bab 2

Nenek Eko selalu menjadi teman setia Eko dalam menjalani hari-harinya. Selain menjadi penyedia dukungan emosional bagi Eko, nenek juga selalu siap untuk mengantar dan menjemput Eko ke sekolah setiap hari. Meskipun usianya yang sudah lanjut, nenek tetap bersemangat untuk berjalan kaki dari rumah ke sekolah yang cukup jauh.

Eko selalu merasa sangat beruntung memiliki nenek yang begitu perhatian dan peduli padanya. Dia selalu merasa aman dan nyaman saat berjalan menuju sekolah bersama neneknya. Mereka sering berbincang-bincang tentang berbagai hal selama perjalanan, termasuk tentang prestasi Eko di sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler.

Nenek juga selalu memberikan dukungan dan nasihat yang baik bagi Eko. Dia selalu menyemangati Eko untuk terus berusaha dan berpikir positif. Eko sangat menghargai perhatian dan kasih sayang yang diberikan nenek padanya. Dia selalu merasa sangat beruntung memiliki nenek yang selalu setia menemani dan mendukungnya dalam menjalani hari-harinya.

Eko : "Nenek, apakah kamu tidak lelah jalan kaki ke sekolah setiap hari?" Nenek : "Tidak apa-apa Eko, yang penting kamu sekolah dengan baik." Eko : "Sudah pasti nenek, aku akan berusaha sebaik mungkin di sekolah." Nenek : "Itu sangat baik Eko, jangan lupa untuk belajar dengan giat." Eko : "Tentu saja nenek, aku akan rajin belajar. Namun, saya harap kamu juga tidak lupa untuk beristirahat yah." Nenek : "Sudah menjadi kebiasaan bagiku Eko, yang penting kamu sehat." Eko : "Ya, benar sekali nenek. Saya sangat menyayangi kamu." Nenek : "Sama sekali tidak perlu malu Eko, saya juga menyayangimu. Ingat untuk pulang segera ya." Eko : "Sudah pasti nenek, sampai jumpa besok." Nenek : "Sampai jumpa Eko."

Eko selalu menunjukkan bakat yang luar biasa dalam belajar. Dia selalu mendapat nilai yang baik dan sering menjadi salah satu yang terbaik di kelas. Eko juga selalu aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti olimpiade sains dan lomba menulis. Dia juga selalu bersedia untuk membantu teman-temannya yang kesulitan dalam belajar.

Neneknya selalu menjadi dukungan emosional bagi Eko. Dia selalu menyemangatinya untuk terus berusaha dan berpikir positif. Eko sangat menghargai perhatian dan kasih sayang yang diberikan nenek padanya. Dia selalu merasa sangat beruntung memiliki nenek yang selalu setia menemani dan mendukungnya dalam menjalani hari-harinya.

Setelah selesai sekolah, Eko selalu pulang ke rumah dan segera menemui neneknya. Dia selalu bercerita tentang kesehariannya di sekolah dan meminta nasihat dari nenek. Kemudian, mereka berdua akan melakukan kegiatan seperti mencari rumput untuk ternak atau mengumpulkan kayu bakar untuk memasak. Eko selalu senang melakukan kegiatan ini bersama nenek karena dia merasa dapat belajar banyak hal dari nenek dan juga dapat membantu nenek dalam menjalankan tugas sehari-hari.

Mereka berdua juga selalu berbincang-bincang tentang berbagai hal selama kegiatan ini, seperti tentang lingkungan, pertanian, dan kehidupan. Eko sangat menikmati waktu yang dia habiskan bersama nenek karena dia merasa dapat belajar banyak hal dari nenek dan juga dapat membantu nenek dalam menjalankan tugas sehari-hari. Nenek juga selalu memberikan dukungan dan nasihat yang baik bagi Eko dalam menjalani hari-harinya.

Setelah selesai mengerjakan kegiatan di luar rumah, Eko dan neneknya akan segera memasak makan siang. Mereka selalu menyiapkan makanan yang sederhana dan seadanya, seperti tempe goreng dan sambal. Mereka juga akan mengambil sayur-sayuran dari kebun yang ditanam oleh nenek sebagai pelengkap makan siang.

Eko selalu senang dengan makan siang yang dia habiskan bersama nenek karena dia merasa dapat merasakan masakan yang segar dan sehat. Nenek juga selalu menyemangatinya untuk makan dengan cukup dan menjaga kesehatan. Makan siang yang sederhana dan seadanya ini juga menjadi salah satu momen yang Eko nikmati untuk berkumpul dan berbincang dengan nenek.

Setelah makan siang selesai, Eko dan neneknya akan duduk di teras rumah dan menikmati suasana siang yang indah. Mereka akan berbincang tentang kegiatan yang dilakukan selama hari itu, berbagi cerita, dan merenungkan kehidupan. Eko selalu merasa sangat dekat dengan neneknya dan dia merasa sangat beruntung memiliki nenek yang selalu mendukung dan menyayanginya.

Selain itu, Eko juga belajar banyak hal dari neneknya, seperti menanam sayur-sayuran di kebun, memasak, dan menjaga kesehatan. Eko sangat bangga akan kebun yang ditanam oleh neneknya dan dia selalu senang mengambil sayur-sayuran dari kebun itu untuk memasak makan siang.

Eko juga belajar banyak tentang kehidupan dari neneknya. Nenek selalu menyemangatinya untuk mengejar impian dan tidak pernah menyerah dalam mencapai tujuannya. Eko merasa sangat beruntung memiliki nenek yang selalu ada untuknya dan dia berharap dapat menjadi seperti neneknya ketika dia tumbuh dewasa.

Makan siang yang sederhana dan seadanya ini menjadi momen yang sangat berarti bagi Eko dan neneknya. Mereka selalu menikmati setiap momen yang mereka habiskan bersama dan Eko merasa sangat bersyukur memiliki nenek yang selalu ada untuknya.

Eko: "Nenek, makan siang hari ini sangat enak sekali. Terima kasih sudah memasak untukku."

Nenek: "Sama-sama Eko, sayur-sayuran yang kita tanam di kebun kita rasanya lebih enak dibandingkan yang dibeli di pasar."

Eko: "Benar sekali nenek, saya selalu merasa senang saat mengambil sayur-sayuran dari kebun kita. Apakah kita bisa menambah tanaman di kebun kita lain kali?"

Nenek: "Tentu saja Eko, kita bisa menambah berbagai jenis tanaman di kebun kita. Kita juga bisa belajar cara membuat taman sayur-sayuran di rumah, sehingga kita bisa memiliki sayur-sayuran yang segar setiap saat."

Eko: "Itu akan sangat menyenangkan nenek. Terima kasih sudah mengajariku tentang pentingnya menanam sayur-sayuran dan menjaga kesehatan."

Nenek: "Saya senang Eko, kamu selalu mengikuti pelajaran dengan baik. Ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan dan makan makanan yang sehat."

Eko: "Ya nenek, saya akan ingat. Terima kasih atas semua pelajaran yang kau berikan padaku. Saya sangat beruntung memiliki nenek sepertimu."

Nenek: "Saya juga sangat beruntung memiliki cucu yang baik hati dan penuh semangat sepertimu Eko."

Eko: "Nenek, saya merasa kangen sekali dengan Adi, adik saya. Dia sekarang sedang sekolah di Jakarta dan jarang pulang ke rumah."

Nenek: "Saya juga merindukan Adi, Eko. Tapi kita harus memberikan dia kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Dia pasti akan menjadi anak yang hebat."

Eko: "Ya nenek, saya tahu itu. Tapi saya masih merasa kangen dengan dia. Saya ingat saat kami berdua selalu bermain di kebun kita dan belajar bersama."

Nenek: "Saya juga ingat Eko. Tapi kamu jangan khawatir, Adi pasti akan pulang kesini setiap kali libur sekolah. Dan kamu juga bisa mengirimkan surat atau menelepon dia setiap kali kamu merasa kangen."

Eko: "Ya, saya akan melakukan itu nenek. Terima kasih atas nasihatmu."

Nenek: "Sama-sama Eko. Ingat, kita selalu berada di dalam hati satu sama lain, meskipun jarak memisahkan kita. Dan kamu dan Adi selalu akan menjadi saudara yang erat."

Eko sangat merindukan adiknya, Adi, yang ikut ibunya ke Jakarta. Adi harus pindah sekolah ke SD di sana dan Eko merasa kesepian tanpa adiknya. Meskipun Eko sudah terbiasa hidup susah bersama neneknya di desa, dia masih merasa kangen dengan Adi yang selalu ada di sampingnya sejak kecil.

Eko dan Adi selalu bermain bersama di kebun yang ditanam oleh nenek mereka dan belajar bersama. Eko sangat merindukan saat-saat itu dan merasa kesepian tanpa adiknya. Namun, Eko tidak pernah memperlihatkan rasa kangennya tersebut pada neneknya karena dia tahu neneknya juga merindukan Adi.

Eko selalu mengirimkan surat atau menelepon Adi setiap kali dia merasa kangen. Adi juga selalu menjawab surat atau telepon Eko dan menceritakan tentang kegiatan sekolah dan kehidupannya di Jakarta. Eko sangat senang mendengar cerita Adi, meskipun dia masih merindukan adiknya.

Meskipun hidup susah dan kesepian tanpa adiknya, Eko tetap bersyukur karena dia masih memiliki nenek yang selalu ada untuknya dan dia selalu berharap suatu saat dia bisa kembali bersama Adi dan ibunya di Jakarta. Eko sangat menantikan saat itu dan dia akan selalu menjaga kenangan indah bersama Adi dan neneknya di desa terpencil itu.

Eko sangat merindukan ibunya, Rani, yang harus bekerja di Jakarta untuk mencari nafkah. Namun, Rani tidak pernah lupa untuk selalu menjenguk Eko dan neneknya. Ia selalu mudik setiap dua bulan sekali untuk menjenguk mereka.

Setiap kali Rani mudik, Eko sangat senang. Dia akan menunggu ibunya di halte bus dan menyambutnya dengan senyum lebar. Mereka akan pergi ke rumah nenek dan menceritakan kegiatan mereka selama dua bulan terakhir. Eko sangat senang dapat berbagi cerita dengan ibunya dan dia selalu merasa diterima dengan baik.

Rani juga selalu membawa oleh-oleh untuk Eko dan neneknya. Eko sangat senang dengan hadiah yang diterimanya dari ibunya. Dia selalu merasa dihargai dan dicintai oleh ibunya.

Walaupun hanya dua bulan sekali, Eko sangat menantikan kedatangan ibunya. Dia merasa sangat beruntung karena dia masih memiliki ibu yang peduli dan selalu menjenguknya. Eko juga berharap suatu saat dia dapat kembali bersama ibunya dan Adi di Jakarta, tapi sementara ini ia bersyukur dengan kedatangan ibunya dua bulan sekali.

Eko: "Nenek, ibu sudah sampai! Saya akan segera pergi ke halte bus untuk menjemputnya."

Nenek: "Baiklah Eko, jangan lupa untuk menyambutnya dengan senyum lebar. Saya akan menyiapkan makan malam untuk kalian berdua."

Eko: "Ya nenek, saya akan segera kembali. Terima kasih."

(Eko pergi ke halte bus)

Eko: "Ibu! Ibu sudah sampai!"

Rani: "Eko! Anakku, sayang sekali rindu padamu."

Eko: "Saya juga merindukan ibu. Bagaimana kegiatan ibu di Jakarta?"

Rani: "Sibuk seperti biasa, tapi saya selalu merindukan kalian berdua di sini. Saya membawa oleh-oleh untuk kalian. Ini untuk nenekmu dan ini untukmu, Eko."

Eko: "Terima kasih ibu. Saya sangat senang."

Rani: "Sama-sama Eko. Ayo kita cepat kembali ke rumah. Nenek pasti sudah menyiapkan makan malam untuk kita."

Eko: "Ya ibu, ayo kita cepat pergi. Saya sangat tidak sabar untuk makan bersama ibu dan nenek."

(Eko dan Rani pulang ke rumah)

Nenek: "Selamat datang kembali Rani, bagaimana perjalananmu?"

Rani: "Baik-baik saja nenek, terima kasih sudah menyambutku. Saya membawa oleh-oleh untuk kalian berdua."

Nenek: "Terima kasih Rani, ayo kita makan sekarang. Eko sudah tidak sabar untuk makan bersama kita."

(Mereka makan bersama dan berbagi cerita)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!