Akhirnya Megan terpaksa menuruti permintaan Theo karena karirnya dipertaruhkan. Hari itu, mereka mendatangi pemuka agama untuk mengesahkan hubungan mereka.
"Kau puas sekarang?" Megan merasa kesal pada pemuda yang saat ini sudah sah menjadi suaminya walaupun mereka belum mendaftarkannya secara negara.
Theo tampak termenung sedari tadi karena memikirkan ibunya di kampung. Tujuannya ke ibukota adalah bekerja tapi sekarang dia justru menjadi suami dari perempuan yang telah memperkosanya.
"Dengar, ya. Aku hanya menuruti permintaan konyolmu jadi jangan sampai kau membocorkan pernikahan tidak jelas ini," Megan memberi peringatan keras.
Sebenarnya, baru hari ini Theo mengetahui kalau Megan memang artis terkenal. Tia dengan sabar memberitahunya dengan memperlihatkan film-film yang dibintangi oleh Megan, maklum di kampung dia hanya menonton film azab di Indosiar jadi tidak pernah menonton film di bioskop.
Sekarang dia harus tutup mulut atas pernikahannya sesuai permintaan istrinya.
"Baiklah, istriku. Saya mengerti," sahut Theo.
Pupil mata Megan membesar karena dipanggil istriku oleh Theo, pemuda itu benar-benar bisa membuatnya gila.
"Jangan pernah memanggilku seperti itu," tolak Megan.
"Lalu harus memanggil apa? Kakak bagaimana? Kan istriku lebih tua dariku," Theo justru sibuk memikirkan nama panggilan.
Megan memakai kaca matanya dan berniat pergi meninggalkan suami yang usianya lebih muda sepuluh tahun darinya itu. Dia tidak mau menanggapi Theo lagi, terserahnya saja.
"Tia, ayo pergi!" serunya.
Namun, tangannya ditahan oleh Theo.
"Kakak, mau kemana?" tanyanya.
Sumpah demi apapun, Megan ingin berteriak sejadi-jadinya. Dia merasa nasibnya jadi begitu sial setelah meniduri pemuda itu.
"Tentu saja bekerja jadi lepaskan aku!" Megan menghempaskan tangan Theo.
"Nomor ponsel kakak berapa?" tanya Theo sambil mengambil ponsel dari dalam tasnya. Ponsel jadul merk Nokia 3315.
"Tulis di sini, Kak. Biar saya save!"
Megan tidak sudi memegang ponsel itu. "Sebenarnya kau itu berasal dari kampung mana? Ponselmu itu sudah ketinggalan jaman!"
"Saya memang tidak mau membeli ponsel canggih karena takut terjerumus dalam hal tidak baik tapi nyatanya saya tetap diperkosa oleh kakak," jelas Theo.
"Jadi, setelah ini saya akan menabung untuk bisa membeli ponsel canggih. Toh, saya tidak perjaka lagi!"
Megan menaikkan lima jarinya, meminta Theo supaya jangan berbicara lagi karena setiap kalimat yang keluar dari mulut pemuda itu membuatnya darah tinggi.
Ingin cepat pergi, Megan memberikan kartu namanya pada Theo.
"Hubungi aku jika dalam keadaan mendesak saja, mengerti!" tegas Megan.
Theo menerima kartu nama itu dan segera menyimpan dalam tasnya karena takut hilang.
Sebelum istrinya benar-benar pergi, Theo mengulurkan satu tangannya terlebih dahulu.
"Apalagi ini?" tanya Megan semakin kesal.
"Cium tangan suaminya dulu," pinta Theo.
"Cih!" Megan menepis tangan Theo begitu saja.
Perempuan itu berlalu pergi tapi sialnya kakinya tersandung, beruntung Theo dengan sigap menangkap istrinya.
"Nah kan kena azab karena durhaka pada suami," ucap Theo yang otaknya sudah terkontaminasi film azab Indosiar.
Biasanya Megan tidak akan peduli tapi entah kenapa perempuan itu jadi takut, akhirnya dia memutuskan untuk mencium tangan Theo sebelum pergi.
"Doaku selalu menyertaimu, Istriku," ucap Theo seraya mengelus rambut Megan ketika perempuan itu mencium tangannya.
Sedetik kemudian, Megan langsung sadar. Dia segera berlari meninggalkan suami berondongnya itu.
"Aku harap ini semua hanya mimpi!" gumam Megan sambil menampar pipinya sendiri. "Sial, ini sakit!"
Megan terpaksa menerima kenyataan yang ada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Supriyatun
ceritanya di balik kwkwkwk.kalo aku baca novel kebanyakan ceritanya si cewe di perkosa terus lama. baru ketemu.heheh hajahaj🤭🙏🏻😜 dilanjut thor .semangat semoga sukses tuk author ter sayang❤️
2024-12-06
0
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Menghindar agar tidak terjerumus, eh malah langsung kecemplung ya pak kades /Facepalm/
2025-02-20
0
🍃🥀Fatymah🥀🍃
langsung ya kena azab ya /Facepalm/
2025-02-20
0