Setelah Putri dipindahkan di ruang perawat VIP pemuda itu pun menjenguknya.
"Bagaimana keadaan gadis ini" tanya pemuda itu. lalu dokter muda itu pun melepas kacamatanya dan mengatakan "Dia sudah melewati masa kritis nya. dua atau tiga hari lagi dia akan sadar" dokter.
"Baguslah kalau begitu semoga saja dia lekas membaik"ucapan muda itu sambil tersenyum.
"lalu apa kamu sudah mengetahui siapa keluarganya, karena aku tidak menemukan identitas apapun padanya" tanya sang dokter.
"Kau tak perlu kuatir sore ini aku pasti menemukan keluarganya, hanya untuk menemukan identitasnya itu sangat mudah bagiku" ucap pemuda itu dengan sombongnya.
"Hah kau ini mentang-mentang kaya raya dan hartamu tidak habis walaupun 10 keturunan mu membeli helikopter. ataupun membeli istana sombong kali kau Alexander huhh"cinta dokter itu.
"itu bukan salah ku kalau aku lebih kaya darimu, mungkin hidupmu yang salah karena terlalu miskin dariku"ucap Alexander sambil tersenyum miring kepada dokter itu.
"dasar kau ya, selalu saja mempunyai kata-kata yang pedas".sulut emosi dokter itu.
ya mau bagaimana lagi Brian. terima saja nasibmu yang lebih miskin dariku. timpal Alexander dengan santainya.
lalu Alexander pun keluar ruangan dan menemui anak buahnya.
"Cari tahu tentang latar belakang gadis itu jangan sampai ada yang terlewatkan, Aku ingin besok data yang ku mau sudah ada padaku. dan sore ini usahakan keluarganya datang ke sini". ucap Alexander dengan tegas lalu ia pun bergegas pergi.
Di lain sisi Indri dan salsa sangat marah karena Putri tidak pulang-pulang dari pasar. mereka sudah sangat kelaparan menunggu Putri.
"ma Aku lapar... di mana sih babu itu,kok dari tadi nggak datang-datang. ini udah jam berapa coba. jangan-jangan dia kabur mah??"tanya salsa kepada mamanya.
"Gak mungkin sayang dia kabur. lihat aja nanti dia pulang Mama akan jambak dan hajar dia habis-habisan. berani-beraninya dia buat kita menunggu dia sampai kelaparan begini"
"mah jangan hanya dihajar doang dong. kita kurung aja lagi dia di gudang belakang rumah itu.lalu kita kunci dia dan kita masukkan tikus-tikus got ke dalam gudang biar dia mati ketakutan"ucap Putri sambil tersenyum licik.
"hmm ide mu bagus juga sayang. Baiklah mama setuju idemu itu, kita bikin dia jera."sahut Indri dengan senyum licik.
"tapi mah gimana sekarang aku laper sekali. Mama tidak dengar perutku sudah bunyi krucuk-kucuk.."
"ya udah kita go-food aja sekarang"ucap Indri menenangkan anaknya.
Sore pun menjelang. dering HP mengganggu Indri yang sedang bersantai.
Ting tung ting .....Ting tung tinggg....
"ih siapa sih yang gangguin. nggak tahu apa gue lagi santai. awas aja ya kalau telepon nggak berguna huhhh..."sambil mengangkat teleponnya dia mencoba menahan emosi.
"halo siapa ya?". tanya Indri kepada orang di seberang telepon.
"halo maaf ,apa benar ini dengan keluarganya Putri permata Sanjaya?"tanya orang di ujung telepon.
"emm... iya..saya Indri Sanjaya,Mama Putri"ucap indri dengan nada halus.
"maaf nyonya, anak nyonya mengalami kecelakaan tadi di jalan kertapati. dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit xx.
mohon nyonya untuk datang ke sini karena pasien tidak ada yang menemani"
"ih menyebalkan sekali. dasar anak pembawa sial ada aja ulah yang dia buat."ucap indri sambil menggerutu dengan suara kecil tetapi masih terdengar di handphone.
"ehmm.....baik lah.. terima kasih informasinya saya akan datang ke sana sekarang".ucap Indri.
"Baiklah nyonya saya hanya ingin menyampaikan itu. selamat sore nyonya"ucap orang itu
"sore".....
"Dasar anak pembawa sial, bisa-bisanya dia masuk rumah sakit. daripada uang itu buat berobat si Upik abu mending kan buat aku jalan sama teman sosialita.huhhhh sabar Indri... kalau kamu marah terus nanti kecantikan kamu luntur" ucap indri menenangkan suasana hatinya.
lalu dia pun menelpon salsa.
"halo sayang kamu di mana? cepat ke rumah sakit xx si Upik abu masuk rumah sakit.
Mama nggak mau ya datang ke rumah sakit sendirian."ucap indri dengan nada malas.
"Halo mah aku lagi santai sama temen-temen aku di cafe, kenapa sih kita harus jenguk si Upik abu .biarin aja dia mati di rumah sakit" jawab salsa sambil memutar bola matanya.
"husttttt..... kamu nggak boleh ngomong kayak gitu. jangan sampai dia mati dulu sebelum tanda tangan harta warisan itu. Mama nggak mau tahu sekarang kamu datang ke rumah sakit xx. Mama udah kirim alamatnya."
"ya udah iya.. aku OTW sekarang"jawab salsa sambil dengan ada malas.
Di lain sisi Alexander memandangi wajah cantik Putri.
"Dia terlihat sangat cantik saat tidur, lihatlah bibir seksinya walaupun terlihat pucat tapi sangat menggoda, pasti sangat manis kalau aku kecup, ah.... ada apa dengan otakku ini." kenapa karena gadis ini otakku jadi mesum"
"Alexander bermenolok sendiri kepada hatinya .sambil menggeleng-gelengkan kepalanya . ia heran kenapa dia bisa berpikiran mesum seperti ini.
padahal dia anti dengan perempuan.
"hai gadis cantik bangunlah apa kamu tidak lelah tidur terus. kamu terlihat manis saat terpejam Hem"lalu Alexander pun mengelus pucuk kepala Putri..
dia pun lalu keluar dari ruangan itu sambil tersenyum.
"wow lihatlah beruang kutub bisa tersenyum juga hahaha"ucap Brian kepada Alexander.
"hai beruang kutub ada apa dengan dirimu hari ini. apa jangan-jangan kau sedang jatuh cinta kepada gadis itu?"goda Brian.
"hei diam kau urus saja pekerjaanmu jangan urus urusan orang lain. apa kau mau rumah sakit ini ku tutup? ancam Alex
"ohhhh Alexander Jayandaru yang tampan dan kaya raya..aku hanya bercanda. kenapa kau sangat sensitif sekali. camon Alexander.."
ucap Brian.
"sudahlah aku masih banyak urusan, aku harus pergi"Alexander pun langsung bergegas pergi tanpa memperdulikan Brian yang menatapnya dengan bingung.
"haizzz sepertinya temanku ini terkena virus cinta hahaha"tawa Brian
"tapi aku bahagia melihat kau bisa senyum seperti ini Alexander. sudah lama aku tidak pernah melihat senyumanmu. semoga saja Putri jodohmu dan kau bisa melupakan masa lalumu yang kelam itu"
ucap batin Brian.
ya Brian adalah sahabat karib Alexander. tak ada rahasia di antara mereka. ada alasan mengapa Alexander menjadi sangat kejam sekarang. dan Bryan sangat sedih melihat temannya terpuruk. Alexander adalah pemuda berusia 28 tahun dulu dia sangat ramah selalu riang baik hati dan selalu menebar senyum. namun masa lalu yang kelam membuat senyum itu hilang di wajahnya. Bryan tidak akan pernah lupa betapa terpuruknya Alexander saat itu. ayah yang menjadi penopang hidup Alexander pergi untuk selama-lamanya di depan matanya. ayahnya terbunuh karena menghalangi musuh untuk menemukan Alexander dan ibunya. dia melihat darah yang bercucuran dari pisau yang menikam ayahnya bahkan peluru menembus jantung dan kepala ayahnya. sejak saat itu Alexander terpuruk dalam kegelapan. namun dengan kegigihannya Alexander dia bisa bangkit dari keterpurukan. sekarang dia menjadi mafia yang kejam selain mafia dia juga menjadi CEO perusahaan terbesar di Asia. dia tak pernah ragu membunuh musuh-musuhnya. bahkan polisi dan tentara pun enggan berusaha dengan Alexander.
sekarang dia sangat bahagia bisa melihat senyum yang sudah lama tak pernah Ia lihat di wajah Alexander. dia berharap Alexander menemukan cinta sejatinya.
teririt.....triritttt... dering bunyi HP Alexander
"halo ada apa boy jika tidak ada yang penting jangan telepon aku sibuk."
"Bos ada berita baik dan ada berita buruk Bos"ucap boy dengan gemetaran.
"ada apa? katakan yang sebenarnya jangan bertele-tele?". ucap Alexander dengan dingin.
"itu bos gudang senjata api kita terbakar.."
ucap boy sambil gemetaran.
"apa katamu sialan. Aku akan segera ke sana"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments