"Ok Saya segera keluar" ucap Hendri dan dia langsung memutus sambungan telponnya dan langsung menuju mobil.
sesampainya di mobil, Hendri langsung masuk ke dalam mobil dan mobilnya langsung melaju menuju perusahaan di kendarai oleh Rangga. dan sesampainya di perusahaan, dia langsung menuju ruangan papanya di temani Rangga.
"ada apa pa?" tanya Hendri pada Surya.
"dari mana saja kamu. papa menelpon mu berpuluh-puluh kali tapi hp kamu tidak aktif. dan papa menelpon Rangga dan memberitahunya untuk menyuruh kamu datang dari jam 8 tadi pagi, kenapa baru datang sudah jam 1 siang. apa sejauh itu apartemen kamu dengan perusahaan sampai memakan waktu 5 jam baru tiba di perusahaan. atau Rangga tidak memberitahumu. atau apa kamu mabuk lagi semalam?" ucap Surya pada Hendri dengan nada tinggi dan terlihat dari raut wajah Surya dia sangat marah.
"sudahlah pa jangan lagi permasalahkan itu. lagian aku sudah ada di sini. dan itu juga bukan salah Rangga" ucap Hendri.
"kamu Rangga Tinggalkan kami berdua di ruangan ini" ucap Surya pada Rangga. dan Rangga langsung keluar dari ruangan Surya meninggalkan Surya dan Hendri berdua saja.
"apa yang papa ingin sampaikan?" tanya Hendri pada Surya saat Rangga sudah keluar dari ruangan Surya.
"papa ingin sampaikan sama kamu, papa ingin kamu segera menikah dengan perempuan pilihan papa" ucap Surya pada Hendri.
"papa bercanda kan?" ucap Hendri pada Surya karna Hendri kaget dan tidak percaya dengan ucapan papanya itu.
"papa serius. papa ingin kamu menikah dalam waktu satu atau dua hari ini. dan kamu tidak perlu khawatir karna papa sudah punya calonnya" ucap Surya.
"aku tidak mau pa. aku belum mau menikah sekarang. apalagi dengan perempuan pilihan papa yang aku sendiri saja tidak kenal siapa perempuan itu" ucap hendri menolak keinginan Surya.
"pokoknya kamu harus menikah dengan perempuan pilihan papa. karna papa tidak mau kamu dekat-dekat lagi dengan perempuan yang namanya sarah itu" ucap Surya pada Hendri.
"tapi pak Sarah itu hanya temanku, tidak lebih dari itu" ucap Hendri.
"dia memang cuma temanmu tapi itu dari sudut pandang mu. asal kamu tau Sarah itu punya perasaan suka sama kamu dan papa tidak suka sama dia. karna saat kamu bersama Sarah, dia selalu mencuci otakmu untuk tidak mau mengurus perusahaan ini dan salah satunya agar kamu tidak mendengar ucapan papa" ucap Surya pada Hendri dengan nada yang cukup tinggi.
"aku tidak mau mengurus perusahaan, itu pilihanku bukan karna Sarah dan aku tidak mendengar apa kata papa juga bukan karna Sarah yang mempengaruhi ku. tapi aku memang tidak suka di atur-atur oleh papa. aku sudah besar jadi aku sudah bisa memilih jalan hidup aku sendiri" ucap Hendri membantah semua tuduhan Surya pada Sarah.
"kalau kamu tidak mau menuruti apa kata papa untuk menikah dengan perempuan pilihan papa, maka papa akan mencoret kamu dari daftar warisan papa. mending papa sumbangkan semua harta papa pada yayasan-yayasan dari pada papa harus memberikannya pada kamu yang tidak pernah menuruti apa kata papa" ucap Surya mengancam Hendri.
"kok begitu sih pa. aku ini anaknya papa. kenapa seenaknya saja mau mencoret aku dari daftar surat warisan papa" ucap Hendri protes.
"kalau aku di coret dari daftar warisannya papa. bisa-bisa aku jadi gembel. dan tidak bisa party lagi sama teman-teman ku" ucap Hendri di dalam hatinya sambil berpikir untuk mempertimbangkan semua ucapan Surya.
"Ok aku akan mengikuti semua apa kata papa. Tapi untuk memberi papa cucu, aku tidak bisa janjikan itu" ucap Hendri pada Surya.
"aku juga tidak Sudi kalau kau memberiku cucu dari perempuan miskin yang tidak bisa ngapa-ngapain itu. setelah kamu nurut sama papa dan kamu bisa jauh dari Sarah. papa akan memisahkan kamu. dengan Feli" ucap Surya di dalam hatinya.
"ok kalau kamu sudah setuju. kamu bisa keluar dari ruangan papa. dan nanti papa akan hubungi kamu untuk memberitahumu kapan hari H nya" ucap Surya.
"dan satu lagi aku tidak mau kalau orang lain mengetahui pernikahan ini. aku ingin pernikahan ini di laksanakan secara tertutup" ucap Hendri memberikan syarat pada Surya.
"lagian papa juga malu kalau harus mempublish pernikahanmu dengan perempuan miskin yang tidak selevel dengan keluarganya kita. aku melakukan ini semua agar perempuan itu bisa melaporkan kesehariannya padaku" ucap Surya di dalam hatinya.
"Ok papa juga setuju asal kamu mau menikah dengan perempuan pilihan papa" ucap Surya pada Hendri. setelah itu Hendri langsung keluar dari ruangan kerja Surya menuju ruangannya.
sesampainya di dalam ruangannya, Hendri langsung menelpon Rangga
"Halo bos ada apa?" ucap Rangga di balik telpon.
walaupun Rangga dan Hendri bersahabat dan seumuran tapi kalau di jam kantor Rangga selalu memanggil Hendri sebagai bos.
"Siapkan mobil dan tunggu aku di tempat parkiran, aku ke situ" ucap Hendri di balik telpon.
"ok bos. saya tunggu di tempat parkiran" ucap Rangga pada Hendri. setelah itu sambungan telponnya terputus. dan Hendri menuju tempat parkiran. sesampainya, hendri langsung masuk ke dalam mobil.
"kita ke mana bos" ucap Rangga bertanya pada hendri.
"kita ke bar tempat biasa" ucap Hendri.
"tapikan bos sekarang masih jam kantor. kalau papanya bos tau. dia pasti akan sangat marah. dan pasti saya juga akan di marahi" ucap Rangga.
"kamu itu sebenarnya bekerja untuk aku atau untuk papaku. kalau kamu ikuti semua perintahku kamu akan aman" ucap Hendri pada Rangga. setelah mendengar ucapan Hendri, Rangga hanya bisa pasrah saja.
sesampainya di bar Hendri langsung memesan minuman beralkohol.
"apa kamu juga mau minum?" Ucap Hendri bertanya pada Rangga.
"tidak bos. ini masih jam kerja. aku suduk temani bos saja minum. aku tidak mau minum" ucap Rangga menolak tawaran Hendri untuk minum bersamanya.
biasanya setiap Hendri ke bar selalu di temani oleh Rangga. kadang sesekali Rangga menemaninya minum. dan ketika mereka sudah minum berdua pasti sebelum minum mereka menelpon supir sewaan untuk menyetir mobilnya Hendri untuk mengantar mereka pulang dan mereka pulang di apartemennya Hendri.
"kok kelihatannya kamu lagi banyak pikiran. emang apa yang papa kamu sampaikan tadi di ruangannya sampai membuat kamu stress seperti ini?" ucap Rangga bertanya pada hendri.
"papaku mau aku menikah dengan perempuan pilihannya dalam waktu dekat ini. tidak tau besok atau lusa" ucap Hendri pada Rangga.
"what? terus kamu jawab apa?" tanya Rangga pada hendri karna Rangga juga sedikit kaget mendengar ucapan Hendri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments