Pulang Pagi

"Kamu? Lagi ngapain kamu di sini? Kenapa saya bisa ada di sini? Astaga, jam berapa sekarang? Saya ada pekerjaan penting pagi ini,'' panik Kelvin berdiri dan hendak turun dari atas ranjang.

"Nanya-nya satu-satu dong. Yang mana dulu yang ingin kamu tanyakan?'' ketus Indah yang juga sudah duduk tegak sekarang.

"Gak usah, saya gak ada waktu. Saya harus segera pulang sekarang sekarang juga.''

"Hmm ... Kamu tidak penasaran dengan apa yang telah kita lakukan semalam?'' tanya Indah kemudian.

Tentu saja Kelvin seketika menghentikan gerakan tubuhnya yang hendak turun dari atas ranjang. Dia menoleh lalu menatap wajah Indah dengan tatapan tajam. Kemudian, dia pun menundukkan kepalanya menatap tubuhnya sendiri yang saat ini dalam keadaan setengah polos hanya menyisakan celana boxernya saja.

"Apa yang telah terjadi dengan kita tadi malam? Kita tidak melakukan hal apapun 'kan?" tanya Kelvin kemudian.

"Apa kamu benar-benar tidak ingat apapun tentang kejadian tadi malam?''

Kelvin menggelengkan kepalanya dengan perasaan bingung juga penuh tanda tanya. Dirinya pun mencoba untuk mengingat apa saja yang telah dia lakukan bersama wanita bernama Indah itu dan kenapa dirinya bisa berakhir dengan menginap di kamar hotel. Namun, sekeras apapun Kelvin berusaha dia sama sekali tidak dapat mengingat apapun.

"Jawab saya, Indah. Apa kita melakukan hal itu semalam?''

"Hal apa maksud kamu?"

"Ya ... Eu ... Hubungan terlarang. Saya tidak habis menodai kamu 'kan?''

"Hahahaha ... Kamu benar-benar gak ingat atau pura-pura gak ingat sih?''

"Jangan bertele, katakan saja yang sejujurnya.''

"Apa kamu pikir aku ini wanita murahan?"

"Jadi, kita gak melakukan hal itu 'kan?"

"Siapa bilang?"

"Astaga, Indah. Kalau ngomong itu yang jelas dong." Kelvin benar-benar merasa kesal.

"Nggak, kita gak ngelakuin apapun ko semalam. Kita cuma tidur satu ranjang, catat cuma tidur satu ranjang,'' ketus Indah penuh penekanan.

"Syukurlah, saya pikir saya telah benar-benar menodai kamu. Ya sudah kalau begitu, saya harus segera pulang sekarang."

Kelvin pun benar-benar turun dari atas ranjang lalu meraih pakaianya yang berserakan sembarang di atas lantai. Setelah pakaianya lengkap dia kenakan pemuda berusia 29 tahun itu pun hendak keluar dari dalam kamar hotel. Tentu saja hal itu membuat Indah merasa kesal, karena Kelvin tidak mengucapkan terima kasih sama sekali kepada dirinya karena telah menolong laki-laki itu semalam.

"Kamu mau pergi begitu saja?'' tanya Indah menatap wajah Kelvin dengan tatapan kesal.

"Saya buru-buru, Indah."

"Ya setidaknya ngucapin makasih gitu."

"Hahahaha ... Saya tidak meminta kamu untuk membawa saya ke sini. Untuk apa saya berterima kasih segala?''

"Dih, dasar laki-laki tidak tahu terima kasih,'' celetuk Indah kemudian.

Ceklek!

Pintu kamar pun di buka. Kelvin hendak keluar dari dalam kamar tersebut. Namun, tiba-tiba saja dia mengurungkan niatnya lalu kembali menatap wajah Indah kemudian.

"O iya, berapa nomor ponsel kamu? Siapa tahu saya butuh kamu buat menemani saya minum lain kali,'' tanya Kelvin kemudian.

"Gak usah tahu nomor ponsel aku segala. Hampir tiap malam aku datang ke tempat itu.''

"Oke, saya pulang dulu.'' Kelvin pun benar-benar keluar dari dalam kamar hotel dan tidak mengucapkan kata terima kasih sama sekali.

'Siapa kamu sebenarnya, Kelvin? Apakah kamu benar-benar putra dari seorang pejabat tinggi?' (batin Indah.)

***

Ceklek ...

Kelvin membuka pintu rumahnya. Dia pun menatap sekeliling rumah dengan tatapan waspada juga jantung yang berdetak kencang kini. Jika boleh berkata jujur, dirinya benar-benar merasa ketakutan akan berhadapan dengan sang ayah. Karena ini adalah kali pertamanya dia membantah printah Tuan Alamsyah. Ini kali pertamanya juga dia tidak pulang semalaman.

Tuk ... Tuk ... Tuk ...

Suara sepatu yang sedikit di tahan. Namun, masih terdengar memecah keheningan. Kelvin pun celingak-celinguk berharap bahwa sang ayah tidak menyadari kedatangannya. Sampai akhirnya, dia pun seketika menghentikan langkah kakinya saat mendengar suara pintu kamar yang buka lebar.

Ceklek!

"Darimana kamu semalam, Kelvin?" terdengar suara sang ayah seraya berjalan menghampiri dengan perasaan kesal lengkap dengan tatapan tajam.

"Maaf, Dad. Semalam saya--"

Plak!

Tiba-tiba saja, Tuan Alamsyah melayangkan tamparan keras di rahangnya kini. Tentu saja apa yang baru saja dilakukan oleh ayahnya itu benar-benar membuat Kelvin merasa terkejut dan merasa tidak percaya. Ini adalah kali pertamanya sang ayah menampar dirinya.

"Argh ... Kenapa Daddy nampar saya kayak gini?" ringis Kelvin mengusap rahangnya yang saat ini terasa perih.

"Kenapa? Kenapa katamu? Dari mana saja kamu semalam? Kenapa kamu tidak pulang sama sekali?''

"Hanya gara-gara saya gak pulang, Daddy sampai menampar saya seperti ini?"

Plak!

Satu tamparan kembali melayang di rahangnya sebelah kiri. Tuan Alamsyah benar-benar merasa murka karena sang putra bukanya minta maaf dan mengakui kesalahan kini malah balas berteriak kepadanya. Ini adalah pertama kalinya Kelvin sang putra berani melakukan hal itu kepadanya.

"Argh! Sakit, Dad!"

"Apa kamu lupa kamu itu siapa? Kamu adalah putra dari Tuan Alamsyah, Putra dari seorang Mentri, apa pantas kamu pulang pagi, hah?" teriak Tuan Alamsyah benar-benar merasa murka.

"Sampai kapan saya jadi boneka Daddy? Kapan saya bisa menjalani kehidupan saya sendiri tanpa di atur dan bebas melakukan apapun," Kelvin balas berteriak kencang membuat sang ayah merasa tercengang.

Terpopuler

Comments

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

Hey kelvin jangan songong dong seenggaknya kamu bilang makasih sama indah, coba aja kalo indah nggak bawa kamu ke hotel mungkin kamu udh tidur di pinggir jalan kali.

2023-01-29

0

Dika

Dika

terkekang oleh zona tanpa kebebasan

2023-01-29

0

ℛᵉˣ~𝘡𝘌𝘙𝘈sᴜғɪ~B⃟c💟

ℛᵉˣ~𝘡𝘌𝘙𝘈sᴜғɪ~B⃟c💟

Ngak tahu terima kasih org udah tolongin juga kevin2 , hah balik mendapat sama daddy pula kasar bener daddynya tp ya salah kevin juga kan pulang pg hurmm

2023-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!