Gracia mengajak Miki untuk berkeliling kantor, aura Miki memang sangat istimewa tak kalah dari CEO pada umumnya walau dia bukan seorang CEO. Pakaiannya yang formal membuatnya semakin terlihat pancaran auranya.
"Aku tadi tidak sengaja melihat CV mu dan umurnya ternyata masih semuda itu?" tanya Gracia.
"Iya, kamu sendiri juga terlihat masih sangat muda," jawab Miki.
"Tentu saja, aku tak jauh berbeda dari usiamu," ucap Gracia.
Mereka mengelilingi kantor untuk perkenalan, banyak pegawai lain yang melirik Miki karena ketampanannya.
"Itu tadi area kantor kita. Aku harap kamu mematuhi semua aturan yang ada. Pak Fabiano tidak suka pegawai yang terlambat atau bermalas-malasan. Ruanganmu akan dekat dengan ruangan Pak Fabiano karena kamu adalah asisten pribadinya. Kamu sudah tahu tugasmu apa 'kan?" tanya Gracia.
Miki mengangguk paham, mereka kembali ke dalam lift lagi namun tiba-tiba Gracia tersandung kemudian dadanya yang kenyal menabrak tubuh Miki. Miki refleks menahannya dan ia melihat pipi Gracia memerah.
"Maaf," ucap Gracia.
"Hati-hati!" jawab Miki singkat.
Sesampainya di lantai teratas ternyata ruangan mereka bertiga masih di satu ruangan namun hanya disekat menggunakan dinding kaca saja dan bisa tutup dengan tirai. Miki masuk ke dalam ruangannya dan bekerja sesuai interupsi HRD tapi saat dia hendak menyalakan laptop tiba-tiba ia teringat dengan adiknya yang masih berada di rumah sakit.
Aku tahu jika aku hanya kacung dari Nyonya Fiorella saja tapi apa boleh buat, aku butuh uang banyak. Batin Miki.
Miki mulai bekerja, ia melirik Fabiano yang fokus melihat ke arah laptop dan Miki juga memandang ke ruangan depannya yang merupakan ruangan sekretaris. Ruangannya dengan Gracia berhapan dan Miki melihat rok Gracia terbuka di bawah meja sana. Mungkin wanita itu memang sengaja memancingnya dan mungkin saja ini adalah faktor kenapa Fabiano bisa terpikat dengan wanita itu.
Padahal Nyonya Fiorella jauh lebih cantik dari sekretaris itu tapi kenapa Fabiano malah berselingkuh? Batin Miki.
Bel ruangannya berbunyi yang menandakan Fabiano memanggilnya, Miki menuju ke ruangan pria itu dan tersenyum ramah padanya, padahal ia sendiri sudah dua kali tidur dengan istri dari bosnya.
"Aku sedang tidak fokus, antar aku ke cafe sekarang!" ucap Fabiano.
"Baik, tuan."
Mereka keluar dari ruangan itu sementara Gracia mengikuti dan menarik tangan Fabiano, Miki melihat interaksi mereka dan merasa kasian dengan Fiorella. Mata Fabiano sepertinya sudah buta dan tidak bisa membedakan mana barang mahal serta barang murahan.
"Sayang, mau ke mana? Sebentar lagi kamu ada meeting," ucap Gracia.
Fabiano melepaskan tangan Gracia. "Aku akan cari minum sebentar bersama asisten baru ini."
"Kamu tidak marah padaku 'kan? Katakan kamu tidak marah padaku dan tidak benci pada bayi ini!"
Fabiano menghela nafas panjang kemudian mengelus perut rata itu. "Tidak, aku tidak akan membencinya. Sudah ya, aku mau mencari minum sebentar."
Dia lalu masuk ke dalam lift dan Miki hendak masuk ke dalam namun tiba-tiba saja Gracia menyenggol jemarinya. Miki menoleh kemudian melihat wanita itu tersenyum kepadanya. Sungguh wanita yang aneh karena semua pria yang nampak tampan ia goda begitu saja. Miki lalu masuk ke dalam lift dan kini hanya berdua saja dengan Fabiano.
"Pak Fabiano seperti sedang banyak pikiran?" tanya Miki mencairkan suasana.
"Kamu asistenku, apa kamu bisa dipercaya untuk merahasiakan apa yang terjadi?" tanya Fabiano.
"Saya sudah bekerja di bawah anda jadi saya akan merahasiakan semuanya," jawab Miki.
"Gracia hamil anakku namun aku masih mencintai istriku, aku ingin memiliki keduanya tapi sayangnya Fiorella mulai memberontak," jelas Fabiano.
Kasian sekali Nyonya Fiorella mendapatkan suami seperti ini, lebih baik buat aku saja. Batin Miki.
Fabiano melirik wajah Miki yang malah melamun tidak jelas.
"Tadi kamu bilang adikmu dirawat di rumah sakit? Kamu pasti adalah kakak yang baik," ucap Fabiano.
Miki tersenyum kecil. "Iya, saya tidak akan menyiakannya. Dia adalah berlian bagi saya dan menurut Pak Fabiano istri anda bukanlah sebuah berlian? Kenapa anda malah menyiakannya dan memilih sekretaris itu."
Fabiano tidak marah dengan ucapan Miki. "Bahkan yang kamu anggap berlian tidak sepenuhnya berlian, ada kalanya kita merasa bosan dengan apa yang kita punya."
Tangan Miki mengepal cukup kuat karena kesal mendengarkan ucapan itu yang seolah memandang rendah Fiorella namun dia harus bersabar menunnggu aba-aba dari Fiorella.
***
Fiorella terdiam di ranjangnya sembari melihat foto pernikahannya dengan Fabiano, ia masih teringat saat pria itu mengemis cinta padanya. Perjuangan Fabiano sudah bertahun-tahun untuk mencuri hatinya namun malah berakhir sebuah pengkhianatan. Tiba-tiba dia malah teringat dengan Miki, pria yang sudah membuat melupakan kesedihannya.
Kling...
Pemberitahuan pesan berbunyi.
Miki : Sepertinya suamimu bingung memilih.
Fiorella : Entahlah, aku pun sudah sakit hati dibuatnya. Apa di kantor sekretaris itu ganjen?
Miki : Iya, bukan hanya dengan Fabiano melainkan padaku juga.
Fiorella : Hahaha... kamu kepedean sekali.
Miki : Tidak, aku tidak berbohong. Sekretaris itu memang menggoda pria yang menurutnya tampan. Setelah ini kamu menyuruhku apa?"
Fiorella : Kamu tetap berakting layaknya asisten pada umumnya dan seolah ada dipihak Fabiano. Nanti malam Fabiano ada jadwal apa?
Miki : Fabiano akan mengajak Gracia makan malam di resto mewah. Aku rasa kamu harus ke sana dan memergoki mereka langsung.
Fiorella : Oke, kirimkan alamatnya!
Fiorella menghela nafasnya panjang, dia lekas memilih pakaian mana yang hendak ia pakai nanti malam. Dia sudah muak berpura-pura menjadi wanita yang kuat padahal sebenarnya ia sangat rapuh sekali. Gaun malam seksi dengan dada yang menonjol adalah pilihannya apalagi berwarna merah memikat.
Malam hari.
Fiorella menuju ke restoran itu, ia sudah duduk di depan meja yang sudah dipesan oleh suaminya. Mata Gracia terperanjat saat melihat Fiorella berada di sana, Fabiano menoleh ke arah istrinya itu dan dia tidak kalah kaget.
"Selamat datang, kalian terlambat 10 menit namun tidak masalah," ucap Fiorella.
"Kenapa kamu di sini?" tanya Fabiano.
"Untuk mengucapkan selamat pada kalian karena sebentar lagi kalian akan punya bayi," jawab Fiorella.
Tangan Fabiano menarik Fiorella untuk menjauh dari sana namun wanita itu menepisnya. Dia ingin duduk bertiga di sini bersama selingkuhan suaminya itu. Tak baik jika berlama-lama dipendam sendirian.
"Gracia, selamat kamu sudah hamil anak suamiku dan malah kamu yang bisa memberikannya anak sedangkan aku belum," ucap Fiorella.
"Cukup Fio! Jika kamu ingin menyalahkan Gracia lebih baik salahkan aku saja!" ucap Fabiano.
"Oh, kamu ingin melindungi selingkuhanmu itu? So sweet, kamu saja tidak pernah seperti ini padaku," jawab Fiorella.
Gracia menyahut. "Fiorella, makanya jadi istri yang pecus! Kamu tidak peka dan tidak bisa memuaskan suamimu sendiri."
Plak!
Fiorella menampar wanita murahan itu, dia ingin melihat siapa yang akan dibela suaminya. Istri sahnya atau selingkuhannya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Teh Yen
sudah pasti suamimu akan membela selingkuhannya lah fio
2023-03-14
0
Sunarti
pasti yg akan di bela Fabi selingkuh anya karena hamil anak nya
2023-03-08
0
Dee-dee
dasar si Gracia ini
2023-03-08
0