Reinkarnasi Menjadi Vampire Membawa Perdamaian Di Dunia Lain
Pada saat sore hari, hujan tiba-tiba turun deras mengguyur sebuah kota yang damai. Seorang mahasiswa sedang menunggu di sebuah halte bus. Saat itu ada seorang anak kecil yang berlarian mengejar bola miliknya yang tertiup oleh angin.
"Hei awas!!" Teriak semua orang memperingati anak itu.
Saat semuanya panik, seorang pemuda berlari menangkap anak kecil tersebut.
Braakk!!!
Karena jalan yang licin mobil itu tak bisa berhenti hingga si supir banting stir dan menabrak lampu jalan.
"Apa kau tak apa-apa nak?" Ujar seorang pemuda sembari memeluk anak itu.
Anak itu tampak begitu syok dengan apa yang terjadi barusan. Seorang wanita datang menghapirinya dengan wajah yang penuh kawatir serta lega.
"Huwaaa~ mama!!!" Anak itu menangis dan memeluk wanita yang datang menghampirinya.
"Aku tak apa-apa kan? Apa ada yang terluka? Jangan melakukan hal seperti itu, ibu benar-benar takut terjadi apa-apa padamu" Ujar sang ibu memeluk anaknya dengan lembut.
Pemuda itu mengambil bola yang bergelinding dan memberikannya kepada anak itu. "Ini bola milikmu kan? Jangan nangis lagi oke?" Ujarnya dengan sebuah senyuman.
Anak itu menerima bola yang diulurkan oleh pemuda yang menolongnya. "Te- Terimakasih kakak..." Ujarnya pelan.
"Yah, sama-sama. Lain kali jangan main bola di pinggir jalan yah" Ucap lembut pemuda itu. "Tolong perhatikan anak anda dengan baik, bu" Ujar pemuda itu.
"Iya, terima kasih banyak" Ucap sang ibu berterima kasih dengan tulus.
Mobil yang menabrak lampu jalan sebelumnya mengalami kerusakan yang cukup parah. Untungnya sang supir aman berkat airbag yang menahan benturan kepalanya.
Setelah menelpon polisi dan ambulan, selang beberapa menit bus tiba di halte tersebut. Pemuda itu naik kedalam bus untuk kembali kerumahnya.
Di dalam bus, terdengar suara air hujan yang cukup membuat suasana tenang. "Hmmm~ Seharusnya novel yang ku baca volume barunya keluar hari ini. Aku akan mampir kesana sebentar untuk mengeceknya" Gumam pemuda itu sembari melihat keluar jendela.
Karena tempat tinggalnya dekat dengan sebuah toko buku atau gramedia. Pemuda itu turun di halte bus yang berada tepat di depan toko.
"Pak, apa novel yang biasa ku beli sudah merilis volume barunya?" Tanya pemuda itu pada pemilik toko.
"Yah, kau bisa cek di tempat biasanya" Ujar pemilik toko.
Tanpa basa-basi pemuda itu langsung berjalan mengambil novel yang ia cari dan membawanya ke meja kasir. "Aku beli ini. Oh iya pak, apa ada buku baru yang masuk?"
"Tidak ada, hanya volume baru dari novel ini yang masuk hari ini" Ujar pemilik toko.
Setelah selesai membeli novel ia pun keluar dari toko dan membuka payung nya. Dalam perjalanan pulang pemuda itu merasa senang sekali karena ia bisa melanjutkan bacaannya.
"Eh, kenapa rasanya seperti ada cahaya yang mendekat kearahku?" Gumamnya saat melihat sebuah cahaya di langit yang mengarah padanya.
Jedarrrr!!!
Sebuah petir menyambar dirinya dengan begitu cepat.
...----------------...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
"Ughh~ Dimana ini?" Gumamnya sembari bangun terduduk. "Ah, benar juga. Kalau tak salah aku sedang dalam perjalanan pulang dan tiba-tiba ada sebuah cahaya yang-" Pemuda itu mencoba mengingat kejadian sebelumnya.
Namun tiba-tiba ada sebuah suara yang memotong gumamannya. "Maaf kan aku!!" Terdengar suara wanita yang meminta maaf pada dirinya.
"Siapa yang berbicara!?" Pemuda itu tampak panik serta waspada melihat ke kiri dan ke kanan. Namun, yanh dilihatnya hanya sebuah ruangan warna putih tanpa ujung.
"Sekali lagi aku minta maaf" Ujar suara wanita.
"Siapa disana?!" Pemuda itu bangun berdiri dengan penuh kebingungan, ia tak melihat seorang pun namun bisa mendengar suara orang yang meminta maaf.
Secara perlahan muncul sesosok wanita berparas cantik di hadapan pemuda itu "Perkenalkan nama saya adalah Elithya. Saya adalah dewi yang mengatur dunia, saya mohon maaf karena kesalahan saya"
"Dewi? Kesalahan? Apa yang kau bicarakan?!" Tanya pemuda itu dengan tampang kebingungan.
"Ya, sebelumnya saya sedang mengatur cuaca dan secara tak sengaja saya menurunkan beberapa petir ke dunia bawah. Salah satu petir itu pun mengenai anda" Jelas Elitya.
"Begitu yah, jadi cahaya putih yang kulihat sebelumnya adalah petir yang turun ke arah ku" Gumam pemuda itu mengingat kejadian sebelumnya.
"Itu benar" Balas Elithya.
"Tunggu sebentar, itu berarti aku sudah mati?!" Ujar pemuda itu dengan panik.
"Ya, saya benar-benar minta maaf atas hal itu. Sebagai gantinya saya akan menghidupkan anda kembali" Ujar Elithya sambil menunduk.
"Jadi aku akan di hidupkan kembali yah" Pemuda itu tampak lega setelah mendengar jika dirinya akan dihidupkan kembali.
"Itu benar, tapi saya tak bisa menghidupkan anda di dunia sebelumnya karena sebuah peraturan. Jadi saya akan menghidupkan anda di dunia lain" Ujar Elithya.
"Dunia lain? Maksudmu dunia yang dipenuhi oleh sihir?" Ujar pemuda itu tampak antusias.
"Itu benar! Dunia yang akan kau datangi adalah dunia yang di penuhi oleh monster dan sihir, tapi keadaan dunia itu sangat kacau akibat permusuhan antar ras yang hidup disana" Jelas Elithya.
"Oh ya aku akan memberi mu 3 permintaan. Kau bisa meminta apapun sebagai kompensasi atas kesalahan ku" Ujar Elithya sembari mengangkat tiga jarinya.
"Kalau begitu aku ingin ras ku di ubah menjadi vampir!" Ujar pemuda itu dengan mata yang menyala-nyala, karena dirinya yang begitu menyukai film dan cerita mengenai vampir.
"Eh? ah itu bisa di lakukan..." Ujar Elithya dengan ragu-ragu.
"Benarkah?! Kalau begitu aku ingin sebuah skill penyimpanan dimensi dan yang terakhir skill absorb" Ujar Ferisu setelah memikirkan nya dengan baik.
"Absorb? Maksudmu kau ingin menyerap kekuatan dari musuh yang kau bunuh?" Tanya Elithya.
"Itu benar!" Ujar Ferisu.
"Baiklah, kalau begitu ras vampir dengan 2 spesial skill dimension storage dan absorb. Aku akan mentransfer mu ke sebuah lapangan padang rumput yang aman dan dekat dengan sebuah desa" Ujar Elithya.
Saat itu sebuah lingkaran sihir bercahaya dibawah kaki pemuda itu.
Hebat!! Apa ini yang namanya sihir?
Namun pada saat Elithya belum selesai merapalkan mantra nya tiba-tiba pemuda itu terpindahkan ke sebuah kerajaan manusia.
"Kita berhasil! Kami sudah menunggu anda yuusha-sama!" Ujar suara gadis.
"Eh, dimana aku? Kalau tak salah dewi bilang akan mentransfer ku ke sebuah lapangan padang rumput, kenapa aku bisa berada di kerumunan orang-orang ini?" Gumam pemuda itu keheranan.
"Yuusha-sama, tolong bantu ras manusia untuk melawan penindasan yang di lakukan oleh ras lain" Ujar seorang gadis cantik mendekatkan wajahnya.
"Pahlawan? Apa yang kau katakan?" Tanya pemuda itu dengan heran.
"Ah, maaf saya terlalu terbawa suasana. Perkenalkan saya adalah putri pertama kerajaan Rigle, nama saya Milena Von Rigle" Ujar gadis itu dengan anggun memperkenalkan diri nya.
"Tolong pinjamkan kekuatan anda pada kami" Ujar Milena dengan raut muka sedih.
"Aku?" Ujar pemuda itu dengan heran.
Aku tak pernah diberitahu oleh dewi kalau datang ketempat seperti ini, bukannya dia bilang akan mentransfer ku di padang rumput yang luas?
Putri Milena menceritakan kepada pemuda itu tentang apa yang terjadi dengan kerajaan Rigle. Saat ini mereka sedang berperang dengan kerajaan Triberus yang merupakan kerajaan dari ras Beastfolk atau demihuman. Karena perbedaan kekuatan antara ras, kerajaan Rigle terpukul mundur.
Hingga pada akhirnya pihak kerajaan menggunakan pusaka suci untuk memanggil seorang pahlawan.
"Sudah banyak kehidupan yang terenggut, bahkan orang yang tak berdosa pun menjadi korbang akibat perang tersebut" Ujar sang putri dengan wajah sedih.
"Tapi, aku bukan seorang pahlawan" Ujar pemuda itu.
"Kalau begitu coba lihat status anda, seharusnya ada tanda pahlawan" Ucap sang putri.
Pemuda itu mengucapkan "Open status" Saat itu juga sebuah panel muncul dihadapannya.
...Nama : Furuhashi Ferisu...
...Ras : Manusia (?)...
...Age : 18 Tahun...
...Gender : Laki-laki...
...Job : -...
...Title : ★Renkarnator...
...Skill Spesial : -...
...Life Skill : -...
...Skill : -...
...Magic : -...
Oh beneran muncul, ini seperti game saja...
Tapi, kenapa status ku seperti ini? Bahkan tak ada satupun skill yang kumiliki.
Apa dewi itu lupa dengan permitaanku?
Saat itu Ferisu memberi tahu kepada sang putri jika ia tak memiliki title pahlawan. Setelah itu keadaan menjadi ricuh.
"Bagaimana mungkin!?"
"Terus apa yang harus kita perbuat?"
"Sudahlah tidak ada harapan, kita akan musnah!"
Saat semuanya menjadi kacau, sang putri bertanya kepada pemuda itu "Apa benar itu tak ada?"
Ferisu mengangguk "Hanya bertuliskan renkarnator" Ujarnya sembari menunjuk panel tersebut.
"Mu- Mustahil... Oh iya! Bagaimana dengan skill? Seharusnya orang dari dunia lain memiliki skill yang kuat!"
"Tidak, aku tak memiliki skill apapun" Ujar Ferisu dengan wajah yang kebingungan. Ia tak tahu apa yang terjadi, kenapa ia tak memiliki skill padahal sudah memintanya pada sang dewi.
Sang putri terduduk lemas saat mendengar hal itu. "Cepat bawakan pusaka yang satu lagi!" Ujarnya kepada prajurit untuk mengambil satu pusaka pemanggilan lagi.
"Hei kau cepat minggir!" Kesatria kerajaan mendorong Ferisu hingga terjatuh keluar dari lingkaran sihir pemanggilan.
Saat itu sebuah cahaya terang bersinar, seorang pria dengan armor emas muncul di tengah-tengah lingkaran sihir. Sang putri langsung berlari menghampirinya "Apa anda memiliki gelar pahlawan!?" Ujarnya dengan penuh harap.
"Eh? Ah, itu tertulis pahlawan dan kesatria suci" Ujar pria itu sembari melihat panel statusnya.
Kala itu semua orang bersorak gembira karena kedatangan seorang pahlawan hingga melupakan Ferisu yang berada disana.
"Etto... Bagaimana dengan nasibku disini?" Gumamnya melihat-lihat sekitar.
Saat itu seorang pelayan mendatanginya dan membawa Ferisu menuju ke sebuah kamar. Karena tak terlalu memikirkannya pemuda itu hanya mengikuti pelayan itu hingga pada akhirnya seorang kesatria menusuk jantungnya dari belakang.
"Akhhh!!! Ugwahh!!!" Darah bercucuran keluar dan pemuda itu memuntahkan darah dari mulutnya.
"A- Apa yang kalian lakukan..." Ujarnya terbata-bata.
"Heh, sampah sepertimu yang membuang-buang kekuatan pusaka negara pantas menerima ini. Buang dia ke hutan Blanca lewat sihir teleportasi!" Ujar kesatria yang menusuknya.
Pedang itu ditarik kembali, Ferisu terjatuh lemas tak berdaya dengan banyaknya darah yang keluar dari tubuhnya. Sebuah lingkaran sihir aktif dan memindahkannya ketengah-tengah hutan yang gelap.
A- Apa-apaan ini...
Sialan... Kenapa aku mengendorkan kewaspadaan ku...
Jika itu masih di bumi, seharusnya aku bisa menghindari nya...
Tubuhnya sudah mencapai batas, mata pemuda itu secara perlahan mulai tertutup. Pada saat itu sebuah cahaya menyinari tubuhnya dan berpindah ke ruangan putih tempatnya bertemu dewi.
"Ughh... Apa aku mati lagi?" Gumam Ferisu memegang kepalanya saat terbangun diruangan putih.
"Aku benar-benar minta maaf!!!" Terdengar suara yang familiar meminta maaf kepada pemuda itu.
"Apa yang kau lakukan!? Kau bilang akan mentransfer ku ke sebuah padang rumput! Kenapa aku malah muncul di tengah-tengah ritual pemanggilan pahlawan!!?" Ferisu tampak kesal karena apa yang terjadi sebelumnya.
Dewi itu sekali lagi menunduk kan kepalanya dan meminta maaf "Aku benar-benar minta maaf, kejadian itu berada di luar kehendakku. Saat aku sedang mengatur statusmu, ada sebuah energi sihir lain yang tercampur dan membawamu kesana" Jelas sang dewi.
"Jadi kau bilang penyebab kejadian barusan karena ritual dari kerajaan bernama Rigle itu?" Ujar Ferisu dengan begitu kesal.
"Iya..." Sang dewi menjawabnya dengan ragu-ragu.
"Aku mengerti, kau tak perlu minta maaf. Jadi bagaimana? Apa aku akan pindah dunia lagi?" Tanya Ferisu.
"Tidak, kau belum mati. Saat kau sedang sekarat aku berhasil memanggil rohmu kesini secara paksa dan menyembuhkan semua luka di tubuhmu. Aku akan menyelesaikan perubahan status milikmu" Ujar sang dewi.
"Begitu yah, baguslah jika begitu" Tampak senyuman seram terlihat di wajah pemuda itu.
Sang dewi menggunakan sihirnya dan mengubah semua status milik Ferisu dan mengembalikannnya ke dunia.
Di tengah-tengah hutan yang gelap karena pepohonan yang tinggi menutupi sinar matahari. Seorang pemuda terbangun dengan raut muka yang tersenyum sembari mengeluarkan aura membunuh yang besar.
"Status" Ucapnya pelan untuk memastikan.
...Nama : Furuhashi Ferisu...
...Ras : Vampire...
...Age : 18 Tahun...
...Job : ~...
...Gender : Laki-laki...
...Title : ★Reinkarnator...
...Skill Spesial : ★Blood Control ★Regenerasi ★Apprasial ★Dimension Storage ★Curse Blood ★Absorb...
...Life Skill : -...
...Skill : -...
...Magic : ★Dark Magic...
Setelah mengecek statusnya, ia tertawa sembari menutup wajahnya dengan tangan kanan.
"Ahahahah... Bagus... Kerajaan Rigle nantikan saja, aku akan membalas perbuatan kalian. Maaf saja tapi aku orang yang cukup pendendam, jadi nantikan saja pembalasan ku!" Ujarnya dengan aura membunuh yang besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
cancel
semoga aja gk terlalu dark !
2024-10-16
0
Nina Mangata
mulai baca
2023-09-10
0
Dr. Rin
punya skill appraisal aja udh enak, ditambah regenerasi. MCnya di manjain thor 😁
2023-05-31
0