Bab 4

...Note : Novel ini sedang dalam proses revisi atas saran dari editor, silahkan teman-teman mundur 1 bab ke belakang terlebih dahulu sebelum lanjut membaca bab ini yah. Mohon maaf atas ketidak nyamanannya🙏🏼 ...

...* ...

...*...

"Ta-nte i-ini ...." Ruby benar-benar tidak tahu harus berkata apa karena dirinya begitu terkejut dengan keputusan sepihak yang diambil oleh wanita paruh baya tersebut. Naura bahkan tidak pernah bertanya padanya, apa dirinya bersedia menjadi sekretaris Aresh atau tidak. Jangankan menanyakan keputusannya, membahas hal itu dengannya pun tidak pernah.

Naura tersenyum sambil menggenggam tangan Ruby, kini keduanya sudah turun dari atas panggung. "Ruby sayang, Tante tahu kamu adalah gadis yang baik dan pintar, bukan hanya cantik wajahnya saja, tapi juga cantik hatinya." Naura menjeda ucapannya sejenak. "Putra Tante, Aresh, dia baru saja mendapat tanggung jawab yang luar biasa besarnya, dan Tante ingin ada gadis hebat yang mendukungnya di sampingnya, yaitu kamu, Sayang. Tante sudah cukup lama mengenalmu, dan Tante pikir kamu adalah gadis yang tepat mendampingi Aresh sebagai sekretarisnya."

Ruby tersenyum kaku, terlihat sekali bahwa gadis itu sangat khawatir. "Tapi, Tante, Ruby takut tidak bisa bekerja dengan baik hingga sampai mengecewakan Tante, karena sebenarnya Ruby belum memiliki pengalaman sedikit pun sebagai sekretaris di perusahaan mana pun."

"Kalau soal itu kamu tenang saja, Tante punya solusinya." Naura berkata sambil tersenyum.

*

*

Malam sudah hampir larut, Ruby berjalan keluar meninggalkan pesta kecil-kecilan tersebut lebih dulu dibanding yang lainnya. Saat ini gadis tersebut hendak pulang ke rumah.

Sementara itu, Naura langsung mendekati putranya, Aresh, setelah Ruby berpamitan padanya.

"Resh," panggil Nuara.

"Iya, Mom."

"Sayang, Mommy mau minta bantuan kamu, boleh?" tanya Naura dengan lembut.

"Tentu saja boleh, Mommy. Apa sih yang tidak Aresh lakukan untuk Mommy?" jawab Aresh sambil tersenyum.

Naura balas tersenyum sambil mengusap lembut pipi putranya yang sekarang sudah jauh lebih tinggi darinya. "Sayang, Mommy mau minta tolong."

"Minta tolong apa, Mommy?"

"Mommy mau ..." Naura mengarahkan pandangannya menatap punggung Ruby yang masih belum menjauh, diikuti oleh tatapan Aresh, "kamu antar Ruby pulang ya. Kasihan dia kalau pulang sendirian jam segini."

Seketika senyuman Aresh menjadi pudar, gadis sombong itu lagi? Menyebalkan sekali, pikirnya.

"Kamu mau 'kan, Nak, menolong Mommy? Mommy hanya tidak ingin terjadi apa-apa pada Ruby karena Mommy yang mengundangnya datang kemari," jelas Naura. Dia sebenarnya tahu bahwa Aresh tidak suka dengan permintaannya yang satu ini, karena dia tahu persis bahwa putranya itu tidak suka berurusan dengan perempuan, tapi mau bagaimana lagi, andai Aska juga ada di sini, Naura pasti akan menyuruh putra kandungnya itu untuk mengantar Ruby jika semisalnya Aresh bersikeras menolak.

Aresh tersenyum dipaksakan. "Tentu saja, Mommy. Kalau begitu Aresh pergi dulu. Dah Mommy."

"Iya, Sayang, hati-hati. Kabari Mommy kalau kalian sudah sampai di rumah Ruby."

"Baik, Mom," balas Aresh.

Ekspresi tersenyum Aresh seketika berubah begitu dirinya keluar dari tempat pesta, matanya menatap tajam punggung Ruby yang berada sekitar beberapa puluh meter di depannya.

'Dasar gadis sombong menyebalkan, merepotkan sekali. Kalau bukan karena permintaan Mommy, aku tidak sudi mengantarnya pulang.' Kesal Aresh dalam hati.

Sama seperti kejadian sebelumnya, saat mereka pertama kali bertemu beberapa jam yang lalu, kali ini Aresh juga menabrak bahu Ruby saat mereka berdua sama-sama hendak masuk ke dalam lift yang sudah terbuka. Bedanya, kali ini Aresh melakukannya dengan sengaja sedangkan yang sebelumnya tidak.

"Ah." Ruby memegangi bahunya yang terasa lumayan sakit. "Kalau jalan lihat-lih-" Ruby langsung menghentikan ucapannya saat melihat siapa sosok pria yang baru saja menabraknya.

'Dia lagi. Apa dia memang sengaja melakukannya? Tapi kalau aku lihat-lihat, sepertinya dia memang sengaja. Lihat saja tampang menyebalkannya yang sok tidak berdosa itu.' Batin Ruby.

Meski pun kesal dan rasanya ingin membalas perbuatan Aresh, tapi urung Ruby lakukan karena dia sadar dengan statusnya yang kini adalah bawahan pemuda itu. Sepertinya gadis itu mesti banyak-banyak bersabar dimulai dari sekarang karena sepertinya Aresh tidak akan membuat hidupnya menjadi mudah.

Terpopuler

Comments

Lia Yulia

Lia Yulia

tuh kan pasti ada sesuatu😁

2023-01-27

1

宣宣

宣宣

Ruby bukan sekadar sekretaris biasa Aresh tapi juga calon istri mu 🤭🤭🤣🤣🤣

2023-01-25

1

Rahmi Miraie

Rahmi Miraie

alasannya udah jelas aresh suapaya kamu bisa dekat dan rubi bahkan lebih mjadi sepasang kekasih mungkin

2023-01-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!