Di tengah-tengah hutan yang luas, Ferisu sedang berhadapan dengan seekor naga racun berkepala 3. Naga itu merupakan monster yang menguasai hutan besar ini. Setiap kepala memiliki racun yang berbeda-beda, cairan asam yang bisa membuat semuanya mencair, asap racun yang bisa membuat semuanya lumpuh dan semburan racun yang mematikan.
"Fire Magic : Blazing Tornado!" Ferisu menggunakan sihir api berupa tornado api yang mengurung naga itu.
"Fire Magic : Fire Seal!" menggunakan sihir pelindung untuk dirinya sendiri, Ferisu bergerak di pusaran angin api itu layaknya menunggangi sebuah kuda.
"Acceleration, Boost, Saber Aura!" Mengaktifkan 3 skill sekaligus, pergerakan nya menjadi sangat cepat dan menyerang naga itu dengan tebasan pedang.
Di sekujur tubuhnya terlihat sebuah aura berwarna biru menyala, itu merupakan efek dari skill saber aura. Pedang yang digunakan akan menjadi semakin tajam, serta memperkuat serangan dari pengguna.
Tornado api itu mulai menghilang dan Ferisu berhasil menebas satu kepala naga itu setelah beberapa kali menyerang tempat yang sama.
"Huft~ Sekeras apa kulit naga ini?!" Ferisu mulai kehabisan nafas dan tubuhnya juga merasa kelelahan saat menggunakan banyak skill sekaligus.
"Tuan apa kau baik-baik saja?"
"Iya, tapi kurasa aku perlu istirahat sejenak. Entah kenapa kepalaku rasanya mulai pusing..." Pandangan Ferisu mulai kabur dan tubuhnya terasa berat.
"Tuan cepat menghindar!"
Mendengar peringatan dari Kuro, Ferisu segera meloncat mundur. Di depan matanya terlihat sebuah cairan hijau yang membuat tanah berlubang.
"Apa itu? Cairan asam?"
Merasa tak kuat, Ferisu memutuskan untuk pergi terlebih dahulu. "Shadow Walk." Menggunakan pergerakan bayangan, ia pergi menjauh dari lokasi naga berkepala 3 itu.
Di pinggir sungai, Ferisu terduduk bersandar di pohon sembari mengatur nafasnya. "Huft~ huft~ aku baru sadar, semakin aku berjalan mengikuti aliran sungai, monster yang ku hadapi juga semakin kuat"
"Apa yang dikatakan oleh tuan itu benar, semakin masuk ke tengah hutan, monster akan semakin kuat pula. Di tengah hutan ini ada sebuah energi sihir yang besar, itulah kenapa monster yang berada dekat dengan tengah-tengah hutan akan semakin kuat"
"Begitu yah~ pantas saja"
"Saat ini tuan sepertinya kehabisan energi sihir, jadi istirahat lah dulu untuk mengumpulkan nya kembali"
"Bagaimana caranya?" Ferisu menunjukkan raut muka kebingungan, selama ini ia tak pernah melakukan hal itu.
"Eh? Ja- jadi bagaimana tuan bisa bertarung selama ini? Apa mungkin kapasitas sihir tuan begitu besar?" Kuro terlihat terkejut saat mendengar kalau tuannya tak mengerti caranya mengisi kembali energi sihir.
Ferisu memiringkan kepalanya dengan muka kebingungan "Hah?" Ia tak terlalu mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Kuro.
"Status"
...Nama : Furuhashi Ferisu...
...Ras : Vampir...
...Age : 18 Tahun...
...Gender : Laki-laki...
...Job : -...
...Title : ★Reinkarnator ★Monster Hunter ★Killing Machine...
...Skill Spesial : ★Blood Control ★Regenerasi ★Apprasial ★Dimension Storage ★Curse Blood ★Summon Familiar ★Absorb...
...Life Skill : -...
...Skill : ★Boost ★Acceleration ★Night Vision ★Berserk ★Detection ★Intimidasi ★Sense Of Beast ★Martial Art ★Phisical Resistance ★Magic Resistance ★Comuflage ★Leadership ★Sneak ★Hide Presence ★Shadow Movement ★Hawk Eye...
...Magic : ★Dark Magic ★Fire Magic...
"Lihat, ini adalah status milikku. Tak ada yang tertulis energi sihir atau apalah itu" Ujar Ferisu menunjuk pada layar statusnya.
Kuro terdiam sejenak saat melihat status milik tuannya. "V- vampir!? T- tuan adalah seorang vampir!?" Kuro benar-benar terkejut saat mengetahui kalau tuannya adalah sosok iblis tingkat tinggi.
"Iya, apa ada yang salah?" tanya Ferisu heran.
"Ah, tidak. Tuan, apa anda pernah mengalami kelelahan seperti ini?"
"Hmm~ kalau tak salah pernah, tapi setelah aku meminum darah semuanya menghilang" jawab Ferisu dengan polos.
"Begitu yah, pantas saja tuan tak mengerti cara mengumpulkan energi sihir. Karena tuan seorang vampir, anda bisa mengembalikan energi sihir lewat meminum darah. Tapi tuan juga bisa mengembalikannya lewat meditasi" Ujar Kuro.
"Aku mengerti" Ferisu memejamkan matanya dan membuat dirinya tenang. Secara perlahan terasa aliran hangat yang memasuki tubuhnya.
Namun, tubuhnya tak membaik begitu cepat, berbeda dengan penyembuhan saat ia meminum darah. Skill regenerasi miliknya juga mulai melambat dalam menyembuhkan luka akibat kekurangan energi sihir.
"Ah, sudahlah ini tak efisien. Lebih cepat jika aku meminum darah dari monster" Ujar Ferisu bangun berdiri.
"Saat ini akan sulit bagi tuan untuk melawan monster"
"Aku tau, aku paham soal kondisi tubuhku sendiri. Karena itu lah" Ferisu mengangkat tangannya dan sebuah tombak darah muncul.
Wush!
Melempar tombak itu dengan kuat hingga mengenai seekor burung yang sedang hinggap di atas dahan pohon.
"Bagus!" Laki-laki itu langsung mengambil burung yang berhasil ia bunuh. Mengangkatnya dan meminum darah yang keluar dari luka.
Secara perlahan energi sihirnya pulih lebih cepat dari pada menggunakan meditasi. Setelah puas meminum darahnya, Ferisu mengelap bekas darah yang ada di bibirnya dengan tangan.
"Hmm~ sepertinya tenagaku belum pulih sepenuhnya" Gumamnya menyadari kalau energi sihir di tubuhnya belum sepenuhnya pulih.
Ferisu berjalan masuk kehutan mencari seekor monster untuk dikalahkan dan diminum darahnya. Ia terus bertarung dan bertarung hingga kekuatannya kembali pulih dan siap menantang kembali sang naga penguasa hutan.
"Baiklah, waktunya ronde kedua kepala tiga!" teriak Ferisu menantang sang penguasa hutan.
Mengaktifkan berbagai skill yang dapat meningkatkan kekuatan, kecepatan, dan sensor dalam bertarung. Ferisu bergerak dengan begitu cepat dan menebaskan pedangnya pada tubuh naga itu. Namun, serangannya tak terlalu memberikan luka yang berarti.
Sepertinya aku memang harus melakukan serangan seperti sebelumnya, menyerang di titik yang sama.
Ferisu meloncat mundur dan mengaktifak sebuah lingkaran sihir. "Darkness Spear!" teriaknya merapalkan mantra sihir kegelapan berbentuk tombak.
Menembakkan sihir itu terus-menerus di satu titik, naga itu mulai kesakitan dan menggerang dengan sangat keras. Pada saat itu lah, Ferisu menitikberatkan serangan pada pedangnya.
Aura dari skill Saber Aura yang sebelumnya berwarna biru berubah menjadi merah darah, pedang yang awalnya hitam semua kini pinggiran mata pedangnya berubah menjadi merah.
Slash!
Semua kepala naga itu berhasil ditebas dan pertarungan pun selesai.
"Huft~ huft~ menggunakan banyak sekali skill benar-benar menguras energi sihirku. Tapi, sekarang aku bisa beristirahat karena sudah mengalahkannya," gumam Ferisu dengan nafas terengah-engah.
...Selamat! ...
......Anda telah diakui sebagai penguasa hutan Blanca.......
Ahahah, yang benar saja?
Setelah berhasil mengalahkan naga yang menjadi bos di hutan itu, Ferisu diakui sebagai penguasa hutan berikutnya.
Yah, lupakan soal itu. Sekarang saatnya mengambil hadiahku.
Ferisu meminum darah dari naga yang ia kalahkan dan mengambil skillnya.
...Skill : Deadly Poison, Lethal Acid, dan Poison Immune....
...Berhasil Didapatkan!...
Bagus! Aku mendapatkan skill yang sangat bagus, dengan begini seharusnya aku tak perlu menghawatirkan lagi soal racun.
Ferisu pun melanjutkan perjalanannya menuju keluar hutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Dr. Rin
MCnya cita2 pengen ngalahin naga wktu kecil 😅 gtw bkal kesampaian atw engga nanti di akhir cerita 🤣
2023-05-31
0
channel anime
level nya mana thor
2023-03-09
0
☠zephir atrophos☠
racun mematikan dong
2023-01-06
0