Tamparan itu begitu menyakitkan bahkan terasa perih di pipi Fiorella, semenjak Fabiano berselingkuh membuat tempramennya naik bahkan beberapa akhir ini rasanya ingin menampar Fiorella.
"Kita sudah menikah bertahun-tahun dan jika kamu bosan denganku seharusnya bicara baik-baik serta jangan menikamku dari belakang! Aku tahu jika kamu berselingkuh dengan sekretarismu itu? Apa? Mau mengelak?" tanya Fiorella sambil masih memegang pipinya.
"Selingkuh? Sekarang kamu ingin memutar fakta? Kamu yang berselingkuh! Siapa pria itu? Siapa pria yang sudah mecicipi tubuhmu?" tanya Fabiano.
"Cukup! Aku akan bilang pada orang tuaku tentang semuanya," jawab Fiorella kemudian masuk ke dalam kamar.
Fabiano mengikutinya kemudian menyeret Fiorella sampai ke balkon kamar, angin cukup kencang kemudian menerpa rambut Fiorella yang panjang nan anggun. Fabiano memandangnya dengan lekat kemudian mencium bibirnya dengan beringas, Fiorella mendorong sekuat tenaga namun ia kalah bahkan lidah Fabiano semakin masuk ke dalam rongga mulutnya. Fiorella menangis, pernikahan ini sudah hancur sejak awal saat sekretaris sialan itu bekerja di kantor Fabiano. Gelagat Gracia memang seperti wanita polos namun justru mematikan.
Setelah puas berciuman, Fabiano melihat dua tanda stempel merah itu. Dia yakin itu bekas gigitan nakal dari seseorang.
"Aku akan memaafkanmu. Jangan ulangi lagi! Aku berpikir jika kamu mencari kesenangan di luar sana karena aku jarang bersamamu akhir-akhir ini," ucap Fabiano.
"Kamu sungguh gila! Kamu yang berselingkuh namun tidak mau mengaku!" teriak Fiorella.
"Apa buktinya aku berselingkuh dengan Gracia? Dia hanya sekretarisku saja dan kami hanya sebatas rekan kerja. Jangan memfitnah tanpa bukti! Fiorella, aku lelah. Tolong siapkan air panas! Aku ingin berendam sebentar di sana," ucap Fabiano dengan tenang.
Fiorella kebingungan karena ia yang tersudut seolah ia berselingkuh sendirian padahal Fabiano sama-sama berselingkuh di belakangnya. Dia memang tidak punya bukti kuat namun suara ******* waktu itu membuktikan jika mereka memang sepasang selingkuhan.
"Fiorella, aku lupa satu hal. Kamu jangan bermain-main di belakangku karena akibatnya akan fatal," ucap Fabiano menoleh.
"Kamu jahat!" gumam Fiorella, ia menunduk kesal sembari mengeluarkan air matanya.
Fabiano keluar dari kamar sementara Fiorella menyiapkan air panas sembari sembari melamun tidak jelas. Pipinya masih terasa sakit dan bisa saja menjadi bukti kekerasan dalam rumah tangga. Ya, dia harus melaporkan pada polisi kemudian melakukan visum lalu ia bisa menggugat cerai Fabiano. Tak berselang lama kemudian Fabiano masuk ke dalam kamar mandi, ia mengusap kepala Fiorella sembari tersenyum kecil.
"Nah, begini. Kamu harus menurut apa kata suami. Oh iya, aku penasaran dengan pria yang sudah memberikan dua stempel itu padamu? Kamu mendapatkan pria itu di mana? Apa ini alasannya kenapa beberapa akhir ini kamu mengirim uang ke salah satu rekening yang sama?" tanya Fabiano.
"Hem," jawab Fiorella singkat.
"Karena aku sangat berbaik hati maka aku memaafkanmu. Jangan diulangi lagi rubah kecilku!" jawab Fabiano sudah berada di dalam bak mandi.
Fiorella keluar dari sana, ini sudah tidak adil untuknya, harusnya ia yang menang melawan Fabiano bukannya Fabiano yang menang melawannya untuk memutar balikkan fakta. Fiorella memikirkan cara melakukan pembalasan dendam yang menyakitkan kepada Fabiano. Ya, dia harus melakukannya supaya pria itu tidak semena-mena kepadanya.
***
Fiorella mengikuti Gracia, si sekretaris yang nampak polos namun mematikan itu. Fiorella heran kenapa wanita itu bisa mendapatkan mobil mewah serta seorang sopir. Lain tak lain pasti itu adalah pemberian Fabiano, Gracia baru bekerja sekitar 2 tahun dengan gaji yang tidak terlalu besar menurut Fiorella.
Ternyata wanita itu menuju ke rumah sakit dan di saat bersamaan mobil Fabiano datang, mereka masuk bersama-sama dan tangan Fabiano menggandeng erat tangan Gracia. Tak mau membuang kesempatan untuk mengumpulkan barang bukti membuat Fiorella langsung memotret mereka dari jauh. Suruhan Fiorella masuk ke dalam sana untuk mengikuti mereka dan yang membuat Fiorella terkejut saat ia diberitahu jika sepasang pria dan wanita sialan itu masuk ke ruang dokter kandungan.
"Sudah jelas, wanita itu hamil. Kenapa aku sakit sekali? Aku memang belum bisa hamil tapi kenapa Fabiano malah mendapatkan anak dari wanita lain?" tanya Fiorella pada dirinya sendiri.
Ceklek.
Pintu mobil terbuka yang ternyata itu adalah Miki, Fiorella lupa jika ia berada di rumah sakit tempat adik Miki di rawat.
"Kamu bisa tahu mobilku?" tanya Fiorella.
"Tentu saja. Aku lihat suamimu masuk ke gedung rumah sakit bersama wanitanya," jawab Miki.
"Miki, kamu kemarin bilang ingin menjadi algojoku?"
Miki mengangguk.
"Aku akan membayarmu banyak asalkan kamu bisa membuat mereka menderita."
"Apapun akan aku lakukan demi mendapatkan uang," jawab Miki.
"Sekarang di kantor suamiku ada lowongan pekerjaan menjadi asisten pribadinya. Kamu bisa mendaftar dan aku yakin kamu bisa lolos," pinta Fiorella.
"Itu sangat sulit karena aku harus menjaga adikku juga," jawab Miki.
"Adikmu akan ada yang menjaga. Aku akan menyewa beberapa orang untuk menemani adikmu," ucap Fiorella.
Miki terdiam sejenak mendengarnya, ia juga tidak tega melihat Fiorella diperlakukan seperti ini.
"Lalu setelah aku menjadi asisten pribadi suamimu apa yang harus aku lakukan?" tanya Miki.
"Dekati dia, berbuat baiklah padanya, setialah padanya dan kamu hancurkan dia dengan pengkhianatan keji alias kamu menjalin hubungan dengan istrinya yaitu aku. Itu adalah balas dendam yang menyakitkan," jawab Fiorella.
Mata Fiorella penuh dengan rasa emosi dan dendam, Miki paham, pria itu menggenggam tangan Fiorella kemudian mencium punggung tangannya.
Cup!
Kecupan itu menandakan kesetiaannya pada sang nyonya sekaligus wanita yang sudah ia jamah dan ia buat mendesah menyebutkan namanya berkali-kali. Fiorella sangat senang sekali mendapatkan gigolo tampan yang selalu menuruti apa katanya. Fiorella mendekatkan wajahnya ke arah Miki, mereka lalu berciuman dengan mesra walau hanya sekilas saja.
"Miki, jangan sampai ketahuan!" ucap Fiorella.
"Baik, aku akan berhati-hati," jawab Miki.
***
Keesokan harinya.
Miki benar-benar melamar di kantor itu dengan datang langsung ke sana. Tubuh Miki sangat tinggi dan mempunyai otot yang kekar, setelah bertemu dengan HRD kini ia harus bertemu dengan pimpinannya langsung yaitu Fabiano. Fabiano memandang dari atas sampai bawah penampilan Miki yang benar-benar sangat tampan.
"Michael? Benar itu namamu? Pengalaman masih sedikit sekali," ucap Fabiano membaca surat lamaran milik Miki.
"Ya, saya tidak ada waktu bekerja lagi karena adik saya sedang sakit kanker payudara tapi sekarang saya benar-benar harus bekerja demi pengobatan adik saya," jawab Miki.
Fabiano mengangguk. "Oke, saya akan memperkerjakan kamu dengan kontrak awal 3 bulan. Jika oke bisa lanjut dan jika tidak saya akan mencari orang lain. Selamat bergabung di perusahaan kami."
"Terima kasih, Pak Fabiano."
"Gracia!" ucap Fabiano memanggil sekretarisnya.
Wanita itu datang dengan pakaian seksinya, ia nampak tertegun melihat ketampanan Miki yang luar biasa.
"Kamu ajak Michael berkeliling kantor kita dulu kemudian tunjukkan ruangannya di mana," ucap Fabiano.
"Baik, Pak Fabiano."
Miki tersenyum kecil karena permainan akan segera di mulai. Dia tidak sabar melihat dua orang di depannya itu hancur secara bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Teh Yen
ih Gracia liat yg bening" langsung melotot pdhl d depan ada selingkuhannya dasar cewek engg bener ini mah hadeeuuh
2023-03-14
1
Sunarti
Miki ikuti perna Fabio dan Gracia
2023-03-08
0
Dee-dee
beuhhhh si ayam ras Gracia
2023-03-08
0