Bab 5

Ethan lalu mengeluarkan senjatanya dan mulai menembak sembarang arah karna posisinya yang menyetir.

Dor

Dor

Dor

Tiga peluru Ethan lepaskan, lalu duduk kembali dan fokus menyetir dia menengok ke samping melihat Liona yang memejamkan mata dan menutup telinganya. Aksi kejar-kejaran itu pun masi berlanjut sampai anak buah Ethan datang dan membordar badirkan tembakan, dan seketika mobil para musuh itupun ada yang berguling ada yang menabrak tembok pembatas dan ada yang langsung meledak karna salah satu anak buah Ethan menembak pas di tangki, mobil itupun seketika langsung meledak.

Setelah mobil para musuh tumbang mereka pun langsung kembali ke markas, begitu juga dengan Ethan yang menuju ke markas dia membawa Liona ikut bersamanya. Sesampainya di markas Ethan keluar dan membuka pintu sebelah untuk menyuruh Liona keluar. Liona yang masi ketakutan hanya diam dan menurut sambil membenarkan kacamatanya yang melorot.

"Tuan kita dimana? Saya mau pulang." ucap Liona.

"Masuk dan jangan banyak tanya."

Liona hanya bergeming di tempat, dia tidak menuruti apa yang di ucapkan Ethan.

"Cepat masuk atau mau ku lempar kau ke jalanan!" ucap Ethan yang tidak mau di bantah.

Dengan terpaksa Liona mengikuti kemauan Ethan, dan berjalan dibelakang Ethan.

Tempat apa ini kenapa banyak sekali penjaganya dan itu kenapa mereka sangat seram sekali,siapa sebenarnya dia apakah dia bos yang menjual manusia atau dia menjual organ tubuh manusia ahh apakah aku akan di jual di mutilasi. ucap Liona dalam hati.

pikiran Liona sudah kemana-mana memikirkan apa yang di liatnya, Dda merinding sendiri membayangkan jika dirinya akan di jual dan akan di mutilasi.

Melihat Bossnya yang berjalan masuk, mereka semua serempak menundukan badan tanda hormat kepada Atasan nya, melihat itu Liona langsung merinding melihatnya, sagitu berkuasanya kah laki-laki yang ada didepannya ini.

Setelah masuk disalah satu ruangan, Ethan membawa Liona masuk kedalam.

"Istirahatlah disini, aku akan segera kembali."

"Tuan saya mau pulang." ucapnya ketakutan, sambil menundukkan kepalanya karna dia sangat takut berada di sana.

"Menurutlah kalau kau ingin melihat matahari besok." setelah mengatakan itu Ethan langsung keluar.

"Astaga bagai mana ini aku sangat takut disini, apakah benar dia akan menjual ku," monolog Emma dengan segala kepolosannya.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu membuat Liona yang melamun memikirkan nasibnya langsung terlonjak kaget, sambil mengusap dada dia bergumam.

"Itu siapa yang mengetuk pintu apakah aku akan dimutilasi sekarang, apakah aku akan berakhir disini ahh tidak Aku masi mau hidup bagai mana ini ahh" sambil menggigit jari nya.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu itu lagi-lagi terdengar, dengan perlahan Liona meraih gagang pintu itu dan membukanya dengan pelan.

"Selamat malam Nona. Saya membawakan anda makanan." ucapnya sambil menyodorkan nampan yang berisi makanan.

"Terimaksih Tuan." sambil menerima makanan itu.

Sambil menutup pintu itu dengan punggungnya. Liona berjalan menuju sofa yang ada di samping tempat tudur, setelah duduk dengan ragu dia menyendokan makanan itu didalam benaknya apakah makanan itu beracun apa tidak.

Kryuukkk..kryuukkk..

Suara perutnya mengalahkan pikiran-pikiran negatifnya. Dia lalu menyendok makanan itu dan memasukannya kemulutnya.

"Mmm. Ini enak sekali." gumamnya dengan tidak jelas karna mulutnya yang penuh dengan makanan.

Setelah beberaa saat makanan itu habis hingga tak tersisa.

"Ahh kenyangnya" ucapnya sambil mengusap perutnya.

......................

"Apakah kau sudah mencari tau siapa dalang dari penyerangan itu?" tanya Ethan.

"Maaf Tuan, mereka hanyalah pembunuh bayaran." jawab Dalton.

"Cari tau siapa yang sudah berani bermain-main denganku." sambil mengepalkan tangan geram sama musuh yang mengirimkan tikus kecil.

"Baik Tuan".

"Kau sudah mengurus barang yang akan kita kirim ke Mr.Blade?"

"Sudah Tuan, dua hari lagi barang-barangnya akan siap di bawa. Boston sudah menyiapkan semuanya dan dia yang akan mengawal barang itu sampai ke Mr.Blade."

"Hm. Bagus" sambil melirik jam super mewah di tangan kirinya.

"Sudah jam dua pagi Istirahatlah." lanjut Ethan.

"Baik Tuan. Selamat beristirahat." ucapnya sambil undur diri Dalton keluar dari ruangan Bossnya.

Ethan beranjak dari duduknya keluar dari ruang kerjanya. Ethan berjalan menuju sebuah kamar setelah sampai Ethan membuka daun pintu itu, setelah terbuka yang pertama dilihat adalah gadis pelayan itu yang tertidur pulas di atas ranjangnya.

Ethan lalu memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri setelah selsai Ethan keluar hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Ethan lalu membuka lemari mengambil pakain tidur, setelah memakai pakaiannya diapun naik ke atas ranjang. Untuk pertama kalinya dia berbagi ranjang dengan seorang wanita dan itu pun gadis pelayan yang bekerja di restoran miliknya.

Ethan memandangi wajah polos gadis itu, tangannya reflek melepaskan kaca mata yang bertengger di hidung gadis itu, setelah kacamata itu lepas barulah Ethan bisa melihat wajah Liona yang tanpa kacamata, di amati wajah gadis itu yang menurutnya begitu manis dan jarinya terulur menyentuh bibir yang begitu **** dan menggoda setelah beberapa saat Ethan pun melepaskan tangannya menghela nafas karna ada sesuatu yang bangun.

"Oh ****. Dengan menyentuh Bibirnya saja sudah membuat senjata ku nangun!" Ethan buru-buru membalikan badannya memunggungi Liona.

Karna tidak mau sampai kebablasan diapun memejamkan matanya tidak berselang lama dia tertidur pulas.

......................

Jam menunjukan pukul 10 pagi. Liona menggeliatkan badannya tapi begitu sulit karna ada sesuatu yang berat menimpa tubuhnya, dia mengerjapkan matanya setelah membuka mata pertama yang di lihat adalah wajah Ethan sedetik dua detik dan detik ke tiga Dia langsung melebarkan matanya dan melihat kebawah perutnya ternyata tangan Ethan memeluk erat pingganngnya.

Akhhhh dasar mesum cabul kenapa dia memeluku sambil tidur apakah dia memperkosa ku ahhh tidak tidak bajuku masi utuh pangkal paha ku tidak sakit. Ucap liona sambil meraba-raba pakaiannya.

Liona larut dalam pikirannya yang tanpa di sadarinya bahwa Ethan sudah membuka matanya dan saat ini sedang memandangi dirinya.

"Apa yang kau pikirkan?" suara serak yang khas baru bangun.

Mendengar itu Liona mendongakkan kepalanya dan melihat mata Ethan, seketika itu reflek tangannya mendorong Ethan tak lupa juga kakinya yang ikut bekerja sehingga Ethan langsung terjungkal jatuh dibawah ranjang.

"Hey Kauuu..." teriak Ethan marah.

"Ma-ma-Maaf Tuanan sayaa tidak sengaja saya hanya reflek karna anda memeluk Saya." ucapnya dengan terbata-bata karna takut.

Ethan bangun dari lantai sambil memegang pinggulnya yang begitu sakit karna terbentur cukup keras dengan lantai. Sambil berdiri Ethan melayangkan tatapan tajam ke arah gadis itu.

"Kau tau ranjang siapa yang kau tempati itu? Bisa-bisanya kau mendorong ku sampai jatuh!" bentaknya marah sambil berlalu ke kamar mandi

"Gadis sialan" umpatnya.

Terpopuler

Comments

🌼

🌼

😂😂😂😂

2023-02-14

0

Fitry Wulandari

Fitry Wulandari

ya ampun Ethan baru berbagi ranjang udh bangun aja tuh senjata nya.....


makanya jangan galak"tar jatuh cinta lagi

2023-02-12

0

Atikah Aulia

Atikah Aulia

bang ethan jgn galak" atuh sm neng liona. awas loh entar bucin🤭

2023-02-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!