part 5

Setelah seminggu pernikahan nya dengan alana, devan ingin menemui kedua orang tua nyaa meminta izin untuk tinggal berdua, devan terus meyakinkan kedua orang tua nya tersebut bahwa ia akan menjaga alana dengan sangat baik.

" apa kamu bilang, kamu ingin tinggal berdua " ucap sean.

" iyaa pah, supaya kita bisa mandiri nantinya, aku ingin tinggal berdua saja ". Ucap devan meyakinkan kedua orang tuanya.

" baiklah, awas saja jika kamu meyakiti alana aku akan membuat perhitungan pada mu ". Ucap sean

" jaga alana baik baik devan, dia disini sama sekali bukan keinginan nya, jadi jangan salah kan dia ya nak mamah kasihan saat melihat nya apalagi dia masih remeja ". Ucap ayu, seraya memohon kepada anak lalakinya tersebut.

" iyaa mah pah, aku akan menjaga dia dengan sangat baik ". Tanpa mereka sadari devan tersenyum licik.

Kini barang-barang alana dan devan sedang dikemas dan akan diantar kan kerumah baru mereka, yang lumayan jauh dari kediaman orang tua nyaa.

setelah berjam-jam diperjalanan. Kini meraka sudah sampai di rumah baru mereka, rumah ini sangat mewah sekali dan besar, alana dibuat takjub dengan desain dari rumah ini, lebih tepat nya disebut mension dari pada rumah karna ini jauh lebih besar dari tempat tinggal kedua orang tua devan.

" kau, beres kan semua ini jangan sampai ada yang rusak sedikit pun! ". Ucap devan kepada alana.

Alana mengangguk patuh, lalu dia mulai memberaskan barang-barang itu satu persatu dia, dia memasuki kamar yang akan ditempati mereka dan menata setiap baju-baju devan.

Ketika alana ingin memasuki baju nya kedalam almari yang ada dikamar tersebut devan masuk lalu memarahinya.

" apa apaan kamu alana! Jangan taruh baju kotor mu itu disini! kamu tidak cocok berada dikamar ini, kamu lebih cocok dikamar pembantu yang berada didekat gudang ". Ucap devan marah.

Alana yang dimarahi seperti itu hanya bisa pasrah, ini baru permulaan batin alana, entah sampai kapan nasih nyaa seperti ini, apakah dirinya kuat apakah dia akan menyerah.

devan menarik tangan alana kencang.

" lihat ini adalah kamar mu, sangat cocok dengan mu bukan " ucap devan, dengan senyum mengejek.

kamar yang dimaksud devan adalah kamar yang sangat sempit dan juga sangat gelap, kamar tersebut berada dideket gudang, bahkan jika ingin kekamar ini alana harus melewati lorong yang sangat gelap.

devan pergi begitu saja setelah menunjukan dimana kamar alana, tanpa rasa berasalah sedikit pun dirinya tega terhadap istrinya tersebut. Entah apa yang ada dipikiran devan saat melakukan itu.

Kini alana membersih kan tempat yang akan dia gunakan untuk tidur, bahkan kasur pun sangat sempit, sangat cocok disebut gudang dari pada kamar.

Kini alana tau mengapaa sang suami meminta untuk tinggal berdua. Hanya untuk menyiksa dan menyakitinya.

Alana membereskan kamar tersebut sembari menangis, mengapa ia sangat tega terhadapnya.

Setelah semua ia bereskan kini dirinya sangat lapar, ia melihat kearah pulkas yang berada di dapur dan melihat ada beberapa ada sayur dan bahan-bahan untuk ia masak.

Alana memasak ayam bakar dan sambal tomat. itu adalah makanan yang paling simple fersi alana.

Saat alana ingin memanggil devan, dengan tiba-tiba devan membuka pintu kamarnya dan pergi begitu saja meninggalkan alana, alana mengikuti jejak langkah devan.

" mas, aku sudah memasak ayam bakar dan sambal, kamu mau makan kan". Ucap alana dengan bersemangat.

" tidak, saya tidak sudi makan dari masakanmu, bisa saja kamu memasukkan racun kedalam nya ". Ucap devan sengit.

" tidak mas, makanan semua ini aman, mas ga perlu takut, aku jamin ini enak dan aman ". Ucap alana tersenyum

" apa kamu tidak bisa mendengar hah, aku bilang tidak ya tidak alana, Dasar wanita tidak tau diuntung " ujar devan, seraya pergi meninggalkan alana yang terdiam.

Alana melihat kearah jendela devan pergi entah kemana, dirinya kini ditinggal seorang diri tidak ada yang menemani.

Tanpa memikir kan devan kini alana menuju meja makan yang disana sudah ada masakan nya, dirinya sudah sangat lapar.

Kini sudah tengah malam, namun suaminya itu belum juga kunjung datang, entah kemana suaminya tersebut sampai-sampai selarut ini dirinya belum juga pulang.

Alana pergi menuju sofa yang ada diruang tamu sambil menunggu sang suami pulang kerumah, dirinya sangat khawatir entah kemana suaminya ini pergi, ingin menelfon pun dirinya tidak memiliki nomor suaminya itu.

Alana sudah pegel akibat terlalu lama duduk dan akhirnya ia memutuskan untuk tiduran disofa itu.

Semakin larut alana semakin mengantuk dirinya sudah tidak kuat menahan kantuk yang semakin menyerang nya ini. Dan akhirnya alana tertidur disofa malam ini sambil menunggu sang suami pulang.

Setelah kurang lebih 1jam alana tertidur, devan baru saja pulang dengan tampang yang sangat berantakan seperti orang yang sedang banyak masalah.

Devan memasuki ruang tamu dan melihat seorang gadis tengah tertidur disofa. Tanpa memperdulikan alana, devan pergi begitu saja tanpa ada niat membawa alana pergi kekamar.

******************

Keesokan paginyaa.

Pagi-pagi sekali alana terbangun karna wajah nya terkena sinar matahari dari luar.

alana pergi kekamar untuk membersihkan badan nya dan membuat sarapan untuk suaminya tersebut.

Kini alana tengah berada didapur berkutat dengan peralatan-peralatan yang ada di dapur.

Setelah semua siap disajikan diatas meja makan, kini alana ingin memanggil sang suami untuk makan bersama. Alana tengah menaiki tangga satu persatu menuju kamar sang suami.

Alana melihat dari jauh kamar tersebut masih tertutup rapat apakah sang suami masih tidur, padahal kini sudah siang, apa mungkin suaminya itu tidak bekerja dan sedang libur.

Alana kini mengetuk pintu itu berkali-kali

" mas devann, ini alana mas, makanan sudah siap, mas tidak pergi kerja kah? "

ucap alana, sedikit berteriak. Supaya devan mendengar suaranya.

devan yang mendengar suara alana dari balik pintu kamarnya pun segera terbangun dan tersadar kini sudah pukul 9pagi dirinya telat pergi kekantor.

Devan dengan terburu-buru memasuk kedalam kamar mandi, devan sudah sangat telat sekali, apalagi siang ini dia akan ada pertemuan meeting penting dengan kolega bisnis nya itu.

Ketika devan menuruni tangga, disana sudah ada alana yang sedang menunggu dengan senyumana ciri khas nya.

" mas, makanan sudah siap mas, mas mau makan kan, ini special untuk mas devan, aku bikin nya dengan sebaik mungkin loh " ucap alana.

Devan yang mendengar itu merasa sangat kesal saat melihat senyuman alana, dia benci wanita itu, dia tidak akan pernah memakan masakan gadis tersebut. Dia sangat benci dengan semua perempuan terutama kaka perempuan nya dan tentu saja dengan bundanya juga, semua perempuan sama saja hanya mengincar harta nya.

*******************

Terimakasih banyak yang udah baca cerita aku, semoga kalian semua suka yaa.

Terpopuler

Comments

Ifa Hudaifah12

Ifa Hudaifah12

jahat banget si devan

2023-02-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!