" tanya nyonya Lucia dengan cemas.
Maya mengerti wanita kaya itu tidak akan sembarangan mau di obati lalu dengan tersenyum Maya berkata lagi "Saya akan obati nyonya dengan Betadine saja dan sebelum itu saya akan bersihkan luka nyonya dengan alkohol," ucap Maya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments