Dengan spontan, Alea menggelengkan kepala dengan cepat sembari menatap takut ke arah mereka. Walaupun mereka melihat Alea menggelengkan kepalanya, tetapi mereka sama sekali tidak percaya dengan respon yang diberikan Alea itu.
“Kalian mungkin salah orang!” bentak Alea, membuat mereka kembali menyunggingkan senyumannya.
Salah seorang dari mereka menoleh ke sebelahnya, “Bawa dia!” ujarnya memberi perintah, membuat mereka mengangguk kecil.
Mendengarnya mengatakan itu, Alea merasa sangat ketakutan dan segera melarikan diri. Sayang sekali, langkah Alea harus terhenti karena mereka yang lantas menahan tubuh Alea sampai ia tak bisa melarikan diri dari mereka.
“Lepasin! Tolong!!” teriak Alea, yang tak dihiraukan oleh mereka.
“Bawa dia!” bentak salah seorang dari mereka.
Mereka membawa Alea, meski dalam derasnya hujan. Mereka sama sekali tidak menghiraukan hujan, dan segera membawanya menggunakan mobil yang terparkir rapi beberapa meter di hadapan mereka.
BRAK!
Alea terhempas ke dalam mobil dengan keras, karena mereka yang dengan kasar mendorong tubuh Alea untuk masuk ke dalamnya. Alea hanya bisa mengerang, dan menangis karena merasa sakit akibat benturan yang terjadi karenanya.
“Tolong! Jangan bawa saya!!” teriak Alea, tetapi mereka tak memedulikannya dan malah berada pada posisi masing-masing untuk membawa Alea pergi dari sana.
“Cepat! Sebelum ada orang yang melihat!” teriak salah seorang dari mereka, yang langsung bergegas meninggalkan halte itu.
Belum sempat meninggalkan halte, ternyata aksi para penjahat itu terlihat oleh seorang lelaki yang sangat mengenal Alea. Ia datang dengan menggunakan mobil, dan memandang sinis ke arah mereka.
“Lho, Alea mau di bawa ke mana?!” pekiknya yang memang tidak bisa terdengar oleh mereka.
Melihat Alea dibawa mereka pergi, lelaki itu pun merasa tidak bisa menerimanya.
“Aku harus kejar!!” pekiknya, yang dengan cepat menginjak pedal gasnya.
Mereka membawa Alea ke suatu tempat. Karena suasana jalanan yang basah, lelaki itu tidak bisa mengejar dan menyalip mobil yang membawa Alea. Ia hanya bisa mengikutinya dengan perlahan dari arah belakangnya.
Beberapa saat berlalu, mereka pun menghentikan mobilnya tepat di pinggir jembatan. Orang-orang yang bersama dengan mereka yang menggunakan motor, sampai bersama dengan mereka.
“Ayo kita lancarkan aksi kita!!” ujarnya, membuat para bawahannya mengangguk patuh mendengarnya.
Alea mendelik kaget mendengarnya, “Apa yang mau kalian lakukan?!” teriak Alea yang masih berusaha untuk melepaskan tangannya dari ikatan tali yang mengikatnya.
“Ah, diam kau!” bentaknya, membuat Alea semakin takut dengan apa yang mereka lakukan selanjutnya kepadanya.
Salah seorang dari mereka memandang Alea dengan tatapan yang aneh. Ia menaikkan sebelah alisnya, dan menyunggingkan senyumannya sembari menggosokkan tangannya ke dagu. Ia memikirkan sesuatu, yang membuat Alea sampai mendelik ketakutan mendengarnya.
“Apa tidak sayang, wanita secantik ini jika harus langsung dimusnahkan?” tanya orang itu, sontak membuat Alea mendelik kaget mendengarnya.
‘Jadi, aku mau dibunuh?!’ batin Alea yang merasa sudah sangat takut karenanya.
“Lantas, mau kau apakan wanita tak berguna ini, yang sudah merebut suami orang lain?!” tanya temannya yang kebingungan dengan apa yang lelaki itu pikirkan.
“Mudah saja. Dia ‘kan, sudah memberikan semua yang dia punya kepada seorang lelaki, termasuk kehormatannya barang kali. Kenapa kita tidak mencicipinya sedikit? Seharusnya tidak masalah untuk seukuran ****** seperti dirinya!” ujar lelaki hidung belang ini, sontak membuat Alea mendelik tak keruan mendengarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Shellia Vya
Gak dilanjut ya yg disebelah?
2023-01-02
0