Bab 3. Permainan Takdir Untuk Sania.

Sania segera melempar keranjang rotan yang berisi berbagai macam tanaman herbal. Kemudian, ia langsung berteriak dan menghambur cepat. Sania membangunkan wanita paruh baya yang menangis tersedu itu.

"Hei! Siapa kalian! Kenapa menyerang ibuku yang sudah tua ini!" teriak Sania pada tiga pria yang berpenampilan semacam preman pasar.

Sania yang baru saja pulang dari bukit bersama anak buah Mega. Mereka sedang berburu daun Semanggi lima. Di kagetkan dengan kejadian barusan. Dimana sang ibu tersungkur dengan wajah lebih dulu ketanah. Membuat Sania luar biasa heran. Siapa orang yang berani memperlakukan orang tuanya seperti itu? Pikirnya.

Bukannya menjawab pertanyaan Sania. Mereka justru tertawa nyaring memekakkkan telinga. Sania semakin bingung, apalagi ketika sang ibu memberi kode agar Sania masuk kedalam rumah saja.

"Kau gadis yang sangat cantik dan juga masih sangat muda. Hemm ..." Salah satu pria itu mendekati Sania dan berniat menyentuh dagunya. Namun, dengan sisa tenaga sang ibu mendorong, pria tersebut hingga terjengkang.

"Ibu!" Sania kembali memegangi sang ibu yang lunglai.

"Aku akan membayar hutang suamiku! Tapi kalian pergilah. Kembali satu bulan lagi. Jangan berani mengusik apalagi mengganggu anak gadisku," ancam wanita yang bernama Amara ini.

Sepasang mata indah milik Sania membola, ketika ia mendengar kalimat hutang dari mulut sang ibu. Padahal setahunya, ibunya ini tidak pernah hdup dengan gaya yang berlebihan. Bagaimana bisa memiliki hutang? Bahkan sampai di kejar seperti ini.

"Bu. Hutang apa? Apa yang terjadi sebenarnya?" cecar Sania.

Amara berusaha berdiri meski di bantu oleh putri satu-satunya ini. "Hutang Ayahmu yang berengsek itu!" sentak Amara. Pancaran dari kedua matanya terlihat jelas terdapat kebencian di sana.

"Apa? Sejak kapan? Kenapa Ibu--"

"Ayahmu itu penjudi apa kau lupa! Dia menggadaikan rumah ini pada rentenir! Kenapa tidak dia jual saja ginjalnya untuk membayar hutang. Menyusahkan saja. Seenaknya menggadai rumah milik nenekmu!" Amara benar-benar sangat marah. Kedua penagih hutang itu mendekat lagi.

"Jangan banyak drama! Kami tidak punya banyak waktu untuk melihat akting kalian. Cepat bayar hutangnya atau--"

"Tunggu! Hentikan ku mohon. Jangan sakiti Ibu!" pekik Sania, seraya menarik cepat raga sang ibu yang di tarik oleh preman-preman itu.

"Berikan kami waktu. Saya mohon!" seru Sania lagi. Akan tetapi ketua preman itu semakin marah. Terlihat dari rahangnya yang mengeras serta kedua matanya yang merah bak banteng.

"Mau bayar pakai apa! Kami akan mengambil rumah ini! Jadi, yang harus kalian lakukan hanya satu hal! Pergi!" bentak sang preman. Membuat tubuh Amara serta Sania menjengit kaget.

"Jangan ku mohon. Ini adalah harta kami satu-satunya. Ini peninggalan nenek Wilma."

"Aku tidak peduli! Cepet kemasi barang-barang kalian!" teriak ketua preman itu bersikeras mengusir ibu dan anak ini.

"Tunggu! Pertemukan aku dengan bos kalian!" pinta Sania.

"Mau apa kau, Nia? Mereka adalah orang-orang yang kejam. Tidak berguna memelas kasih dan iba pada manusia-manusia seperti itu," bisik Amara. Mencoba menahan niat putrinya. Karena, Amara tau, jika Nyonya Terry adalah seorang bandar judi yang kejam.

"Andai saja kau menerima lamaran dari pria kota itu. Mungkin dia bisa membantu kita." Amara berucap penuh sesal seraya menatap putrinya.

"Ibu. Aku masih menunggu, Xilondra."

"Pria itu tidak akan pernah kembali! Bahkan Prita pun sudah mengumumkan calon kapala desa yang baru." Amara menahan geramnya.

"Ada hal yang Ibu Prita tutupi. Nia yakin, Bu."

"Sudahlah, terserah kau saja!"

"Setidaknya, aku tidak mau pasrah saja, Bu. Aku akan meminta waktu serta keringanan pada nyonya Terry. Siapa tau bisa, Bu. Rumah ini memiliki banyak kenangan terutama untuk Ibu," ucap Sania.

"Jangan bisik-bisik! Tidak boleh seperti itu di depan orang lain!" Tiba-tiba saja ketua preman sudah berada di depan Amara dan mencengkeram rahang wanita paruh baya yang masih cantik ini. Sepertinya, sang ketua memiliki dendam pribadi juga terhadapnya.

Sania langsung mengulurkan tangannya cepat guna menepis cengkraman dari preman tersebut dan langsung mendorong tubuhnya dengan keras.

"Jangan sakiti ibuku lagi! Pertemukan aku dengan bos kalian. Aku hanya ingin membuat perjanjian baru padanya. Pas itu dikit hah!" Sania dengan berani menantang sang preman. Bahkan, gadis ini berusaha mengintimidasi menggunakan tatapannya. Padahal sekujur sendi kakinya gemetar. Namun, Sania merasa dirinya tidak boleh lemas pada saat ini.

"Baiklah. Aku telpon Bos dulu. Untung saja kau cantik!" ujar ketua preman sambil mencolek pipi Sania.

"Oke Bos. Ini anak dari Barata," ucap sang ketua preman ketika mereka telah berada di kediaman Terry si bandar domino. Wanita paruh baya yang elegan ini memang terkenal di desa sebelah. Sebagai pemilik dari sebuah klub perjudian.

"Cantik dan muda. Apa yang bisa kau tawarkan sebagai pengganti hutang Ayahmu yang pengecut itu!" Terry bertanya sambil memperhatikan Sania dari atas hingga bawah.

"Aku yang akan membayar hutang ayah dengan mencicil. Aku akan mencari kerja di kota. Tapi, jangan kalian ganggu Ibu." Sania memberikan tawaran yang baginya tak masuk akal. Toh, Xilondra belum ada kabar. Meskipun, hati kecilnya maksud yakin jika suatu saat pria itu akan kembali.

"Kau mau bekerja apa memangnya? Mau lunas sampai kapan? Apa kau ingin aku menagih hutang ayahmu sampai tua begitu!" Terry membentak hingga melempar apapun benda yang ada di depan mejanya.

Sania tak bergeming. Dirinya tidak boleh takut. Ia harus berusaha menyelamatkan rumah peninggalan dari neneknya itu. Dia juga tidak mau sampai menjadi gelandangan bersama sang, Ibu. Seandainya, Xilondra ada di sini. Mungkin, nasibnya tidak akan seperti ini.

Dari kejauhan, sepasang mata elang memperhatikan kejadian di bawah. Pemilik mata tajam itu pun penasaran. Ia perlahan turun mendekati ruang kerja sang mama. Lalu, seketika itu juga kedua bola matanya itu memicing. Ketika, pandangannya menangkap tubuh ramping nan mungil yang membelakanginya.

Kena kau! Gadis sombong! Aku akan membuatmu masuk kedalam perangkapku kali ini. Siapa suruh kau jual mahal saat itu.

Pria itu menyeringai licik. Perlahan terus menghampiri Sania dari belakang.

"Jadilah istriku. Maka hutang ayahmu akan ku bayar," bisiknya.

"Akh! Setan!" Sania yang kaget seketika menjerit sambil melompat ke depan.

Sialan! Lagi-lagi kau mengatai aku mahkluk gak kasat mata itu. Memang minta diberi pelajaran kau ya!

"Trevino?" gumam Sania kaget.

"Maaf. Apa aku terlihat seperti sedang menawarkan diri? Anda jangan asal menawar!" tukas Sania ketus, demi menutupi gugup serta takut dalam hatinya. Namun, hal yang ia lakukan itu justru membuat Trevino marah. Semakin marah.

"Bob! Seret Ibunya keluar dari rumah itu!" titah Trevino lada anak buahnya.

"Baik Tuan!" sahut ketua preman yang bernama Bob.

"Tunggu!" teriak Sania. Pertahanannya seperti akan ambruk. Ia tak menyangka jika takdir mempermainkannya seperti ini.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

Itarohmawati Rohmawati

Itarohmawati Rohmawati

ka si han

2023-02-02

2

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈

kasihan sekali kau Sania sungguh di posisi yang sangat sulit

2023-02-02

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Prolog.
2 Bab 2. Awal Mula.
3 Bab 3. Permainan Takdir Untuk Sania.
4 Bab 4. Menerima Permintaan Trevino.
5 Bab 5. Memastikan Sekali lagi.
6 Bab 5. Keadaan Xilondra.
7 Bab 7. Pernikahan Sania Dengan Trev.
8 Bab 8. Di Saat Purnama Terbelah Dua.
9 Bab 9. Sepenggal Kisah Vynnitta Dan Alessia.
10 Bab 10. Syarat Dari La Roisa
11 Bab 11. Malam Pengantin Berdarah.
12 Bab 12. Kelakuan Anak Dan Ibu Tiri.
13 Bab 13. Godaan La Roisa
14 Bab 14. Kemarahan La Roisa.
15 Bab.15. Apa Yang Terjadi Dengan Xilondra?
16 Bab. 16. Kesedihan Yang Disembunyikan Prita
17 Bab. 17. Kemunculan Ratu Adore.
18 Bab. 18. Kepulangan Xilondra.
19 Bab. 19. Pertanyaan Xilondra.
20 Bab. 20. Perasaan Ambigu Sania.
21 Bab. 21. Tak Menemukan Tanda Kehidupan.
22 Bab. 22. Menolong Alessia.
23 Bab. 23. Kedatangan Kepala Desa Xilondra .
24 Bab. 24. Pertemuan Xilondra dan Sania.
25 Bab. 25. Sania Pergi
26 Bab. 26. Kehilangan Jejak Sania
27 Bab. 27. Di tunggu oleh keluarga Bou.
28 Bab. 28. Ajudan Pooh.
29 Bab. 29. Pacaran
30 Bab. 30. Rencana Kejutan.
31 Bab. 31. Tebakan Brandy.
32 Bab. 32. Pernah Mendengar
33 Bab. 33. Akankah Terangkai Kembali.
34 Bab. 34. Pesta Ulang Tahun Alessia.
35 Bab. 35. Kejutan Yang Terkejut.
36 Bab. 36. Saling Terpaku.
37 Bab. 37. Masih Jodoh
38 Ban. 38. Kedekatan Xilondra dengan Alessia.
39 Bab. 39. Bicara Berdua.
40 Bab. 40. Tautan Yang Manis.
41 Bab. 41. Akhir Yang Indah Bagi Xilondra dan Sania.
Episodes

Updated 41 Episodes

1
Bab 1. Prolog.
2
Bab 2. Awal Mula.
3
Bab 3. Permainan Takdir Untuk Sania.
4
Bab 4. Menerima Permintaan Trevino.
5
Bab 5. Memastikan Sekali lagi.
6
Bab 5. Keadaan Xilondra.
7
Bab 7. Pernikahan Sania Dengan Trev.
8
Bab 8. Di Saat Purnama Terbelah Dua.
9
Bab 9. Sepenggal Kisah Vynnitta Dan Alessia.
10
Bab 10. Syarat Dari La Roisa
11
Bab 11. Malam Pengantin Berdarah.
12
Bab 12. Kelakuan Anak Dan Ibu Tiri.
13
Bab 13. Godaan La Roisa
14
Bab 14. Kemarahan La Roisa.
15
Bab.15. Apa Yang Terjadi Dengan Xilondra?
16
Bab. 16. Kesedihan Yang Disembunyikan Prita
17
Bab. 17. Kemunculan Ratu Adore.
18
Bab. 18. Kepulangan Xilondra.
19
Bab. 19. Pertanyaan Xilondra.
20
Bab. 20. Perasaan Ambigu Sania.
21
Bab. 21. Tak Menemukan Tanda Kehidupan.
22
Bab. 22. Menolong Alessia.
23
Bab. 23. Kedatangan Kepala Desa Xilondra .
24
Bab. 24. Pertemuan Xilondra dan Sania.
25
Bab. 25. Sania Pergi
26
Bab. 26. Kehilangan Jejak Sania
27
Bab. 27. Di tunggu oleh keluarga Bou.
28
Bab. 28. Ajudan Pooh.
29
Bab. 29. Pacaran
30
Bab. 30. Rencana Kejutan.
31
Bab. 31. Tebakan Brandy.
32
Bab. 32. Pernah Mendengar
33
Bab. 33. Akankah Terangkai Kembali.
34
Bab. 34. Pesta Ulang Tahun Alessia.
35
Bab. 35. Kejutan Yang Terkejut.
36
Bab. 36. Saling Terpaku.
37
Bab. 37. Masih Jodoh
38
Ban. 38. Kedekatan Xilondra dengan Alessia.
39
Bab. 39. Bicara Berdua.
40
Bab. 40. Tautan Yang Manis.
41
Bab. 41. Akhir Yang Indah Bagi Xilondra dan Sania.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!