Pagi harinya karena hari minggu Viana berencana akan lari pagi, untuk meregangkan otot-otot nya yang sudah lama tidak di gerakkan.
Di taman selesai lari Viana istirahat sembari minum mineral yang dia bawa di kursi taman.
"Besok gue harus sekolah, gue penasaran si Killa itu lebih cantik atau tetep gue yang paling cantik" monolognya sendiri.
"hmmm" sebuah deheman yang mengalihkan perhatian Viana yang sedang minum.
"Kenapa" kata Viana memperhatikan cowok itu.
"Cuma sendiri" tanya nya.
"Iya, abang Zeen ngapain di sini" tanya balik.
Ternyata cowok yang menghampirinya adalah Zeen. Dia ikut duduk di samping Viana dan mengambil minuman dari tangan nya lalu di minumnya.
"Jangan panggil abang, aku bukan abang kamu" ucapnnya datar.
"Ih itu kan minuman gue" ucap Viana kesal karena Zeen tiba-tiba mengambil minumannya. Viana paling tidak suka jika ada yang ngambil minuman atau makanan tanpa izin dulu.
"Aku kamu, jangan lo gue. Aku enggak suka dengernya" pinta Zeen dingin.
"Jangan membantah, aku enggak suka" lanjutnya lagi ketika melihat muka Viana yang akan protes.
Viana langsung diam ketika mendengar ucapan Zeen yang tampak dingin, dan menakutkan.
"Kenap gue takut sama dia" pikir Viana.
"Good girl" ucap nya sambil mengelus kepalanya dengan kelembutan.
"Sebenarnya apa sih mau lo.."
"Kamu" potong ucapan Viana karena menyebutkan kata lo.
"Iya, sebenarnya kamu mau apa sih" ucap Viana kesal karena tiba-tiba datang terus ngambil minuman nya, terus ngomong kayak gitu.
Zeen yang melihat gadisnya, eh gadisnya. Ya Zeen sudah menandai Viana sebagai gadisnya. Dia memandang Viana karena menurutnya jika sedang kesal Viana lebih cantik.
Viana yang di pandang seperti itu tiba-tiba pipinya terasa panas dan dadanya bunyi dag dig dug.
"Kok jantung aku bunyi dag dig dug ya" ceplos Viana pelan sambil memegang dadanya dan juga memandang Zeen.
Zeen masih bisa mendengar yang Viana ucapkan. Dia tersenyum tipis namun masih bisa dilihat Viana.
"Tampan" ucap Viana tanpa sadar.
"Sudah puas liatin nya" kata Zeen membuat Viana salah tingkah.
"Siapa yang lihatin" ucap Viana memalingkan muka nya, melihat sekeliling taman.
"Nanti malam dandan yang cantik" ucap nya lalu pergi meninggal kan Viana dengan tampang cengo nya.
"Apa maksudnya, enggak jelas banget sih" pikir Viana.
Viana pun pulang dan sampai di rumah, dia melihat kedua orang tua dan abang nya sedang makan pagi.
"Dari mana sayang?" tanya mommy nya.
"Habis olahraga mom, soalnya badan Nana sakit semua kan enggak di gerakin 1 bulan" jawabnya.
"Sayang bukan nya kamu baru keluar dari rumah sakit, kalau sampai terjadi apa-apa gimana" ucap daddy nya khawatir.
"Tenang aja dad, lagian deket kok di taman depan." jawab Viana.
" Bisanya adek paling enggak suka yang namanya keringatan" Kata abang nya.
"Biarin terserah gue dong mau keringatan mau enggak" ucap Viana cuek dengan Zalfa karena dia masih kesal.
"Sayang, ngomong nya yang sopan sama abang" ucap Daddy nya.
"Sudah lah Nana mau mandi, bay mom bay dad" kata Viana.
Zalfa yang merasa di cuekin pun hanya pasrah.
"Abang apain Nana, sampai dia marah sama abang?" tanya mommy nya.
Zalfa pun menceritakan apa yang terjadi. "Begitu mom, abang kan enggak mau kalau adek sampai sakit" ucap nya.
"Ya sudah nanti biar mommy yang kasih tahu, sekarang semenjak hilang ingatan Nana jadi berubah . Mungkin itu lebih baik, jadi sabar aja ya dengan sikap Nana kita yang sekarang." ucap mommy nya lembut.
"Gimana mom jadi kasih tahu Nana?"tanya Zalfa.
"Jadi ini waktu yang tepat buat kasih tahunya lagi. dia juga sudah pulang ke indonesia kan" ucap mommy nya.
"Kalau adek enggak terima gimana mom," ucap Zalfa.
"Kita lihat saja nanti, semoga aja princess mau menerimanya" ucap daddy nya. "Lagian dia juga enggak ingat kan sama bajingan itu" lanjut nya dingin.
"Sayang" ucap mommy memperingati suami tercinta nya.
"Siapa bajingan itu dad?" tanya Zalfa penasaran karena dia tidak tahu apa-apa tentang Viana.
Daddy nya pun menceritakan bagaimana Viana mengejar cowok brengsek itu.
"Kurang ajar dia, bisa-bisanya dia nolak adek gue dan memilih wanita itu" geram Zalfa mendengar cerita daddy nya.
Ya daddy nya tahu semua yang di lakukan putri kesayangan nya karena Viana selalu di pantau. Tapi untuk masalah jatuh dari tangga, daddy nya gagal mengawasinya hingga membuat Viana harus koma selama 1 bulan akibat benturan keras di kepalanya.
"Terus kenapa dad adek bisa jatuh dari tangga?" tanya nya.
"Katanya terpleset" jawab daddy nya yang tidak tahu jika Viana jatuh akibat di dorong seseorang.
Beberapa saat kemudian Viana pun turun untuk makan. Dia makan sendiri karena kedua orang tua dan kakak nya sudah makan. Tadi mommy atau daddy nya menawarkan untuk menemani makan tapi Viana tidak mau dan untuk abang nya, Viana masih bersikap cuek.
Selesai makan Viana ikut kumpul di ruang keluarga karena mereka semua sedang duduk di sana bersama.
"Sayang ada yang mau mommy bicarain" ucap nya sambil menarik tangan Viana lembut untuk duduk di samping nya.
"Apa mom" jawab Viana penasaran.
"Nanti malam Nana dandan yang cantik ya" ucap mommy nya.
"Buat apa mom?" tanya Viana bingung.
" Kita mau makan malam sama tamu daddy sayang" jawab daddy nya.
Viana pun hanya mengangguk saja.
"Adek enggak mau maafin abang" tanya mommy nya.
"Enggak" ketus nya Viana. "Nana masih kesal sama abang" lanjutnya lagi.
"Sayang enggak boleh gitu sama abang" peringatinya lembut. "Dengar abang itu sayang sama Nana, abang enggak mau Nana sakit. Nana kan kalau sudah malam enggak boleh makan banyak-banyak karena paginya pasti sakit perut" jelas mommy nya.
Mendengar itu Viana sedikit tidak percaya, apakah tubuh ini lemah pikirnya.
"Ya sudah Nana maafin abang, tapi ada syaratnya" ucap Viana.
"Apa pun itu abang akan lakuin" kata Zalfa.
"Beliin Nana mobil keluaran terbaru, Nana mau bawa ke sekolah" ucapnya membuat semua terkejut karena biasanya Viana tidak mau berangkat sendiri, dia pasti maunya di antar supir.
"Biasanya kamu enggak mau bawa mobil sendiri" ucap daddynya.
"Nana pengin bawa sendiri dad, dan besok Nana mau sekolah" jawabnya.
"Ok besok abang pastiin sudah terparkir di depan" ucap nya. Zalfa tidak merasa keberatan, apa pun itu dia akan lakukan untuk adik nya.
"Boleh kan dad?" tanya nya sembari akting muka memelas.
"Iya besok kamu boleh masuk sekolah, tapi ingat daddy enggak mau dengar Nana masuk ruang BK lagi karena membully orang lain" ancam nya.
"Iya dad, Nana sudah berubah kok" ucap Viana.
Mereka pun menghabiskan waktu wekend dengan canda dan tawa bersama.
"Gue seneng bisa ngerasain ini lagi" ucap Viana dalam hatinya merasakan hangat nya sebuah keluarga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Shakayla Habibi
kalo masuk ke dalam novel dengan cerita kek gini si aku mau juga 😅😅
2023-02-03
5
Mrinpur
kayak ny tamu daddy ny via itu ortu ny zeen dech,,,
2023-01-27
1