Hari ini aku sangat lelah, bukan hanya karena pekerjaan aku yang menumpuk banyak, dan berat serta aku tidur malam yang hanya beberapa jam, tapi yang paling membuat aku lelah adalah pikiranku tidak tenang, ragaku memang ada di sini, tetapi pikiranku sudah terbang ke kampung halaman. Meskipun aku sudah sempat menghubungi Ibu dan menanyakan kondisi Bapak, tetap saja perasaanku tidak tenang.
[Kamu jangan khawatir Mbak, Bapak hanya kecapean dan sekarang kondisi sudah semakin membaik. Kamu kerja yang benar saja yah, jangan terlalu kepikiran, Bapak pasti baik-baik saja.] Itu adalah ucapan Ibu yang membuat aku sedikit tenang, tetapi setiap mengingat pesan dari adikku, kembali hati ini nyeri.
Apa mungkin Bapak sakit karena aku yang belum juga memiliki jodoh, aku kembali teringat ucapan Ibu dan juga Bapak yang tanpa sengaja aku dengar.
"Bapak belum tenang kalau Lidya belum menikah Bu, Bapak pengin sebelum meninggal, ingin lihat Lydia nikah." Itu adalah ucapan Bapak pada Ibu, dan hati ini kembali terpikirkan akan ucapan itu.
Pekerjaan pun sudah selesai tepat pukul tiga siang, dan jangan ditanya kini kamar majikan aku sudah rapih dan juga sudah bersih sudah enak dipandang oleh mata. Sembari menunggu adzan berkumandang aku duduk di sofa kamar majikan, aku sembari mengecek pesan dari Ibu atau keluargaku yang lain. Ibu hanya mengirimkan foto Bapak yang sedang makan, tapi lagi-lagi yang bikin hanti ini semakin sesak adalah setatus Lyra yang seolah ditunjukan untuk aku, dan aku pun hanya bisa beristigfar dan mengusap dadaku bekali-kali.
Ingin sesekali membungkan mulutnya, tetapi wataknya yang buruk membuat aku malas berurusan dengan Lyra, dia akan semakin marah dan membalikan fakta dan membuat seolah aku yang memulai duluan. Mungkin kalau aku bisa meminta pada Tuhan aku akan berdoa agar aku dijauhkan dari adikku yang satu itu yang selalu membuat masalah dengan aku.
"Lyd... Lydia... bangun..."
Aku menggeliatkan badanku yang terasa sakit semua, dan juga aku mendengar ada suara majikan aku. Serta tubuhku seolah ada yang Menggoyang-goyangkan pelan. Perlahan aku mengerjapkan mataku, dan membuka kelompok mata dengan perlahan.
"Astagfirulloh... Mas ngapain?" tanyaku sembari bangun, ketika membuka mata ada Aarav tepat di depan mataku.
"Kamu yang ngapain, kenapa tidur di sini?" tanyanya dengan menujuk kamarnya.
Aku langsung tersadar ternyata aku ketiduran di sova majikan aku ketika melihat ponsel aku tadi.
Tanganku langsung meraih ponsel dan ternyata sudah menunjukan pukul lima. Gegas aku langsung lari ke kamarku tanpa menjawab pertanyaan majikanku, aku langsung bersiap untuk menunaikan empat roka'at yang aku lewatkan karena ketiduran, dalam pikiranku aku tidak ada henti-hentinya mengutuk pada diriku sendiri, kenapa bisa ketiduran di kamar majikan aku lagi, sumpah selain malu aku juga merasa kalau aku kerja santai-santai dan terpergok oleh majikan aku.
Bisa aku bayangkan pasti majikanku sangat kecewa dengan kelakuanku.
Bahkan dalam sujudku, pikiranku masih tidak bisa khusu, aku masih dihantui oleh perbuatan tadi yang membuat aku malu." Setelah menjalankan kewajibanku aku pun masak dengan menu yang simpel, ayam mentega dan tumis kangkung serta sambal goreng, tidak membutuhkan waktu lama, setelah magrib aku sudah menyelesaikan tugasku. Aku pun naik kembali ke kamarku untuk menunaikan seruan-Nya.
"Mas... mau makan sekarang atau nanti?" tanyaku setelah aku mengetuk pintu kamar majikan aku.
"Sekarang Lyd, kamu ke bawah duluan saja."
Sesuai dengan permintaan majikan, aku pun turun lebih duluan, sembari menunggu majikan aku turun, aku gunakan waktu untuk mengerjakan hal yang ringan. Jujur aku sudah lapar banget, itu karena tadi siang aku tidak sempat makan, karena terpikiran Bapak, dan juga bekerja yang berat, perutku bakin melilit seolah ada yang *******-*****.
Untung saja tidak lama majikan aku turun tentunya penampilan dia lebih tampan kalau rambut basah, untuk sesaat aku terkesima dengan penampilan majikan aku, tetapi aku buru-buru menunduk dan mengalihkan pandanganku. Aku memang berpenampilan tertutup, tetapi imanku masih sangat jauh, aku masih belajar untuk memperbaiki diriku sehingga jangan aneh ketika melihat aku marah, kesal dan menatap lawan jenis dengan kagum, kadang imanku tidak bisa untuk menolak hal itu semua.
"Kamu masak apa Lyd?" tanya majikanku begitu dia sampai di meja makan.
"Mas, maaf yah, tadi saya ketiduran di kamar Anda, saya benar-benar tidak sengaja. Tadi sedang menuggu adzan Ashar sembari bermain ponsel malah ketiduran," ucapku, mengabaikan pertanyaan majikan.
"Oh soal itu, tidak apa-apa, kamu juga pasti cape banget beresin rumah sampai rapih gini. Aku sampai hampir tidak yakin kalau ini adalah rumahku, apalagi kamarku juga jadi rapih banget. Aku puas dengan pekerjaan kamu."
Dalam sekejap aku merasakan kalau aku seperti terbang melayang. Karena pujian majikan aku.
"Terima kasih Mas, maaf aku tidak tahu kesukaan Anda apa, jadi saya hanya memasak ayam mentega, tumis kangkung dan juga sambal, apakah Anda suka atau saya ganti menu yang lain?" tanyaku sembari menujukan menu yang sederhana.
"Udah ini aja, aku pemakan segalanya."
Aku mengambilkan nasi dan lauk untuk majikanku di susul aku untuk diriku sendiri. Jujur aku yang lapar banget pun mengambil porsi yang cukup banyak, tidak masalah majikanku akan heran juga, perut aku sangat lapar.
"Mas kalau kita nikah dalam waktu dekat apa Anda siap?" tanyaku, jujur aku sangat tidak enak tetapi lagi-lagi aku terpikirkan oleh ucapan Lyra.
Uhuk... Uhuk...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Qilla
seandainya bukan pov betapa bagusnya ini novel ya ,kurang nyangman kalo pov ,,aku dan ku yg bikin gimana gitu
2023-07-31
0
Princess Ren
udah bukan mas nya yg kebelet nikah, tapi Lidya nya😂😂😂😂😂
2023-06-17
1
ALADIN
wanita yang memang menginginkan sesuatu karena Alloh tidak akan membuang buang waktu... untuk hal yang sia sia ... aku sangat suka karya mu kakak... karena bahasa yang digunakan tidak bertele tele dan lugas serta mudah dipahami dengan alur yang oke banget... to the point dan pada inti nya dengan permainan kata yang wow.... penyusunan nya.... good jobs.... author cute... I really like your work.... This is a story that contains many lessons by not dominating one religion, race or language. ...
2023-05-09
5