"Halley!" Seorang wanita cantik memakai long dress yang sangat ketat dan seksi, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang memesona. Kini ia menjadi sorotan tamu undangan dan keluarga Renaga. Kenapa? Semua tamu disini memakai baju yang sopan. Tapi, lihatlah! Wanita ini malah terang-terangan memperlihatkan lekuk tubuhnya itu.
Di belakang wanita itu, nampak seorang anak perempuan berjalan mengikutinya. Kalau dilihat-lihat anak itu cukup mirip dengan wanita itu, ah itu pasti anaknya.
"Selamat ulang tahun, Halley sayang!" Kata Vera tersenyum manis sambil menyodorkan sebuah kado. "Lin, ayo kemari, berikan boneka yang kau bawa!"
"Ah ini, selamat ulang tahun!" Perempuan yang dipanggil "Lin" oleh Vera tadi memberikan sebuah boneka beruang berwarna cokelat. Halley pun menerimanya dengan senang hati, "Terimakasih!" Katanya tersenyum.
"Halley, kenalkan, ini Caitlin. Putri Tante." Kata Vera memperkenalkan putri satu-satunya itu. Caitlin menyodorkan tangannya ke arah Halley sambil tersenyum licik, setelah mendengar rencana dari Mama Vera sebelum ke acara ini, ia semakin tidak sabar memulai permainan dengan Mama tercintanya itu.
"Caitlin, Caitlin Volmerd." Halley pun menerima jabatan tangan itu, dengan tersenyum kikuk. Keningnya sedikit mengernyit karena heran dengan senyuman sinis Caitlin.
"Halley!" Kata Halley lalu melepas jabatan tangannya. Sesuai rencana, Caitlin mengajak ngobrol hangat dengan Halley, hingga Halley merasa sangat nyaman dengan Caitlin. Semua tamu pun sudah pamit pulang, tersisa Vera dan Caitlin. Vera mengobrol dengan Harchan dan Zherra, meski hanya sekedar basa-basi. Sedangkan James tetap berada di pendiriannya, yaitu bermain game online.
"Halley, ternyata selain cantik kau senang sekali di ajak ngobrol, hahaha!" Kata Caitlin basa-basi, padahal dalam hatinya berkata "Cih! Sok gaul sekali !" Ia ingin sekali berkata seperti itu pada Halley, namun takut merusak rencana.
"Ahaha, terimakasih, Caitlin! Kau seru sekali, apa kau mau menginap bersamaku di sini?" Tawar Halley kepada Caitlin, teman barunya yang ia anggap sangat menyenangkan itu. "Tepat sesuai rencana!!! Bagus Halley! Rencanaku maju selangkah!" Dalam hati Caitlin berkata seperti itu.
"Ah itu sangat merepotkan, Halley!" Kata Caitlin basa-basi, namun penuh harap supaya bisa menginap di rumah orang kaya ini.
"Tentu saja tidak untuk teman baruku!" Kata Halley tersenyum manis. "Ayo kita tanyakan ke orangtuaku!" Halley menarik tangan Caitlin dan menggandengnya, ia membawa Caitlin ke orangtuanya.
"Ma, Pa. Bolehkan Caitlin tidur di sini bersamaku?" Kata Halley penuh harap. Pasti menyenangkan bukan memiliki teman tidur, pikirnya. Mama Zherra dan Papa Harchan saling tatap, tentu saja dia akan menolak. Namun melihat wajah Halley yang memelas itu membuatnya tak tega untuk menjawab "Tidak boleh." Sedangkan di sini lain, Vera tersenyum sinis, ia yakin rencananya akan berhasil.
"Halley, Tante Vera katanya akan pulang bersama Caitlin setelah ini. Iya kan, Ver?" Kata Mama Zherra berbohong, Ia mengedipkan sebelah matanya supaya Vera mengerti maksud Mama Zherra.
Dengan berat hati, Vera berkata, "Ehm, iya Halley. Tapi tenang saja, lain kali Caitlin akan Tante ijinkan untuk tidur bersamamu!" Vera tersenyum manis meyakinkan, tapi jauh dalam hatinya ia berkata, "Halley ku mohon kali ini saja rencana ku harus berhasil!!!"
"Huh! Tidak mau! Halley tidak mau tidur kalau tidak bersama Caitlin!" Kata Halley pura-pura ngambek, ia mengerucutkan bibirnya. Melihat wajah anaknya yang tampak marah, Papa Harchan pun memegang telapak tangan Mama Zherra untuk meyakinkan. Mama Zherra pun mengangguk setuju, tapi ia memiliki feeling buruk.
"Baiklah, terserah Halley saja!" Kata Papa Harchan dengan nada malas. Mata Halley pun berbinar mendengar jawaban dari papanya itu. Ia segera memeluk Caitlin, teman barunya itu. Tentu saja disambut hangat dengan Caitlin. Melihat kebahagiaan anaknya, Mama Zherra dan Papa Harchan tersenyum senang. Sementara tanpa mereka sadari, Vera juga tersenyum, tersenyum sinis. "My Harchan, permainan akan dimulai. Mangsa pertama adalah Halley !"
"Ehm, tapi, Ley--!"
"Kenapa, Lin?" Tanya Halley.
Caitlin pura-pura ragu untuk melanjutkan kalimatnya. Padahal dalam hatinya ia bersemangat sekali memulai permainannya dengan sang Mama.
"Lalu bagaimana dengan Mamaku?" Tanya Caitlin hati-hati. Halley pun melirik ke arah Vera dan tersenyum manis. "Kalau begitu ajak saja Mamamu tidur di sini, di ruang tamu! Bagaimana?" Perkataan Halley seketika membuat Mama Zherra berfirasat buruk, begitu juga dengan Papa Harchan, ia merasa tidak tenang.
"Apa boleh?" Tanya Caitlin lagi. "Tentu saja boleh! Iya kan, Ma, Pa?" Kata Halley tersenyum lebar ke arah Mama dan Papanya. Namun, pertanyaannya tidak di jawab oleh orangtuanya. Karena Halley terus memaksa, akhirnya Papa Harchan dan Mama Zherra pun mengijinkan Vera untuk bermalam di rumahnya.
Papa Harchan dan Mama Zherra pergi ke kamarnya. Begitu juga dengan James. Halley pun mengajak Caitlin untuk segera tidur bersama di kamarnya. Sementara Vera sedang membuat sesuatu di kamar tamu, yang ia yakini permainan awal kali ini akan berhasil membuat Halley ketakutan.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
his mulai deh oon nya..
2023-08-24
0
Yuni Verro
dih haley polos bet
2022-05-06
0
Fitriyani Aulina Yunarya
kalo udah begini pengen nampol ke tiga tiganya . . muncak emosiiiii
2021-12-20
1