"Aku akan berangkat sendiri kan???" Tanya Leona pada Kaia.
"Saya berharap juga seperti itu, tetapi kita tidak bisa menjamin...!? Apapun bisa terjadi nanti... Kau pasti sangat tahu bagaimana Mama mu.."
Leona mendengus kesal. "Nenek lampir itu, selalu saja menyebalkan..."
Kaia terkekeh. "Jika kau hanya pergi sendiri ya tidak masalah Na, tetapi jika Mama mu mengirim seseorang untuk menemanimu ya beda cerita lagi???"
"Itulah yang membuatku kesal, sudah jam segini, ayo berangkat ke kantor...!!"
"Baiklah..."
Leona keluar dari walk in closetnya di ikuti oleh Kaia. Mereka meninggalkan apartemen untuk turun menuju garasi dan seperti biasa Kaia akan mengemudikan mobil Leona, di ikuti oleh mobil bodyguard Leona di belakang.
"Setelah meeting aku ingin ke coffee shop... Aku ingin menikmati waktuku dengan meminum kopi, kau temani aku.!" Ucap Leona pada Kaia yang berdiri di belakangnya. Saat ini mereka sedang berada di dalam lift.
"Oke Na... Apa kau ingin aku mereservasi meja di cafe???"
Leona mengangkat tangannya dan menggerakkannya ke kanan dan ke kiri. "Tidak perlu Kai, aku ingin di Starbucks Ave st"
"Oke... Nanti aku mengantarmu kesana...!"
★★★★★
Bunyi alarm di ponsel nya yang begitu nyaring dan tidak mau berhenti, membuatnya melepaskan selimut yang membungkus tubuhnya dengan kasar menggunakan kedua kaki nya. Dia merasa malas sekali untuk bangun tetapi dia harus pergi ke tempat kerja nya, karena jika tidak, gaji nya akan berkurang, dan itu membuatnya tidak bisa menyisihkan untuk di tabung.
Namanya adalah "Axio Ethan Jullian" atau biasa di panggil Ethan. Dia seorang laki-laki berumur 26 tahun dan bekerja sebagai seorang barista di salah satu coffee shop terkenal di kota ini. Dia adalah barista senior di dua tahun terakhir. Tetapi baru beberapa bulan terakhir di di pindahkan ke cafe utama, sebelumnya dia bekerja di cafe cabang.
Meskipun dia seorang barista senior dan memiliki gaji cukup tinggi perbulannya, tetapi Ethan adalah orang yang selalu hidup sederhana dan sebisa mungkin meminimalisir biaya kehidupannya setiap bulan. Dan selama ini Ethan hanya tinggal di sebuah apartemen tipe studio, dengan satu ruangan saja yang merangkap kamar, dan juga dapur kecil.
Ethan selama ini tinggal sendiri karena dia sudah tidak memiliki keluarga dan sejak kecil hidup di panti asuhan. Setelah dia lulus high School, Ethan memilih keluar dari panti asuhan dan hidup mandiri sambil mencari pekerjaan. Dan dia mendapatkannya, dan dengan ketekunannya Ethan pun sedikit demi sedikit mengumpulkan uang agar bisa melanjutkan pendidikannya. Keberuntungan benar-benar berpihak kepada nya karena dia mendapatkan beasiswa, dan lulus dengan hasil yang memuaskan. Ethan juga sangat menyukai pekerjaannya, dan saat ini dia sudah menjadi senior sehingga kemampuannya juga cukup di perhitungkan.
Ethan benar-benar mengatur dengan baik keuangannya, dan bahkan dia menyusahkan 50% gaji nya untuk di tabung. Ethan ingin kelak bisa menghidupi keluarga nya dengan baik, jika suatu saat nanti dia menemukan perempuan yang baik dan mencintai nya, Ethan ingin membahagiakan nya serta tidak ingin perempuan itu merasa kekurangan dalam segala hal. Meskipun di masa sulit seperti ini, Ethan tidak ingin mengeluh dan berusaha mensyukuri setiap langkahnya. Walaupun terkadang dia harus menahan diri dari segala godaan untuk membeli atau memiliki sesuatu yang dia inginkan tetapi Ethan berpikir keras, menimbang baik buruknya, dan seringkali memutuskan untuk tidak membeli itu jika tidak terlalu di perlukan dan lebih baik, menggunakan atau menyimpan uangnya untuk sesuatu yang lebih di butuhkan nanti nya.
Ethan saat ini juga sedang dekat seorang perempuan yang bekerja di salah satu toko pakaian yang letaknya tidak jauh dari tempat Ethan bekerja. Hubungan itu baru di tahap pendekatan, Ethan sendiri belum memiliki cukup nyali untuk mengungkapkan perasaannya dan masih mencoba mengumpulkan nyali nya itu. Dan yang Ethan tahu, perempuan itu juga di dekati oleh banyak laki-laki. Membuat Ethan semakin tidak berani mengungkapkan perasaanya. Akan tetapi Ethan sering mengajak perempuan itu jalan-jalan dan pergi keluar menghabiskan waktu bersama.
Sebenarnya jika mau, Ethan bisa mendapatkan perempuan manapun yang dia inginkan, mengingat wajahnya yang tampan, hidung mancung, mata yang dalam dan bibir yang menggoda. Akan tetapi Ethan adalah seorang yang cukup pemilih, dan selektif. Dia benar-benar ingin seorang perempuan yang mencintainya dengan tulus, mandiri, lemah lembut, menerima segala kekurangannya dan benar-benar mencintai nya luar dalam. Tetapi sejauh ini, Ethan merasa belum menemukan yang seperti itu. Di beberapa hubungannya sebelumnya dia merasa bahwa para perempuan itu kebanyakan hanya ingin bersenang-senang saja, tidak memakai hati, dan mereka seperti tidak peduli dalam sebuah hubungan yang di jalani. Ethan tidak menyukai itu dan lebih memilih untuk mengakhiri hubungan itu.
Kali ini kedekatannya dengan perempuan yang bekerja sebagai kasir itu sudah semakin intens, dan ada rasa nyaman tersendiri di hati Ethan. Seolah apa yang di cari nya ada pada diri perempuan itu. Hanya tinggal menunggu waktu yang tepat saja untuk Ethan mengungkapkannya.
Ethan meraih jam yang ada di meja, dengan mata masih tertutup sehingga membuatnya harus menggerayai meja di samping tempat tidurnya. Karena tidak berhasil meraih ponsel nya, Ethan akhirnya bangun dengan kesal dan langsung mengambil serta mematikan nya. Ethan mendengus kesal, dan duduk di atas kasurnya, menyandarkan tubuhnya di tembok, karena memang dia tidur di atas kasur saja tanpa ada ranjang.
"Bisakah waktu itu berjalan sedikit lebih lambat??? Supaya aku bisa tidur dengan lebih nyenyak...!" Gerutu nya kesal.
Ethan duduk diam untuk sesaat seraya menunggu nyawa nya terkumpul dan baru setelah itu dia akan mandi, membuat sarapan dan baru berangkat kerja.
Ethan memejamkan matanya lagi sambil bersandar, dan terlonjak ketika ponselnya berbunyi. "Siapa sih??? Mengganggu saja.....!" Gerutu Ethan.
Ethan kembali meraih ponselnya dan mendapatkan nama Gemma. Perempuan yang saat ini sedang dekat dengannya. Ethan langsung terbelalak dan tersenyum menatap layar ponselnya. Gemma menghubunginya melalui panggilan video. "Hai Gem....!?" Sapa Ethan.
"Pagi Than... Kau belum mandi ya??"
"Aku baru bangun... Ada apa pagi-pagi menelepon??" Tanya Ethan.
"Kebetulan kalau kau belum bangun, aku membuat sandwich. kau ambil di flat ku ya nanti sebelum ke tempat bekerja mu??? Kau bisa sarapan dengan itu, kebetulan hari ini jadwal ku untuk libur, jadi aku tidak bisa mengantar sarapan ke tempatmu bekerja... Kau mau mengambilnya kan???"
Senyum lebar menghiasi wajah Ethan. "Tentu saja, aku akan mengambilnya nanti, Terima kasih untuk sarapannya.." Ucap Ethan.
"Baiklah aku tunggu kau disini..." Gemma kemudian menutup panggilannya.
Ethan melompat dari tempat tidur karena merasa bahagia sekali karena Gemma begitu perhatian kepada nya. Bahkan sering sekali membuatkannya sarapan.
..."AXIO ETHAN JULLIAN"...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 190 Episodes
Comments
🦁 R14n@
𝔸𝕜𝕦 𝕤𝕦𝕜𝕒 𝕞𝕒𝕥𝕒 𝕕𝕒𝕟 𝕒𝕝𝕚𝕤 Ethan😍😍
2023-02-19
2
🦁 R14n@
𝕊𝕥𝕒𝕣𝕓𝕦𝕔𝕜𝕤 𝕥𝕖𝕞𝕡𝕒𝕥 𝕟𝕠𝕟𝕘𝕜𝕚 𝕒𝕜𝕦 𝕜𝕒𝕝𝕒𝕦 𝕜𝕖 𝕞𝕒𝕝𝕝 🫢
2023-02-19
0
Betty Aryani
cucok nieh visual Ethan wajah ngeledek 🤭
2023-02-18
2