05. Terlambat

Karena kejadian malam itu, Maura tidak mengizinkan Maira untuk menggantikan posisinya lagi hari ini. Maura takut jika teman-temannya tahu bahwa yang bersama dengan mereka bukanlah dirinya, melainkan saudari kembarnya.

Sebelum berangkat ke kampus, Maura menyiapkan sarapan untuk sang Ayah dan juga Maira. Namun, Maira menolak untuk sarapan bersama di ruang makan. Ia sedang ingin menyendiri dan menghabiskan waktunya untuk bermalas-malasan.

Maura khawatir melihat saudarinya yang tidak nafsu makan. Ia pun membawa sepiring nasi goreng dan segelas air putih ke kamar Maira. Maura membujuknya beberapa kali supaya mau melahap makanan tersebut, namun Maira selalu saja menolaknya. Akhirnya, Maura pun menyuapinya walau hanya sesuap.

"Udah ah! Mending loe sekarang ke kampus!" Ucap Maira menggerutu lalu kembali merebahkan tubuh dan menutupnya dengan selimut.

Maura pun membawa kembali makanan tersebut dan segera berjalan keluar kamar.

"Ada apa dengan Maira? Kenapa tadi malam dia bisa mabuk? Apa dia habis kumpul sama teman-teman geng motornya itu?" Tanya Ayah khawatir.

"Maura gak tau,yah. Ntar kalau Maira dah baikan, bakal Maura tanyain." Ucap Maura dan melanjutkan langkahnya kedapur.

Setelah selesai menyiapkan sarapan dan memastikan semua makan, Maura pun segera menuju kampus dengan mobilnya. Ditengah-tengah perjalanan, nampak segerombolan geng motor sedang menjahili seorang wanita yang dirasa mobil yang ia bawa sedang mogok berdasarkan kap mobil yang dibukanya.

Tak tahan melihat kejadian itu,Maura pun segera turun dari mobil dan membawa payung untuk persiapan memukul jika ada yang berani mencoba melukai dirinya.

"Pergi kalian! Jangan cuman beraninya sama perempuan ya!" Teriak Maura kearah rombongan tersebut sembari berjalan menuju si wanita.

"Wah! Maira sok mau jadi pahlawan rupanya. Hahaha.." Ucap seorang pria berambut gondrong yang merupakan salah satu dari mereka.

"Maira?" Gumamnya. Maura pun langsung mengancam para geng motor jika tidak pergi,ia akan memukuli semuanya dengan payung yang ia bawa. Jelas,itu mengundang gelak tawa bagi mereka. Ge ng motor itu berjumlah belasan orang, sedangkan dirinya hanya sendiri menghadapi para geng motor ini.

"Loe sehat,Mai? Gak usah sok polos deh,loe! Mending sekarang loe ikut kami jalan-jalan!" Ucap salah satu dari mereka lagi.

Maura tak menghiraukan,ia justru langsung memberi tumpangan pada wanita tersebut dan langsung melangkah menuju mobil Maura.

Karena geng motor tersebut masih tidak ingin meminggirkan kendaraannya, Maira pun memberi peringatan dengan klakson. Dan jika tidak ada satupun yang meminggirkan kendaraannya, ia akan segera menabrak mereka dan tak ingin tahu menahu apa yang akan terjadi setelahnya. Akhirnya, mereka pun pergi berlawanan arah dengan dirinya.

"Makasih,ya! Nama kakak Maira,ya?" Tanyanya saat Maura sudah melajukan mobilnya.

Seketika Maura terdiam,ia bingung harus mengaku menjadi siapa. Saat ini ia sedang menjadi dirinya, namun anak-anak geng motor tersebut menyebutnya dengan nama Maira.

"Bukan,tapi Maura. Maira itu julukan kakak waktu kecil." Ujarnya berbohong. Namun wanita yang duduk disampingnya hanya mengangguk mengiyakan ucapan Maura.

"Namaku Alea, kak. Salam kenal ya!"

"Kelas berapa? Kamu kelihatannya masih kecil, tapi sudah berani bawa mobil." Ucap Maura diakhiri tertawa kecil.

"Kelas 10 SMA, kak." Jawabnya tersenyum. "Nanti dipertigaan belok kiri ya, kak!" Pintanya sembari menunjuk kearah pertigaan.

"Oke." Maura pun menghentikan mobilnya dan menurunkan Alea didepan rumahnya. Lalu, ia pun berputar balik dan kembali melajukan mobilnya kekampus.

Sesampainya dikampus,teman-temannya terkejut melihat penampilan Maura yang seiring berganti-ganti. Kini ia mengenakan celana jeans dengan kemeja bercorak merah kotak-kotak dengan rambut setengah terikat dan membiarkan rambut lainnya terurai.

"Maura! Loe ini labil apa gimana? Jelas-jelas loe lebih cantik pake pakaian mini kemaren!" Ucap Via, sahabat Maura.

"Kamu dah gila,ya?" Tanya Maura cuek dan berjalan menuju kelasnya diikuti ketiga sahabatnya yang lain.

Via, Naya, dan Rexa terus mengikuti Maura dari belakang. Namun mereka bertiga masih tak berhenti bicara perihal penampilan Maura. Maura tak menghiraukan dan terus berjalan menuju kelas.

Sesampainya dikelas, mereka berempat terkejut melihat dosen telah tiba dan sudah memberikan materi pelajaran.

"Ohayou gozaimasu, sensei!"(selamat pagi, dosen!) Ucap mereka ketika berjalan memasuki kelas.

"Keluar! Kalian tahu sudah berapa menit kalian terlambat??" Tanya sang dosen ke arah mereka berempat.

Naya pun segera mengecek jam tangannya dan sadar bahwa mereka sudah terlambat 20 menit.

"Sumimasen, sensei!"(maaf, dosen!) Ucap ke empatnya dan berjalan keluar dengan wajah tertekuk.

Kini mereka berkumpul disebuah lapangan basket yang nampak sepi. Hanya mereka dan dua petugas kebersihan yang terlihat sedang membersihkan tengah lapangan yang tergenang sedikit air hujan.

"Nck!" Terdengar Naya berdecak sebal. "Baru kali ini gue kena hukum dosen gak boleh ikut pelajaran."

"Bagus dong! Setidaknya kita bisa merefresh otak kita yang memanas gara-gara tugas kampus." Ucap Rexa santai. Maura, Via dan Naya hanya melotot kearah Rexa.

"Kenapa?emang salah?" Tanyanya lugu.

Ternyata benar, dari sebuah novel yang ia baca bahwa setiap anggota geng persahabatan pasti salah satu anggotanya beda dari yang lain. Dan kini Maura membenarkan pendapat tersebut. Ia pun tersenyum sendiri saat mengingat novel yang pernah dibacanya itu.

"Maura! Loe dah ikutan jadi gila juga,ya?" Tanya Via yang sedari tadi memerhatikannya.

"Gak kok. Lagi bayangin sesuatu aja tadi." Maura menggaruk kepalanya yang tak gatal dan kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan kearah kantin.

"Ikut!!" Seru mereka dan kembali mengikuti Maura.

Sesampainya di kantin, Maura memesan segelas jus mangga dan diikuti ketiga sahabatnya itu.

"Kalian ini kenapa sih?ngikuuuuttt terus!" Maura mendengus kesal. Ia merasa risih jika terus menerus diikuti oleh sahabatnya.

Karena dirasa pesanannya terlalu lama datang, Maura pun mengambil sendiri pesanannya itu tanpa perlu diantar ke mejanya. Setelah melakukan pembayaran,ia pun melangkah menuju tempatnya. Namun...

"BRRUUUKKKKK!"

"Oh my god!" Segelas jus terjatuh dari genggamannya dan menumpahkan sedikit noda ke pakaiannya.

"Maaf!" Ucap seorang pria yang baru saja menabraknya.

Chiko,orang yang menabrak Maura. Ntah mengapa Chiko selalu ada disetiap seluruh masalahnya dikampus ini. Melihat kemeja Maura yang terkena noda, Chiko pun memberikan sapu tangannya pada Maura.

"Pakai aja! Masih bersih kok." Chiko menyodorkan sapu tangan ke arah Maura dan ia pun menerimanya dengan perasaan sedikit kesal. Setelah itu Chiko pun pergi meninggalkan Maura dan kembali membawa segelas jus mangga yang baru.

"Nih,saya ganti jusnya!" Ucap Chiko dan memberikan jus tersebut kearah Maura yang masih sibuk membersihkan kemejanya yang kotor. Maura pun menerima sambil mendengus kesal.

"Sorry!" Ucap Chiko sebelum pergi meninggalkannya.

Maura kini mengepalkan tangan kirinya dan berjalan menuju sahabatnya dengan membawa segelas jus yang baru saja dipesan oleh Chiko.

"Loe kenapa basah gitu?" Tanya Via.

"Ketumpahan jus. Yaudahlah ntar juga kering." Maura pun kini meminum jus tersebut dan berusaha untuk segera menghabiskannya.

"Ke kelas kuy! Kan sekarang jam ngajar sensei dah habis." Ajak Rexa dan beranjak dari tempat duduknya begitupun yang lain.

Saat mereka berjalan menuju kelas sembari berbincang-bincang, seketika langkah mereka terhenti setelah mendengar seseorang memanggil mereka dari belakang.

"Itu kayaknya suara sensei Gara. Gue takut! Mending kita pura-pura gak denger aja, ya?" Usul Rexa dan kemudian lari meninggalkan mereka bertiga.

"Nck!!! Si*lan!" Naya berdecak kesal.

Mau tak mau, mereka pun harus menghampiri sebelum bertambahnya lagi hukuman yang akan ditimpahkan ke mereka.

Terpopuler

Comments

Sept September

Sept September

siang kak aku datang yaaa... bawa jempol untuk kk 👍

Semangat 45 di bulan Agustus 🤗

💕

2020-08-12

1

Tri ani

Tri ani

aku mampir lagi
feedback ya
semangat

2020-07-29

1

Sugianti Bisri

Sugianti Bisri

semangat ya

2020-07-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!