Bab 4. Menerima Permintaan Trevino.

"Tolong jangan sakiti ibuku. Biarkan rumah itu tetap berdiri disana. Anda dapat melakukan apapun terhadap saya sebagai gantinya." Sania berkata dengan lantang dan tegas. Walaupun perasaannya sedang bergemuruh antara takut dan gamang. Namun, gadis berambut ikal dengan mata bulat ini mampu menutupinya dari semua orang.

Trevino, mengangkat telapak tangannya ke atas. Guna memberi kode pada beberapa anak buah yang hampir saja berlalu untuk menjalani perintah. Dengan senyum smirk, Trev, berbalik. Menatap tajam penuh intimidasi pada gadis berlesung pipi yang membuatnya tertarik itu.

"Ma, aku akan membayar berapapun hutang orang tuanya. Lalu, siapkan pernikahan kami secepatnya!" ujar Trevino memberi perintah pada sang mama. Terry, membulatkan kedua mata seketika. Bahkan wanita itu terlihat langsung berdiri dengan rahang mengeras.

"Jangan ngaco kamu, Trev! Mama gak setuju kalau kamu--!" Ucapan dari Terry sontak berhenti ketika Trevino mengarahkan tatapan tajamnya kearah wanita bergaya eksentrik itu. Meskipun paruh baya, namun gaya yang dikenalkan oleh Terry bagaikan artis saja. Kalung besar, anting bulat besar. Gelang serta cincin yang berderet. Belum lagi sepatu hak tinggi. Padahal, mereka tinggal di sebuah desa yang sangat menjunjung kesederhanaan.

Entahlah. Mungkin, jika di kota besar. Terry banyak saingan. Sementara di desa ini, meskipun banyak yang memiliki uang. Mereka tidak membeberkannya serta menampakkan di permukaan. Seluruh warga desa cenderawasih memiliki empati yang luar biasa terhadap sesamanya.

Karena itulah, tidak ada perbedaan kasta maupun status sosial di desa ini. Karena penduduk asli yang memiliki kelebihan harta akan merangkul dan membina warga yang kekurangan. Semua tentu tak terlepas dari pengaruh kepemimpinan seorang pria kharismatik yang bernama, Xilondra.

"Siapakah semua tak lebih dari tujuh hari. Kau tau kan, Ma. Aku tak menerima penolakan." Trevino membanting bokongnya di atas sofa. Ia pun memerintahkan pada anak buah untuk menyalakan pemantik api. Kemudian, pria berambut lurus sebahu ini menghisap batang nikotin itu dalam.

Jadinya menjenguk, dengan tatapan bernada perintah ke arah Sania. Gadis berlesung pipi dengan dagu terbelah dua itu, hanya bisa menyeret langkahnya. Tak ada pilihan selain menurut pada pria arogan yang mengangkat kedua kakinya ke atas meja itu. Pada saat ini. Nasib Sania serta masa depannya berada di genggaman tangan pria yang hanya terobsesi padanya.

Sania memejamkan kedua matanya. Kala terbersit sebuah nama serta rupa yang seketika datang menyentak kesadaran. Teringat akan seuntai janji untuk tetap menunggu dia. Seseorang yang menciptakan mimpi manis di setiap tidur malam Sania. Seseorang yang menjanjikan hubungan pengikat setia yang menjadi impian gadis berlesung pipi ini sejak kecil.

Dimana kala itu anak-anak seusianya menginginkan atau mempunyai cita-cita yang akan terpaut pada profesi pada saat dewasa. Justru, Sania kecil mempunyai cita-cita untuk kelak menjadi pengantin wanita yang tersenyum bahagia disaat bergandengan tangan dengan pasangan yang menghormatinya.

Sania menghela napas panjang. Matanya masih terpejam. Seiring dengan air mata yang ia tepis sebelum tumpah. Pupus sudah semua impiannya. Runtuh sudah pertahanannya dalam mencoba setia menanti cinta. Dia dihadapkan pada takdir yang mengancam sang belahan jiwa.

"Trevino, sayang. Mana mungkin menyiapkan pernikahan hanya dalam waktu tujuh hari. Lagipula, Mama tidak mau semua ini terkesan terburu-buru dan --" Lagi-lagi, Terry menelan ludahnya kasar. Hingga, ucapannya hanya sampai pada tenggorokan saja.

Sang putra yang ia sayang. Kembali menatapnya penuh arti. Ah, Terry tak mau lagi berjauhan dari putranya ini. Lebih baik aku menurut saja. Daripada Trevino pergi lagi dariku. Aku tak bisa jauh darinya. Hanya dialah permataku satu-satunya.

"Ah, baiklah. Mama akan usahakan. Apa sih yang tidak akan mama berikan untukmu. Mama kan sayang Trev," ucap Terry seraya duduk dekat putranya yang kini mengulas senyum itu.

"Thank you, Ma. Trevino pasti akan selalu ada di samping Mama. Karena, hanya Sania yang membaut Trev betah di desa terpencil ini," ucap Trevino seraya mencium pipi sang mama.

Terry tersenyum begitu lebar. Ia bahkan menghambur untuk mendapatkan sebuah pelukan dari putra tirinya itu.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

kasihan sania masuk kandang macan

2023-02-05

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Prolog.
2 Bab 2. Awal Mula.
3 Bab 3. Permainan Takdir Untuk Sania.
4 Bab 4. Menerima Permintaan Trevino.
5 Bab 5. Memastikan Sekali lagi.
6 Bab 5. Keadaan Xilondra.
7 Bab 7. Pernikahan Sania Dengan Trev.
8 Bab 8. Di Saat Purnama Terbelah Dua.
9 Bab 9. Sepenggal Kisah Vynnitta Dan Alessia.
10 Bab 10. Syarat Dari La Roisa
11 Bab 11. Malam Pengantin Berdarah.
12 Bab 12. Kelakuan Anak Dan Ibu Tiri.
13 Bab 13. Godaan La Roisa
14 Bab 14. Kemarahan La Roisa.
15 Bab.15. Apa Yang Terjadi Dengan Xilondra?
16 Bab. 16. Kesedihan Yang Disembunyikan Prita
17 Bab. 17. Kemunculan Ratu Adore.
18 Bab. 18. Kepulangan Xilondra.
19 Bab. 19. Pertanyaan Xilondra.
20 Bab. 20. Perasaan Ambigu Sania.
21 Bab. 21. Tak Menemukan Tanda Kehidupan.
22 Bab. 22. Menolong Alessia.
23 Bab. 23. Kedatangan Kepala Desa Xilondra .
24 Bab. 24. Pertemuan Xilondra dan Sania.
25 Bab. 25. Sania Pergi
26 Bab. 26. Kehilangan Jejak Sania
27 Bab. 27. Di tunggu oleh keluarga Bou.
28 Bab. 28. Ajudan Pooh.
29 Bab. 29. Pacaran
30 Bab. 30. Rencana Kejutan.
31 Bab. 31. Tebakan Brandy.
32 Bab. 32. Pernah Mendengar
33 Bab. 33. Akankah Terangkai Kembali.
34 Bab. 34. Pesta Ulang Tahun Alessia.
35 Bab. 35. Kejutan Yang Terkejut.
36 Bab. 36. Saling Terpaku.
37 Bab. 37. Masih Jodoh
38 Ban. 38. Kedekatan Xilondra dengan Alessia.
39 Bab. 39. Bicara Berdua.
40 Bab. 40. Tautan Yang Manis.
41 Bab. 41. Akhir Yang Indah Bagi Xilondra dan Sania.
Episodes

Updated 41 Episodes

1
Bab 1. Prolog.
2
Bab 2. Awal Mula.
3
Bab 3. Permainan Takdir Untuk Sania.
4
Bab 4. Menerima Permintaan Trevino.
5
Bab 5. Memastikan Sekali lagi.
6
Bab 5. Keadaan Xilondra.
7
Bab 7. Pernikahan Sania Dengan Trev.
8
Bab 8. Di Saat Purnama Terbelah Dua.
9
Bab 9. Sepenggal Kisah Vynnitta Dan Alessia.
10
Bab 10. Syarat Dari La Roisa
11
Bab 11. Malam Pengantin Berdarah.
12
Bab 12. Kelakuan Anak Dan Ibu Tiri.
13
Bab 13. Godaan La Roisa
14
Bab 14. Kemarahan La Roisa.
15
Bab.15. Apa Yang Terjadi Dengan Xilondra?
16
Bab. 16. Kesedihan Yang Disembunyikan Prita
17
Bab. 17. Kemunculan Ratu Adore.
18
Bab. 18. Kepulangan Xilondra.
19
Bab. 19. Pertanyaan Xilondra.
20
Bab. 20. Perasaan Ambigu Sania.
21
Bab. 21. Tak Menemukan Tanda Kehidupan.
22
Bab. 22. Menolong Alessia.
23
Bab. 23. Kedatangan Kepala Desa Xilondra .
24
Bab. 24. Pertemuan Xilondra dan Sania.
25
Bab. 25. Sania Pergi
26
Bab. 26. Kehilangan Jejak Sania
27
Bab. 27. Di tunggu oleh keluarga Bou.
28
Bab. 28. Ajudan Pooh.
29
Bab. 29. Pacaran
30
Bab. 30. Rencana Kejutan.
31
Bab. 31. Tebakan Brandy.
32
Bab. 32. Pernah Mendengar
33
Bab. 33. Akankah Terangkai Kembali.
34
Bab. 34. Pesta Ulang Tahun Alessia.
35
Bab. 35. Kejutan Yang Terkejut.
36
Bab. 36. Saling Terpaku.
37
Bab. 37. Masih Jodoh
38
Ban. 38. Kedekatan Xilondra dengan Alessia.
39
Bab. 39. Bicara Berdua.
40
Bab. 40. Tautan Yang Manis.
41
Bab. 41. Akhir Yang Indah Bagi Xilondra dan Sania.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!