Anita mabuk berat, sesampainya di Mansion di kamar dia meracau
tak jelas, dia dengan berani membuka kancing jas Rama dengan susah payah “ kau harus membuatku puas malam ini” ucapnya sambil menatap wajah suaminya.
Beberapa pelayan yang ada di sana menunduk tidak berani melihat keadaan nyonya rumah, Rama memberi mereka perintah “ siapkan air mandi untuk nyonya muda” Ucap Rama pada pelayan,
“ baik tuan” jawab mereka serempak, dengan sigap mereka pergi untuk menyiapkan semua hal yang dibutuhkan untuk mandi.
“ Anita jangan menguji batas kesabaranku” seru Rama dengan
wajah tak nyaman saat jari- jemari anita yang ramping meraba perut yang terpahat seperti balok bata.
“ aku akan memberimu 5 kali- lipat, jika masih kurang aku akan memberimu 10 kali- lipat”sahut Anita.
Rama marah dia mengatupkan Rahangnya dan berteriak “ buka
matamu jika kau tidak ingin mati, lihat siapa pria yang menemanimu” terkejut
dengan teriakan Rama Anita menatap wajah suaminya dia terdiam seribu Bahasa “ apa kau lihat siap pria yang kau anggap gigolo” imbuhnya
“uwek” Anita muntah, tepat ke baju yang dikenakan Rama, bahkan muntahan Anita menetes ke sepatu malah milik Suaminya.
“ sial” umpat Rama, dia berdecak kesal.
Anita masih dalam keadaan muntah, Rama berteriak memanggil pelayan, para pelayan yang tadinya menyiapkan air untuk mandi segera bergegas datang mereka terkejut dengan penampilan sang Tuan Muda “ bantu nyonya muda” perintahnya, dia melepas
jas yang dia kenakan kemudian melemparnya kelantai marmer.
“nyonya muda, apa anda sudah merasa baikan” ucap salah satu pelayan.
Rama hendak pergi namun Langkah kakinya terhenti, karena saat
ini Anita masih memegang ujung dasinya “ kau benar-benar menguji kesabaranku” seru rama, detik kemudian dia menggendong Anita ala bridal style membawanya ke kamar mandi.
Beberapa saat kemudian di balkon Rama menghisap cerutu kepulan asap menutupi wajahnya, dia berdiri menggenakan kaos putih polos dan celana Panjang yang menutupi kaki jenjangnya, sementara kaos yang digunakan menggambarkan bentuk tubuhnya yang sixpack, rambutnya yang basah sesekali meneteskan Air.
Malam yang sunyi hanya angin malam yang menyapa, sementara sinar rembulan bersembunyi dibalik awan hitam.
Saat semua orang sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk, dan
tugas yang menggunung, Anita baru saja membuka matanya, matanya menelusuri setiap ruangan, ruangan yang terasa tidak Asing baginya, dua pelayan berdiri seolah menunggu kapan dia akan bangun, “ siapa pria semalam” dia bertanya- tanya, setelah diingat ingat kepingan ingatan semalam muncul kepermukaan tanpa terkendali “ tamat riwayatmu Anita” umpatnya
pada diri- sendiri.
Dia menutup mulutnya saat mengingat malam menggairahkan dengan suaminya “ dasar brengsek bisa-bisanya dia mengambil keuntungan dariku”
ucap Anita geram, bagian bawah tubuhnya terasa sakit begitupun pinggangnya.
Anita mengingat tentang Wanita yang mengaku sedang mengandung anak suaminya membuat dia sedih dan disisi lain berhubungan intim dengannya itu membuatnya merasa jijik dan ingin melenyapkan pria brengsek itu.
Dia pergi ke kamar mandi dia berdiri di bawah guyuran shower, menatap bercak merah yang ditinggalkan Rama di tubuhnya, dia menyeka kasar kulitnya,
berharap jika semua itu bisa hilang, bayangan semalam muncul bagaikan video film yang diputar.
“ dia benar-benar brengsek” umpatnya kesal, air matanya jatuh beriringan dengan air shower yang membasahi wajahnya.
Setelah selesai mandi dia memakai pakaian ganti yang sudah
di siapkan, Dress hitam dari merek terkenal lengkap dengan sepatu, tas Tangan dan juga perhiasan dari merk yang sama, Tak lupa peralatan make up juga di sediakan, orang yang melihat akan berpikir jika Rama adalah suami yang romantic.
“ untuk ukuran seorang bajingan di menyiapkan semua dengan
sempurna” ejek Anita dia mengambil dress untuk dikenakan. Tepat saat dia berusaha menaikkan resleting pintu kamar dibuka dan Rama masuk begitu saja “kenapa kau tiba-tiba masuk” tegur Anita membalik tubuhnya berhadapan dengan Rama,
“ ini tempatku, apa aku perlu persetujuan dari mu” timpal Rama
dia berjalan ke belakang Anita, kemudian menarik resleting dress yang
dikenakan istrinya “kau terlihat cantik” bisiknya tepat ditelinga Anita.
Wajah Anita memerah seketika saat menerima perlakuan Rama yang asing baginya “ apa kau salah makan” sahut Anita.
“apa salahnya memuji istri sendiri” sahut Rama dengan senyum cerah.
“wah kemana saja sebelumnya, apa kau tidak puas dengan Wanita
****** mu” ucap Anita kesal.
“apa maksud ucapanmu” tanya Rama dengan wajah serius dia memutar tubuh Anita 180 drajat hingga keduanya saling bertatap muka, katena tinggi tubuh mereka selisih 15cm Rama harus sedikit menunduk untuk melihat wajah
istrinya, sebaliknya dengan Anita.
“ jangan pura-pura bodoh Rama Wanita itu sendiri yang mendatangiku, bukannya lebih kau menemani ibu dari calon pewaris keluarga Wijaya itu” ucap Anita kesal, Rama diam seribu Bahasa mendengar kalimat yang diucapkan
Istrinya, wajahnya yang tampan dan cerah kini menjadi suram seperti awan hitam yang di temani petir.
Tidak menerima penjelasan dari Rama dia mengambil Tas dan ponselnya yang terletak di Atar meja, dia berniat keluar dari kamar yang membuatnya susah bernafas itu.
Rama memegang pergelangan tangannya lalu berucap “ siapa yang mengizinkan pergi Anita”
Anita berbalik menatap Wajah suaminya “apa aku butuh izin darimu tuan muda Wijaya, kau sendiri yang bilang jika ini bukan tempatku, lantas untuk apa aku harus berada disini” timpal Anita dia masih mempertahankan emosinya agar tidak pecah.
“ Wanita mana, anak siapa yang kau maksud, bukannya seharusnya kau memberi penjelasan yang bijak” pinta Rama.
“ berapa banyak Wanita yang kau, tiduri sampai- sampai harus aku yang mengingatnya” sanggah Anita.
Rama menarik nafas Panjang, dengan geram dia berucap “bukannya kau harus menjelaskan apa yang akan kau lakukan semalam, bagaimana jika aku tidak datang ke bar, apa kau akan menghabiskan waktu dengan pria lain” tanya Rama beruntun.
“ini pertama kalinya bagiku bertemu dengan orang yang selalu merasa benar padahal dia salah” sindir Anita “ jika kau bisa melakukannya dengan Wanita lain kenapa aku tidak” imbuh Anita kesal.
“ kau bahkan tidak merasa bersalah, jika kau mengulangi lagi aku akan mematahkan kedua kakimu, kau
hanya akan melayani nafsu bejad ku” ucap rama Sinis.
‘pria ini benar-benar angkuh, siapa yang salah dan siapa yang disalahkan’ jika tidak mabuk berat dia juga tidak akan bertindak untuk tidur dengan pria lain, jika bukan karena Rama dia juga tidak akan pergi ke bar sampai mabuk berat “ ini semua salahmu, jika ku tidak menghamili Ifa si model ganjen, dan tidak menyuruhnya untuk membuat masalah denganku aku tidak akan kehilangan kendali” timpal Anita tak kalah Sinis.
Rama ingat Ifa yang di maksud istrinya adalah salah satu model yang bekerja sama dengan perusahaannya beberapa bulan lalu, dan setelah itu kontrak mereka berakhir.
Setelah mendengar keluhan Istrinya Rama melepas pergelangan tangan Anita, dia melangkah pergi dengan angkuh.
kepergiannya membuat banyak pertanyaan dibenak Anita, apakah
rama pergi untuk memastikan kabar gembira yang baru saja dia sampaikan, kabar gembira untuk keluarga Wijaya yang mempunyai calon penerus, tapi tidak untuk Anita jika bayi itu lahir benar kata Ifa jika dia harus pergi sendiri daripada menunggu untuk di lempar keluar.
Stelah sadar dari lamunannya dia menyusul kepergian Rama, dia menuruni anak tangga, melewati ruang tamu dengan interior mewah dengan lukisan, dan guci antik menghias di beberapa sudut ruangan.
Langkah kaki Anita terhenti saat melihat dua pengawal menghalangi jalannya, sedangkan mobil yang di kendarai Rama sudah berada diluar gerbang melaju kejalan Utama.
“beri aku jalan” perintah anita, pada dua pengawal dengan seragam hitam itu.
Salah satu dari mereka menjawab “ maaf nyonya muda, tuan muda memberi perintah untuk sementara waktu agar anda tidak keluar dari mansion” ucapnya lugas.
“ aku mengerti” sahut Anita berbalik
berjalan Kembali kea rah kamar, langkahnya terhenti saat suara yang familiar terdengar.
“ nyonya anda sudah bangun, aku
sudah menyiapkan sup hangat untuk anda” ucap sita dia merasa Bahagia karena nyonya mudanya Kembali lagi ke mansion ini.
“kenapa kau bisa disini?” tanya Anita.
“ tadi pagi tuan muda meminta saya untuk menemani anda disini” sahut Siti Bahagia, namun tidak dengan anita
pikirannya saat ini kacau.
Bibi siti adalah kepala pelayan di mansion ini tapi saat beberapa tahun lalu dia memilih tinggal di tempat yang
berbeda dengan Rama, siti diminta untuk ikut dengannya.
“ tolong antarkan makan siangku ke kamar” ucap Anita, bibi siti mengiyakan perintah nyonya mudanya, sedangkan Anita pergi ke kamarnya.
Di perusahaan yang Dipimpin Rama memiliki 50 lantai dengan tinggi mencapai 250 m, dengan anak perusahaan yang menyebar di asia, perusahaannya bergerak di bidang kontruksi dan perhotelan, ruang kantor Rama terletak di ujung paling atas dari tempat dia duduk dia bisa melihat dengan jelas Gedung- Gedung tinggi yang mencakar langit, sedangkan tepat di belang kursi terdapat pemandangan yang menyuguhkan pemandangan
pantai yang indah dari kejauhan, bubu buku tebal terletak rapi di lemari, ruangannya bernuansa modern, terdapat ruang tamu dan kamar untuk istirahat.
Rama duduk di atas singgah sananya, seorang Wanita dan 2 pria yang memakai setelan baju hitam baru saja sampai, Ifa tersenyum cerah saat
melihat Pria pujaannya “ aku tidak tau mimpi apa semalam sampai- sampai bisa bertemu dengan tuan muda Wijaya” ucap Ifa, dia sudah berdandan secantik mungkin saat dia tau akan bertemu dengan Rama, dia tidak akan menyianyiakan kesempatan
seperti ini.
“ begitupun denganku” sahut Rama, seorang pria yang memakai kaca mat abaca masuk membawa sebuah dokumen, Rama memberi instruksi untuk pengawal agar mereka keluar, melihat instruksi yang diberikan para pengawal itu keluar dari ruang kantor rama.
“ semua sudah siap” ucap Niko, dia memberikan dokumen yang dia bawa
pada Ifa.
Ifa kegirangan saat menerima dokumen dari Niko “ apa ini” tanyanya.
“ Kau bisa membukanya” ucap Rama dengan senyum sinis.
Mendengar perintah Rama Ifa membuka dokumen itu dan membacanya “ apa maksud anda” tanya Ifa tidak percaya, tangannya gemetar.
“ siapa yang menyuruhmu untuk menemui istri ku” ucap Rama dia tidak beranjak dari tempat duduknya, dia menyalakan cerutu dan menyesapnya.
apa?, siapa? Bukannya selama ini hubungan rama dan Anita
renggang, bagaimana mungkin hal itu sudah diketahui oleh Rama.
“ aku tidak mengerti apa yang anda maksud tuan muda Wijaya” sangkal
Ifa.
“ ternyata peringatanku tidak berarti apa-apa bagimu” sindir Rama “ jual Wanita itu ke black dragon, sebelum itu potong kedua tangan dan kakinya” imbuh Rama.
Ifa terkejut mendengar ucapan Rama, dia segera menyangkal " tidak tuan, saya tidak mengatakan apapun pada Anita, kami hanya tidak sengaja bertemu" black dragon adalah salah satu tempat perdagangan manusia dan hal-hal lain yang illegal.
jangan lupa bantu lik komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
francess
kenapa babnya gak di kasih judul thor
2023-02-22
1
A⃟🍏 ⍣⃝Sɾყ✪ƚҽɾʂҽɳყυɱ🖋️🎗️🌼
aku mampir ya kak,, semangat ya✌️✌️
2023-02-19
2
Nasir
Kak, mau kasih saran sdkt ilmu, yang kurang dr tulisan Kakak hanyalah tanda baca. Tapi maaf sy aja nulis masih byk. kurangnya, tp klo tanda baca byk yg slh nanti kata para penulis yg udh lama gak bakal cepat di Acc kontraknya.
2023-02-01
5