03.DIHAKIMI

Aku mohon lepaskan....... tanganku terasa sakit......" pinta Luna yang tidak dihiraukan oleh Dion lagi.

" sangat sakit ya......" ucapin Dion dengan sinisnya.

" Aku kira kamu tidak bisa merasakan sakit ternyata kamu bisa "ucapnya setelah itu melepaskan genggaman nya dari tangan Luna.

Luna tidak menanggapi perkataan Dion yang sinis. tangannya mengelus pergelangan tangannya yang dicengkeram oleh Dion tadi. Memar dan merah terlihat di pergelangan di lengan tangan Luna yang putih mulus itu.

" aku peringatan kepada dirimu, Jangan membuatku diriku emosi. jika tidak mau yang lebih menyakitkan dari ini. kamu tidak tahu, bisa lebih nekat daripada ini. Jika kamu ingin melihatnya, nanti akan ku tunjukkan. senyum dion yang memperingatkan luna yg semakin takut.

"Kenapa kamu tega melakukan ini kepada diriku? bagaimanapun sekarang Aku adalah istri kamu. Apa kamu tidak bisa berbuat baik sedikit terhadapku. Aku tidak mau minta dari dirimu banyak. Apa itu sangat sulit untukmu? di sini aku korbannya Bukan Dirimu. balas Luna yang sedikit muak terhadap wajah Dion.

"apa aku tidak salah dengar kalau dirimulah korbannya" tanya Kevin yang mengulangi kata-kata Luna.

" dari sisi mana kamu menjadi korban. bukan nya ini keinginan kamu sendiri. seperti wanita luar sana yang mengincar laki-laki kaya untuk jadikan suami. ataukah ini rencana dirimu dengan hilangnya Intan? "tuduh dion yang mencurigai lunas sebagai otak dari hilangnya Intan kekasihnya.

" Aku bukan orang jahat. yang tega dengan kakaknya sendiri. meski Kak Intan Bukan saudaraku sendiri, Ya sudah aku anggap sebagai kakak kandungku. sebelum kamu bicara coba kamu berpikir sendiri. mana ada adik yang tega dengan kakaknya. bantah Luna yang tidak terima dengan tuduhan Dion.

Luna tidak terima dituduh sebagai otak dari bilangnya kak Intan.hanya karena sebuah pendapat tuduhan yang tidak benar adanya. Dian kepikiran Jika dia seperti wanita yang di luaran sana yang hanya mengincar lelaki kaya.

terlihat jelas di wajah Luna yang emosi. setiap perkataan dan tuduhan Dion terhadap dirinya. Luna tidak menduga kalau kekasih kakaknya yang kini telah resmi menjadi suaminya itu laki laki yang arogan,dingin,kasar dan berhati batu. Diana terlalu lelaki yang tidak punya hati dan mau menang sendiri.

" Siapa bilang tidak ada adik yang tega dengan kakaknya. apalagi kalian Bukan Saudara. jangan pikir kamu bisa membohongiku dengan mudah. Karena aku bukan orang bodoh yang gampang dibohongi. seperti orang-orang di luar sana yang gampang kau tipu. Entah sudah berapa banyak korban yang sudah kau tipu dengan wajah lugumu itu.ucapan Dion yakin kalau

perkataannya itu benar.

" Terserah kamu mau percaya atau tidak, karena kepercayaanmu Tidaklah terlalu penting bagiku. kamu harus tahu dan kamu harus selalu ingat. aku bukanlah orang jahat dan tidak tahu terima kasih kepada orang yang sudah membesarkanku dan merawatku. ucap Luna Yang Semakin malas dan ingin pergi meninggalkan Dion.

dari jarak jauh ketua orang tua Dion melihat percakapan antara Dion dan Luna tidak ada berhentinya. mereka berpikir jika keduanya sedang mengobrol untuk lebih dekat satu sama lain. karena pernikahan mereka sangatlah dadakan.

" kalian sedang mengobrol apaan? Papa dan Mama perhatikan kalianberbicara sangat menarik.iya kan ma? tanya apa Pak Dion kepada istrinya.

"bener pa. mama merasa kayak Dunia Milik mereka berdua saja yang lain pada ngontrak " ucap Mama Dion menyindir pengantin baru.

" apaan sih kalian, Kata siapa obralan kita asik " protes dion.

" Ada apa dengan kamu, apa Papa dan Mama mengganggu? " bingung papa Dion melihat ekspresi Dion yang tidak enak.

" asal Mama dan Papa tahu ya, semua yang terjadi pada hari ini adalah rencana perempuan ini. perempuan ini sudah metargetkan Dion sebagai sasaran aku dijadikan dia suami. sekarang rencananya telah berhasil.perempuan licik ini telah berhasil menyingkirkan Kakaknya sendiri demi mencapai tujuannya " jelas Dion kepada kedua orang tuanya.

Papa Mama Dion sangat kaget mendengar perkataan Dion. mereka tidak menyangka menantunya sangatlah jahat. Jika benar ucapan Dion barusan.

"apa semuanya itu benar nak?" tanya Mama Dion yang mulai tersulut emosi.

" semua itu tidak benar tante. Luna bisa jelaskan semuanya" balas Luna.

" sekarang Coba kamu jelaskan apa benar yang dikatakan oleh Dion"

" semua itu tidak benar tante. Luna berani bersumpah bahwa itu tidak benar Om. Tante ini semua murni bukan campur tangannya Luna.tidak tahu menahu dengan hal ini" jawab Luna, meyakinkan kedua orang tua Dion.kalau yang dikatakan Dion itu salah besar.

" apa yang bisa kamu buktikan kalau kamu tidak terlibat dalam hilangnya intan ' tanyanya lagi Mama Dion tidak puas dengan jawaban Luna.

Mama Dion pun mulai curiga pada Luna ada sebenarnya juga omongan Dion jika Luna adalah otak ini semua.

melihat wajah Luna yang sedikit cemas, dia yakin kalau Luna ada sangkut pautnya dengan menghilangnya Intan.

" kenapa kamu diam? jawab,apa kmau bisa membuktikan nya"bertanya ulang Mama dion Kali ini menaikkan nada bicaranya.

Luna masih terus terdiam pertanyaan Mama Dion yang tetap sama.menjawab apapun itu semuanya percuma. jika ujung-ujungnya dimintai bukti.

" jawab jawab lah nak, kamu jangan diam saja " tanya papa Bian membuka suara melihat Luna Diam tidak menjawab apa-apa.

" jawab, Apa kamu tidak punya mulut untuk bicara" bentak Dion yang sudah muak dengan sikap Luna yang sejak tadi diam.

setelah perbincangan panas, Papa Dion menghentikan dan melanjutkan setelah upacara ini selesai. Iya tidak enak jika di dengar oleh kamu undangan.

Saya tidak akan baik jika terdengar oleh semua orang. bukan hanya nama baik keluarga saja yang rusak, perusahaan keluarga pun terkena imbas dari masalah ini.

di keluarga Adi Jaya, semua mata melihat Luna meminta penjelasannya. setelah selesai dan berpamitan, orang tua Dion meminta izin untuk segera membawa Luna pergi ke kediaman Adijaya.

Kini Luna sudah berada di kediaman Adi Jaya. rumah yang di desain cukup megah dan Seperti kerajaan. bukan merasa senang berada di rumah besar 2x lipat dari yang dia tempatidulu.luna sesak nafas ingin rasanya kembali ke tempat lama masih kecil. tapi nyaman untuk ditempatinya.

" Luna sekarang kamu bisa melanjutkan ceritanya. kita semua ingin mendengar penjelasan dari dirimu" perintah Mama Dion membuka suara Setelah semuanya berada di ruang tamu.

" bukan Luna yang merencanakan ini semua mah pa. Luna tidak punya bukti untuk ditujukan kepada mama dan papa. bukan begitu karena tidak bersalah.tidak ada niatan Luna untuk menjadi istri dari anak mama. Bermimpi saja tidak pernah. Bagaimana caranya Intan itu tuh sebagai otak dan hilangnya Kak Intan " jawab luna sambil memandang mertuanya

Terpopuler

Comments

fafa riri

fafa riri

iya kak maaf
ini novel pertama q

2024-05-31

0

Virna Wibowo

Virna Wibowo

Baru bab bab awal author sdh banyak typos. moga² bab selanjutnya ga lagi ya

2024-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 01.pengantin penganti
2 Ijab Kabul
3 03.DIHAKIMI
4 siksaan
5 05.kesakitan.
6 Tamparan
7 disakitin bukan berarti menyerah
8 mencari intan
9 memasak untuk Dion
10 gengsi
11 mau masakannya lagi
12 perasaan intan kepada satria
13 keberanian Luna
14 mengobati tangan sang suami
15 penolakan Luna
16 diterima bekerja
17 teman baru Luna
18 cerita Dion kepada sahabatnya
19 kagum dengan kecantikan Luna
20 perdebatan
21 nafsu Dion
22 tangis Luna Yang Pilu
23 rasa bersalah Dion
24 kerjaan luna
25 kekesalan rendy
26 luna di hina
27 perdebatan antara Dion dan Rendi
28 terpuruknya Luna
29 kecemasan Luna
30 perasaan amar
31 penyesalan dion
32 penyiksaan dion kepada luna
33 tawa lepas Luna dan Alfi
34 kekecewaan Amar
35 pembatalan kerjasama
36 teguran Amar
37 kekesalan Alfi kepada Amar
38 kedatangan orang tua Dion
39 saling memuji
40 luna pindah kekamar dion
41 hinaan Dion yang menyakiti hati Luna
42 satu ranjang
43 perhatian Amar kepada Luna
44 perdebatan antara Luna dan Mami Sheila
45 informasi keberadaan Intan
46 penasaran dengan tempat bekerja Luna
47 salah faham
48 kepintaran luna
49 akan bertemu dengan Intan
50 mengejar intan
51 Amar meminta bantuan Luna
52 Ketangkap basah oleh Dion
53 penyesalan Dion mencintai intan
54 jebakan Dion pada intan
55 menemukan orang tua kandungnya
56 ajakan tes DNA untuk luna
57 kekhawatiran mami Sheila
58 keluarga Edison berkumpul lagi dengan putri kecilnya
59 Luna akan menceraikan Dion
60 mantap menggugat cerai Dion
61 perpamitan kepada mertuanya
62 kembalinya Dion dari Paris
63 surat gugatan cerai
64 perpisahan Luna dengan keluarga Adi jaya
65 Luna pulang ke kediaman Edison
66 kenangan tentang Luna
67 mengetahui masa lalu luna
68 Luna menceritakan semua masalahnya kepada Amar
69 penyesalan Dion yang terlambat
70 keputusan ayah Alfa
71 kedatangan intan di Indonesia
72 intan diusir dari kantor Adi jaya
73 menolak gugatan cerai Luna
74 kebenaran pernikahan mereka
75 Intan mengetahui Siapa istri Dion
76 keadaan Dion
77 terpuruknya Dion
78 bangkitnya Dion dari keterpurukan
79 ancaman Intan kepada Dion
80 pertemuan Luna dengan Intan
81 keakraban arya dengan Luna
82 penyelidikan Rendy
83 informasi tentang Luna
84 Dion menemui Luna
85 kebahagiaan Luna
86 Arya dan Amar mencari keberadaan Luna
87 kebenaran video Dion
88 kesempatan kedua untuk Dion
89 kecemasan Dion
Episodes

Updated 89 Episodes

1
01.pengantin penganti
2
Ijab Kabul
3
03.DIHAKIMI
4
siksaan
5
05.kesakitan.
6
Tamparan
7
disakitin bukan berarti menyerah
8
mencari intan
9
memasak untuk Dion
10
gengsi
11
mau masakannya lagi
12
perasaan intan kepada satria
13
keberanian Luna
14
mengobati tangan sang suami
15
penolakan Luna
16
diterima bekerja
17
teman baru Luna
18
cerita Dion kepada sahabatnya
19
kagum dengan kecantikan Luna
20
perdebatan
21
nafsu Dion
22
tangis Luna Yang Pilu
23
rasa bersalah Dion
24
kerjaan luna
25
kekesalan rendy
26
luna di hina
27
perdebatan antara Dion dan Rendi
28
terpuruknya Luna
29
kecemasan Luna
30
perasaan amar
31
penyesalan dion
32
penyiksaan dion kepada luna
33
tawa lepas Luna dan Alfi
34
kekecewaan Amar
35
pembatalan kerjasama
36
teguran Amar
37
kekesalan Alfi kepada Amar
38
kedatangan orang tua Dion
39
saling memuji
40
luna pindah kekamar dion
41
hinaan Dion yang menyakiti hati Luna
42
satu ranjang
43
perhatian Amar kepada Luna
44
perdebatan antara Luna dan Mami Sheila
45
informasi keberadaan Intan
46
penasaran dengan tempat bekerja Luna
47
salah faham
48
kepintaran luna
49
akan bertemu dengan Intan
50
mengejar intan
51
Amar meminta bantuan Luna
52
Ketangkap basah oleh Dion
53
penyesalan Dion mencintai intan
54
jebakan Dion pada intan
55
menemukan orang tua kandungnya
56
ajakan tes DNA untuk luna
57
kekhawatiran mami Sheila
58
keluarga Edison berkumpul lagi dengan putri kecilnya
59
Luna akan menceraikan Dion
60
mantap menggugat cerai Dion
61
perpamitan kepada mertuanya
62
kembalinya Dion dari Paris
63
surat gugatan cerai
64
perpisahan Luna dengan keluarga Adi jaya
65
Luna pulang ke kediaman Edison
66
kenangan tentang Luna
67
mengetahui masa lalu luna
68
Luna menceritakan semua masalahnya kepada Amar
69
penyesalan Dion yang terlambat
70
keputusan ayah Alfa
71
kedatangan intan di Indonesia
72
intan diusir dari kantor Adi jaya
73
menolak gugatan cerai Luna
74
kebenaran pernikahan mereka
75
Intan mengetahui Siapa istri Dion
76
keadaan Dion
77
terpuruknya Dion
78
bangkitnya Dion dari keterpurukan
79
ancaman Intan kepada Dion
80
pertemuan Luna dengan Intan
81
keakraban arya dengan Luna
82
penyelidikan Rendy
83
informasi tentang Luna
84
Dion menemui Luna
85
kebahagiaan Luna
86
Arya dan Amar mencari keberadaan Luna
87
kebenaran video Dion
88
kesempatan kedua untuk Dion
89
kecemasan Dion

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!