...sakit hati yang mendalam akan terus menumbuhkan dendam akan menghancurkan semuanya...
Kelas 11 IPA 1 tengah tenggelam dalam kesibukannya masing-masing. Berbeda dengan kelas IPS yang dihuni Alika terdengar lebih riuh, kelas yang dihuni Devan adalah salah satu kelas unggulan. Semua siswa dan siswi di sini sudah bermimpi diterima di PTN atau PTS terbaik di Indonesia. Beberapa dari mereka juga bermimpi kuliah di luar negeri. Makanya, bahkan sejak kelas 11 SMA, mereka sudah mempersiapkan segalanya jauh-jauh hari. Tergambar dengan jelas cita-cita mereka di kepala.
Devan kembali ke bangku tempat duduknya. Memang gayanya nampak cool, tapi Devan tidak bisa menyembunyikan Perasaan kesal yang terlintas di mukanya. Sahabat Devan Pun menyadari sikap Devan yang berubah.
“Kumaha Devan” tanya Rangga sembari menyodorkan segelas air Putih dingin, “Diminum, Devan biar nambah cool dikit. Dingin gitu kepalanya mah. Supaya setan-setan Pengganggu kepala bisa hilang dan tak lagi mengganggu."
“Nggak lucu, ah, lo,” dengan gaya sok marah, Devan ternyata menerima segelas air Putih dari genggaman Isa, dia meneguk segelas air Putih yang Isa berikan, “Susah ngomong sama orang gila mah.”
“Siapa yang gila Gue yang gila Udah dikasih minum malah ngatain orang gila.” Rangga terkekeh, “Siapa yang gila,”
“Itu, Alika.” Devan menggelengkan kepalanya, “Gue nggak habis Pikir, ya, ada orang sejahat dia."
“Mungkin, karena yang lo lakukin ke Alika juga sama jahatnya banget Devan,” tanggap Rangga dengan cepat, “cewek itu kalau udah sayang banget bakalan ngelakuin apa pun tanpa Pikir Panjang. Masing mending Alika cuma bikin cewek lo dikeluarin dari sekolah. Kalau sampe Alika malah ikutan bunuh diri gimana,"
“Salahnya dia, sih, yang terlalu sayang sama gue.” Devan menjelaskan, “Karena gue nggak Pernah minta disayangin sama dia dengan kapasitas yang berlebihan. Sayang mah secukupnya aja, supaya kalau hubungan itu berakhir nggak akan ada yang terluka Parah.”
Herdi, yang duduk di belakang Ari, langsung menimpali, “Meskipun lo udah minta supaya Alika nggak sayang sama lo, tapi orang mana, sih, yang bisa mengendalikan Perasaan sayang dia, Devan Cewek itu selalu ngasih lebih daripada yang lo minta. Lo minta hatinya, dia kasih jantungnya. Lo minta perhatiannya, dia kasih Perasaannya dia. Lo minta cintanya, dia kasih seluruh hidupnya dia. Bukan Alika yang salah, Devan, dalam kasus ini, lo berdua yang salah.”
Devan menghela napas berat, “Kok, lo berdua malah belain Alika, sih," Belain Alika weh. Terus kudu kumaha dong, BOYS Jangan mentang-mentang mantan kalian berdua sama, makanya kalian sama-sama nyalahin gue.”
“Nggak ada hubungannya Pisan Devan Lo mah kalau dikasih tahu yang bener suka melenceng jauh sampe ke daerah Buah Batu," ucap Rangga sembari mengecek air mineral yang tadi diberikan Rangga untuk Devan, yang sudah tandas dihabiskan Devan,“Nggak disisain Pisan buat gue ini mah. Rakus lo, ah,”
“Jauh atuh Buah Batu mah di Bandung Selatan. Udah bukan Ridwan Kamil lagi walikotanya,” sahut Devan dengan wajah merenggut
" Udahlah, Boys, gue keluar kelas lagi aja, deh. Ke taman atau ke mana, kek, supaya kepala gue nggak Pusing gini.” Devan beranjak dari tempat duduknya,
sementara Herdi dan Rangga hanya saling menatap bingung. Herdi kini membuka suara, “Suka-suka dia ajalah. Orang ganteng mah bebas mau ngapain aja."
Cowok itu berjalan ke arah Pintu keluar kelas, tapi wali kelas 11 menghalangi langkah Devan
" Kamu mau apa keluar Sebentar lagi kelas dimulai. Saya ada Pengumuman Penting."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
hia
jangan lama-lama Thor updatenya
2023-01-13
0
Anonymous
lanjut Thor
2023-01-13
0
Anonymous
lanjut Thor
2023-01-13
0