Terpaksa menikah

Sang gadis tidak bisa melakukan apapun selain menikahi Ale, dia akan berencana kabur di acara pernikahan, atau setelah pernikahan.

Pada intinya, Enza, akan berusaha keras agar bisa lepas dari tekanan kuat sang mafia.

"Bagaimana?"

Setelah lima menit memikirkannya, sang gadis mau menikah dengan Ale.

Semua tekanan dan dorongan tangan Ale, berubah dengan kelembutan.

Guyuran shower berhenti, rasanya seperti ada bungan di kamar mandi itu.

Ale sangat senang.

"Oke, saat kau setuju menikah denganku. Berarti kau sudah memahami kewajiban sebagai seorang istri. Hari ini kita akan menikah, kau tidak boleh menolak apapun permintaanku."

"Ya, terserah kau saja. Aku hanya ingin meminta satu hal kepadamu. Aku malas berisik, jika ingin itu, harus dalam keadaan sadar dan saling membutuhkan. Kau memang tampan, tapi aku jujur tidak suka denganmu."

"Hahaha, itu mengapa aku sangat suka denganmu. Kau berbeda dengan gadis lain."

"Lepaskan aku."

"Kau harus ganti pakaian, semua yang kau butuhkan ada di ruang ganti baju, letaknya di sudut ruangan. Di dalam ruang itu, kau bisa menggenakan semua barang bermerek milikku."

"Aku kira kau pria normal. Namun, ternyata mengoleksi semua jenis baju wanita."

"Terserah kau saja kawan, kau bisa mengatakan apapun, tapi jangan membantah. Jika tidak, kau akan habis malam ini."

Sang pria kembali mendekatkan wajahnya ke arah Enza, sang gadis sudah menutup matanya.

Dia malas bertatapan jarak dekat dengan Ale.

"Kau memang lucu sayang," ucap Ale.

Dia meninggalkan sang gadis di dalam kamar mandi, lalu segera mungkin mengatakan untuk mempercepat Enza memilih gaun pengantin yang sudah ia persiapkan.

"Apa dia waras? pantas saja tidak ada yang mau menikah dengannya, rasanya sama sekali tidak nyaman. Pria itu sulit ditebak. Hm, mau bagaimana lagi? aku berada di tempat ini, semua orang pasti takut padanya. Selain tampan, dia juga kasar."

.

.

.

Beberapa menit kemudian ...

Enza telah siap dengan gaun pernikahan, sedangkan Ale sedang menelepon beberapa teman yang ia percaya untuk menyiapkan wedding dadakan.

"Berikan hal terbaik saat pernikahanku. Aku tidak mau ada kesalahan," ujar Ale disambungan telepon.

"Iya, tenang saja. Kau tidak perlu panik seperti itu. Setelah sekian lama kau tidak melakukan hal ini, kau menjadi pria sejati. Semua gadis yang sudah kami carikan, sama sekali tak mempan. Kau tetap keukeuh dengan keras kepalamu," jawab sang teman.

"Haha, aku juga merasa demikian, jadi berusaha keras untuk tetap berada dalam koridor, aku masih suka gadis cantik," cetus Ale.

Dia menatap wajah Enza yang sangat cantik, Ale yakin dengan pilihannya.

Meski dunia menentang, dia tidak akan goyah.

Semua cinta bisa ia berikan pada Enza, dia pasti bisa.

Namun, berbeda bagi Enza, dia tak bisa memberikan apapun selain rasa sakit.

Enza tak cinta dengan mafia itu.

"Astaga, aku harus bagaimana Tuhan? mafia itu berada di dalam satu kesempatan yang sangat tidak kondusif. Dia memaksa aku untuk menjadi mempelai wanita. Aku bahkan tak bisa melawan," batin Enza.

Sang gadis merasa jika hidupnya sudah tamat dengan pernikahan ini.

Orang tuanya di surga, sangat benci ketika Enza menyukai tokoh mafia yang ada di dalam film yang sangat Enza sukai.

Akan tetapi Enza justru mendapatkan suami seorang mafia, bisa kejang ibunya Enza jika masih hidup.

Enza sangat cemas dengan keadaannya juga posisinya.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!