Jam Tangan Yang Bagus.

Kini Halley sudah kembali ke rumah keluarganya, tepat pada pukul 08.15 setelah tadi sempat berjalan-jalan dengan James.

"Bibi Jevy!" Panggil Halley dengan nada kelelahan. Bibi Jevy adalah salah satu pelayan sekaligus pengasuh Halley dan James sejak mereka masih kecil. Bibi Jevy adalah kepala pelayan di tempat itu.

"Iya, Non?" Tanya Bibi Jevy mendekat. "Ini, Bi. Tolong dicuci ya!" Halley menyodorkan tas belanjaannya. "Siap, Non. Mau dibikin susu rasa apa, Non?"

"Coklat aja, Bi. Kakak mau susu juga?" Tanya Halley melirik ke kakaknya. "Enggak usah. Kakak ke atas dulu ya, mau ganti baju."

"Silakan, Tuan Muda." Kata Bibi Jevy sopan. "Non, mau dimasakin apa?" Tanya Bibi Jevy kini sudah menghadap ke Halley.

"Tadi sudah makan sama Kakak, Bi." Kata Halley. "Ya sudah, Non. Bibi buatkan susu dulu."

Halley pun bergegas pergi ke kamarnya untuk ganti baju tidur. Saat ia melepas jam tangannya. Ia tersadar, itu bukan jam tangan miliknya. Seharusnya di bagian pinggir jamnya berwarna merah, "Kenapa ini berwarna biru? Apa memang jam ini memiliki fitur berubah warna? Mungkinkah?"

Halley pun melepas jam tangan itu dan mengambil handphone miliknya yang ada di atas meja belajarnya. Ia searching tentang jam tangan pemberian papa pada ulang tahunnya dulu. Setelah di baca-baca, ia tidak menemukan adanya fitur berubah warna pada pinggiran jam tangannya. Ia jadi bingung dengan warna yang berbeda di pinggiran jam tangannya.

Lalu ia berpikir untuk bertanya langsung saja pada papanya yang memberikan jam tangan miliknya itu. Karena papanya belum pulang, ia berganti baju tidur terlebih dahulu.

Tok tok tok! Suara ketukan pintu. Sepertinya itu Bibi Jevy yang sedang mengantarkan susu coklat untuk Halley. "Iya, Bi. Sebentar." Halley mempercepat mengancing baju tidurnya, lalu ia membukakan pintu kamarnya untuk Bibi Jevy.

"Taruh di situ saja, Bi." Halley menunjuk meja kecil yang berada di samping meja belajarnya. "Non, Tuan dan Nyonya sudah pulang." Kata Bibi Jevy seraya menaruh gelas susu coklat itu di atas meja.

"Oh, ya! Kalau gitu tunggu sebentar, Bi. Aku langsung minum saja susunya, setelah itu ke bawah menemui papa!" Kata Halley mengambil gelas susu coklat itu. Ia duduk di kursi yang ada di samping meja itu dan segera meneguk susu coklatnya sampai habis.

"Ini, Bi!" Halley menyodorkan gelas kosong ke nampan yang sedang di bawa Bibi Jevy. Ia mengambil jam tangan yang warna pinggirnya biru itu lalu ia segera berlari menuju lift dan sempat berpapasan dengan kakaknya. Mereka menggunakan lift itu bersama untuk menemui kedua orangtuanya. Sementara Bibi Jevy menggunakan tangga untuk berjalan ke ruang pencucian alat makan.

"Papa!" Sapa Halley berlari ke arah papanya yang sudah merentangkan tangannya itu. "Anak Papa.." Kata Papa Harchan tersenyum sambil mengelus-elus rambut anak perempuannya itu dengan lembut.

"Papa, handphone yang baru saja papa beli sangat canggih, aku sangat suka, Pa. Terimakasih!" Kata James tersenyum senang sambil ikutan memeluk papanya. Melihat hal itu, Mama Zherra ikut memeluk mereka.

"Ughh.. Hangat sekali keluargaku tercinta." Kata Papa Harchan tersenyum lebar. "Semoga kita bisa seperti ini hingga akhir hayat ya, sayang!" Papa Harchan mempererat pelukannya.

"Pasti, Pa!" Kata Mama Zherra tersenyum lebar. Lalu ia mencium pipi suaminya dan anak-anaknya itu.

"Pa, Halley mau tanya!" Halley menunjukkan jam tangan yang sedang ia pegang. Lalu didekatkan ke arah papanya.

"Kenapa warnanya berubah, Ley? Apa ada fitur berubah warna? Itu menarik!" Kata Papa Harchan sambil memperhatikan jam tangan yang sudah lama sekali ia beri pada anak perempuannya itu.

"Tapi berubahnya baru sekarang, Pa. Selama ini tidak pernah berubah tuh." Kata Halley sambil memajukan bibirnya.

"Apa itu punya orang lain, Ley?" Tanya Mama Zherra yang sepertinya sedang berpikir. Halley pun mengingat-ingat kegiatannya hari ini di luar rumah? Tunggu, sepertinya ia mengingat sesuatu! Ya, Halley ingat!

"Mungkinkah ini punya laki-laki tadi?" Guman Halley dengan suara kecil namun masih bisa di dengar. "Laki-laki siapa, Dek?" Tanya James sambil mengernyitkan dahinya.

"Tadi setelah dari toilet di restauran, aku menabrak laki-laki, Kak. Sepertinya ia seumuran denganku, tapi aku tidak kenal. Lalu ada dua jam tangan yang terjatuh, mungkin salah satunya miliknya. Aku hanya asal mengambil lalu memakainya tanpa melihat jam tangan ini." Kata Halley panjang lebar sambil menunjuk jam tangan yang sepertinya milik laki-laki tadi.

"Ehm, mungkin itu memang miliknya. Apa kau mau mengembalikannya?" Tanya Mama Zherra. "Ehm, tidak usah saja, Ma. Biar impas, dia simpan punyaku dan aku simpan miliknya. Lagian Papa kan bisa belikan yang baru kalau aku mau, hehe." Kata Halley melebarkan senyumnya.

"Yeah, jam tangan Halley dan laki-laki itu sama persis, mereknya saja sama, hanya warna pinggirnya yang berbeda." Kata James sambil mengamati lebih detail jam tangan milik laki-laki yang ditabrak adiknya itu.

"Baiklah terserah anak Papa. Jaga baik-baik jam tangan ini ya. Kalau Halley bertemu dengannya lagi, segera kembalikan jam tangan miliknya ini, okey?" Kata Papa Harchan mengingatkan. Halley pun hanya mengangguk.

"Kalau begitu ayo segera tidur, sudah malam!" Kata Mama Zherra. "Baiklah, Ma. Selamat malam!" Kata Halley lalu menutup mulutnya yang menguap.

"Selamat malam, Pa, Ma." Kata James ikutan menguap.

"Semoga mimpi indah, sayang!" Kata Papa. Lalu Halley dan James pun kembali ke kamar mereka menggunakan lift.

Di dalam kamarnya, Halley tidak bisa tidur. Padahal besok ia harus bangun pagi agar tidak terlambat datang ke sekolah. Ia masih memikirkan anak laki-laki yang ia tabrak tadi entah mengapa. Jauh di dalam pikirannya, ia bertanya-tanya.

"Siapa dia? Siapa namanya? Kenapa aku tidak berhenti memikirkannya? Mungkinkah aku akan bertemu lagi dengannya?"

Pikirannya terus dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Tiba-tiba ia tersenyum, "Jam tangan yang bagus. Sebagus orangnya!" Guman Halley yang membuat dirinya semakin tidak bisa tidur.

Berulangkali ia mengganti posisi tidur senyaman mungkin. Tapi tidak bisa, akhirnya ia mencoba untuk tidur. Hingga akhirnya ia benar-benar terlelap.

***

Di tempat lain.

"Sudah siap semua perlengkapannya kan, nak?" Tanya seorang wanita yang merupakan ibu dari anak laki-laki satu-satunya yang ia panggil 'Nak' itu.

"Sudah, Ma." Kata seorang anak laki-laki yang diketahui namanya adalah Justin, Justin Dericko Martin. Ia akan pindah sekolah ke Australia, karena perusahaan Papanya, Papa Martin, sedang mengalami masalah besar. Sehingga keluarganya harus pindah ke sana, daripada hanya orangtuanya saja yang pergi sementara Justin di rumah sendiri.

"Kalau begitu selamat malam, sayang!" Kata Mamanya yang bernama Zefira Biancha. Panggilannya Mama Acha.

"Kamu pasti akan mempunyai teman-teman baru di sana, Justin. Tenanglah, dunia tidak akan berhenti jika kamu berpisah dengan teman-temanmu. Mengerti?" Kata Papa Martin menasehati. "Iya, Pa." Kata Justin menganggukkan kepalanya. Ia merasa lebih tenang.

"Kalau begitu, sekarang segera tidur, ya, Anak papa yang paling tampan." Kata Papa Martin sambil mengacak rambut Justin.

"Selamat malam, sayang! Besok kita harus sudah ada di bandara jam setengah tujuh!" Kata Mama Acha mengingatkan.

"Iya, Ma. Selamat malam, Pa, Ma." Kata Justin yang memang terlihat sudah ngantuk.

"Have a nice dream!" Papa Martin mencium kening Justin dan Mama Acha pun melakukan hal serupa. Lalu mereka berdua meninggalkan kamar Justin menuju kamar mereka untuk segera istirahat juga.

Sementara, di dalam kamar, Justin tidak bisa tidur. Ia masih memikirkan jam tangannya yang sudah ia yakini itu milik perempuan yang ia tabrak tadi. Tak lama, ia malah jadi memikirkan sang pemilik jam tangan itu.

"Hei, kenapa aku malah jadi memikirkannya?!" Guman Justin sambil membayangkan wajah cantik perempuan yang tidak ia ketahui namanya itu. Ia mendadak senyum-senyum sendiri.

"Ck. Siapa perempuan itu?"

.

.

.

Note: Beberapa chapter awal mengisahkan tentang keluarga Halley dan permasalahan awal dulu. Untuk bagian mafianya masih nanti yup, trims.

Terpopuler

Comments

Yuni Verro

Yuni Verro

keren

2022-05-06

0

juni

juni

seruuu banget Thor 😁😍😘

2022-02-23

0

✧༺i'm jealous༻✧

✧༺i'm jealous༻✧

Apalah dayaku yang masa kecilnya masak masak an roti pakek tanah... ngomong sendiri pula... dengan pembeli yang halu juga

2022-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jam Tangan Yang Bagus.
3 Hanya milikku!
4 Pesta Ulang Tahun.
5 Permainan akan dimulai!
6 Kado berupa teror.
7 Mama diculik!
8 Dua Pilihan!
9 Terpaksa.
10 Meninggalkan kota.
11 Hari Yang Paling Menyedihkan.
12 Kemarahan Halley!
13 Mengusir Halley.
14 Camilla Volmerd!
15 Mafia?
16 Murid baru!
17 Masa Lalu
18 Karena Bocah!
19 Hukuman.
20 Red Dragon.
21 Melepas Rindu pada Sahabat.
22 Pacar?
23 Emosi Justin.
24 Skors.
25 CBD Company.
26 Gue? Punya Pacar?
27 Justin Celaka!
28 Dapet Restu Nikah!
29 Caitlin lagi Caitlin lagi!
30 Dua Tembakan pada Camilla!!!
31 Menangisi Camilla?
32 Ayo Bangun!!!
33 Haters Gonna Hate!
34 Ke Bali?
35 Mama...
36 Kecewa yang mendalam.
37 Balik Ke Jakarta
38 Siapa dia?
39 Happy-mood.
40 Siapanya gue?
41 Sudah sadar tentang perasaanmu?
42 Pesta Ulang Tahun?
43 pengumuman
44 Jadiiin mantu?
45 Aku suka kamu
46 Menganggap serius?
47 Jam tangan itu?!
48 Kembar?!
49 Dan aku suka kamu!
50 Keluarga Kandung Welly
51 Kemarahan Camilla
52 Pengakuan Welly
53 Camilla adalah Halley?
54 Perasaan Welly
55 Pertemuan keluarga kandung
56 Tentang perasaan dan keserakahan
57 Penculikan Justin
58 Serangkai Tragedi Bersamaan
59 Perlindungan dari Welly
60 Jodoh untuk Welly
61 Kematian Vera
62 Papa!
63 Pacar gue!
64 Jadi pacar asli?
65 Raka, Bagian dari Keluarga
66 Pelukan Welly dan Kina
67 Pemilik Hati Welly
68 Membuktikan Cinta
69 First Kiss
70 I Love You (Too)
71 Epilog
72 Cuap Author
73 .
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Prolog
2
Jam Tangan Yang Bagus.
3
Hanya milikku!
4
Pesta Ulang Tahun.
5
Permainan akan dimulai!
6
Kado berupa teror.
7
Mama diculik!
8
Dua Pilihan!
9
Terpaksa.
10
Meninggalkan kota.
11
Hari Yang Paling Menyedihkan.
12
Kemarahan Halley!
13
Mengusir Halley.
14
Camilla Volmerd!
15
Mafia?
16
Murid baru!
17
Masa Lalu
18
Karena Bocah!
19
Hukuman.
20
Red Dragon.
21
Melepas Rindu pada Sahabat.
22
Pacar?
23
Emosi Justin.
24
Skors.
25
CBD Company.
26
Gue? Punya Pacar?
27
Justin Celaka!
28
Dapet Restu Nikah!
29
Caitlin lagi Caitlin lagi!
30
Dua Tembakan pada Camilla!!!
31
Menangisi Camilla?
32
Ayo Bangun!!!
33
Haters Gonna Hate!
34
Ke Bali?
35
Mama...
36
Kecewa yang mendalam.
37
Balik Ke Jakarta
38
Siapa dia?
39
Happy-mood.
40
Siapanya gue?
41
Sudah sadar tentang perasaanmu?
42
Pesta Ulang Tahun?
43
pengumuman
44
Jadiiin mantu?
45
Aku suka kamu
46
Menganggap serius?
47
Jam tangan itu?!
48
Kembar?!
49
Dan aku suka kamu!
50
Keluarga Kandung Welly
51
Kemarahan Camilla
52
Pengakuan Welly
53
Camilla adalah Halley?
54
Perasaan Welly
55
Pertemuan keluarga kandung
56
Tentang perasaan dan keserakahan
57
Penculikan Justin
58
Serangkai Tragedi Bersamaan
59
Perlindungan dari Welly
60
Jodoh untuk Welly
61
Kematian Vera
62
Papa!
63
Pacar gue!
64
Jadi pacar asli?
65
Raka, Bagian dari Keluarga
66
Pelukan Welly dan Kina
67
Pemilik Hati Welly
68
Membuktikan Cinta
69
First Kiss
70
I Love You (Too)
71
Epilog
72
Cuap Author
73
.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!