Toshio menurunkan Kyoko ke tanah. Kemudian mereka langsung keluar meninggalkan taman. Toshio berjalan di depan sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana nya dan Kyoko mengikuti dari belakang sambil memegang tali katana nya.
“Mau makan apa ?” Tanya Toshio
“Terserah….yang penting kenyang.” Jawab Kyoko.
Mereka pun terus berjalan tanpa bicara sama sekali. Di depan mereka ada sebuah kios ramen dan oden di pinggir jalan. Toshio langsung melangkah menuju kios itu. Kyoko terus mengikuti Toshio dari belakang tanpa berbicara sepatah kata pun. Kemudian mereka pun tiba di kios ramen itu yang kebetulan lagi sepi.
“Ossan, aku pesan ramen 1 mangkuk ya…..kamu mau apa ?” Tanya Toshio.
“Apa saja…..” Jawab Kyoko singkat.
“Ya sudah ossan, pesan 1 mangkuk lagi ya….” Tambah Toshio.
“Baiklah, duduk saja dulu…ini handuk nya….kalau di sini ossan menyediakan handuk.”
“Terima kasih ossan….” Balas Toshio.
Kyoko pun diam saja. Dia mengambil handuk nya dan mulai mengelap wajah nya. Toshio melihat ke arah Kyoko dan memperhatikannya.
“Bocah ini….kok bisa jatuh dari langit ya…..” Pikirnya.
Kemudian dia menoleh lagi melihat ke depan. Suasana pun menjadi canggung karena keduanya diam dan tidak saling bicara. Tak lama kemudian ramen mereka pun di hidangkan oleh ossan. Karena sepi jadi pelayanan nya agak cepat. Toshio langsung mengambil sumpit dan membelah nya. Kemudian dia menengok ke Kyoko yang diam saja.
“Kenapa ? katanya lapar ?” Tanya Toshio.
“Umm pakai sumpit yang mana ?” Tanya Kyoko.
“Haaah…yang mana saja….ini saja…sudah ku bersihkan.” Balas Toshio.
Dia pun memberikan sumpit nya kepada Kyoko. Kemudian Kyoko langsung mengambil sumpit nya.
“Itadakimasu.”
Kyoko langsung melahap ramen nya. Toshio pun langsung mengambil sumpit lagi dan mengatupkan telapak nya.
“Itadakimasu.”
Kemudian dia juga langsung makan ramen nya dengan lahap karena sudah terlalu lapar. Kyoko lalu menoleh ke Toshio yang sedang makan. Kemudian dia mengangkat tangannya.
“Ossan, ramen nya 1 mangkuk lagi ya dan aku minta semangkuk oden juga.”
“Baik…di tunggu ya…” Jawab ossan,
Dengan ceria Kyoko menunggu makanan nya datang karena ramen sebelum nya sudah habis. Kaki nya pun bergoyang di bawah kursi. Dia terus menoleh ke Toshio yang masih makan.
“Ini yankee kok baik ya…..biasanya kan rese.”
Kemudian dia menoleh ke depan lagi karena ramen dan oden pesanan nya sudah datang. Kyoko langsung mengambil mangkuk nya dan makan dengan lahap. Toshio pun sudah selesai.
“Goshousama.”
Kemudian dia berdiri dan mengambil dompet nya dari kantung. Melihat Toshio berdiri, Kyoko langsung menoleh.
“Mau kemana ?” Tanya nya.
“Pulang….” Jawab Toshio singkat.
“Jangan…tunggu aku…” Tambah Kyoko.
“Haaah…kenapa begitu….?” Tanya Toshio yang sudah membuka tenda.
“Um…aku ga bawa uang hehe.” Balas Kyoko.
“Hah….aduh aduh…ya sudah…kali in aku traktir.” Balas Toshio.
Kemudian dia langsung membayar makanan Kyoko. Dia langsung beranjak pergi.
“Eh tunggu dulu….” Kyoko menarik baju Toshio.
“Kenapa lagi ?” Tanya Toshio sambil menoleh.
“Temani aku hehe..” Balas Kyoko.
“Temani ? memang kamu sendirian ?” Tanya Toshio heran.
“Yup, aku sendirian di sini….” Jawab Kyoko sambil menyeruput ramen nya.
“Ya sudah….” Balas Toshio.
Kemudian dia menutup tenda dan duduk kembali sambil meletakkan siku di atas meja dan menopang dagunya. Kyoko pun melanjutkan makannya dengan tenang dan sangat menikmati nya. Tak lama kemudian, Kyoko pun selesai,
“Ghosousama.” Kyoko mengatup kan telapak nya.
Tanpa menunda, mereka berdua langsung keluar dari kedai. Toshio berjalan kembali menuju apartemen nya. Banyak hal yang keluar di pikiran nya, dia masih tidak mengerti kenapa dia bisa hidup lagi dan sebagainya, khususnya ketika dia di tuduh oleh club nya dan di jebloskan ke penjara. Hatinya benar benar sakit karena dia menganggap semua anggota club nya sebagai keluarga. Toshio tidak memiliki orang tua, dia hanya memiliki seorang kakak laki laki yang sudah berkerja. Lama kelamaan, dia sadar kalau ada langkah kaki mengikuti di belakang nya, kemudian dia pun menoleh,
“Loh, kamu kok mengikuti aku ?” Tanya Toshio kepada Kyoko yang dari tadi mengikutinya.
“Kenapa memang nya ? Kita mau kemana ?” Tanya Kyoko.
“Kok kita, aku mau pulang ke apartemen ku.” Jawab Toshio.
“Begitu…ya sudah…ayo jalan lagi.” Balas Kyoko.
“Sebentar….”
Toshio pun berbalik menghadap Kyoko.
“Kamu memang mau kemana ?” Tanya Toshio lagi.
“Ga tau….aku baru datang di Tokyo.” Jawab Kyoko.
“Aduh…..pusing aku.” Toshio memegang kening nya.
“Kenapa yankee kun ?” Tanya Kyoko yang heran melihat Toshio.
“Namaku bukan yankee kun…..Yamishiki Toshio. Lalu sekarang kamu mau kemana ?” Tanya Toshio lagi dengan pertanyaan yang sama.
“Ga tau…..ke tempat mu saja Yankee kun hehe.” Jawab Kyoko.
“Jangan hehe….kamu ga ngerti apa, bahaya tau ke tempat laki laki sendirian.” Balas Toshio yang mulai kesal.
“Ga masalah…ayo jalan lagi….” Balas Kyoko.
Melihat Kyoko seperti itu, hatinya sedikit tidak tega. Dia mulai mengurut kejadian nya dari menangkap Kyoko di udara sampai membayari dia makan.
“Ya sudah….tapi hanya malam ini.” Tegas nya.
“Baik…terima kasih yankee kun.” Balas Kyoko.
“Namaku Yamishiki Toshio bukan yankee kun…tolong di ingat dong.”
Toshio pun berbalik lagi dan langsung berjalan kembali. Kyoko terus mengikutinya dari belakang. Setelah itu, mereka pun sampai di apartemen milik Toshio. Kyoko yang masuk ke dalam melihat Toshio hidup sangat sederhana, di dalam ruangan hanya ada satu televisi kecil, meja dan lemari altar kedua orang tuanya. Di dapur sama sekali tidak ada apa, hanya ada peralatan memasak dan kulkas. Kyoko melihat sekeliling dan ternyata hanya ada toilet di dalam apartemen Toshio. Kemudian dia melihat Toshio membuka jendela dan menyalakan rokok nya. Toshio duduk dekat jendela dengan asbak yang ada di depan nya.
“Ugh….dia merokok….”
Kyoko langsung mendekati Toshio dan mengambil rokok nya.
“Hei…kenapa lagi ?” Tanya Toshio yang kaget rokok nya di ambil.
“Selama ada aku jangan merokok, kalau mau merokok keluar.” Kyoko menjawab sambil bertolak pinggang.
“Ini kan apartemen ku, bebas dong aku mau ngapain….” Balas Toshio.
“Pokok nya kalau mau merokok di luar.” Balas Kyoko lagi dengan ketus.
“Huh….”
Toshio pun berdiri dan memasukkan rokok nya ke saku celananya, kemudian dia langsung keluar. Dia pun merokok di luar apartemen.
“Apa sih ojo sama itu….aku di usir di rumah ku sendiri….tapi ga penting…banyak yang lebih penting.” Pikir nya sambil menghisap rokok nya.
Sementara di dalam, Kyoko pun mulai berberes karena dia tidak betah melihat rumah yang kotor. Dia langsung masuk ke kamar Toshio yang hanya ada satu futon di lantai dan sebuah lemari di pojok. Kemudian dia membuka lemari nya dan mengambil kaus milik Toshio. Kyoko mulai mengganti pakaian nya.
“Wah kausnya besar sekali….yosh..ga perlu pakai celana lagi.”
Setelah selesai dia langsung keluar kamar dan duduk di ruang tengah. Dia pun menyalakan televisi.
“Berita terkini, pembunuhan masal di sebuah rumah yang berlokasi di Kyushu. Tidak ada yang selamat, polisi masih menyelidiki pelaku. Di duga pelaku nya adalah gangster yang berniat merampok…….” Kyoko mematikan televisi nya.
“Bacan…..” Pikirnya sambil tertunduk sedih. Air matanya mulai mengalir.
Toshio yang sudah masuk melihat semuanya. Dia memutuskan untuk diam saja karena dia berpikir dia juga masih punya masalah. Kemudian dia melangkah kembali keluar dari apartemen nya. Tiba tiba beberapa mobil berhenti di depan gedung apartemen nya. Toshio melihat nya dari atas sambil merokok. Karena dia tidak merasakan ada masalah, dia santai saja. Orang orang yang turun dari mobil pun sibuk berkeliling seperti sedang mencari sesuatu. Karena merasa bukan urusannya, dia pun membuang rokok nya dan masuk ke dalam apartemen nya. Begitu di dalam dia melihat Kyoko menodongkan katana nya di wajah nya.
“Hei….”
“Ada apa di bawah……?” Tanya Kyoko.
“Tidak ada apa apa, hanya ada beberapa mobil berhenti dan banyak orang keluar seperti sedang mencari sesuatu.” Toshio mengangkat tangannya karena di todong katana.
Kyoko pun berjalan menuju pintu dan membuka nya sedikit untuk mengintip. Dia memperhatikan orang orang di jalanan itu. Melihat tingkah laku Kyoko, Toshio jadi bertanya tanya, apa yang sebenarnya terjadi, dia pun berjalan ke arah Kyoko dan membuka pintu apartemen, kemudian dia langsung keluar. Toshio melihat seorang ossan sedang di giring dan di masukkan ke mobil. Kemudian orang orang semuanya menaiki mobil mereka dan langsung pergi.
“Bukan ke sini….” Pikirnya.
Dia pun kembali masuk ke dalam. Di dalam dia melihat Kyoko yang sedang duduk di sudut ruang tengah, tepat di sebelah lemari altar orang tuanya. Wajah nya terlihat sedih dan takut. Toshio pun memberanikan diri bertanya.
“Bisa cerita ada apa sebenarnya ?” Tanya Toshio.
“Tidak ada apa apa…..” Jawab Kyoko perlahan.
Toshio pun mengaruk garuk kepalanya karena heran melihat sikap Kyoko. Dia merasa ada yang tidak beres dengan Kyoko. Tapi dia tidak mau mendesak Kyoko, dia hanya menunggu Kyoko buka suara. Toshio pun langsung tiduran di sebelah meja.
“Kamu tidur di kamarku saja, aku di sini….”
Kyoko pun diam saja dan tidak menjawab. Tiba tiba Kyoko juga tiduran di sebelah meja menghadap altar orang tua Toshio.
“Aku tidak mau sendirian…..”
“Yah terserahlah….” Balas Toshio.
Toshio pun membalikkan badannya dan mulai tidur. Begitu juga Kyoko yang membalikkan badannya ke arah jendela. Malam itu keduanya tidak ada yang bisa tidur karena pikiran mereka masing masing.
Keesokan harinya, Toshio bangun agak siang, setelah bangun dia melihat sekeliling dan tidak menemukan Kyoko. Kemudian dia melihat ke atas meja dan melihat sepucuk surat di tinggalkan di meja. Toshio langsung mengambil dan membacanya.
“Yamishiki san, terima kasih atas makan malam nya dan menginap nya…aku pergi. Matsuoka Kyoko.”
Dia pun tiduran lagi setelah membaca surat nya. Kemudian dia berbalik dan berbalik lagi. Akhirnya dia pun bangun.
“Dasar…main pergi saja….tapi ga apa apa lah….hmm kalau aku ke sekolah saja bagaimana ya ?”
Toshio melamun karena sebenarnya dia seharusnya masih di dalam tahanan kalau tidak ada insiden penusukan yang menyebabkan dia koma. Tiba tiba pintu apartemen nya di ketuk.
“Siapa ?”
“Aku…buka kan pintu.”
Kemudian Toshio pun bangkit dan berjalan ke pintu. Dia pun langsung membukakan pintu.
“Aniki….”
“Ya aku datang.” Balas orang di depan pintu.
Kemudian Toshio mempersilahkan nya masuk. Tanpa basa basi orang itu pun masuk dan langsung duduk.
“Hmm ada yang berbeda di sini.” Tanya nya kepada Toshio.
“Ah biasa saja…tidak ada yang berbeda. Ada apa Akito aniki ? tumben datang ke sini ?” Tanya Toshio.
“Aku berencana memasukkan kamu ke sekolah lagi, ini formulirnya, aku sudah isi dan daftarkan pakai nama belakang mama, Yamishiki, sebab kamu sekarang lagi di cari oleh kepolisian juga.” Akito menjelaskan maksud kedatangan nya.
Toshio pun menunduk, dia berpikir dengan keras, tapi perintah dari aniki nya tidak bisa dia langgar sebab dia merasa selama ini menyusahkan aniki nya. Toshio pun melihat anikinya,
“Baiklah aniki, sekolah nya dimana ?”
“Dekat dengan kantor ku, dan aku minta kamu pindah dari sini, lingkungan di sini tidak bagus, kamu tidak usah khawatir soal uang. Semua urusan administrasi sudah ku urus, kamu tinggal masuk besok sebagai murid pindahan.” Jawab Akito.
“Tapi aku harus cari lagi dong apartemen nya ?” Tanya Toshio.
“Tidak perlu aku sudah sediakan, sekalian nanti ada yang tinggal bersama mu, anak dari teman papa di Kyushu, dia sekalian juga sekolah bersama dengan kamu, dia masih kelas 1.” Jawab Akito.
“Hmm baiklah, dimana lokasi apartemen nya. Aku kesana sekarang.”
Kemudian Akito mengeluarkan sebuah peta dan brosur sekolah nya. Dia langsung memberikan nya kepada Toshio. Langsung saja Toshio melihat lokasi apartemen dan sekolah nya.
“Ini tidak salah aniki, sekolah ini kan sekolah privat bukan umum ?” Tanya Toshio.
“Ga masalah kan ? kalau sekolah umum nanti kamu malah terlibat yang tidak tidak.” Jawab Akito.
“Bisnis lancar aniki ?” Tanya Toshio.
Dia bertanya seperti itu karena tidak mau membebankan aniki nya.
“Lancar, sekarang aku mau ke Kyushu menghadiri pemakaman.” Jawab Akito.
“Baiklah aniki, hari ini juga aku ke sana….” Balas Toshio.
“Kamu bawa sepertlunya saja, semua sudah ada di sana. Seragam barumu juga sudah di sana. Aku juga meninggalkan rekening atas nama mu di sana.” Balas Akito.
Toshio hanya mengangguk sambil terus melihat brosur sekolah nya. Kemudian Akito pun pamit dan langsung pergi menuju Kyushu.
Toshio langsung mengemas barang barang nya dan memanggil taksi untuk membawanya.
Setelah memperlihatkan peta apartemen nya dia langsung berangkat. Toshio menoleh melihat gedung apartemen nya dan berkata terima kasih dalam hati.
Perjalanan memakan waktu satu jam dan akhirnya dia sampai di daerah kabukicho, taksi langsung mengantar sampai depan gedung apartemen nya yang baru. Toshio pun melihat gedung apartemen nya, gedung lima lantai dengan banyak kamar di dalam nya.
Karena dia membawa tiga buah dus sedang, dia naik lift barang untuk naik ke lantai tiga. Setelah sampai dia langsung mencari apartemen nya. Akhirnya dia sampai di depan pintu dan langsung menaruh box nya di lantai. Toshio pun mengetuk pintunya.
“Iya sebentar….”
Terdengar suara jawaban seorang wanita di dalam. Toshio pun mulai berpikir. Tak lama kemudian pintu di buka. Seorang wanita pun keluar.
“Kok kamu……” Teriak Toshio dan Kyoko bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments