Mabuk

Glegek ...

Glegek ...

Glegek ...

Suara anggur merah yang melintasi tenggorokan Kelvin terdengar begitu nyaring. Satu gelas penuh minuman beralkohol itu pun seketika habis hanya dengan sekali tegukan saja. Ini adalah kali pertamanya dia meminum minuman tersebut, hal yang sejak lama sekali ingin dia lakukan. Namun, selalu dia tahan selama ini.

"Gimana? Manis bukan?" tanya wanita yang masih belum diketahui namanya itu.

"Waaaah! Saya benar-benar tidak menyangka kalau rasanya akan semanis dan senikmat ini," jawab Kelvin tersenyum sumringah.

"Apa aku bilang, rasanya memang manis dan nikmat. Eu ... Ngomong-ngomong, siapa nama kamu? Sepertinya kamu bukan laki-laki sembarangan. Aura kamu berbeda dari kebanyakan laki-laki yang aku temui di sini?Apa kamu seorang pejabat? Atau, putra pejabat mungkin?''

"Hahahaha ... Kamu pintar juga ternyata," jawab Kelvin tertawa ringan.

'Tidak, dia tidak boleh tahu siapa saya yang sebenarnya. Reputasi Daddy bisa hancur kalau sampai masyarakat tahu bahwa putra seorang pejabat tinggi mabuk-mabukan seperti ini,' (batin Kelvin.)

"Jadi beneran kamu anak seorang pejabat?" tanya sang wanita tersenyum senang.

"Bukan, siapa bilang saya putra seorang pejabat. Saya hanya pegawai sipil biasa. Nama saya Kelvin," jawab Kelvin berbohong.

"Oh begitu? Aku kira kamu putra dari seorang pejabat tinggi. Penampilan kamu benar-benar terlihat seperti bukan orang sembarangan soalnya."

"O iya, siapa nama kamu?" tanya Kelvin kemudian.

"Namaku Indah, aku hanya seorang gadis kesepian yang mencoba menacri kesenangan dengan datang ke sini."

"Hmm ... Kita mirip juga tenyata. Saya juga hidup dengan sangat kesepian selama ini. Saya harus berakting menjadi laki-laki baik, patuh dan juga selalu tersenyum kepada setiap orang yang saya temui," jawab Kelvin dengan kepala yang mulai terasa ringan kini. Epek alkohol yang dia minum mulai menguasai jiwanya kini.

"O ya? Kita ada banyak kemiripan ternyata."

Kelvin hanya tersenyum kecil. Dia pun memanggil bartender lalu memesan satu gelas anggur kemudian. Kenikmatan yang diberikan oleh minuman beralkohol itu benar-benar membuat seorang Kelvin merasa terbuai dan ingin terus meminumnya lagi dan lagi hingga dirinya pun mabuk berat kini.

"Sudah cukup, jangan terlalu banyak minum. Gak bisa pulang kamu nanti," Indah mengingatkan, dia menjauhkan gelas berisi minuman tersebut dari tangan Kelvin.

"Huaaa ... Satu gelas saja, Indah. Saya janji ini gelas yang terkahir." Kelvin meraih kembali gelas tersebut lalu meneguknya dengan hanya sekali tegukan.

"Hmm ... Dasar, aku gak tanggung jawab ya kalau sampai kamu mabuk berat dan gak bisa pulang nantinya."

"Pulang? Astaga, saya harus segera pulang. Saya sudah janji sama Daddy kalau saya tidak akan pulang lebih dari jam 10 malam,'' ucap Kelvin dengan nada suara yang meliuk-liuk layaknya orang yang sedang mabuk.

Dia pun bangkit dan berdiri lalu hendak berjalan. Namun, tubuhnya yang memang dalam keadaan mabuk berat sama sekali tidak bisa dia kendalikan. Alhasil, tubuh Kelvin ambruk di atas lantai kini.

Bruk!

Kelvin benar-benar tersungkur di atas lantai. Tubuhnya tertelungkup dengan wajah yang menyentuh lantai kini. Sontak, Indah pun segera menghampiri dan membantunya untuk kembali berdiri tegak.

"Astaga ... Saya kata juga apa? Jangan minum terlalu banyak. Jadi gini 'kan?" gumam Indah meraih tubuh Kelvin dan membantunya untuk berdiri.

"Daddy ... Maafkan putramu ini karena harus pulang terlambat, tapi saya janji akan tetap datang ke kantor tepat waktu besok.'' Racau Kelvin melingkarkan tangannya di leher Indah.

"Kamu ngomong apaan si? Rumah kamu dimana, Kelvin? Aku akan mengantarkan kamu pulang."

"Hahahaha ... Kamu gak usah mengantarkan saya pulang segala, saya bisa pulang sendiri ko."

"Dasar ngaco, kamu mabuk berat mana bisa pulang sendiri," Indah tersenyum cengengesan.

Dengan segenap kekuatan yang dia miliki. Indah mencoba memapah tubuh Kelvin di tengah suasana ruangan yang remang-remang juga musik DJ yang terdengar menggelegar memekikkan telinga. Dia bahkan membantu Kelvin yang berkali-kali ambruk karena tubuhnya sama sekali tidak bisa mengimbangi bobot tubuh kekar pemuda berusia 29 tahun itu.

Sampai akhirnya, mereka berdua pun berhasil keluar dari dalam Klub malam dengan selamat. Namun, baru saja keduanya menginjakkan kaki tepat di depan gedung tersebut tiba-tiba saja tubuh Kelvin ambruk tidak sadarkan diri. Tentu saja, hal itu membuat Indah merasa terkejut dan juga panik.

Bruk!

Tubuh Kelvin ambruk dan tersungkur. Dia sama sekali bergeming persis seperti orang yang sedang pingsan. Suara dengkuran bahkan terdengar begitu nyaring. Kelvin tertidur lelap di pinggir jalan kini.

"Ya ampun! Pake tidur di sini segala lagi. Hey ... Bangun Kelvin. Alamat kamu dimana? Kemana aku harus mengantarkan kamu pulang,'' tanya Indah mengguncangkan tubuh Kelvin secara berkali-kali. Namun, pemuda itu tetap bergeming di tempatnya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumamnya lagi mengusap wajahnya kasar.

"Mau sampai kapan saya harus berpura-pura baik seperti ini, Dad? Mau sampai kapan saya jadi bonekanya Daddy? Saya ingin sekali saja menjadi diri saya sendiri." Kelvin tiba-tiba saja mengigau, suaranya terdengar lirih dan pilu di dengar seperti memendam begitu banyak kesedihan.

"Siapa kamu sebenarnya, Kelvin? Kenapa kamu bicara seolah-olah kamu adalah boneka dari ayah kamu sendiri. Sepertinya aku tidak ada pilihan lain lagi. Terpaksa aku harus membawa kamu ke hotel." Ucapan terakhir Indah sebelum dia benar-benar memapah tubuh Kelvin dan membawanya ke hotel.

***

Keesokan harinya.

"Huaaa ...!"

Kelvin merentangkan kedua tangannya lebar-lebar, seluruh tubuhnya terasa begitu berat begitupun dengan kepalanya. Dia pun mengedipkan kedua matanya pelan dan menarik kelopaknya secara paksa, meskipun rasa kantuk itu masih terasa begitu menyiksa.

"Saya dimana?" gumam Kelvin menatap sekeliling dengan perasaan bingung karena dia bangun di tempat yang asing.

"Kamu sudah bangun?" Tiba-tiba terdengar suara indah yang saat berada di ranjang yang sama dengan dirinya, dan tentu saja hal itu membuat Kelvin merasa terkejut bukan kepalang.

"Kamu? Kenapa kamu bisa ada di sini?'' tanya Kelvin membulatkan bola matanya.

*****

Terpopuler

Comments

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

@MeG4 ⍣⃝క🎸N⃟ʲᵃᵃ𝓐𝔂⃝❥

kalau orang Sunda bilang kelvin itu udah kaya kuda keluar dari kandang nya🤣🤣setelah diberikan ijin maen keluar oleh daddy nya eh dia malah mabok sma wanita 😁😁

2023-01-29

0

Dika

Dika

orang mabuk ya gitu susah di bilang in

2023-01-29

0

ℛᵉˣ~𝘡𝘌𝘙𝘈sᴜғɪ~B⃟c💟

ℛᵉˣ~𝘡𝘌𝘙𝘈sᴜғɪ~B⃟c💟

Bukan gitu cara nya kevin , nie nambah masalah namanya , mau gmana lagi ya kalau udah tekanan hurmm ntar ketagihan pasti

2023-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!