Keesokan harinya, Rani bangun dengan perasaan yang sunyi dan kesepian. Rumah yang dahulu penuh dengan suara riuh dan tertawa, kini terasa sepi dan suram. Rani merasa sakit hati karena Ali pergi tanpa memberi penjelasan yang jelas dan hanya meninggalkan pakaiannya di rumah orangtuanya. Rani merasa ditinggalkan dan tidak dihargai oleh Ali. Dia merasa bahwa perjuangan yang telah dilakukannya untuk keluarga mereka sia-sia. Rani merasa kesal dan sedih, dia merasa bahwa dia tidak mampu lagi untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi keluarga mereka. Dia merasa sendirian dan tidak tahu harus berbuat apa lagi.
Rani menyuruh kedua anaknya, Eko dan Adi, untuk duduk di meja makan. Dia menatap mereka dengan wajah yang serius dan berkata, "Anak-anak, aku ingin berbicara dengan kalian tentang ayah kalian."
Eko dan Adi terlihat cemas dan tidak tahu harus berkata apa. Rani melanjutkan, "Ayah kalian pergi ke rumah orangtuanya tanpa memberi tahu kami. Dia tidak memberi penjelasan yang jelas dan hanya meninggalkan pakaiannya di sini. Ini sangat tidak adil bagi kami semua."
Eko dan Adi terlihat sedih dan bingung. Rani menatap kedua anaknya dengan penuh kasih sayang dan berkata, "Anak-anak, aku tahu ini sulit untuk kalian terima. Tapi aku ingin kalian tahu bahwa ayah kalian tidak sempurna dan dia juga punya masalah yang harus dia hadapi. Namun, itu tidak berarti kalian harus menjelek-jelekkan dia atau membenci dia. Kita harus menunjukkan empati dan mencoba untuk memahami perasaannya."
Eko dan Adi terlihat tertunduk dan merasa bersalah. Rani memeluk kedua anaknya erat dan berkata, "Kita akan melewati masa-masa ini bersama-sama sebagai keluarga. Kita akan berjuang bersama-sama dan kita akan selalu ada untuk satu sama lain."
Eko dan Adi menangis di pelukan ibunya dan menyadari bahwa mereka harus lebih empati dan memahami perasaan orang lain, terutama orang yang mereka cintai.
Eko dan Adi merasa sangat dendam pada ayah mereka setelah mendengar ibu mereka menjelek-jelekkan ayah mereka. Mereka merasa bahwa ayah mereka telah meninggalkan mereka dan ibu mereka sendirian tanpa pertimbangan yang baik. Mereka merasa bahwa ayah mereka tidak peduli dengan kondisi keluarga mereka saat ini dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Eko dan Adi merasa sangat marah dan kecewa pada ayah mereka dan merasa bahwa ayah mereka tidak layak untuk dianggap sebagai ayah. Mereka berdua menghindari ayah mereka dan tidak ingin berbicara dengannya. Namun, dengan waktu, mereka berdua menyadari bahwa dendam tidak akan menyelesaikan masalah dan mereka harus belajar untuk melepaskan perasaan dendam mereka untuk bisa move on dengan hidup mereka.
Beberapa bulan kemudian, Rani merasa bahwa dia telah melakukan kesalahan dan ingin mengajukan permohonan rujuk pada Ali. Namun, Ali sudah sangat muak dengan masalah yang dihadapi keluarga mereka dan tidak ingin lagi mengalami masalah yang sama. Dia merasa bahwa perceraian adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi keluarga mereka.
Rani merasa sangat kecewa dan sakit hati karena Ali tidak mau rujuk. Dia merasa bahwa dia telah bekerja keras untuk memperbaiki hubungan mereka dan menyelesaikan masalah yang dihadapi keluarga mereka. Namun, Ali tetap tidak mau berkoordinasi dengan Rani. Akhirnya Rani menerima kenyataan bahwa Ali tidak akan berkoordinasi dengannya dan memutuskan untuk move on dengan hidupnya. Eko dan Adi juga merasa sedih dan kecewa karena tidak dapat menyelamatkan hubungan orangtua mereka. Namun, mereka berusaha untuk memahami dan menerima kenyataan yang ada.
Rani: "Ali, aku tahu kita pernah bermasalah, tapi aku ingin sekali lagi kita mencoba untuk rujuk. Aku ingin kita kembali bersama untuk kebaikan keluarga kita."
Ali: "Rani, aku sudah lelah. Aku sudah tidak ingin lagi mencoba. Semua yang kulakukan, semua pengorbananku, kau selalu saja menganggap tidak cukup. Aku tidak mau lagi mengalami sakit hati seperti itu."
Rani: "Tapi Ali, aku sangat menyesal. Aku tahu aku salah. Aku ingin memperbaiki semuanya."
Ali: "Maaf Rani, hatiku sudah sakit. Aku sudah tidak bisa lagi percaya pada kata-katamu. Aku pergi."
Rani: "Ali, tunggu. Jangan pergi. Kita bisa memperbaiki semuanya."
Ali: "Maaf Rani, tapi hatiku sudah tidak bisa lagi untuk kembali pada kamu. Aku pergi."
Ali pergi meninggalkan Rani dan keluarga yang ditinggalkan dengan perasaan kecewa dan sedih. Eko dan Adi merasa dendam pada ayah mereka karena dihasut oleh ibunya. Namun, dengan waktu, mereka mampu untuk melepaskan dendam dan kekecewaan tersebut dan memaafkan ayah mereka.
Setelah Ali pergi, Rani harus mengurus urusan perceraian dengan Ali. Dia harus mengajukan permohonan perceraian ke pengadilan dan menyelesaikan segala urusan yang berkaitan dengan perceraian, seperti pembagian harta bersama, pembagian tanggung jawab terhadap anak-anak, dan sebagainya. Rani harus menyiapkan diri untuk menghadapi proses perceraian yang mungkin akan menjadi melelahkan dan menyakitkan. Dia juga harus menjaga komunikasi dengan Ali agar dapat menyelesaikan segala masalah yang timbul dari perceraian dengan baik. Namun, dengan waktu, Rani akan mampu untuk move on dari perceraian dan melanjutkan hidupnya tanpa Ali.
Rani: "Sudah cukup lama aku menunggu, aku akan mengajukan permohonan perceraian ke pengadilan sekarang. Aku harus berpikir tentang masa depanku dan anak-anakku."
Ali: "Aku mengerti, tapi aku berharap kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik. Kita harus berkoordinasi dalam pembagian harta bersama dan tanggung jawab terhadap anak-anak kita."
Rani: "Aku setuju. Kita harus berkoordinasi dan bekerja sama dalam hal ini. Namun, aku harus berpikir tentang kesejahteraan anak-anak dan masa depanku juga."
Ali: "Aku mengerti. Aku akan berkoordinasi denganmu dan memastikan semuanya berjalan dengan baik. Kita harus berpikir tentang kebaikan anak-anak kita."
Rani: "Terima kasih, aku akan mengajukan permohonan perceraian sekarang. Semoga kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan baik dan damai."
Ali: "Aku juga berharap demikian. Aku akan selalu mendukung kamu dalam hal ini."
Meskipun proses perceraian mungkin akan menjadi melelahkan dan menyakitkan, Rani dan Ali harus bekerja sama dalam menyelesaikan masalah tersebut demi kebaikan anak-anak mereka. Dengan komunikasi yang baik dan kerja sama yang solid, mereka dapat menyelesaikan perceraian dengan baik dan damai.
Eko dan Adi memilih untuk tinggal bersama Rani,sedangkan keputusan tersebut membuat Ali sangat tersakiti. Semua karena bujukan dari Rani dan selalu menjelekan Ali didepan Eko dan Adi.
Rani merasa puas karena menang dalam menghasut anak mereka yang masih berumur 8 dan 5 tahun tersebut. Sedangkan Ali hanya terdiam dengan hati yang hancur,ia merasa lebih membenci Rani karena sifatnya yang seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments