Orang tua ku sangat prihatin akan kondisiku yang terus-terusan terlihat murung dan melamun. Kondisi fisikku juga memburuk berat badanku yang terus turun seperti tulang berbalut kulit. Tiada hari tanpa melamun dan sedih, bayangan Ardi yang selalu muncul di hadapanku.
Orang tuaku tau mungkin ini karena putus cinta. karena Ardi adalah pacar pertamaku dan laki-laki yang aku kenalkan dengan mama.
Semua bayangan tentang Ardi Membuatku seakan-akan menggila dan ingin mengejarnya, tapi dengan iman yang cukup kuat aku selalu berdoa kepada Tuhan. Aku selalu merasa lega saat membaca surah alfatihah, anas, kulhuwallah, dan surah yasin.
Zikir selalu ku ucapkkan untuk menenangkan hati dan pikiran ini.
Aku juga selalu merasa kurang fit lemas dan tidak bersemangat sehingga aku mengalami mesnstruasi yang berkepanjangan dan menurut dokter itu akibat aku terlalu stress.
Bagaimana aku tidak stress.kalo bayangan dan wajah Ardi selalu ada di mataku. Dan tidur malam ku yang selalu tidak tenang.
Mudah dan Seringnya kelelahan membuatku terbiasa menghabiskan sepanjang hari hanya untuk tidur di kamar. Apa lagi di waktu magrib menjelang isya kepalaku seperti berputar ringan. Tapi anehnya saat orang selesai solat isya pusing kepalaku hilang dengan sendirinya dan itu terjadi setiap malam.
Pernah pada malam sekitar jam 11 malam orang tua ku belum tidur mereka sibuk menyiapkan dagangan. Aku samar-samar mendengar percakapan mereka tentang diriku yang sering melamun dan sedih. Karena cinta yang tidak kesampaian ini.
Karena dulu pernah ada yang meramalku dan katanya aku ada ciri-ciri disakiti oleh cinta. Dan mamaku terpaut akan ramalan itu.
di dalam hatiku sebenarnya aku tidak terlalu cinta dengan Ardi,
Mendengar kekhawatiran dari ayah ibuku. Aku hanya bisa menangis dan berdoa saat itu kepada Allah. Sebenarnya aku tidak ingin mereka khawatir atau sedih tapi apalah dayaku, aku juga tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
Pagi minggu aku bersama tetanggaku Evi berencana untuk kepasar minggu. Evi tetangga sebelah rumahku sekaligus sahabatku. Kami sering bepergian berdua kemanapun.
Sekitar 20 menit berkendara untuk bisa sampai kesana. Karena pasarnya cuma diadakkan satu minggu sekali mungkin itu yang membuat pasar itu sangat ramai penuh sesak melebihi mall pada hari minggu. Saking ramainya orang, aku lalai dengan barang bawaanku dan saat itu HPku dicopet orang, Saat kami sibuk dengan barang pilihan kami yang ingin dibeli sehingga lupa untuk berhati-hati.
Evi yang aku beritahu kalo hpku hilang pun langsung kebingungan ketika mengetahuinya, dengan berusaha mencoba menelusuri jalan yang telah kami lewati, karena berharap hp itu terjatuh dan ada orang yang mengembalikkannya.kami terus berputar-putar di pasar tersebut. Harapan kami sia-sia satu jam pencarian tidak membuahkan hasil apapun, dan kami memutuskan untuk pulang kerumah.
Karena insident itu, Evi merasa bersalah karena dia yang mengajakku untuk pergi ke pasar pagi. tapi nasi sudah menjadi bubur dan tidak selamanya matahari mendung itu akan turun hujan. Itulah yang aku pikirkan pasti akan ada hal baik setelah ini.
Sore hari Evi mengajakku untuk pergi tanpa tahu tujuannya kemana, aku ikut saja. ternyata Evi membawaku kerumah kenalannya yang sering di subutnya "mamah" Orang tua angkat Evi.
Dengan suasana rumah yang sangat nyaman, banyak pepohonan menambah rasa tenang,sejuk dan damai. Ingin rasa nya untuk tinggal berlama-lama di rumah mamah. Rumah tetangga yang jaraknya tidak terlalu dekat. Seperti berada di desa, jauh dari kebisingan kendaraan, Rumah mamah memang berada jauh di ujung gang sempit jadi sangat jarang motor yang berlalu-lalang. Sesampainya di sana aku banyak diam karena aku memang tidak mengenal beliau, aku hanya mengikuti Evi dan duduk di sampingnya.
Aku mengamati sekelilingku. Kulihat banyak foto-foto anak kecil, mungkin itu foto cucu Mamah atau mungkin anak beliau. Mamah sendiri adalah seorang janda, yang tinggal sendiri di rumahnya, anak beliau semua sudah berumah tangga dan hidup masing-masing.
Sebagai orang tua yang tinggal sendiri di rumahnya, mamah merasa senang saat aku dan Evi berkunjung
Mamah bercerita banyak dengan Evi dan membiarkanku duduk sendiri di sofa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments