MPB 4

Prangg.... Pranggg... Prangg...

Seisi ruangan keluarga rumah utama kediaman Lart kini hancur lebur. Pecahan beling ada di mana-mana. Yotan Lart mengamuk besar saat mendengar apa yang disampaikan Alexa saat berbicara dengan Luther. Dia menyampaikan persis seperti apa yang disampaikan oleh Luther pada dirinya.

Seluruh ruangan itu hancur lebur oleh kemarahan Yotan setelah mendengar hal mengejutkan itu dari Alexa, apa yang dia tutupi selama bertahun tahun akhirnya tercium. Rahasia kelamnya di masa lalu yang berusaha dia lupakan malah diungkap oleh Luther yang entah bagaimana bisa mengetahui kejadian tersebut.

Dan Kejadian itu akan mengungkap seluruh pekerjaan gelap yang dia lakukan bertahun-tahun.

“ Sialan kau cacat, dari mana kau tahu hal itu, jelas hanya aku dan gadis sialan itu yang tahu, bagaimana kau bisa mengetahui semua itu dengan cepat? Arkkkk kurang ajar, apa katamu? Balas dendam hah?” Yotan tertawa sinis sambil menatap langit langit ruangan itu.

“ balas dendam? Gadis sialan itu mau balas dendam? Coba saja, maka akan ku bunuh dia, sialan seharusnya dia mati saat menggugurkan kandungan itu, seharusnya dia mati hari itu!!" Yotan hanya bisa berkeluh kesah dengan dirinya sendiri. Dia tidak mau memberitahukan masalah itu pada orang lain. Dia mengurung dirinya di dalam ruangan itu, tak mengijinkan siapa pun masuk.

Tujuan pertama Luther tercapai, membuat Yotan mengingat kembali kejahatan yang dia lakukan dan membuat pria itu terus menerus terbayang dengan kejadian mengerikan itu.

Pranggg....

Tangan kekar pria itu menghantam cermin dalam ruangannya sampai semuanya pecah berantakan. Tangannya terluka dan darahnya mengalir begitu deras seiring semakin membuncahnya emosi pria itu.

"Roseanne Lart tunggu giliran mu, aku yakin kau pasti tahu sesuatu, lihat saja akan ku buat kau hancur sampai kau tak bisa berkutik seperti di ruang pertemuan tadi!!!" Yotan mencengkram erat serpihan kaca itu tanpa peduli tangannya terluka dan berdarah.

Sementara Yotan menggila di rumahnya sendiri. Roseanne dibawa menuju rumah utama keluarga Kim di mana Luther tinggal bersama kedua orangtuanya, seorang wanita dan beberapa temannya yang sedang sibuk dengan dunia masing-masing.

Nyonya Park masih menggenggam tangan Rose dengan lembut dan hangat. Bahkan sampai membuat Rose merasa heran dengan wanita yang sama sekali tidak berbicara itu.

Tuan Kim dan Nyonya Park tampak sangat riang. Berbeda dengan putra mereka yang terus terusan diam tetapi menatap heran dengan ibunya yang kelihatan sangat nyaman dengan Rose.

Luther mendekati tuan Kim dengan tatapan heran," Pa sejak kapan Mama bisa sedekat itu dengan orang lain, ini pertama kali," bisik Luther heran.

Tuan Kim merangkul bahu putranya," Papa juga tidak tahu nak, tapi Mama pasti punya alasan kuat, kau tahu sendiri sifat Mama," balas Tuan Kim dengan senyuman tipis di wajahnya.

Hari sudah gelap ketika mereka tiba di rumah itu, seluruh pelayan dan petugas keamanan menyambut kedatangan mereka dengan tatapan terkejut. pasalnya yang mereka ketahui, Tuan muda mereka menikah dengan Alexa tetapi yang mereka bawa malah seorang perempuan gemuk yang sama sekali jauh berbeda dengan Alexa yang cantik dan menawan.

"Perhatian semuanya!" Tuan Kim berdiri di depan seluruh pengurus rumah.

" mulai hari ini Roseanne akan menjadi bagian keluarga Kim, perlakukan dia dengan baik, "ucap tuan Kim dengan tegas.

"Rose selamat datang di rumah baru kamu nak, selamat bergabung dengan keluarga barumu," ucap Tuan Kim sambil tersenyum.

Rose terdiam sejenak. Lama hidup di dunia yang gelap dan tanpa perhatian membuat gadis muda itu merasa canggung ketika dia menerima perhatian dari keluarga itu.

"Te... terimakasih tuan," ucap Rose sambil membungkuk hormat seolah dia sedang berbicara dengan atasan atau majikannya.

Tuan Kim dan Nyonya Park saling menatap, "Ayolah kamu dan Luther sudah menikah, mulailah berlatih mengganti sebutanmu pada kami!" ucap tuan Kim.

"Mohon maaf tuan, saya masih belum terbiasa, dan sebaiknya anda jangan terlalu percaya dengan orang baru, saya mungkin bukan sosok yang sama seperti yang kalian pikirkan," ucap Rose dengan lembut tetapi tajam dan menohok.

Seutas senyum tipis tergambar di wajah nyonya Park, tetapi tidak ada yang menyadari hal itu. Tuan Kim dan Luther hanya terdiam dengan wajah sedikit terkejut dengan kepribadian Rose yang benar-benar berbeda dengan apa yang selama ini orang katakan tentang dia.

" Wahhh... " Luther mendekati Rose dan berdiri di hadapannya dengan senyuman menyeringai," aku jadi penasaran, orang seperti apa sebenarnya kau ini? " ucap Luther sambil menatap Rose dengan tatapan menyelidik.

Dikira Rose akan mengalihkan pandangannya, gadis muda itu mengangkat kepalanya dan menatap Luther tanpa kenal takut,"mungkin seseorang yang tidak pernah anda pikir untuk menikah dengan anda, ahhh aku juga penasaran dengan anda, seperti apa sebenarnya suami bertopeng ini?" ucap Rose dengan tatapan yang sama.

Sejenak mereka berdua saling menatap satu sama lain. Seolah sedang mendalami jiwa pasangan dadakan masing-masing, keduanya diam dengan netra yang saling bertatapan satu sama lain.

Nyonya Park menyentuh lengan Suaminya sebagai kode untuk menghentikan pembicaraan menegangkan pasangan baru itu.

"Ahahahahaha.... kalian berdua benar benar masih berjiwa muda, semangat sekali, sudah sudah jangan lagi berdebat sekarang waktunya istirahat, Luther bawa istrimu ke kamar!" titah Tuan Kim.

"Kamar!?" Luther berbalik dan menatap sang ayah dengan wajah heran.

"Iya kamar kalian, kamarmu adalah kamar Rose, maksudmu kau mau membuat istrimu tidur di kamar siapa!? dasar bodoh!" ketus tuan Kim sambil berpangku tangan menatap mereka.

Rose dan Luther sama-sama terkejut dengan pernyataan tuan Kim. Tidur satu kamar? Yang benar saja, mereka berdua baru pertama kali bertemu, hanya tahu nama dan pernah mendengar cerita tentang masing masing dari cerita orang dan rumor yang beredar. Bagaimana bisa mereka tidur alam satu ruangan.

“ ehh be.. begini tuan, sebaiknya saya tidur di kamar terpisah dengan tuan Luther, saya tidak merasa pantas karena pernikahan ini juga bukan atas dasar keinginan kami, akan lebih nyaman bagi kami untuk tidur terpisah, kami juga belum mengenal satu sama lain,” ucap Rose menolak tawaran tidur sekamar dengan pria yang baru dia kenal itu.

Rose dan Luther baru bertemu pagi ini dalam keadaan yang tidak terduga. Mereka benar benar tidak ingat apa yang terjadi malam kemarin.

Jelas sekali kalau dalam ingatan Rose terakhir adalah ia masuk ke dalam kamar di mana dia tidur di hotel itu sama halnya dengan Luther yang juga tidak tahu apa apa tentang kejadian itu. Dan sialnya tidak ada rekaman CCTV yang bisa mereka periksa untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.

“ benar pa, kenapa kami harus satu kamar? Rumah ini punya banyak ruangan, kenapa kau dan dia harus satu ruangan, jangan sampai rumah ini pun ku ratakan ,” ucap Luther dengan nada dingin dan datar.

“ Tcihh siapa juga yang mau satu kamar denganmu tuan yang sombong!?” balas Rose dengan tatapan sinis.

“ Ka.. kau.. hah.. apa kau pikir aku mau? Tidak akan, dasar menyebalkan,” ketus Luther.

“ Siapa yang mau satu ruangan dengan mu tuan, bagaimana kalau kau bukan orang yang sama apalagi dengan topeng mu itu, bagaimana bisa aku kenal denganmu saat aku tidak tahu wajahmu, hah yang benar saja,” balas rose.

Luther tidak menyangka akan bertemu perempuan secerewet Rose. Karakter gadis itu benar benar berbeda dengan apa yang dia dengar.

“ Hahhh... kalau kau melihat wajahku, kau mungkin akan pingsan ketakutan, semua orang pada akhirnya sama, mereka ingin melihatku tetapi setelahnya mereka pergi menjauhiku,” ucap Luther dengan nada dingin.

Jelas sekali tatapan matanya mengatakan ada luka batin dalam dirinya yang tidak sembuh sampai saat ini setelah kejadian naas yang menjadi salah satu alasannya ingin membalas dendam pada Yotan.

Rose menatap Luter dengan tatapan menelisik,” bilang saja tidak berani, hah.. Anda sangat lemah tuan, Anda tidak akan menang melawan keluarga Lart jika ada selemah itu, yang benar saja, apa Anda sedang bermimpi?” ejek Rose.

Luther terdiam, dia menatap Rose dengan tatapan terkejut, bahkan tuan Kim dan istrinya sama sama tidak menyangka kalau Rose tahu hal itu.

“ Bagaimana kau tahu hal itu?” Tanya Luther dengan nada membentak.

.

.

.

Like, vote dan komen

Terpopuler

Comments

cahaya_zidna

cahaya_zidna

hayo penasaran kan
sama kek aku🤣

2023-01-01

0

fad_it's_me

fad_it's_me

jangan remehkan Rose, Luther...

2023-01-01

0

@haerani-d

@haerani-d

wow aku speechless... rose...rose..!

2023-01-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!