Sudah dua hari telah terlewati, namun Azzura tak kunjung pulang dan itu berhasil membuat Emier cemas, cemburu, dan sakit hati sekaligus.
"Abang," panggil mamiNasya lembut duduk di sebelah Emier yang tengah melamun.
Emier menyembunyikan rasa terkejutnya di hadapan mami Nasya. "Ya, mi."
Mami Nasya mengusap pergelangan tangan Emier dengan lembut. Bayi yang menjadi teman saat almarhum Jimmy meninggalkan nya sudah dewasa, kini.
Mami Nasya mengusap kepala Emier dengan lembut. Inilah yang disukai Emier. Ia sendiri tahu bila wanita yang merawatnya adalah ibu tiri, tetapi tak sedikitpun memperlakukan nya seperti anak tiri.
Emier juga tahu kisah cinta antara papi Gadhing dan mami Nasya sehingga berakhir dengan pernikahan kedua setelah banyak nya rintangan cinta mereka.
Papi Gadhing yang boddoh dan Mami Nasya yang tegas mengambil keputusan.
Itulah yang selalu disematkan Emier untuk kedua orang tuanya.
"Apa kamu baik-baik saja?" tanya mami Nasya menatap anak sambung nya sendu.
"Emier baik-baik saja, mi." Hati Emier yang sakit, gumam nya dalam hati.
Mami Nasya menghela nafas panjang. Sebagai orang tua yang melihat tumbuh kembang anak-anak mereka, tentu saja tahu apa yang dirasakan Emier kepada Azzura.
"Apa kamu mencintai adikmu?" tanya mami Nasya membuat Emier terkejut tetapi dengan cepat pemuda itu tidak menampakkan keterkejutan nya.
"Ma-na mungkin, mi. Kami saudara, mi!" dusta Emier belum siap mengakui perasaan nya kepada orang tuanya.
Papi Gadhing juga menghampiri mereka. Pria paruh baya itu nampak menghela nafas panjang. "Papi pusing dengan masalah kalian. Tapi perlu papi ingatkan, Azzura itu adikmu!"
Inilah mengapa Emier tidak ingin ada yang mengetahui bagaimana perasaan nya yang sebenarnya. Papi Gadhing selalu mengingatkan jika Azzura adalah adiknya, sama dengan Humairah.
"Iya, Pi." Emier tidak ingin menambah masalah karena rasa cinta nya. Lebih baik dirinya diam saja.
Mami Nasya kembali mengelus lengan Emier seakan mengerti apa yang tengah dirasakan anak sambungnya ini.
Keesokan hari Emier bekerja seperti biasa. Tapi agaknya hari ini tidak sesibuk biasanya hingga dapat bersantai bersama sahabatnya, Reza.
"Kamu gak ingin menemui, Zurra?" tanya Reza dan mendapat gelengan dari Emier.
Reza sendiri mengetahui bagaimana perasaan Emier kepada Azzura. Keduanya telah berteman sejak kecil bahkan saat Emier dan Azzura pindah ke Jerman tetap saja mereka saling berhubungan karena orang tua mereka bersahabat.
"Dia belum juga tahu perasaan, mu? kenapa kamu gak akui saja, Em? sampai kapan kamu mencintai dalam diam?" tanya Reza beruntun dan merasa iba kepada sahabatnya ini.
Emier menyesap kopi susu nya lebih dahulu dengan pandangan lurus menerawang apa yang telah terjadi.
"Perhatian ku selama ini justru membuat Zzura merasa terkekang dan Zzura sudah memiliki kekasih," jawab Emier lirih membuat Reza semakin iba.
Reza memotong pisang goreng dan memakan nya. "Sabar. Apa yang dikatakan papi Gadhing benar. Akan sangat sakit jika mencintai saudara sendiri, Em. Aku hanya berharap kalian berdua selalu bahagia," katanya bijak.
Emier menghela nafas panjang kemudian mengangguk.
"Apa kamu merelakannya, Em? atau kamu tetap ingin mendapatkan cinta Zzura?"
Emier mengedikkan bahu karena memang tidak tahu harus bagaimana. Ingin memperjuangkan cinta nya? tentu sulit jika Azzura tidak menerimanya.
Emier tahu jika cinta yang dipaksa tidak akan berakhir bahagia.
"Aku akan bahagia dengan pilihan Zzura." Emier berharap pilihan Azzura yang terbaik.
❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Anik Kwon
Papimu aja akhirnya bisa nikahin Mamimu. semangattt wkwk
2023-01-10
0
Anik Kwon
Maju teruuus pantang munduur emmmm
2023-01-10
0