Di Rumah Kakek Jae
Hari ini hari yang sangat bahagia untuk Halley. Pesta ulang tahunnya diadakan saat tengah malam menjelang tahun baru. Acara itu dimulai pada jam 23.30, tiga puluh menit menjelang tahun baru.
Tamu undangannya adalah teman-teman SMA dan rekan kerja terdekat Papa Harchan. Teman-teman dekat Halley dan James pun juga diundang. Namun, tidak semua bisa hadir karena acara ini diadakan saat tengah malam.
"Kau sangat cantik, Halley!" Puji Helena, sahabat Halley.
"Iya, Ley! Malam ini kau nampak sangat berbeda!" Kezia ikut menimpali, ia juga sahabat Halley.
Seperti yang dikatakan sahabat-sahabatnya, malam ini Halley memang sangat cantik. Dengan long dress lengan pendek berwarna merah, warna kesukaannya, dan juga make up serta model rambut yang menarik. Tentunya itu semua dirias Mamanya yang merupakan mantan model. Tak tertinggal, Halley juga memakai jam tangan milik Justin.
"Ah, ya sudah, Cha. Tidak masalah!" Kata Mama Zherra pada seseorang yang sedang ia telepon itu. Orang itu tidak bisa hadir ke acara ulang tahun Halley karena sedang berada di luar negeri.
"Oke lah. Titip salam ya, buat Halley. Selamat ulang tahun juga!" Kata Mama Acha yang ternyata adalah teman dekat Mama Zherra. Sejak Halley lahir, Mama Zherra tak lagi dekat dengan Mama Acha yang sesama model itu. Mama Acha pun disibukkan dengan pekerjaan modelnya itu, jadi ia tak sempat lagi bertemu Mama Zherra sebelum ke Australia. Saat kemarin acara reuni saja Mama Acha tidak ikut karena harus mengikuti suaminya urusan bisnis sebelum ke Australia.
"Iya, Cha. Terimakasih. Titip salam juga buat anak kamu. Siapa namanya? Aku lupa, hehe." Tanya Mama Zherra.
"Justin, Ra. Jangan dilupain, ganteng lho dia! Hahaha." Kata Mama Acha menggoda.
"Hahaha! Tunggu Halley dewasa, Cha. Siapa tau cocok sama Justin." Kata Mama Zherra tak kalah menggoda.
"Hahaha, oke deh oke, aku tunggu nih, haha!" Kata Mama Acha sebelum mengakhiri panggilan telepon, "Yaudah, Ra! Aku tutup teleponnya ya?"
"Yaudah, Cha. Sampai jumpa lagi!" Kata Mama Zherra. Karena waktu sudah hampir menunjukkan jam nol nol, Mama Zherra pun mendekat ke Halley.
Ding Dong! Ding Dong! Jam besar yang ada di dinding rumah Kakek Jae yang sangat besar dan luas itu berbunyi. Artinya sudah jam nol nol.
1 detik berlalu. "HAPPY NEW YEAR!!!" Para tamu undangan bersorak ria menyambut tahun baru. Ada yang langsung membuat status Whatsapp, story Instagram, ada juga yang live Instagram. Benar benar meriah malam ini.
"Happy Birthday, putri kesayangan Mama! Semoga jadi anak yang berbakti pada orangtua, bisa membahagiakan dan membanggakan orangtua, makin cantik, pintar, dan baik hati! Selalu nurut sama perkataan Mama dan Papa, Muach!" Mama Zherra mencium kening Halley dengan lembut setulus hati. Lalu memeluk Halley cukup lama dan mengusap pelan rambut putrinya itu.
"Happy Birthday, putri Papa yang paling cantik! Semoga semakin cantik dan pintar. Juga selalu nurut sama orangtua ya! Muach!" Papa Harchan mencium kening putrinya sejenak, lalu memberikan sesuatu.
"Ini hadiah untuk putri cantik Papa!" Papa Harchan tersenyum lebar sambil menyodorkan sebuah kado tipis tapi lebar. Halley pun segera membukanya.
"Wah! Terimakasih Papa! Aku pasti sangat menyukainya!" Halley menaruh laptop keluaran terbaru dan paling mahal itu di atas meja. Lalu ia segera memeluk Papa Harchan dengan erat.
"Hei adik!" Halley melepaskan pelukannya. "Ya, Kak?" Ia mengalihkan pandangannya ke arah kakaknya yang sedang tersenyum itu.
"Happy Birthday adik kesayangan Kakak! Jangan manja! Nurut sama kakak! Ini untuk kamu!" James memberikan box sepatu. Halley pun segera membukanya, "Wah! Keren sekali! Terimakasih kakak!" Halley memeluk kakaknya dengan erat lalu langsung melepaskannya ketika melihat tumpukan box sepatu di belakang kakaknya.
"Ini kakak minta buatkan khusus dari pabriknya, Dek! Jadi di dunia ini cuma kamu yang punya!" James tersenyum sombong. Sepatu yang ia beli untuk adiknya itu ia dibuat oleh brand ternama, termahal, terkeren. Apalagi James meminta khusus untuk adik satu-satunya itu.
"Semua itu untuk aku Kak?" Tanya Halley yang melihat belasan box sepatu dengan model yang sama, hanya ukurannya yang beda. Ukuran yang paling besar bisa ia gunakan ketika umurnya sekitar 18 tahun.
"Tentu saja! Lihatlah!" Halley pun langsung berlari ke arah tumpukan box sepatu itu. Matanya berbinar melihat logo brand ternama di setiap sepatu pada box. Sepatu warna putih dengan tali sepatu merah dan bagian bawah sepatu yang juga berwarna merah. Di bagian sisi luar sepatu berwarna putih yang dihiasi glitter berwarna emas. Sangat keren di mata Halley.
"Halley!" Helena dan Kezia mendekati Halley. "Happy Birthday, My Best Friend!" Ucap mereka bersamaan.
"Semoga persahabatan kita langgeng sampai tua ya!" Ucap Helena dan Kezia bersamaan, mereka langsung memeluk erat tubuh Halley. Sejenak. Halley melepas pelukannya, "Aku awet muda, kok!" Kata Halley sambil melebarkan senyumnya, memperlihatkan gigi putih yang berjejer rapi. Keluarganya yang mendengar itu pun sontak tertawa.
Plak. Helena memukul pelan lengan kiri Halley. "Terserah kau saja! Pokoknya kita bersahabat sampai tua!" Ucap Helena posesif. "Iya nenek tuaku!" Halley memeluk Helena dan Kezia dengan erat.
"Enak saja aku jadi nenek tua!" Helena pun membalas pelukan Halley dengan erat. Melihat itu, fotografer yang bertugas memotret rangkaian acara pun segera mengabadikan momen tersebut.
"Halley!" Seorang nenek tua menghampiri mereka. Itu Nenek Agy, bersama Kakek Jae. Meski sudah tua, mereka masih bisa berjalan biasa, hanya saja perlu tongkat sebagai bantuan penopang.
"Ah, Nenek!" Halley pun segera mendekati Nenek dan Kakeknya itu. "Selamat ulang tahun, cucuku cantik!" Nenek Agy mencium pipi cucunya itu berulang kali. "Semoga panjang umur, Nak!" Kakek Jae juga mencium pipi Halley.
"Terimakasih, Kakek. Terimakasih, Nenek!" Kata Halley tersenyum lebar. "Aduh! Kaki kakek sakit!" Tiba-tiba kakek mengaduh, kaki kirinya sakit.
"Eh, Pa. Ayo Zherra antar ke kamar saja." Mama Zherra pun mengantar Kakek dan Neneknya itu ke kamar. Sementara Papa Harchan tetap mendampingi anaknya itu, sembari menyambut ucapan "Selamat Ulang Tahun" dari tamu-tamunya pada Halley.
30 menit kemudian. Pesta masih berlangsung meriah, namun sebagian besar tamu sudah pulang ke rumah masing-masing. Beberapa tamu yang merupakan teman terdekat Papa Harchan dan Mama Zherra masih di sana. Mereka asik berbincang bersama membahas kenangan di SMA. Sementara Halley mengobrol asik dengan Helena dan Kezia. James pun tak kalah asik, ia bermain game online bersama dengan teman-temannya.
"Halley!" Seorang wanita cantik memakai long dress yang sangat ketat dan seksi, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang memesona. Kini ia menjadi sorotan tamu undangan dan keluarga Renaga. Kenapa? Semua tamu disini memakai baju yang sopan. Tapi, lihatlah! Wanita ini malah terang-terangan memperlihatkan lekuk tubuhnya itu.
"Astaga! Berani sekali dia memakai pakaian tak pantas seperti itu di sini! Apa dia tak punya malu, Ha !" Para tamu banyak yang berguman seperti itu. Tamu-tamu melihat wanita yang berjalan anggun itu dengan tatapan tidak suka, jijik. Dia pikir ini club malam!
"Cih! Mau apa dia? Cari perhatian lagi! Ditinggal suami jadi gini nih. Cari perhatian suami orang."
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Sultan mah bebas,Outhornya juga bebas ngehalu..😃
2023-08-03
0
Yuni Verro
cewek gatel
2022-05-06
0
Ifa
semangat thor ceritanya nya bagus
2022-02-22
0