Rama melihat dari sofa ke arah kakek, ibu dan istrinya, mereka sibuk dengan hadiah yang diberikan pada Anita, Rama kesal karena di abaikan begitu saja, sebuah ide muncul di benaknya “ ma aku lapar” serunya, sarah adalah orang yang tidak akan membiarkan anaknya kelaparan, biasanya dia akan mendesak para koki untuk mempercepat pekerjaan mereka.
Sarah sedang mencocokan perhiasan pada menantunya “ bukannya kau bisa mengambil sendiri kue kering yang ada di meja” timbalnya kesal.
Rama menjatuhkan ponselnya ke lantai marmer, membuat Tuan Wijaya dan Anita menoleh kearahnya, dia menatap Anita dengan tatapan tak suka ‘dia telah memonopoli kakek dan ibu’ pikirnya dengan kesal berucap “ apa yang kau lihat, apa kau belum pernah bertemu pria setampan aku sebelumnya”.
Anita kedua alis Anita bertautan, dia merasa ilfil dengan ucapan suaminya “ aku belum pernah bertemu dengan orang yang narsis sepertimu” timpalnya tak terima.
Kedua pasang suami istri itu saling melotot, hal itu membuat Tuan Wijaya dan sarah merasa terhibur.
Kedua orang tua itu berpikir jika mereka akan segera memiliki bayi ditengah- tengah keluarga mereka, selama tiga tahun mereka kini mempunyai kemajuan, ini sebuah kemajuan yang baik.
Setelah makan malam siap Sarah menyuruh mereka untuk cuci tangan, Tuan Wijaya dan Anita beranjak dari tempat permainan catur mereka, sementara Rama masih saja di tirikan oleh keluarganya sendir.
Sarah sangat menyayangi Anita, selain itu dia adalah orang yang baik dan ramah, karena itu mereka berdua bisa rukun satu sama lain dengan baik, sejak pernikahan Rama dan Anita, Sarah sangat mencintai dan memperhatikan Anita melebihi Rama.
Rama sangat kesal karena hal itu.
Saat ini Tuan Wijaya dan sarah memenuhi piring Anita dengan daging dan sayuran, berbanding terbalik dengan piring Rama yang hanya ada sayur yang dia ambil sendiri.
Koki keluarga Wijaya memiliki kemampuan memasak yang luar biasa, Anita sangat menyukai hidangan yang di sajikan di atas meja, saat dia menikmati makanannya dia merasa tatapan dingin mengarah kearahnya, dia segera menoleh kearah Rama yang sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak biasa ‘apa dia memakan sesuatu yang salah hari ini’ pikirnya.
Setelah berpikir sejenak dia berpikir jika Rama cemburu dengan dirinya ‘ dia cemburu karena kakek dan ibu lebih memperhatikan dirinya’ memikirkan hal itu dia ingin tertawa sepuasnya.
Merasa sedikit iba Anita potongan Ayam panggang dan daging untuk Rama “ Makanlah, kau sudah bekerja keras hari ini” ucapnya dengan senyum cerah.
“ An kita, memang Wanita yang pengertian, dia bahkan memperhatikan makanan yang dimakan suaminya” goda sarah dan tersenyum senang.
“ ibu , aku tidak sebaik yang kau bayangkan” ucap Anita dengan sikap manja pada Sarah.
Tuan Wijaya dan sarah tertawa kecil “ Lihat an, pipinya terlihat memerah karena malu” seru Sarah.
….
Setelah makan malam mereka ngobrol ringan dan Rama sudah tidak merasa kesal.
Stelah makam malam berakhir Tuan Wijaya mengajak Anita untuk melanjutkan permainan catur mereka, namun minat mereka berubah saat melihat bidak catur sudah tergeletak di atas lantai marmer, mereka tahu siapa pelakunya, Tuan Wijaya memarahi Rama karena kelakuannya yang kekanak- kanakan.
Hal itu membuat Rama semakin kesal pada Anita, untuk mendapatkan kasih sayang keluarganya saja dia harus bersaing dengan wanita itu, seolah tidak ada lagi tempat untuknya dikeluarga Wijaya.
Tuan Wijaya sudah tidak ingin melanjutkan permainan caturnya, dia mengajak cucu perempuannya dan menantunya untuk jalan-jalan di rumah kaca, di ruangan kaca itu terdapat banyak bunga anggrek dari segala jenis dan bunga mawar berwarna merah muda dan putih.
Tempat yang sangat indah, tak hanya bunga yang di taman di rumah kaca itu, ada beberapa jenis buah buahan super yang di rawat langsung oleh petani yang di ambil dari jepang, karena Tuan Wijaya menyukai buah-buahan segar yang baru dipetik dia membuat kebunnya sendiri dengan kecanggihan teknologi.
Sudah jam 10 malam Rama menyarankan mereka untuk istirahat “ sekarang sudah larut malam, sebaiknya kakek dan ibu segera beristirahat, aku dan Anita akan pulang”
Tuan Wijaya segerah menyanggah ucapan cucunya “ apa? Malam ini kalian harus menginap disini apapun yang terjadi, kalian sudah 3 tahun menikah, sudah waktunya untuk kalian memberikan saya cicit, aku tidak ingin pekerjaan di jadikan alasan”.
Jelas tuan Wijaya mendesak mereka untuk segera memilliki keturunan, Anita menggigit bibirnya karena gugup , jika tuan Wijaya dan Sarah mengetahui jika selama ini mereka tidak pernah menjalankan hubungan suami istri pasti mereka akan kecewa.
Jika tidak ada kesalah pahaman tadi malam mereka pasti tidak akan melakukan hal itu, disaar seperti ini diam adalah emas.
“ kakek Anita masih terlalu muda untuk punya anak, kami masih ingin bersenang- senang seperti pasangan yang lainnya” ucap Rama.
“ iya An memang masih mudah, tapi kau sudah umur berapa sekarang, apakah kepala 3 masih pantas untuk di sebut muda” Tuan Wijaya marah dia hendak memukul Rama dengan tongkat yang ada ditangannya, namun dengan mudah Rama menghindar.
Saat ini usia Rama 28 tahun itu masih tergolong muda, anita juga tidak menyangkal untuk mempunyai anak, tapi dia tidak berpikir akan memiliki anak dengan orang asing.
Pernikahannya dengan Rama adalah pernikahan yang sah secara hukum, tapi tidak didasari oleh cinta, dia berharap bisa memiliki anak dengan orang yang dia cinta.
Mendengar Tuan Wijaya membicarakan cicit, sarah juga mendukung keputusan Tuan Wijaya.
Tuan Wijaya sangat marah “ aku menginginkan cicit paling lambat awal tahun, jika sampai saat itu aku tidak memiliki kabar baik, aku akan mengambil semua sahamku di perusahaan WJ Kompany” Ucapannya menjadi pukulan telak untuk Rama, dia sudah mengambil keputusan akhir.
Semua itu seperti Boom dan gempa yang terjadi secara bersamaan bagi Rama, hal itu membuat Rama merasa tak nyaman, dia menyisir rambutnya dengan jari tangannya ke belakang dan dia pergi dari rumah kaca dengan alasan Lelah, saat Anita mau berbicara Sarah memintanya untuk beristirahat, dia tahu apa maksud ibu mertuanya itu.
Dia tahu jika kakeknya menginginkan seorang cicit, namun untung dia dan Rama semua itu terasa berat, dia teringat kejadia semalam, Rama adalah pria yang sempurna dari segala hal.
Saat dia memasuki kamar, Rama sedang mandi dimakar mandi, dia mengambil baju ganti yang ada di lemari dia berencana untuk mandi di kamar tamu, namun saat dia membuka pintu pak Agus berdiri diluar pintu seolah dia menunggunya.
“ anda mau kemana nyonya muda” tanya pa Agus.
Anita memegang baju ganti di tangannya “ aku berencana untuk Pindak kekamar tamu” ucap Anita.
“nyonya muda bagaimana anda bisa tidur di kamar yang terpisah dengan tuan muda, jika Tuan Wijaya tahu beliau akan marah, anda tahukan jika beliau sangan menginginkan seorang cicit, apa anda dan tuan muda ingin membuatnya semakin marah” ucap pak Agus Panjang dan lebar.
Anita mengerutkan alisnya, saat diam au bucara sebuah lengan yanf lembap menariknya kepelukan Rama, Rama sadar jika pak Agus di suruh oleh kakeknya “ pak Agus anda tahu kan sekarang sudah malam, anda harus beristirahan begitupun aku dan Istriku” ucap Rama dengan senyum yang menawan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
A⃟🍏 ⍣⃝Sɾყ✪ƚҽɾʂҽɳყυɱ🖋️🎗️🌼
semangat kak lanjut
2023-02-19
1
Nasir
Semoga sukses Kak.... smgt lagi nulisnya Kita. Jgn lupa like balik karya sy... untuk meramekan.
2023-02-01
1