HH BAB 5 - Pulsa Dari Suami

"Megan..." panggil sutradara karena melihat perempuan itu melamun.

Pada saat itu, Megan dan pemain film lainnya tengah berkumpul untuk pembagian peran dan berlatih dialog.

Namun, karena memikirkan masalah barunya dengan Theo, Megan jadi kurang konsentrasi.

"Ma... maaf saya kurang enak badan," Megan memberi alasan.

"Apa kau kurang fit? Kita akan mulai syuting minggu depan," ucap sang sutradara.

"Saya baik-baik saja, hanya kelelahan," balas Megan meyakinkan.

Sepertinya dia memang harus membuang jauh pikirannya mengenai Theo, dia harus konsentrasi pada pekerjaannya.

Selesai latihan dialog film terbarunya, rekan-rekan artis mengajak Megan untuk pergi ke club malam seperti biasanya. Tapi, kali ini Megan menolaknya.

"Ada apa? Bukannya kau suka party?" tanya Maya yang juga berprofesi sebagai artis.

"Ruben menunggumu, apa kau tidak tertarik?" timpal Gendis. Artis pendatang baru itu menyebutkan nama laki-laki yang menyukai Megan.

Sebenarnya Maya dan Gendis memang disuruh oleh Ruben untuk membawa Megan ke club malam karena lelaki pebisnis itu mengadakan party.

"Lain kali saja, aku benar-benar tidak ingin pergi," Megan tetap menolak.

Perempuan itu memilih pergi dan mendatangi Tia yang menunggunya di dalam mobil.

"Aku ingin kembali ke apartemen," ucap Megan ketika sudah masuk.

Tia memberikan ponsel Megan yang ada padanya, di ponsel itu Theo mengirim beberapa pesan. "Baca pesan dari suamimu!"

"Suami apaan?" Megan menangkis ponsel itu. Dia tidak penasaran sama sekali dengan pesan yang dikirim oleh Theo.

"Dia hanya berpamitan bekerja, dia mendapat shif malam lagi hari ini dan dia akan berhati-hati supaya tidak dilecehkan lagi," Tia akhirnya memberitahu pesan dari Theo dengan tertawa geli. "Bukankah suamimu itu lucu?"

"Lucu apanya, membuatku gila, iya," tanggap Megan.

"Aku harus bisa memutuskan hubungan dengan pemuda itu, dia sangat mengganggu," keluhnya.

"Jangan terburu-buru, setidaknya kau harus punya senjata supaya dia tetap diam," balas Tia memberi saran.

Yang dikatakan Tia memang benar, dia harus mempunyai senjata jitu supaya Theo benar-benar menghilang dari hidupnya.

...***...

Sementara Theo kembali bekerja di tempat dirinya telah kehilangan keperjakaannya. Dia mati-matian membuang rasa trauma atas pelecehan yang dialaminya karena sekarang perempuan itu telah menjadi istrinya. Dia harus melupakan hal buruk itu.

Selain membintangi film, Megan juga menjadi brand ambassador produk kosmetik.

Pada saat itu, Theo tengah memandangi wajah Megan yang berada di papan iklan hotel.

"Sulis..." panggil rekannya yang membuyarkan lamunan pemuda itu.

"Kamar nomor 99 sudah check out jadi cepat bersihkan!"

"Baik," Theo bergegas pergi ke kamar itu dan membersihkan serta mengganti seprainya. Dia juga meletakkan sabun dan sikat gigi baru di kamar mandi.

Selesai dari kamar itu, Theo pergi ke pantry untuk mengambil minum karena dia haus sekali.

"Gaji pertamamu nanti kau gunakan untuk apa?" tanya rekan Theo yang juga tengah istirahat.

"Tentu saja untuk ibu di kampung sebagian, sebagian lagi ya ditabung," jawab Theo.

Sedetik kemudian Theo mengingat jika dia telah menjadi suami. Bukankah dia harus memberi nafkah untuk istrinya?

"Gajiku kan tiga juta dua ratus, satu juta dua ratus untuk ibu di kampung sisa dua juta jadi untuk istriku satu juta lima ratus, tersisa lima ratus untuk bertahan hidup," Theo bermonolog pada dirinya sendiri.

Tidak akan cukup, Theo harus bekerja di tempat lain supaya menambah penghasilan.

Karena shif malam, pemuda itu pulang pagi harinya. Dia ingin menghubungi Megan, dia harus melapor pada istrinya itu.

Untuk menghemat pulsa, Theo hanya mengirim pesan seperti sebelumnya. Namun, tidak ada balasan apapun dari Megan.

Akhirnya Theo memutuskan untuk singgah ke konter pulsa dan membelikan pulsa Megan sepuluh ribu.

Kakak, apa pulsanya sudah masuk?

Balas pesanku

Kan sudah punya pulsa sekarang

Theo mengira jika Megan tidak mempunyai pulsa.

_

Si paling ternoda

Si paling badgirl

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***